Sunteți pe pagina 1din 8

Jurnal

Manajemen Kesehatan Indonesia

Volume 5 Nomor 1 April 2017

Pengembangan Metode Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin Di Dinas


Kesehatan Kota Surakarta

Puguh Ika Listyorini*,Mursid Raharjo **,Farid Agushybana **


*Alumni Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, **Staf Pengajar Program
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Email: puguh_ika@yahoo.co.id

inadequate, data representation adequate,


ABSTRACT and data sorting is adequate.It needs a
Data are the basis to make a decision and commitment from Surakarta Health
policy. The quality assessment methods Department to develop these methods to
nowadays do not include all indicators of assess the quality of data. It can be support
data quality. If the indicators or assessment the availability of information, decision-
criteria in the quality assessment methods making and planning of health programs.
are more complete, the level of assessment
methods of the data will be higher.The Keywords: PMKDR; HMN; R&D;
purpose of this study is to develop the method Surakarta; the Quality of Routine Data
of independent assessment of routine data
quality in Health Department, Surakarta that PENDAHULUAN
previously performed using the data quality
assessment of PMKDR and Health Metrick Data diartikan sebagai catatan atas
Network (HMN) methods first. The design of kumpulan fakta yang merupakan masukan
this study is research and development dari terciptanya sebuah informasi, konsep ini
(R&D) that has modified into seven steps, dikaitkan dengan produk informasi yang
namely formulating potential problems, menggunakan data sebagai masukan,
collecting the data, designing the product, sedangkan informasi didefinisikan sebagai
validating the design, fixing the design, data yang telah diolah sehingga memberikan
testing the product, and fixing the product. makna bagi penerima informasi.1,2 Data
The subjects consisted of 19 respondents who dalam jumlah banyak tidak cukup apabila
are managers of data in Health Department, data tersebut memiliki kualitas rendah. Data
Surakarta. Data analysis method used is dapat diolah dan digunakan sebagai
content analysis. The results show that all of masukan dalam proses pengambilan
pilot phase in data quality assessment can be keputusan atau kebijakan. Keputusan atau
applied. Quality of data collection is kebijakan intervensi program-program
adequate, data accuracy is poor, data kesehatan dibuat dengan dasar data yang
consistency exists but inadequate, data belum tentu baik kualitasnya, maka
actuality is adequate, data periodicity is kebenaran intervensi tersebut juga akan
47
diragukan kualitas, validitas, dan akurasinya. Secara umum dapat dikatakan komponen
Data yang tidak akurat jika digunakan penilaian kualitas data antara lain adalah
sebagai dasar pengambilan keputusan akan kelengkapan, akurasi, konsistensi, keunikan,
menyebabkan keputusan yang diambil ketepatan waktu, validitas relevansi,
kurang valid. komparasi, koherensi, aksesbilitas, metode
Berdasarkan laporan Pusdatin, kualitas pengumpulan data, aktualitas, periodesitas,
3,4,5,6
data kesehatan di Indonesia tergolong keterwakilan, dan pemilihan. .
rendah.3 Hasil penilaian terhadap Sistem Sedangkan dalam penilaian kualitas data
Informasi Kesehatan (SIK) Indonesia yang dikenal enam dimensi, antara lain
