Deck Machenery

Mesin di Deck
Deck machineries for cargo ships
The various items of machinery and equipment
found outside of the machinery space of modern cargo ship. These include deck machinery
such as mooring equipment, anchor handling equipment, cargo handling equipment and
hatch covers. Other items include lifeboats and life rafts, emergency equipment, watertight
doors, stabilizers and bow thrusters.
Mesin dek untuk kapal kargo
Berbagai item mesin dan peralatan
ditemukan di luar ruang mesin kapal kargo modern. Ini termasuk mesin dek seperti
peralatan tambat, peralatan penanganan jangkar, peralatan penanganan kargo dan penutup
palka. Barang-barang lainnya termasuk sekoci dan rakit penyelamat, peralatan darurat, pintu
kedap air, stabilisator dan busur pendorong.

The operations of mooring, cargo handling and anchor handling all involve controlled pulls or
lifts using chain cables, wire or hemp ropes. The drive force and control arrangements
adopted will influence the operations. Several methods are currently in use, and these will be
examined before considering the associated equipment. Three forms of power are currently
in use: steam, hydraulic and electric, Each got its advantages and disadvantages for
particular duties or locations.
Operasi tambatan, penanganan kargo, dan penanganan jangkar semuanya melibatkan
tarikan atau lift yang dikontrol menggunakan kabel rantai, kawat atau tali rami. Gaya
penggerak dan pengaturan kontrol yang diterapkan akan memengaruhi operasi. Beberapa
metode saat ini sedang digunakan, dan ini akan diperiksa sebelum mempertimbangkan
peralatan terkait. Tiga bentuk daya saat ini digunakan: uap, hidrolik dan listrik, Masing-
masing mendapat kelebihan dan kekurangan untuk tugas atau lokasi tertentu.

Power used for deck machinery as follows

Daya yang digunakan untuk mesin diatas deck adalah
Steam Power / Daya Uap
Electrik Power / Daya Listrik.
Hydraulic power / Daya Hidrolik.

Steam powered deck machinery

With a steam powering and control system the steam pipelines are run along the deck to the
various machines. Steam is admitted first to a directional valve and then to the steam
admission valve. Double-acting steam engines, usually with two cylinders, are used to drive
the machinery. Additional back pressure valves are used with mooring winches to control
tension when the machine is stalled or brought to a stop by the load. Arrangements must
also be made, often associated with the back pressure valve, to counteract the fluctuations
in main steam line pressure as a result of other users of steam.
Mesin dek bertenaga uap
Dengan pembangkit tenaga uap dan sistem kontrol, pipa uap dijalankan di sepanjang dek ke
berbagai mesin.
Uap diterima pertama kali ke directional valve dan kemudian ke steam admission valve.
Mesin uap kerja ganda, biasanya dengan dua silinder, digunakan untuk menggerakkan
mesin. Katup tekanan balik tambahan digunakan dengan winch mooring untuk mengontrol
ketegangan ketika mesin macet atau dihentikan oleh beban. Susunan juga harus dibuat,
sering dikaitkan dengan katup tekanan balik, untuk mengatasi fluktuasi tekanan saluran uap
utama sebagai akibat dari pengguna uap lain.
The steam-powered system was widely used on tankers since it presented no fire or
explosion risk, but the lengths of deck pipework and the steam engines themselves
presented considerable maintenance tasks which have generally resulted in their
replacement by hydraulically powered equipment.
Sistem bertenaga uap banyak digunakan pada tanker karena tidak menimbulkan risiko
kebakaran atau ledakan, tetapi panjang pipa dek dan mesin uap sendiri menunjukkan tugas
perawatan yang cukup besar yang pada umumnya mengakibatkan penggantian mereka
dengan peralatan bertenaga hidrolik.

Electrical Power.
Early installations used d.c. supply with resistances in series to provide speed control . This
inefficient power-wasting method was one possibility with d.c., but a better method was the
use of Ward Leonard control. The high cost of all the equipment involved in Ward Leonard
control and its maintenance is, however, a considerable disadvantage.
Daya listrik
Instalasi awal digunakan d.c. pasokan dengan resistensi secara seri untuk memberikan
kontrol kecepatan. Metode pemborosan daya yang tidak efisien ini adalah satu kemungkinan
dengan d.c.,

tetapi metode yang lebih baik adalah penggunaan kontrol Ward Leonard. Biaya tinggi dari
semua peralatan yang terlibat dalam kontrol Ward Leonard dan pemeliharaannya,
bagaimanapun, merupakan kerugian yang cukup besar.

