Sunteți pe pagina 1din 5

44

Bauran Pemasaran Berdasarkan Strategi Pemasaran dan Matriks Boston


Consulting Group

Marketing Mix Based on Marketing Strategy And Matrix of Boston Consulting Group
TJATUR PRIJAMBODO*
*RSAB Siti Fatimah Kraksaan

ABSTRACT

Siti Fatimah Children and Maternity Hospital, with 44 beds. The present condition has not shown good development,
which can be seen from the Bed Occupancy Rate (BOR) as low as 46.34%. One of the factors causing the low BOR is
that the marketing steps have not been implemented yet. In order to support the marketing steps, it is necessary to do a
matrix analysis of Boston Consulting Group (BCG). The community’s perception, demand, expectation and satisfaction
given by Kraksaan Siti Fatimah Children and Maternity Hospital and the community’s perception on services delivered by
the hospital competitor are measured. The market research reveals that the segmentation of non-customer respondents
who have never experienced the service assess that the Children and Maternity Hospital has friendly and attentive
services with quality and clean environment. Based on that and the outstanding factor of the hospital, the positioning of
the Children and Maternity Hospital is “a hospital with friendly and quality services”. The quadrant of the Children and
Maternity Hospital based on BCG matrix analysis is Dog, with low industrial growth and low relative target market. One
of 7P recommendation is Product which is economical surgery packet for maternal health (Pak Eko Senyum).

Keywords: market research, marketing strategy, BCG matrix, marketing mix.


Correspondence: Tjatur Prijambodo, RSAB Siti Fatimah Kraksaan, Jl. Letjen Suprapto 55 Kraksaan, Probolinggo
67282, Indonesia. Phone +628123564282. E-mail: tjatur_rsm@yahoo.co.id

PENDAHULUAN dan tujuan yang menghasilkan kebijakan utama dan


Saat ini, usaha layanan kesehatan, di antaranya merencanakan untuk pencapaian tujuan, serta merinci
rumah sakit, berkembang pesat. Hampir di semua jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.
wilayah kota maupun kabupaten banyak didirikan rumah Untuk mendukung penentuan bauran pemasaran, perlu
sakit baru, meskipun pengelolaan bisnis perumahsakitan dilakukan analisis matriks Boston Consulting Group (BCG)
membutuhkan modal materiil dan non materiil yang berdasarkan tingkat pertumbuhan industri (jumlah TT anak
tidak kecil. Hal ini menciptakan kondisi persaingan yang dan bersalin) dan pangsa pasar relatif (jumlah kunjungan
semakin tinggi. anak dan bersalin).
Perkembangan rumah sakit dipengaruhi oleh Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Siti
kondisi internal rumah sakit, masyarakat dan lingkungan Fatimah Kraksaan adalah rumah sakit milik Persyarikatan
sekitarnya. Rumah sakit yang berkembang dan ingin terus Muhammadiyah yang berdiri pada tahun 2003. Dalam
bertahan serta mampu memenangkan persaingan, dituntut melaksanakan pelayanan pada masyarakat dilengkapi
untuk bersifat dinamis mengikuti perubahan lingkungan. dengan beberapa unit pelayanan fungsional yang terdiri
Rumah sakit juga harus mampu memberikan pelayanan dari Unit Rawat Jalan terdiri dari poli Kesehatan Ibu dan
kesehatan prima dengan tetap memperhatikan nilai serta Anak dan poli Keluarga Berencana, Unit Gawat Darurat,
etika dalam pelayanan. Tugas yang berat bagi rumah unit Kamar Operasi dan Unit Rawat Inap dengan 44
sakit adalah mampu menjawab kebutuhan dan harapan Tempat Tidur. Kondisi RSAB saat ini belum menunjukkan
pelanggan. Rumah sakit harus mampu memberikan perkembangan yang bagus. Hal ini bisa dilihat dari Bed
pelayanan kesehatan prima dan bermutu dengan tetap Occupancy Rate(BOR) atau tingkat hunian rumah sakit
memperhatikan nilai serta etika dalam pelayanan. yang masih rendah pada tahun 2010 sebesar 46,34%.
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok
yang dilakukan oleh rumah sakit dalam mempertahankan METODE PENELITIAN
kelangsungan hidupnya, pengembangannya serta untuk Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,
mendapatkan laba. Strategi pemasaran (segmentasi, analitik observasional, yaitu peneliti melakukan riset
targeting, dan positioning) dan bauran pemasaran pasar yang dilakukan pada masyarakat dan rumah sakit
(marketing mix) merupakan bagian dari pemasaran. kompetitor. Pada masyarakat dilakukan pengukuran
Buchari (2009) memberikan definisi strategi pemasaran terhadap persepsi, kebutuhan dan harapan, serta
sebagai pola keputusan dalam perusahaan yang kepuasan pada pelayanan yang diberikan oleh RSAB Siti
menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud Fatimah Kraksaan. Selain itu juga dilakukan pengukuran
Bauran Pemasaran Berdasarkan Strategi Pemasaran dan Matriks Boston Consulting Group (Tjatur Prijambodo) 45