dilakukan oleh Health Metrick Network kelengkapan, keunikan, ketepatan waktu,
(HMN) yang bekerja sama Pusdatin validitas, akurasi, dan konsistensi.5 Menurut
Kementerian Kesehatan pada tahun 2007, Bergdahl dalam Handbook on Data Quality
menunjukkan hasil yang tidak adekuat untuk Assessment Methods and Tools, indikator
sumber daya (47%), indikator (61%), sumber kualitas data meliputi enam komponen,
data (51%), kualitas data (55%) penggunaan antara lain relevansi, akurasi, ketepatan
dan diseminasi data (57%) serta manajemen waktu, komparasi, koherensi, serta
6
data (35%). aksesbilitas dan kejelasan.
Penilaian kualitas data saat ini dapat Kebutuhan akan data dan informasi
dilakukan dengan menggunakan beberapa yang handal disediakan melalui
pendekatan diantaranya metode Routine Data penyelenggaraan sistem informasi kesehatan,
Quality Assessment (RDQA), Data Quality yaitu dengan cara pengumpulan, pengolahan,
Assessment Framework (DQAF), Health analisis data serta penyajian informasi. Saat
Metrick Network (HMN), dan Penilaian ini metode penilaian kualitas data yang ada
Mandiri Kualitas Data Rutin (PMKDR). masih terfragmentasi serta belum mampu
Berdasarkan studi literatur yang dilakukan menyediakan informasi yang handal.3
peneliti didapatkan hasil bahwa metode Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu
penilaian kualitas data yang ada saat ini dikembangkan metode penilaian kualitas data
hanya menilai beberapa komponen saja. yang mampu menghasilkan data informasi
Metode yang sering digunakan untuk menilai yang akurat, lengkap, tepat waktu, metode
data kesehatan adalah metode PMKDR dan pengumpulan data, aktualitas, periodensitas,
HMN. konsistensi, keterwakilan dan pemilahan.
PMKDR dirancang bagi staf pengolah Berdasarkan permasalahan di atas maka
data program kesehatan ditingkat nasional, peneliti tertarik untuk melakukan
provinsi, atau kabupaten atau kota untuk pengembangan metode penilaian mandiri
menilai kualitas data rutinsedangkan HMN kualitas data rutin di Dinas Kesehatan Kota
digunakan untuk melikai Sistem Informasi Surakarta. Sebelum metode penilaian mandiri
Kesehatan (SIK) nasional.3,4PMKDR hanya kualitas data rutin dikembangkan peneliti
dapat menilai tiga komponen kualitas data akan melakukan perbandingan penilaian data
yaitu kelengkapan data, akurasi data dan dengan menggunakan metode PMKDR dan
konsistensi data. Berdasarkan WHO dalam metode HMN. Hal ini dilakukan sebagai
HMN, terdapat enam kriteria penilaian penunjang pengembangan metode penilaian
kualitas data yaitu dilihat metode mandiri kualitas data rutin ini.
pengumpulan data, aktualitas, periodensitas,
konsistensi, keterwakilan dan pemilahan. 4
48
METODE PENELITIAN pengelola data Dinas Kesehatan Kota
Sebagai upaya mencari pembuktian Surakarta. Karakteristik responden penelitian
dan solusi dari masalah yang diangkat dalam ini secara lengkap dapat dilihat pada tabel-
penelitian ini, peneliti telah menentukan dan tabel berikut ini:
merancang desain penelitian dengan desain
penelitian research and development (R&D) Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
atau sering disebut penelitian pengembangan Berdasarkan Jenis Kelamin
yang telah dimodifikasi.7Penelitian Jenis
Jumlah
Prosentase
Kelamin (%)
dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota
Laki-laki 5 26,3
Surakarta.
Perempuan 14 73,7
Subjek penelitian sesuai dengan fokus
Total 19 100
penelitian, satu orang petugas pengelola data
