Sunteți pe pagina 1din 11

AKUNTANSI PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI (PSAK NO 34)

PADA PT ROFADA SINAR BAHARI

Marjono, Melta Ayu Wahyuni


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pontianak

Abstrack

As a docking and shipping company, PT. Rofada Sinar Bahari in its business activities earn
revenue through contract (construction contract), by its characteristic of sales period, which is not
the same as the period of charging the cost, so the accuracy in recognizing revenue becomes very
decisive accuracy of financial reporting. In PSAK (Statement of Financial Accounting Standard)
34 it has been regulated how to recognize and calculate (measure) revenue for construction
contracts. So on this occasion the researcher was interested to examine whether the recognition
and measurement of income by PT. Rofada Sinar Bahari has been compliant with PSAK 34 or not
in its implementation.
The form of this study was a case study. By using contract data that has been completed in 2016,
then conducted a comparison analysis with the provisions of recognition and measurement of
income contract construction according to PSAK 34.
The results showed that in recognizing the income of PT. Rofada Sinar Bahari used the cash basis,
in which revenue was recognized when cash receipts arose from advance payments and project
terms, so it may be stated that it was not in accordance with PSAK 34. In accordance with PSAK
34, PT Rofada Sinar Bahari should recognize and measure its construction contract revenue was
a fixed-price contract based on settlement method at the end of each period in monthly or
annually.
____________________________________________________________________________
Keyword : Contrack Construction, Recognition, Measurement

Latar Belakang Penelitian jalur-jalur perdangan dan pelayaran tersebut


Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya diikuti dengan dengan meningkatnya
terbesar di dunia, memiliki luas laut mencapai 2/3 kebutuhan kapal angkut untuk melayani jalu-jalur
bagian wilayahnya, oleh karena itu pembangunan pelayaran baru tersebut, sehingga akan banyak
sektor kelautan dan maritim saat ini menjadi kapal yang dibuat dan atau reparasi (didocking),
prioritas agar pemerataan pembangunan dan yang semuanya adalah bidang usaha perkapalan.
terciptanya kesejahteraan rakyat dapat terwujud. Salah satu perusahaan yang bergerak di
Hal ini seiring dengan konsep nawacita yang bidang perkapalan, adalah PT. Rofada Sinar
diusung oleh pemerintahan saat ini, dimana salah Bahari. PT. Rofada Sinar Bahari adalah
satu fokus utama pembangunan Indonesia adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan
menjadi poros maritim dan pembangunan tol laut. kapal dan docking (perbaikan/reparasi badan
Oleh karena itu saat ini banyak dilakukan kapal) yang berkantor pusat di Jakarta dan
pembangunan dan renovasi pelabuhan-pelabuhan beroperasi di beberapa wilayah Indonesia. Sebagai
hampir diseluruh wilayah indonesia yang nantinya perusahaan perkapalan (galangan & docking),
akan membuka jalur pelayaran dan perdagangan kegiatan utama PT. Rofada Sinar Bahari adalah
baru yang menghubungkan berbagai daerah docking (reparasi badan kapal) dan pembuatan
khususnya di wilayah timur indonesia dengan badan kapal baru. Untuk pembuatan kapal baru,
pelabuhan-pelabuhan besar di wilayah barat PT. Rofada Sinar Bahari memproduksi kapal
Indonesia khususnya pulau jawa. berdasarkan pesanan yang dengan terlebih dahulu
Pembangunan sektor maritim yang begitu menandatangi kontrak. Dimana proses produksi
masif yang dilakukan oleh pemerintah tersebut, dilakukan setelah ada kontrak pemesanan kapal
membuat industri-industri pendukung di sektor dari pembeli, yang mana waktu yang diperlukan
maritim menjadi lebih berkembang, salah satunya untuk penyelesaian pekerjaan kontrak tersebut
adalah industri di sektor perkapalan (docking dan berfluktuasi, yaitu antara 6 bulan sampai dengan
galangan kapal). Dimana industri ini adalah beberapa tahun. Lamanya kontrak tersebut sesuai
industri yang sangat diuntungkan dengan program ukuran tonase kapal dan tingkat kerumitannya,
pemerintah tersebut karena dengan pembukaan akan tetapi secara umum (berdasarkan