terhadap persepsi masyarakat terhadap layanan yang 4) Dog, di kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa
diberikan oleh rumah sakit. pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri
Penelitian dilakukan di RSAB dan Kecamatan yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka
Kraksaan, Pajarakan, Krejengan dan Paiton pada 2 Mei-4 adalah dog dalam portofolio perusahaan, karena posisi
Juni 2011, dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali
data. Ada dua jenis populasi yaitu pelanggan-pelanggan dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment.
rawat inap di RSAB Siti Fatimah dan masyarakat non Ketika sebuah divisi menjadi dog, retrenchment dapat
pelanggan yang berada di wilayah potensial jangkauan menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena
layanan RSAB Siti Fatimah. Sampel diambil dengan banyak dog yang mencuat kembali, setelah pemangkasan
metode quota sampling. Sampel pelanggan 100 orang biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang
dan non pelanggan 100 orang. Instrumen yang digunakan mampu bertahan dan menguntungkan.
dalam penelitian adalah kuesioner yang telah teruji Matriks BCG adalah salah satu alat pembuat
validitas dan reliabilitasnya. Pengolahan data hasil survei keputusan yang paling mudah. Hanya dengan membaca
menggunakan program SPSS sesuai kebutuhan analisis grafiknya, orang akan dapat dengan mudah melihat di
data. posisi manakah perusahaan mereka berada. Matriks
ini memusatkan perhatian pada arus kas, karakteristik
HASIL DAN PEMBAHASAN investasi, dan kebutuhan berbagai divisi organisasi. Divisi
dapat berubah dari waktu ke waktu: dog menjadi question
Analisis yang dilakukan pada data sekunder meliputi
marks, question marks menjadi star, star menjadi cash
tingkat pertumbuhan industri (jumlah TT anak dan
cow, dan cash cow menjadi dog (David, 2004).
bersalin) dan pangsa pasar relatif (jumlah kunjungan anak
Hasil analisis yang didapatkan adalah RSAB Siti
dan bersalin). Matriks BCG adalah perangkat strategi
Fatimah berada pada kuadran Dog dengan tingkat
untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber
pertumbuhan industri rendah dan pangsa pasar relatif
daya berdasarkan tingkat pertumbuhan industri (market
yang juga rendah. Ada beberapa langkah yang bisa
growth rate) dan pangsa pasar relatif (relative market
dilakukan RSAB Siti Fatimah sesuai teori Jauch dan
share). Matriks BCG dibagi menjadi 4 kuadran (Jauch
Glueck (1995), yaitu dengan likuidasi (pembubaran
dan Glueck, 1995), yaitu: 1) Star, di kuadran I dengan
organisasi), divestasi (menjual aset pada pihak lain)
pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan
atau retrenchment (penghematan). Berdasarkan pilihan
industri yang tinggi.
langkah dan keinginan pemilik untuk tetap eksis, maka
Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan
langkah yang dilakukan adalah dengan penghematan
berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan,
pada berbagai hal, termasuk penentuan produk dengan
karena harus mengeluarkan banyak uang untuk
langkah dalam bauran pemasaran yang menunjang.
memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan bermitra
Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi
dalam investasi dengan pihak lain. Kemitraan ini dilakukan
pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk,
pada pendanaan produksi dan promosi. Riset pasar
dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk
dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan
dipertimbangkan divisi ini, 2) Question Marks, di kuadran
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, tingkat
II memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan rawat inap
mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat.
di RSAB Siti Fatimah dan persepsi masyarakat terhadap
Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan
pelayanan di rumah sakit.
pendapatan kasnya rendah.
Langkah awal untuk menentukan strategi
Bisnis ini disebut question mark karena organisasi
pemasaran, menurut Buchari (2009) adalah dengan
harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini
pendekatan segmentasi menggunakan karakteristik
dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar,
responden berdasarkan static attribute, dynamic attribute
pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau
dan individual attribute. Karakteristik responden pada
menjualnya, 3) Cash Cow, di kuadran III memiliki pangsa
penelitian ini disegmentasi berdasar static attribute yaitu:
pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri
jenis kelamin, pendidikan, agama, umur, pekerjaan,
yang pertumbuhannya lambat. Disebut cash cow karena
penghasilan dan penaggung jawab biaya kesehatan.
menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkannya, mereka
Karena dengan pengelompokan tersebut, manajemen
seringkali diperah untuk membiayai sektor usaha yang
rumah sakit lebih bisa menentukan target pasar sesuai
lain. Banyak cash cow saat ini adalah star di masa lalu,
yang dikehendaki pemilik rumah sakit.
divisi cash cow harus dikelola untuk mempertahankan
Segmentasi yang dilakukan bermanfaat untuk
posisi kuatnya selama mungkin.
mencari pasar yang paling potensial sehingga dapat
Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik
dijadikan target pasar. Kondisi yang ada saat ini RSAB
dapat menjadi strategi yang menarik untuk cash cow
Siti Fatimah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang
yang kuat. Tetapi, ketika divisi cash cow menjadi lemah,
kurang sebanding dengan jumlah TT, lebih bisa fokus
retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan,
mengalokasikan SDM-nya dan dapat menentukan di mana
46 J. Adm. Kebijak. Kesehat., Vol. 11, No. 1, Jan–April 2013: 44–48