disetiap unit Puskesmas dan dua orang Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
pengelola data di Dinas Kesehatan Kota Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Surakarta. Total subyek penelitian adalah Tingkat
sebanyak 19 orang dengan rincian 17 orang Jumlah Prosentase (%)
Pendidikan
petugas pengelola data di Puskesmas wilayah S2 1 5,3
kerja Dinas Kesehatan Kota surakarta dan S1 14 73,7
D4 1 5,3
dua orang petugas pengelola data Dinas
D3 3 15,8
Kesehatan kota Surakarta. Obyek dari
Total 19 100
penelitian ini adalah metode PMKDR dan
metode HMN yang digunakan untuk menilai
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden
kualitas data rutin kesehatan Dinas
Berdasarkan Lama Kerja
Kesehatan Kota Surakarta. Lama Prosentase
Pengumpulan data primer dalam Jumlah
Kerja (%)
penelitian ini menggunakan kuesioner dan <5 tahun 10 52,6
data sekunder melalui telaah dokumen. 5 – 10 tahun 7 36,8
>10 tahun 2 10,5
Setelah pengumpulan data selesai
Total 19 100
dilaksanakan maka data dianalisis
menggunakan metode analisis isi (content Penilaian Kualitas Data di Dinas Kesehatan
analysis) dengan tahapan pengumpulan data, Kota Surakarta dengan Metode PMKDR
reduksi data, dan penyajian data dan menarik Hasil penilaian kualitas data di Dinas
kesimpulan. Kesehatan Kota Surakarta dengan
menggunakan metode PMKDR dapat dilihat
HASIL DAN PEMBAHASAN
pada gambar berikut:
Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini
adalah petugas penggelola data di Puskesmas
Wilayah Dinas Kesehatan Kota Surakarta
dan Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Total
responden adalah sebanyak 19 orang dengan
rincian 17 orang petugas pengelola data di
Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kota Surakarta dan dua orang petugas Gambar 1.Tampilan Laporan Hasil
49
Perhitungan Indikator PMKDR 4. Konsistensi Data
Angka cakupan data lebih besar dari rata-
Dalam penilaian kualitas data dengan rata (1/100.000 penduduk). Adanya
metode PMKDR ada 4 indikator yang dinilai angka cakupan yang tinggi
antara lain: mengharuskan Dinas Kesehatan Kota
1. Kelengkapan Data Surakarta melakukan verifikasi ke
Prosentase kelengkapan pelaporan wilayah kerja Puskesmas yang
Puskesmas menunjukkan angka 100% mempunyai angka cakupan tinggi
tiap bulannya. Definisi dari kelengkapan tersebut. Hal yang mungkin terjadi terkait
laporan yaitu jumlah unit atau fasilitas tingginya angka cakupan tersebut adalah
yang melapor dibandingkan dengan adanya penambahan yang sangat
jumlah unit atau fasilitas yang seharusnya mendasar terhadap sumber daya yang
melapor.3 Apabila melihat output di atas ada, baik dari sumber daya tenaga
maka dapat disimpulkan 17 unit maupun sumber daya peralatan, sehingga
Puskesmas yang seharusnya melapor, cakupan dapat menjadi tinggi atau
semuanya telah melakukan pelaporan meningkat tajam.3
setiap bulan selama tahun 2015. Penilaian Kualitas Data di Dinas Kesehatan
2. Ketepatan Waktu Kota Surakarta dengan Metode HMN
Rata-rata ketepatan laporan Puskesmas di Hasil penilaian kualitas data di Dinas
Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah Kesehatan Kota Surakarta dengan
72,6%. Definisi tepat waktu mengacu menggunakan metode HMN dapat dilihat
pada standar yang sudah berlaku di pada tabel berikut:
Indonesia yaitu laporan bulanan dikirim Dalam penilaian kualitas data dengan
paling lambat tanggal 5 oleh Puskesmas, metode HMN ada 7 indikator yang dinilai