Machines operated on an a.c. supply require a means of speed control with either pole-
changing or slip-ring motors being used. Slip-ring motors require low starting currents but
waste power at less than full speed and require regular maintenance. Pole-changing motors
are of squirrel cage construction, providing for perhaps three different speeds. They require
large starting currents, although maintenance is negligible.
Mesin dioperasikan pada a.c. pasokan membutuhkan sarana kontrol kecepatan dengan
motor pengubah kutub atau slip-ring digunakan. Motor slip-ring membutuhkan arus awal
yang rendah tetapi daya pemborosan kurang dari kecepatan penuh dan membutuhkan
perawatan rutin. Motor pengubah kutub terbuat dari konstruksi sangkar tupai, mungkin
menyediakan tiga kecepatan berbeda. Mereka membutuhkan arus awal yang besar,
meskipun perawatan dapat diabaikan.

Apart from the advantages and disadvantages for each of the drive and control methods, all
electric drives have difficulty with heavy continuous overloads. Each system has its
advocates and careful design and choice of associated equipment can provide a satisfactory
installation.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan untuk masing-masing drive dan metode kontrol,
semua drive listrik mengalami kesulitan dengan kelebihan beban terus menerus yang berat.
Setiap sistem memiliki pendukungnya dan desain yang cermat serta pilihan peralatan terkait
dapat memberikan instalasi yang memuaskan.

Hydraulic systems
The open-loop circuit takes oil from the tank and pumps it into the hydraulic motor. A control
valve is positioned in parallel with the motor. When it is open the motor is stationary; when it
is throttled or closed the motor will operate. The exhaust oil returns to the tank. This method
can provide stepless control, i.e. smooth changes in motor speed. The live-line circuit, on the
contrary, maintains a high pressure from which the control valve draws pressurized oil to the
hydraulic motor (in series with it), as and when required.
In the closed-loop circuit the exhaust oil is returned direct to the pump suction. Since the oil
does not enter an open tank, the system is considered closed.
Low-pressure systems use the open-loop circuit and are simple in design as well as reliable.
The equipment is, however, large, inefficient in operation and overheats after prolonged use.
Sistim Hidrolik
Sirkuit loop terbuka mengambil oli dari tangki dan memompanya ke motor hidrolik. Katup
kontrol diposisikan sejajar dengan motor. Ketika terbuka, motor tidak bergerak; ketika
dicekik atau ditutup, motor akan beroperasi. Oli buang kembali ke tangki. Metode ini dapat
memberikan kontrol stepless, mis. Perubahan halus dalam kecepatan motor. Sirkuit saluran
langsung, sebaliknya, mempertahankan tekanan tinggi dari mana katup kontrol menarik oli
bertekanan ke motor hidrolik (secara seri dengannya), sebagaimana dan ketika diperlukan.
Dalam sirkuit loop tertutup, oli knalpot dikembalikan langsung ke hisap pompa. Karena
minyak tidak masuk ke tangki terbuka, sistem dianggap tertutup.
Sistem tekanan rendah menggunakan sirkuit loop terbuka dan sederhana dalam desain
serta dapat diandalkan. Namun, peralatan ini besar, tidak efisien dalam pengoperasian, dan
kepanasan setelah digunakan dalam waktu lama.

Handling Deck machineries: safety precautions

The operation of mooring a vessel has traditionally required the attendance of a large
number of deck crew fore and aft. Supervision of the moorings was also necessary to
maintain correct tension through changes due to the tides and the loading or unloading of
cargo.
Menangani mesin Deck: tindakan pencegahan keselamatan
Operasi menambatkan kapal secara tradisional mengharuskan kehadiran sejumlah besar
awak kapal ke depan dan belakang. Pengawasan tambatan juga diperlukan untuk menjaga
ketegangan yang benar melalui perubahan karena pasang surut dan pemuatan atau
pembongkaran kargo.

The installation of constant tension mooring winches, which maintain tension in ropes
through any rise and fall, has removed the need for constant attendance and equipment is
available for tying up which is designed for operation by as few as two men.
Pemasangan winch mooring tension konstan, yang menjaga ketegangan dalam tali melalui
naik turunnya, telah menghilangkan kebutuhan akan kehadiran konstan dan peralatan
tersedia untuk mengikat yang dirancang untuk operasi oleh sedikitnya dua orang.