49
50

pengalaman) waktu yang diperlukan adalah di atas 2) Untuk menganalisis kesesuaian penerapan
satu tahun. akuntansi pendapatan kontrak konstruksi di
Kontrak penyelesaian pekerjaan yang PT. Rofada Sinar Bahari dengan PSAK No.
dilakukan oleh PT. Rofada Sinar Bahari yang pada 34.
umumnya lebih dari satu tahun, megakibatkan
periode penjualan (penyerahan) kapal tidak sama
dengan periode pembebanan biaya pembuatannya. Tinjauan Pustaka
Hal ini menjadi kendala terhadap keakuratan Prinsip Akuntansi
penyajian laporan keuangan khususnya laporan Prinsip-prinsip akuntansi yang menjadi
laba rugi, jika perusahaan tidak dapat memilah dan dasar ilmu akuntansi dan seluruh laporan keuangan
atau mempertemukan antara pendapatan dan biaya dapat dijabarkan dari tujuan laporan keuangan,
atas kontrak konstruksi sesuai dengan standar postutat akuntansi, dan konsep teoritis akuntansi.
akuntansi yang berlaku. Selain itu, prinsip-prinsip akuntansi juga dapat
Bagi perusahaan konstruksi, dalam dijabarkan sebagai dasar pengembangan teknik
mengakui pendapatan terdapat dua metode atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam
pengakuan pendapatan yaitu : 1). Metode kontrak menyusun laporan keuangan. Secara umu prinsip
selesai, dan 2). Metode persentase penyelesaian. Akuntansi :
Metode kontrak selesai mengakui pendapatan dan 1) Prinsip Biaya Historis (Historical Cost
laba kotor pada saat kontrak telah diselesaikan Principle)
secara keseluruhan. Metode persentase Prinsip biaya historis atau historical cost
penyelesaian mengakui pendapatan, biaya dan laba principle merupakan sebutan pada keadaan di
kotor sesuai dengan persentase pekerjaan yang mana GAAP mewajibkan sebagian besar
diselesaikan dalam tiap periode. aktiva diperlakukan dan dilaporkan
Pada metode persentase penyelesaian berdasarkan harga akuisi. Prinsip ini
terdapat dua pendekatan yaitu: pendekatan menghendaki digunakannya harga perolehan
kemajuan fisik dan pendekatan cost to cost. Dua dalam mencatat aktiva, utang, modal, dan
pendekatan ini mempunyai sudut pandang yang biaya. Harga perolehan tersebut artinya
berbeda dalam hal mengakui pendapatan sehingga adalah harga pertukaran yang disetujui oleh
nilai pendapatan, biaya dan laba yang diakui juga kedua belah pihak yang tersangkut dalam
berbeda. Di indonesia yang mengatur kontrak transaksi. Harga perolehan harus terjadi
kontruksi adalah Pernyataan Standar Akuntansi dalam suatu transaksi di antara kedua belah
Keuangan (PSAK) No.34 (revisi 2010) kontrak pihak yang bebas.
kontruksi yang merupakan revisi dari ketentuan Harga perolehan dapat dibedakan menjadi
sebelumnya yaitu PSAK No.34 (1994) akuntansi 2) Prinsip Mempertemukan (Matching
kontrak kontruksi. Oleh karena itu maka peneliti Principle)
tertarik melakukan penelitian bagaimana akuntansi Prinsip mempertemukan atau yang juga
pendapatan kontrak konstruksi yang diterapkan disebut sebagai matching principle adalah
oleh PT. Rofada Sinar Bahari dan menganalisisnya prinsip yang mempertemukan biaya dengan
apakah telah sesuai dengan PSAK No. 34 pendapatan yang timbul karena biaya
Rumusan Masalah tersebut. Prinsip ini dapat menentukan
Berdasarkan uraian latar belakang besarnya penghasilan bersih dalam setiap
penelitian sebagaimana di atas, maka dapat periode. Penerapan prinsip mempertemukan
dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: inilah yang mendasari penggunaan dasar
1) Bagaimana akuntansi pendapatan kontrak waktu (accurual basis) dalam pembebanan
konstruksi P.T. Rofada Sinar Bahari? biaya (expense).
2) Apakah akuntansi pendapatan kontrak 3) Prinsip Pengungkapan Penuh(Full Disclosure
konstruksi P.T. Rofada Sinar Bahari sesuai Principle)
dengan PSAK No. 34 ? Prinsip pengungkapan penuh atau full
Tujuan Penelitian disclosure principle adalah prinsip-prinsip
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis akuntansi yang menyajikan informasi
kemukakan di atas maka tujuan penelitian ini lengkap pada laporan keuangan dengan
adalah: membuat catatan kaki (footnote) dan
1) Untuk mengambarkan penerapan akuntansi lampiran-lampiran penting yang dibutuhkan
pendapatan kontrak konstruksi di PT. dalam sebuah laporan keuangan,
Rofada Sinar Bahari. 4) Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue
Recognition Principle)
51