tanggal 10 oleh kabupaten atau kota, dan antara lain: 8
tanggal 15 oleh provinsi.3 Apabila 1. Pengelolaan SIK
melihat output di atas dapat diartikan Prosentase hasil analisis komponen
tidak semua Puskesmas di wilayah kerja kebijakan dan organisasi Dinas
Dinas Kesehatan Kota Surakarta Kesehatan Kota Surakarta sebesar 93,3%
melaporkan tepat waktu, atau lebih dari atau masuk dalam kategori sangat
tanggal 5 pada bulan setelah pelaporan.3 adekuat. Artinya dalam pengelolaan SIK
3. Akurasi Data Dinas Kesehatan Kota Surakarta terdapat
Perhitungan akurasi data Dinas peraturan dan prosedur terkait SIK,
Kesehatan Kota Surakarta adalah 2,63 dokumen Renstra tentang SIK, dan
SD, artinya data tersebut mempunyai sumberdaya SIK yang memadai.4
akurasi yang kurang baik. Maka untuk 2. Sumber Daya SIK
memastikan akurasi data kedua Besar komponen sumber daya Dinas
Puskesmas tersebut pihak Dinas Kesehatan Kota Surakarta sebesar 74,2%
Kesehatan Kota Surakarta perlu atau adekuat. Hal ini dapat diartikan
melakukan verifikasi terhadap wilayah bahwa terdapat SDM SIK memadai, ada
kerja tersebut, karena kemungkinan yang pendampingan petugas SIK, ada angaran
terjadi adalah adanya wabah atau KLB khusus untuk SIK, serta terdapat
DBD di wilayah tersebut, sehingga perangkat SIK yang memadai.4
laporan terlalu tinggi.3 5. Indikator SIK
50
Prosentase hasil analisis komponen kesehatan, dan faktor resiko Dinas
indikator Dinas Kesehatan Kota Kesehatan Kota Surakarta menggunakan
Surakarta sebesar 84,7% atau sangat metode pengumpulan data yang tepat,
adekuat. Hal ini menandakan bahwa data yang dikumpulkan juga merupakan
penentuan indikator sudah mencakup data aktual, melakukan pengumpulan
semua kategori, dipilih sesuai dengan atau pengukuran data secara periodik dan
kriteria kegunaan, ditentukan oleh kepala teratur, tidak ada perbedaan data yang
daerah yang mengacu pada indikator signifikan, survei dilakukan pada lebih
sebelumnya, dan pelaporan dilakukan dari 90% populasi, dan juga telah
secara teratur dan lengkap.4 melakukan pemilahan data berdasarkan
karakteristik demografi, status sosial
6. Sumber Daya Data SIK ekonomi dan wilayah4.
Prosentase hasil analisis komponen 4. Diseminasi dan Penggunaan SIK
indikator Dinas Kesehatan Kota Secara garis besar komponen penyebaran
Surakarta sebesar 68,5% atau adekuat. dan penggunaan Dinas Kesehatan Kota
Artinya bahwa untuk mendapatkan data Surakarta sebesar 88,4% atau sangat
kesehatan di Dinas Kesehatan Kota adekuat. Hal ini menunjukkan bahwa dari
Surakarta telah mempunyai kapasitas segi diseminasi informasi, pembuat
melakukan survei, memproses data, kebijakan di Dinas Kesehatan Kota
menganalisis data yang ada, melakukan Surakarta membutuhkan informasi yang
pemilahan data berdasarkan kriteria- lengkap, tepat waktu, akurat, relevan,
kriteria tertentu, yang tentunya dilakukan valid, informasi yang berupa grafik, dan
oleh sumber daya yang terampil dan informasi yang berupa peta. Sedangkan
memadai untuk mengelola data yang dari segi pengguna informasi, laporan
ada.4 SIK sudah didistribusikan secara teratur
7. Manajemen Data SIK ke semua pihak, dan informasi tersebut
Prosentase hasil analisis komponen digunakan untuk perencanaan program
indikator Dinas Kesehatan Kota kesehatan oleh kepala Dinas Kesehatan
Surakarta sebesar 61,8% atau masuk Kota Surakarta4.
dalan kategori adekuat. Hal ini