Large container ships may have four mooring winches on the after deck; each of the seif-
tensioning type with its own rope drum. Controls are duplicated and are situated at each side
of the vessel, giving a clear view of the operation. Mooring ropes are paid out directly from
the drums as they are hauled by the heaving lines from the quay. With the loop in place on
the bollard, the capstan is set on auto-tension after slack is taken up and the ship is correctly
moored.
A common arrangement forward is for two similar winches plus rope drums for auto-
tensioning on each windlass.
Kapal kontainer besar mungkin memiliki empat derek tambat di dek setelahnya; masing-
masing dari jenis seif-tensioning dengan drum tali sendiri. Kontrol digandakan dan terletak di
setiap sisi kapal, memberikan pandangan operasi yang jelas. Tali tambat dilepas langsung
dari drum karena diangkut oleh garis-garis naik turun dari dermaga. Dengan loop di
tempatnya di tonggak, penggulung diatur pada ketegangan otomatis setelah kendur diambil
dan kapal ditambatkan dengan benar.
Pengaturan umum ke depan adalah untuk dua winch serupa ditambah drum tali untuk auto-
tensioning pada setiap mesin kerek.

The introduction of steel hatch covers not only speeded up the operation of opening and
closing the covers but also reduced the number of personnel required for the task. Rolling
and folding covers may be operated by a pull wire or hydraulically. Covers for large container
ships may be lifted bodily by crane and there are now hatchcoverless container ships in
service.
Pengenalan penutup palka baja tidak hanya mempercepat operasi membuka dan menutup
penutup tetapi juga mengurangi jumlah personel yang diperlukan untuk tugas tersebut.
Penutup bergulir dan lipat dapat dioperasikan dengan kawat tarik atau secara hidrolik.
Penutup untuk kapal peti kemas besar dapat diangkat secara fisik dengan crane dan
sekarang ada kapal peti kemas tanpa tutup yang beroperasi.

Cargo handling may be by winches and derricks or cranes. Some geared bulk carriers have
overhead cranes arranged to travel on rails.
Penanganan kargo dapat dilakukan dengan derek dan derik atau crane. Beberapa alat
pengangkut curah yang dilengkapi derek overhead diatur untuk melakukan perjalanan di
atas rel.

Most deck machinery is idle during much of its life while the ship is at sea. In port, cargo
equipment will be in use for one or more days but the machinery for anchoring and mooring
is used for a very limited time. Deck machinery with a restricted and intermittent duty may be
designed with drives with a rating limited from 30 minutes to one hour. Despite long periods
of idleness, often in severe weather conditions, machinery must operate immediately, when
required. Cooling vents, open when machinery is working, must be closed for the sea
passage.
Sebagian besar mesin geladak tidk digunakan selama sebagian besar hidupnya saat kapal
berada di laut. Di pelabuhan, peralatan kargo akan digunakan untuk satu hari atau lebih
tetapi mesin untuk penahan dan tambatan digunakan untuk waktu yang sangat terbatas.
Mesin dek dengan tugas terbatas dan intermiten dapat dirancang dengan drive dengan
peringkat terbatas dari 30 menit hingga satu jam. Meskipun lama menganggur, seringkali
dalam kondisi cuaca buruk, mesin harus segera beroperasi, bila diperlukan. Ventilasi
pendingin, terbuka saat mesin bekerja, harus ditutup untuk jalur laut.

It is essential that deck machinery should require minimum maintenance. Totally enclosed
equipment with oil bath lubrication for gears and bearings is now standard but maintenance
cannot be completely eliminated and routine checking and greasing should be carried out on
a planned basis. There are many instances where remote or centralized control is of great
advantage, for example, the facility for letting go anchors from the bridge under emergency
conditions; the use of shipside controllers with mooring winches; or the central control
positions required for the multi-winch slewing derrick system.
Sangat penting bahwa mesin geladak harus membutuhkan perawatan minimum. Peralatan
yang benar-benar tertutup dengan pelumasan oli untuk roda gigi dan bantalan sekarang
menjadi standar tetapi perawatan tidak dapat sepenuhnya dihilangkan dan pengecekan dan
pelumasan rutin harus dilakukan berdasarkan rencana.
Ada banyak contoh di mana kendali jarak jauh atau terpusat sangat menguntungkan,
misalnya, fasilitas untuk melepaskan jangkar dari anjungan dalam kondisi darurat;
penggunaan pengendali kapal dengan derek tambat; atau posisi kontrol pusat yang
diperlukan untuk sistem derek slewing multi-winch.