Pada umumnya,pendapatan ditafsirkan 2) Memusatkan perhatian kepada pencapaian


sebagai: barang dan jasa oleh perusahaan dan transfer
a) Arus masuk aktiva bersih sebagai akibat dari barang dan jasa kepada konsumen atau
dari penjualan barang dan jasa produsen lain.
b) Arus keluar barang dan jasa dari Kontrak Konstruksi
perusahaan kepada pelanggan Kontrak kontruksi adalah suatu kontrak
c) Produksi perusahaan sebagai akibat dari yang dinegosiasikan secara khusus untuk
semata-mata dari penciptan barang dan konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset
jasa oleh perusahaan selama periode yang berhubungan erat satu sama lain atau saling
tertentu. tergantung dalam rencana, teknologi dan fungsi
5) Prinsip Konsistensi(Consistency Principle) atau tujuan atau penggunaaan pokok (PSAK No.
Prinsip ini untuk membandingkan antara 34. 02). Kontrak konstruksi adalah salah satu
suatu laporan keuangan yang dibuat dengan konsep dan standar yang paling sulit untuk bisa
laporan keuangan pada tahun-tahun diterapkan di lapangan. Dalam pengertian lain,
sebelumnya supaya metode dan prosedur kontrak kontruksi merupakan kontrak kerja
yang digunakan dalam proses akuntansi dapat pembangunan aset (bangunan gedung, jalan, kapal,
diterapkan secara konsisten. Jadi jika dalam dan sebagainya) antara kontraktor dan pemberi
laporan keuangan tersebut ditemukan suatu kerja.
perbedaan antara suatu pos dalam dua atau Ada dua hal yang lazim dilakukan dalam
lebih periode, maka dapat segera diketahui kontrak kontruksi, yaitu:
bahwa perbedaan yang terjadi tersebut 1) Pemberian uang muka, yaitu : bagian nilai
tidaklah disebabkan oleh selisih akibat kontrak yang diterima kontraktor dari pemberi
perbedaan metode. kerja sebelum pekerjaan dilaksanakan uang
Pengertian Pendapatan muka ini akan diperhitungkan (dipotong dari
Pendapatan sangat berpengaruh bagi pembayaran tersisa secara proporsional degan
kelangsungan hidup perusahaan, semakin besar % pembayaran termin).
pendapatan yang diperoleh maka semakin besar 2) Retensi, yaitu: jumlah pembayaran termin yang
kemampuan perusahaan untuk membiayai segala ditahan oleh pemberi kerja yang telah selesai.
pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan Retensi ini akan dibayarkan kembali oleh
dilakukan oleh perusahaan. Tuanakotta (2000:152) pemberi kerja kepada kontraktor setelah
pendapatan (revenue) dapat didefinisikan secara kontruksi/pekerjaan 100% selesai dan
umum sebagai hasil dari suatu perusahaan. Pada diserahterimakan.
dasarnya pendapatan adalah kenaikan laba. Seperti PSAK No. 34, paragraf 22 menyebutkan:
laba pendapatan adalah proses arus penciptaan “Jika hasil kontrak kontruksi dapat diestimasi
barang atau jasa oleh suatu perusahaan selama secara andal, maka pendapatan kontrak dan biaya
suatu kurun waktu tertentu. Umumnya pendapatan kontrak yang berhubungan dengan kontrak
dinyatakan dalam satuan moneter (uang). kontruksi diakui masing – masing sebagai
Ikatan Akuntansi Indonesia (2002:232) pendapatan dan beban dengan memerhatikan tahap
mendefinisikan pendapatan adalah arus masuk penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir
bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari periode pelaporan. Taksiran rugi pada kontrak
aktivitas normal perusahaan selama satu periode kontruksi tersebut segera diakui sebagai beban.”
bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan Terdapat 3 kunci utama yang perlu
ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi dipahami dari pernyataan standar akuntansi
penanaman modal. Harahap (2001:236) keuangan ini, yaitu:
mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil 1) Pendapatan dan biaya kontrak kontruksi
penjualan barang dan jasa yang dibebankan kepada dapat diakui jika hasil kontrak dapat
langganan/mereka yang menerima. diestimasi secara handal.
Pada dasarnya pendekatan terhadap konsep 2) Pengakuan pendapatan dan biaya kontrak
pendapatan (revenue) menurut Tuanakotta kontruksi memperhatikan tahap
(2000:153) : penyelesaian aktivitas (sesuai kontrak
1) Pendekatan yang memusatkan perhatian tentunya), dan
kepada arus masuk (inflow) daripada aset 3) Jika diperkirakan niaya aktivitas kontruksi
yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional diperkirakan lebih tinggi dari hasilnya,
perusahaan. maka segera diakui sebagai biaya (atau
beban).
52