menunjukkan bahwa pengelolaan Tabel 4. Kualitas Data Dinas Kesehatan Kota
manajemen data SIK di Dinas Kesehatan Surakarta Indikator HMN
Kota Surakarta mempunyai prosedur No Kategori Persentase Keterangan
Sangat
tertulis untuk pengelolaan data., bank 1 Pengelolaan 93,3%
adekuat
data, serta terdapat kode identifikasi unil 2 Sumber Daya 74,2% Adekuat
untuk setiap unit administrasi, agar 3 Indikator 84,7%
Sangat
adekuat
database pada setiap unit dapat 4 Sumber Data 68,6% Adekuat
bergabung atau menyatu.4 Manajemen
5 61,7% Adekuat
3. Produk Informasi SIK Data
Produk Sangat
Secara garis besar komponen produk 6 85,5%
Informasi adekuat
informasi Dinas Kesehatan Kota Diseminasi &
Sangat
Surakarta sebesar 85,5% atau ada tetapi 7 Penggunaan 88,3%
adekuat
Informasi
tidak adekuat. Artinya dalam pengelolaan
Keseluruhan 79,7% Adekuat
indikator status kesehatan, sistem
51
Mandiri Kualitas Data Rutin
Perbandingan Metode PMKDR dan HMN Berdasarkan hasil analisis kelemahan
Setelah dilakukan penilaian kualitas data serta kelebihan metode PMKDR dan HMN,
rutin dengan mengunakan metode PMKDR bahwa antara metode HMN dan PMKDR
dan HMN, maka dapat diperbandingkan mempunyai sisi keunggulan dan kelemahan
antara dua metode tersebut antara lain dalam masing-masing, maka peneliti melakukan
tabel berikut : pengembangan perangkat metode penilaian
kualitas data dengan mengabungkan
Tabel 5. Perbandingan PMKDR dan HMN indikator kualitas data berdasarkan metode
Pembeda Metode PMKDR Metode HMN PMKDR dan indikator kualitas data
Penjelasan Penilaian Mandiri Health Metrics Network
berdasarkan metode HMN. Hasil
Kualitas Data (HMN) diterbitkan oleh
Rutin (PMKDR) WHO, merupakan pengembangan perangkat metode penilaian
diterbitkan oleh assessment tool yang kualitas data setelah dilakukan
Kementerian digunakan untuk menilai
pengembangan digunakan untuk menilai data
Kesehatan atau mengevaluasi sistem
Republik informasi kesehatan di rutin cakupan demam berdarah dengue.
Indonesia, berupa suatu daerah atau negara. Tahap kegiatan pengembangan dalam
seperangkat
penelitian ini berdasarkan tahap kegiatan
metode untuk
menilai kualitas penelitian R&D manurut Sugiyono, yaitu:7
data rutin secara 1. Merumuskan potensi masalah
mandiri yang
2. Pengumpulan data
dilaksanakan
secara reguler. 3. Desain metode
Yang Menilai kualitas Menilai sistem informasi 4. Penilaian metode
dinilai data rutin. kesehatan daerah atau
5. Perbaikan metode
pusat, komponen yang
dinilai adalah 6. Uji coba metode
- Sumber daya SIK 7. Perbaikan
- Indikator
Output penilaian kualitas data rutin ini
- Sumber daya data
- Manajemen data menunjukkan hasil penilaian kualitas data
- Produk informasi berdasarkan tujuh indikator dari hasil
- Penyebaran dan
modifikasi dan penggabungan metode
penggunaan
informasi PMKDR dan HMN. Tujuh indikator tersebut
Indikator Kelengkapan data Metode Pengumpulan antara lain pengumpulan data, akurasi,
dan Akurasi Data Data
konsistensi, aktualitas, periodesitas, data,
Kriteria Konsistensi Aktualitas
Penilaian Internal Periodesitas serta pemilahan. Adapun output laporan dari
Kualitas Konsistensi Konsistensi hasil aplikasi pengembangan kualitas data
Data Eksternal Pemilahan
yang dikembangkan dapat dilihat dalam
Keterwakilan
gambar di bawah ini :
Data yang Bersifat numerik, Bersifat kategorik, berupa
dianalisis berupa data data primer dari hasil
sekunder dari survei ke Puskesmas.
pelaporan
Puskesmas secara
rutin setiap
bulannya.