The windlass
The windlass is the usual anchor handling device where one machine may be used to
handle both anchors. A more recent development, particularly on larger vessels, is the split
windlass where one machine is used for each anchor.
Mesin Jangkar
Mesin kerek adalah alat jangkar yang biasa digunakan di mana satu mesin dapat digunakan
untuk menangani kedua jangkar. Perkembangan yang lebih baru, khususnya pada kapal
yang lebih besar, adalah mesin kerek yang terbelah di mana satu mesin digunakan untuk
setiap jangkar.
Anchor capstans are used in some installations where the cable lifter rotates about a vertical
axis.
Only the cable lifter unit is located on deck, the driving machinery being on the deck below.
A warping end or barrel may be driven by the same unit and is positioned near the cable
lifter.
Anchor capstans digunakan dalam beberapa instalasi di mana pengangkat kabel berputar
sekitar sumbu vertikal. Hanya unit pengangkat kabel yang terletak di geladak, mesin
penggerak berada di geladak bawah. Ujung atau laras yang melengkung dapat digerakkan
oleh unit yang sama dan diposisikan di dekat pengangkat kabel.

Mooring Winch
This arrangement utilizes a forward mooring winch to drive a windlass unit thus reducing the
number of prime movers required. The port and starboard units are normally interconnected,
both mechanically and for power, in order to provide a stand-by drive and to utilize the power
of both winches on the windlass should this be required.
Winch Tambat
Pengaturan ini menggunakan winch tambat depan untuk menggerakkan unit mesin kerek
sehingga mengurangi jumlah penggerak utama yang diperlukan. Unit-unit port dan kanan
biasanya saling berhubungan, baik secara mekanis dan untuk daya, dalam rangka
menyediakan penggerak stand-by dan untuk memanfaatkan kekuatan kedua winch pada
windlass jika diperlukan.
Hatch Cover
Pintu Palka

Deck Crane
Derick Deck
Explain how does Emergency Fail Safe Brake System works?
Penjelasan bagaimana cara kerja Sistem Rem Aman Gagal Darurat?

Emergency Fail safe Brake System is also called as centrifugal/ Electromagnetic brake
system. Electromagnetic brakes are usually found on machines like cranes,lifts and
windlass, and they work as back-up braking systems. These brakes only work when the
electricity supply stops, to make sure that, for example, the load carried by the crane, that
moves up and down in a building, doesn’t fall if the load that the Deck Machinery was
carrying fell. The main parts are :
Sistem Rem Aman Gagal Darurat juga disebut sebagai sistem rem sentrifugal /
Elektromagnetik. Rem elektromagnetik biasanya ditemukan pada alat berat seperti derek,
lift, dan mesin kerek, dan berfungsi sebagai sistem pengereman cadangan. Rem ini hanya
berfungsi ketika pasokan listrik berhenti, untuk memastikan bahwa, misalnya, beban yang
dibawa oleh crane, yang bergerak naik turun di sebuah gedung, tidak jatuh jika beban yang
dibawa Mesin Deck jatuh. Bagian utama adalah:
- 2 Brake shoes.
2 sepatu rem
- 2 Levers.
2 Pengungkit
- 2 Spiral springs.
2 pegas spiral
- Electromagnetic solenoid.
Solenoid electromagnetic

The braking action of an electromagnetic brake works as follows:

Tindakan pengereman dari rem elektromagnetik bekerja sebagai berikut:
- When the electricity is flowing, the electromagnetic solenoid uses magnetic force to
pull the two levers in towards it, which keeps the springs attached to the top of the
lever open.
Saat listrik mengalir, solenoida elektromagnetik menggunakan gaya magnet untuk
menarik kedua tuas ke arahnya, yang membuat pegas yang terpasang di bagian
atas tuas tetap terbuka
- The open springs keep the brake shoes, which are positioned on each side of a
shaft, away from the shaft while it is turning.
Pegas terbuka menjaga sepatu rem, yang diposisikan di setiap sisi poros, jauh dari
poros saat sedang berputar.
- When the electricity stops flowing, the electromagnetic solenoid stops working. With
the magnetic force gone, the spiral springs close, which pushes the brake shoes
against the shaft to stop it from turning.
Ketika listrik berhenti mengalir, solenoid elektromagnetik berhenti bekerja. Dengan
hilangnya kekuatan magnet, pegas spiral menutup, yang mendorong sepatu rem
pada poros untuk menghentikannya berputar.