karyawan harus memberikan pelayanan terbaik sesuai Sesuai dengan hasil riset pasar dan posisi Dog
dengan keunggulan yang dimiliki. Berdasarkan hasil survei kuadran BCG, maka produk yang dibuat harus sesuai
yang menyebutkan bahwa sebagian besar responden dengan target pasar serta sesuai dengan langkah
adalah petani dan wiraswasta. Penghasilan tergolong di retrenchment (biaya yang minim) dengan mengedepankan
atas rata-rata atau menengah dan penanggung jawab keramah-tamahan serta keunikan. Selain itu, produk
biaya kesehatannya secara pribadi, maka target pasar yang diciptakan harus memperkuat positioning rumah
yang dipilih harus cukup besar dan menguntungkan sakit yang ramah. Produk yang dibuat berbiaya produksi
rumah sakit, serta sesuai dengan keunggulan dan keahlian rendah, memiliki pangsa pasar yang cukup besar, ada
yang dimiliki rumah sakit. unsur penyederhanaan dalam proses pembelian produk
Dengan persaingan yang tinggi, maka target yang dan masyarakat dapat mengambil manfaat dari pembelian
dilakukan harus sesuai dengan keadaan yang ada dan produk tersebut (Ujang, 2009).
usaha yang dilakukan rumah sakit harus efektif dan efisien Produk yang dibuat harus memiliki diferensiasi yang
(Kotler, 2008). Berdasarkan hal itu, maka targeting yang relevan dan khas (Kotler, 2010). Diferensiasinya didasarkan
ditentukan adalah masyarakat dengan pekerjaan petani pada fisik, ketersediaan, layanan, harga dan citra. Hal yang
dan wiraswasta, penghasilan 2 x UMR dan penggung bisa dilakukan di RSAB Siti Fatimah adalah diferensiasi
jawab biaya kesehatan secara pribadi. Usaha positioning berdasar layanan, harga dan citra. Diferensiasi layanan,
yang dilakukan RSAB Siti Fatimah dengan melakukan dengan membuat produk yang memberikan ekstra
identifikasi kekhasan yang ada, memilih kekhasan tersebut service, diferensiasi harga dengan produk yang murah
yang paling bisa dilakukan dan disampaikan kepada tapi tetap berkualitas dan diferensiasi citra dengan produk
masyarakat melalui usaha promosi. yang menampilkan reputasi ramah dan bersahabat.
Pesan promosi yang ditangkap oleh masyarakat akan Produk yang dibuat adalah: 1) Paket ekonomi untuk
digunakan untuk membantu memutuskan menggunakan kesehatan ummi atau lebih dikenal dengan “Pak Eko
jasa rumah sakit ketika ia membutuhkan untuk membantu Senyum” untuk operasi Sectio Caesar maupun tindakan
kesembuhannya (Wolfe, 2002). RSAB Siti Fatimah selalu operasi lain pada layanan ibu bersalin, 2) Paket perawatan
mengangkat keramahan dalam memberikan layanan yang pasca melahirkan: massage post partum ceria untuk
diberikan. Hal ini yang berhasil ditangkap oleh masyarakat. pasien kelas 2-3, yaitu dengan memijat pasien ibu bersalin
Positioning RSAB Siti Fatimah berbeda dengan rumah yang dilakukan oleh tenaga bidan atau perawat yang telah
sakit lainnya. Rumah sakit yang saat ini dinilai sedang mendapatkan pelatihan massage (pijat). Pangsa pasar