Hasil Pengembangan Metode Penilaian

52
keunggulan dan kelemahan masing-masing,
sehingga tidak dapat dikatakan metode
PMKDR lebih unggul dibandingkan dengan
metode HMN atau sebaliknya.Telah
dikembangkan metode penilaian kualitas data
dengan mengabungkan indikator kualitas
data menurut PMKDR dan HMN dangan
metode penelitian RND yang dimodifikasi
dengan tujuh indikator yaitu kualitas
pengumpulan data, akurasi data, konsistensi
Gambar 2. Output Penilaian Kualitas Data data, aktualitas data, periodesitas data,
Rutin dari Hasil Pengembangan Metode keterwakilan data, serta pemilahan data
DAFTAR PUSTAKA
Dalam tahap uji coba dari hasil
pengembangan metode penilaian kualitas 1. Vardiansyah D. Filsafat Ilmu
data yang telah dikembangkan pada dasarnya Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks,.
berhasil, atau dapat digunakan. Hasil penilain Jakarta; 2008.
kualitas data dengan metode yang
dikembangkan adalah kualitas pengumpulan 2. Al-Hakim L. Information Quality
data yang sangat adekuat (94,3%), kualitas Management: Theory and
akurasi data kurang baik (SD = 2,63), Applications. Hershey: Idea Group
kualitas konsistensi data ada tetapi tidak Publishing.; 2007.
adekuat (43,5%), kualitas aktualitas data
sangat adekuat (88,2%), kualitas periodisitas 3. Kementrian Kesehatan Republik
data sangat adekuat (90,2%), kualitas Indonesia. Penilaian Mandiri Kualitas
keterwakilan data sangat adekuat (90,2%), Data Rutin ( PMKDR ) Sistem
dan pemilahan data sangat adekuat (99,02%). Informasi Kesehatan. In: Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2013.
KESIMPULAN 4. World Health Organization. Assessing
Kelengkapan laporan tiap bulan dan
the National Health Information
tiap Puskesmas 100% lengkap, ketepatan
System (An Assessment Tool Version
waktu melapor tiap bulan adalah 81,4% dan
4.00). (World Health Organization,
tiap Puskesmas 72,6%, nilai akurasi data
ed.).; 2008.
lebih dari 2SD (kurang baik), konsistensi
internal kurang baik, dan angka konsistensi 5. The Premier Organisation For Data
eksternal baik. Hasil penilaian komponen Professionals in the UK. The Six
SIK di Dinas Kesehatan Kota Surakarta Primary Dimensions For Data Quality
untuk penggelolaan SIK 93,3%, sumber daya Assassment (Defining Data Quality
74,2%, indikator 84,7 %, sumber data 68,6%, Dimension). In: United Kingdom:
produk informasi 85,5%, dan diseminasi dan Dama United Kingdom; 2013.
penggunaan informasi 88,3%. Secara http://www.enterprisemanagement360.
keseluruhan komponen yang dinilai com/wp-
menunjukkan hasil 79,7%. Antara metode content/files_mf/1407250286DAMAU
HMN dan PMKDR mempunyai sisi KDQDimensionsWhitePaperR37.pdf.
53
6. Bergdahl M, Ehling M, Elvers E,
Földesi E. Handbook on Data Quality
Assessment Methods and Tools.
Wiesbaden; 2007.
http://unstats.un.org/unsd/dnss/docs-
nqaf/Eurostat-HANDBOOK ON
DATA QUALITY ASSESSMENT
METHODS AND TOOLS I.pdf.

7. Sugiyono. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alvabeta; 2015.

8. Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2014 Tentang SIstem Informasi
Kesehatan. Jakarta; 2014.

54

S-ar putea să vă placă și