Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Jawab :
- Istilah ergonomi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘kerja atau usaha’ dan
nomos yang berarti ‘aturan’. Ergonomi dapat diartikan sebagai pengaturan kerja.
Ergonomi adalah pengaturan kerja (ergon-kerja dan nomos-aturan)
Kroemer et al. (2001), ergonomi sebagai aplikasi dari prinsip-prinsip ilmiah, metode,
dan data yang diambil dari berbagai disiplin ilmu untuk pengembangan sistem di
mana manusia memegang peranan yang signifikan.
Iftikar Z. Sutalaksana et al. (1979), ergonomi merupakan suatu cabang ilmu yang
sistematis yang memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan, dan
keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup
dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan
melalui pekerjaan itu, dengan efektif, nyaman, aman, dan efisien.
Sumber : Buku Dasar-Dasar Studi Waktu & Gerakan untuk Analisis &
Perbaikan Sistem Kerja
Oleh : Yanto – Billy Ngaliman
b. Tujuan
- Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi adalah :
1) Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cedera
dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental,
mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
2) Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak sosial,
mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan meningkatkan jaminan
sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak produktif.
3) Menciptakan keseimbangan rasional antara berbagai aspek yaitu aspek teknis,
ekonomis, antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja yang dilakukan
sehingga tercipta kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
Sumber : Buku Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Produktivitas
Oleh : Tarwaka, Solichul HA. Bakri, dan Lilik Sudiajeng
- Tujuan dari ergonomi adalah mengatur pekerjaan sehingga hasil yang ingin dicapai
dapat tercapai.
Kroemer et al. (2001), tujuan utama ergonomi adalah “memanusiakan” pekerjaan.
Tujuan ini kemudian disimbolkan dengan “E&E” yaitu Ease and Efficiency.
Sumber : Buku Dasar-Dasar Studi Waktu & Gerakan untuk Analisis &
Perbaikan Sistem Kerja
Oleh : Yanto – Billy Ngaliman
- The implementation of ergonomics in system design should make the system work
better by eliminating aspects of system functioning which are undesirable,
uncontrolled, or unaccounted for, such as :
Inefficiency : when worker effort produces suboptimal output.
Fatigue : in badly designed job people tire unnecessarily.
Accident, injuries, and errors: due to badly designed interfaces or excess stress
either mental or physical.
User difficulties: due to inappropriate combinations of subtasks making the
dialogue/interaction cumbersome and unnatural.
Low morale and apathy.
Sumber : Buku Introduction to Ergonomics Third Edition
Oleh : R. S. Bridger
Dalam menentukan ukuran stasiun kerja, alat kerja dan produk pendukung lainnya, data
antropometri tenaga kerja memegang peranan penting. Menurut Sutarman (1972), bahwa
dengan mengetahui ukuran antropometri tenaga kerja akan dapat dibuat suatu desain alat-alat
kerja yang sepadan bagi tenaga kerja yang akan menggunakan, dengan harapan dapat
menciptakan kenyamanan, kesehatan, keselamatan dan estetika kerja. Lebih lanjut MacLeod
(1995) menjelaskan bahwa faktor manusia harus selalu diperhitungkan dalam setiap desain
produk dan stasiun kerja.
Sumber : Buku Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas
Oleh : Tarwaka, Solichul HA. Bakri, dan Lilik Sudiajeng
Understress yang terjadi saat seseorang mulai kehilangan tantangan. Manajemen kantor yang
salah atau minimnya kesempatan untuk berpartisipasi dan menunjukkan skill sering
menyebabkan stres tipe ini. Understress bisa mendorong kita pada masalah baru. Jenuh dan
perasaan tak berdaya adalah dua efek dari stres ini, akibatnya kita jadi kehilangan motivasi
untuk bekerja.
Overstress. Stres ini terjadi setelah seseorang bekerja keras atau berusaha berlebihan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan demi memenuhi tenggat. Kondisi ini terus berulang karena
kita tak punya waktu untuk break dan menarik napas sejenak, sehingga pikiran kita hanya
terfokus pada cara menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin. Overstress bisa berakibat pada
berkurangnya kemampuan atau kreatifitas.
Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2008/10/24/11212663/mengenal.4.tipe.stres.
Understress seseorang yang mengalami beban mental. Ketika kita kehilangan tantangan,
kurang memiliki partisipasi dalam menyelesaikan pekerjaan baik individu ataupun secara
berkelompok, ciri-ciri seperti ini merupakan stress tingkat lanjutan. Kita semua pasti pernah
merasakan/ mengalami perasaan jenuh dan tiada berdaya meskipun fisik sehat dan prima.
Stress seperti ini dapat dilepaskan dengan berteriak, namun tetap meperhatikan lingkungan
sekitar. Dapat juga melakukan relaksasi dengan jalan-jalan ditempat teduh, memasukkan kaki
dalam air. Air dan angin dapat membantu menenangkan suasana hati yang panas atau galau.
Usahakan meskipun dengan memaksakan diri sendiri untuk menyenangkan orang lain.
Overstress seseorang yang mengalami beban fisik. Kerja keras adalah kegiatan yang rentan
terhadap overstress. Oleh karena itu imbangilah pekerjaan dengan kemampuan sehingga
stress yang berlebihan (overstress) tidak menghampiri.
Sumber : kodzan.blogspot.com/2013/09/katagori-stress-dan-tips-untuk-mengelola-
stres.html?m=1