bersaing ketat dengan RSAB Siti Fatimah adalah RSU relatif yang rendah dengan tingkat pertumbuhan industri
Graha Sehat dan RSUD Waluyojati. yang juga rendah, mengharuskan harga (price) produk
RSU Graha Sehat mempunyai positioning sebagai yang kompetitif dan sesuai dengan kemampuan kastamer.
rumah sakit dengan pelayanan yang cepat dan tepat, Harga produk, selain berorientasi pada laba atau volume
sedangkan RSUD Waluyojati dengan positioning rumah (Tjiptono, 2005), juga tetap memperhatikan positioning
sakit dengan pelayanan yang lengkap. Adanya perbedaan yang ada. Menurut Ujang (2009) penetapan harga produk
positioning ini, dimanfaatkan oleh manajemen RSAB Siti didasarkan pada pasar (market based pricing), meliputi
Fatimah untuk lebih meningkatkan mutu layanan, sehingga nilai (value pricing), menambahkan sejumlah kenaikan
hal itu bisa dijadikan sebagai pembeda antara layanan di dari biaya produk (mark up pricing), keuntungan sasaran
RSAB Siti Fatimah dengan rumah sakit pesaingnya. Sesuai (target return pricing), dan berdasarkan tarif yang ada
dengan keunggulan, kondisi RSAB Siti Fatimah (Kotler, (going rate pricing).
2010), persepsi yang positif dari responden, dan keunikan Harga berbeda dengan elemen bauran pemasaran
yang dimiliki (Kartajaya, 2008), maka positioning RSAB yang lain, karena harga menghasilkan pendapatan.
Siti Fatimah adalah ‘rumah sakit dengan pelayanan yang Sementara elemen bauran pemasaran yang lain menuntut
ramah tamah dan berkualitas’. biaya. Maka RSAB Siti Fatimah dituntut untuk mengangkat
Pawitra (1993) menyebutkan bauran pemasaran harga produk setinggi mungkin selama diferensiasinya
jasa mengacu pada konsep bauran pemasaran tradisional dapat mendukung.
(Jeromy McCarthy) yang terdiri dari 4P, yaitu product, price, Namun, RSAB Siti Fatimah berada pada tingkat
place dan promotion yang diperluas dengan penambahan pertumbuhan industri dan pangsa pasar relatif yang
unsur non tradisional yaitu people, physical evidence rendah. RSAB Siti Fatimah harus melakukan langkah
dan process sehingga menjadi 7P. Bauran pemasaran Value pricing dan Going rate pricing. Value pricing dengan
yang akan disusun, didasarkan pada strategi pemasaran menetapkan harga yang murah karena pangsa pasar
yang telah ditentukan dan hasil analisis matriks BCG. relatif yang rendah. Going rate pricing dengan menetapkan
Dengan segmentasi berdasar static attribute, targeting harga yang lebih rendah dari kompetitor karena tingkat
petani dan wiraswasta dengan penghasilan menengah pertumbuhan industrinya yang rendah.
yang pembiayaannya secara pribadi, serta positioning Ada beberapa hal yang harus dilakukan RSAB,
rumah sakit dengan pelayanan yang ramah tamah dan yaitu: 1) Membuat tarif paket operasi Sectio Caesar
berkualitas ditunjang posisi Dog kuadran BCG. maupun tindakan operasi lain pada layanan ibu bersalin,
Bauran Pemasaran Berdasarkan Strategi Pemasaran dan Matriks Boston Consulting Group (Tjatur Prijambodo) 47