Describe how limit switch are operated in deck machinery operation ( Crane )?
Jelaskan bagaimana limit switch dioperasikan dalam operasi mesin dek ( derek )?

A limit switch is a critical component of overhead crane safety. There are different kind of
limit switch. A limit switch keeps a crane from lifting loads above rated capacity. Another kind
of limit switch prevents a hoist from reaching the upper block and rope drum. There are
multiple limit switches associated with a crane operation such as crane travel or hoist
motion. The switch will signal that the end of the safe travel limit has been reached, and
stops the motion.
Saklar batas adalah komponen penting keselamatan overhead crane. Ada berbagai jenis
saklar batas. Sakelar batas menjaga derek dari mengangkat beban di atas kapasitas
terukur. Jenis lain dari limit switch mencegah hoist mencapai blok atas dan drum tali. Ada
beberapa limit switch yang terkait dengan operasi crane seperti travel crane atau gerakan
hoist. Sakelar akan memberi sinyal bahwa akhir dari batas perjalanan aman telah tercapai,
dan menghentikan gerakan.

After being tripped by the ultimate limit (cargo crane, normally not in engine room crane
same for emergency stop) may require a manual reset. This involves resetting a wedge
component or lever so that an inspection can be carried out to determine why the crane
reached this position and did not stop at the up stop limit position.
Setelah tersandung oleh batas pamungkas (kargo derek, biasanya tidak di derek ruang
mesin yang sama untuk berhenti darurat) mungkin memerlukan reset manual. Ini melibatkan
pengaturan ulang komponen atau tuas baji sehingga inspeksi dapat dilakukan untuk
menentukan mengapa crane mencapai posisi ini dan tidak berhenti pada posisi batas atas
berhenti.

Describe routine checks on deck mahenery ?

Jelaskan pemeriksaan rutin pada dek mahenery?

Before carrying out any operation using of deck machinery

Sebelum melakukan operasi apapun menggunakan mesin dek
- Check the lubrication’
Periksa pelumasan
- Check the brake operation.
Periksa operasi rem
- Check condition of clamp in the hook;
Periksa kondisi penjepit di pengait

The routine maintenance of deck machinery according to running hours by the

makers:
Perawatan rutin mesin-mesin geladak menurut jam kerja oleh pembuat:
- Check the noise level by operating it without load.
Periksa level kebisingan dengan mengoperasikannya tanpa memuat.
- Check the heat generation
Periksa generasi panas.
- Check all the limits and trips.
Periksa semua limit dan trips
- Check the contact areas of electrical equipment.
Periksa bidang kontak peralatan listrik.
- Overhauling of motor
Perombakan motor.
- Renewal of mooring rope and rope.
Ganti baru Tali tambat dan tali.
- Annual survey
Survey Tahunan
- Load test.
Test Beban

Describe routine checks and works carried out on deck machinery by parts?
Gears:
Jelaskan pemeriksaan rutin dan pekerjaan yang dilakukan pada mesin dek oleh
bagian-bagian?
Gear
Gigi
- Gear case oil condition (replenish it with fresh lube oil if needed)
Kondisi minyak case gear (isi kembali dengan minyak pelumas segar jika diperlukan)
 - Gear case noise.
Peredam kebisingan
- Gear teeth inspection.
Pemeriksaan gigi gigi
Brake:
Rem:
- Measure the distance between magnet and armature.
Ukur jarak antara magnet dan angker.
- Adjust the braking power nut to reach the required gap (if faulty).
Sesuaikan mur tenaga pengereman untuk mencapai celah yang diperlukan (jika
rusak).
- Check for the moisture on the surface of the lining of electromagnetic brake to avoid
slippage.
Periksa kelembaban di permukaan lapisan rem elektromagnetik untuk menghindari
selip
- Check for signs of overheating and mechanical damages.
Periksa tanda-tanda kerusakan akibat panas berlebih dan mekanis
- Check the tension of spring which carries the brake during overhauling of the brake
assembly.
Periksa tegangan pegas yang membawa rem saat merombak perakitan rem

Rope & Wire Ropes:

Tali & tali kawat:
- Wind the wire rope in correct way to prevent kink of the rope.
Gulung tali kawat dengan cara yang benar untuk mencegah kekusutan tali
- Lubricate the wire rope at regular interval.
Lumasi tali kawat secara berkala.
- Renew Rope before broken.
Ganti Tali sebelum putus