2) Membuat tarif paket perawatan pasca melahirkan: value (nilai bagi kastamer), price dengan Cost to the
massage post partum ceria, 3) Menyesuaikan tarif customer (biaya yang harus ditanggung kastamer), place
berdasarkan kemampuan kastamer potensial, 4) Membuat dengan Convenience (kenyamanan atau kemudahan)
tarif lebih murah dari RS kompetitor. Buchari (2009) dan promotion dengan Communication (komunikasi). Jika
mengatakan bahwa promosi (promotion) adalah sejenis RSAB Siti Fatimah sedang menjual suatu produk maka
komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan kastamer memandang diri mereka sendiri sedang membeli
calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan promosi nilai atau solusi suatu masalah.
adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan Kastamer tidak hanya tertarik pada harga, tetapi
dan meyakinkan calon konsumen. Promosi bisa dilakukan mereka juga memikirkan biaya total yang harus mereka
melalui iklan, personal selling, sales promotion, cross keluarkan untuk mendapatkan dan menggunakan suatu
selling dan public relation. produk. Kastamer menginginkan produk tersedia semudah
Sesuai dengan posisi BCG Dog, maka promosi yang mungkin. Kastamer tidak sekedar menghendaki promosi,
dilakukan tidak harus mengeluarkan biaya yang tinggi, tetapi mereka lebih menginginkan komunikasi dua
maka dalam personal selling (penjualan langsung) terjadi arah. Sesuai dengan sudut pandang inilah, 4P bauran
hubungan langsung dan interaktif antara kedua pihak. pemasaran di RSAB Siti Fatimah ditetapkan.
Memungkinkan terjadinya hubungan akrab yang bisa Elemen orang (people) terdiri dari: pegawai
memperkuat positioning rumah sakit yang ramah tamah. perusahaan dan konsumen. (Lupiyoadi, 2008). Pegawai
Promosi secara Public Relation (hubungan masyarakat) (perawat dan bidan) di RSAB Siti Fatimah memiliki
juga bisa dilakukan RSAB Siti Fatimah karena akan dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai pelaksana layanan
berhubungan dengan kumpulan pasar yang lebih luas. produk sekaligus penjual produk. Melalui pelayanan
Promosi yang dilakukan, selain pada target pasar serta personal selling yang ramah semakin memperkuat
sesuai targeting, juga harus memunculkan keramah- positioning. Posisi BCG Dog mengharuskan RSAB Siti
tamahan sebagai positioning yang diharapkan, maka Fatimah mengoptimalkan peran bidan dan perawat
promosi yang dilakukan adalah: 1) Personal selling, karena dalam memberikan layanan pada produk yang dibuat
akan mempertemukan secara langsung kastamer dan SDM yaitu massage post partum ceria dengan meningkatkan
di RSAB Siti Fatimah sehingga positioning ramah tamah keterampilan tenaga bidan atau perawat dengan
bisa selalu dimunculkan, 2) Cross selling, dilakukan oleh kemampuan massage dan tidak harus menambah
SDM di RSAB pada pasien yang berobat atau rawat inap, tenaga baru.
karena informasi terbaik disampaikan secara langsung Seluruh aktivitas kerja adalah proses (process)
pada kastamer secara terus menerus oleh SDM di RSAB yang melibatkan prosedur, tugas, jadwal dan mekanisme
Siti Fatimah, 3) Penyuluhan ke perkumpulan petani dan untuk menyalurkan produk ke pelanggan (Hurriyati, 2010).
perkumpulan wiraswasta dengan selalu mengedepankan Proses pemberian layanan produk tetap memunculkan
keramahan saat berinteraksi. Hal ini bisa dilakukan dengan positioning ramah tamah dan berkualitas, dengan cara: 1)
memanfaatkan momen tertentu, misalnya panen raya dan Respond time pelayanan ditingkatkan (pendaftaran, antrian
pertemuan rutin wiraswasta, 4) Melakukan kerjasama dokter dan antrian obat) dengan menambahkan Standart
dengan posyandu atau Bidan Praktek Swasta (BPS) dan Operating Procedure (SOP) yang selalu mengedepankan
dokter praktek swasta, karena posyandu, BPS dan praktek keramahan, 2) Proses pendaftaran pasien sampai dengan
dokter swasta mempertemukan secara langsung kastamer pasien selesai membeli produk dalam nuansa keramahan,
dan pemberi layanan kesehatan ibu bersalin. Jaringan 3) Pengaturan jadwal jaga bidan atau perawat tidak
yang dibentuk dengan kerjasama ini akan menciptakan lebih dari dua shift jaga secara berurutan, supaya dalam
hubungan yang harmonis dengan ‘kompetitor’, tapi disisi pemberian layanan produk kondisi fisik tetap fit dan selalu
lain akan memperluas jangkauan pelayanan RSAB Siti optimal dalam memberikan layanan yang ramah. Hal ini
Fatimah. dikarenakan, jadwal jaga bidan dan perawat di RSAB
Place bisa diartikan sebagai saluran distribusi Siti Fatimah seringkali berurutan sampai 3 shift karena
(Hurriyati, 2010), yang menghubungkan rumah sakit keterbatasan SDM.
dan pelanggan. Saluran distribusi berfungsi sebagai Fasilitas pendukung (physical evidence) meliputi
suatu sistem atau jaringan yang menghasilkan dan fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana
mendistribusikan sebuah produk kepada pengguna. Posisi komunikasi (Zeithaml, 1996). Posisi BCG Dog dan
BCG Dog mengharuskan RSAB Siti Fatimah proaktif, positioning rumah sakit yang ramah, mengharuskan
dengan menyediakan ambulance 24 jam untuk antar ketersediaan tempat layanan massage post partum ceria
jemput pasien. di ruang rawat inap klas 2-3 yang bernuansa keramahan
Konsep 4P (produk, price, promotion dan place) dengan pembiayaan yang murah, misalkan mengecat
menggunakan sudut pandang RSAB Siti Fatimah sebagai dengan warna soft. Selain itu, untuk memunculkan kesan
penjual, bukan sudut pandang kastamer sebagai pembeli. ramah, maka seragam yang dikenakan bidan atau perawat
Untuk keberhasilan bauran pemasaran, maka 4P harus saat memberikan layanan bisa dengan menambahkan
diterjemahkan menjadi 4 C jika menggunakan sudut ornamen batik. Penanggung jawab bauran pemasaran
pandang pembeli (Kotler, 2010), produk dengan Customer yang direkomendasikan adalah kepala unit pemasaran
48 J. Adm. Kebijak. Kesehat., Vol. 11, No. 1, Jan–April 2013: 44–48

yang akan berkoordinasi dengan seluruh pemberi layanan positioning yang khas seperti keramahan secara terus
kesehatan di RSAB Siti Fatimah. menerus dan disampaikan dalam setiap promosi, 3)
Manajemen perlu untuk mempertahankan positioning
SIMPULAN yang telah diputuskan, dan perlu untuk melakukan usaha-
usaha pelatihan tentang kepuasan pelanggan (customer
Simpulan dari penelitian ini adalah: 1) Sesuai analisis
satisfaction) agar positioning tentang keramahan dapat
matriks BCG berdasarkan tingkat pertumbuhan industri
dikenali konsumen, 4) Meningkatkan kemampuan semua
(jumlah TT anak dan bersalin) dan pangsa pasar relatif
karyawan di RSAB dalam memasarkan produk yang
(jumlah kunjungan anak dan bersalin), RSAB berada
ada di RSAB, 5) Upaya pelaksanaan bauran pemasaran
pada kuadran Dog, dengan tingkat pertumbuhan industri
7P yang sudah disusun perlu mendapat perhatian dari
yang rendah dan pangsa pasar relatif yang rendah,
Kepala Unit Pemasaran dan Kepala Bagian Umum dengan
2) Segmentasi dilakukan berdasarkan karakteristik
menggali lebih jauh tentang karekteristik target pasar dan
masyarakat; umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
menyusun rencana kegiatan promosi, penyediaan sarana
pekerjaan, penghasilan dan penanggung biaya kesehatan,
dan sumber daya manusia yang sesuai.
3) Target pasar berdasarkan pekerjaan yaitu petani
dan wiraswasta dengan penghasilan 2x UMK Kab.
Probolinggo (Rp. 800.001–1.600.000,-) dan penanggung DAFTAR PUSTAKA
biaya kesehatannya pribadi, 4) Positioning yaitu “Rumah Buchari, A. 2009, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,
Sakit dengan Pelayanan yang Ramah dan Berkualitas”. Bandung: Alfabeta.
Bauran pemasaran di RSAB yang disusun David, R. 2004, Manajemen Strategis: Konsep, Edisi Ketujuh,
berdasarkan 7P dengan Produk: 1) Paket Operasi: Jakarta: PT. Indeks.
Pak Eko (paket ekonomi) untuk operasi Sectio Caesar Hurriyati, R. 2010, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen,
maupun tindakan operasi lain pada layanan anak dan Bandung: Alfabeta.
bersalin, 2) Paket perawatan pasca melahirkan: massage Jauch, L.R. & Glueck, W.F. 1995, Manajemen Strategis dan
post partum ceria untuk pasien kelas 2-3, yaitu dengan Kebijakan Perusahaan, Edisi 3, Jakarta: Erlangga.
memijat pasien ibu bersalin yang dilakukan oleh tenaga Kartajaya, H. 2008, Positioning, Diferensiasi dan Brand, Jakarta:
bidan atau perawat yang telah mendapatkan pelatihan PT Gramedia Pustaka Utama.
massage (pijat). Kotler, P. & Keller, K.L. 2010, Manajemen Pemasaran, edisi 12,
Nersey: Prentice Hall.
SARAN Lupiyoadi, R. & Hamdani, A. 2008, Manajemen pemasaran jasa,
Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat.
Untuk Manajemen RSAB: 1) Manajemen RSAB Siti
Pawitra, 1993, Manajemen Pemasaran di Indonesia: Masa Lampau,
Fatimah perlu lebih melakukan penghematan (retrenchment)
Kini dan Masa Mendatang, Jakarta: Majalah Usahawan.
dalam semua lini produksi ataupun pemasaran, sehingga
Tjiptono, F. & Chandra, G. 2005, Service, Quality, and Satisfaction,
bisa segera beralih dari posisi kuadran Dog menjadi
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Cash Cow, 2) Manajemen RSAB Siti Fatimah perlu lebih
Ujang, S. 2009, Pemasaran Strategik, Yogyakarta: Penerbit Inti
menggali dan mengidentifikasi karakteristik masyarakat
Prima Promosindo.
serta keunggulan yang paling menonjol, sehingga dapat
Zeithaml, V.A. 1996, ‘Service Marketing’, The McGraw-Hill
dirumuskan strategi pemasaran terutama positioning
companies Inc.
yang mudah untuk dikomunikasikan kepada konsumen.
Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan strategi

S-ar putea să vă placă și