Rumusan kontrak kontruksi dibagi menjadi hasil peristiwa di masa depan. Estimasi sering kali
2 macam, yaitu: 1. Kontrak Harga Tetap, dan 2. perlu untuk direvisi sesuai dengan realisasi dan
Kontrak Biaya-Plus. PSAK No. 34 memberikan hilangnya ketidakpastian. Oleh karena itu jumlah
panduan mengenai kriteria yang harus dipenuhi pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun
oleh pendapatan dan biaya kontruksi agar bisa dari satu periode ke periode berikutnya. Penyebab
dikatakan “dapat diestimasi secara handal”, yaitu: peningkatan atau penurunan jumlah pendapatan
1) Kontrak Harga Tetap kontrak yaitu:
Kontrak Harga Tetap adalah kontrak 1) Kontraktor dan pelanggan mungkin
konstruksi dengan syarat bahwa kontraktor menyetujui penyimpangan atau klaim yang
telah menyetujui nilai kontrak yang telah meningkatkan atau menurunkan pendapatan
ditentukan, atau tarif tetap yang telah kontrak pada periode setelah periode yang
ditentukan per unit output, yang dalam disetujui pada kontrak awal.
beberapa hal tunduk pada ketentuan-ketentuan 2) Jumlah pendapatan yang disetujui dalam
kenaikan. Pada rumusan ini, hasil kontrak kontrak harga tetap dapat meningkat karena
konstruksi dapat diestimasi secara andal jika ketentuan – ketentuan kenaikan biaya.
semua kondisi berikut ini dapat dipenuhi: 3) Jumlah pendapatan dapat menurun karena
a) Total pendapatan kontrak dapat diukur denda yang timbul akibat keterlambatan
secara andal, kontraktor dalam penyelesaian kontrak
b) Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang tersebut.
berhubungan dengan kontrak tersebut akan 4) Jika dalam kontrak harga tetap terdapat harga
mengalir ke entitas, tetap per unit output, pendapatan kontrak
c) Baik biaya kontrak untuk menyelesaikan meningkat jika jumlah unit meningkat.
kontrak maupun tahap penyelesaian kontrak Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan
pada akhir periode pelaporan dapat diukur Kontrak Konstruksi
secara andal, dan Dalam PSAK 34, dinyatakan bahwa jika
d) Biaya kontrak yang dapat diatribusi pada hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara
kontrak dapat diidentifikasi dengan jelas andal, maka pendapatan kontrak diakui sebagai
dan diukur secara andal sehingga biaya pendapatan dengan memperhatikan tahap
kontrak aktual dapat dibandingkan dengan penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir tanggal
estimasi sebelumnya. pelaporan. Jika ditaksir kontrak akan
2) Kontrak Biaya-Plus mengakibatka kerugian, maka taksiran rugi pada
Kontrak biaya – plus adalah kontrak kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai
kontruksi di mana kontraktor mendapatkan beban. Pengakuan pendapatan dengan
penggantian untuk biaya-biaya yang telah memperhatikan tahap penyelesaian suatu kontrak
diizinkan atau telah ditentukan, ditambah ini disebut sebagai metode persentase
imbalan dengan persentase terhadap biaya atau penyelesaian. Metode persentase penyelesaian ini
imbalan tetap. pendapatan dihubungkan dengan biaya kontrak
yang terjadi dalam mencapai tahap penyelesaian
Akuntansi Pendapatan Kontrak Konstruksi tersebut sehingga pendapatan, beban dan laba yang
(PSAK 34) dilaporkan dapat diatribusi menurut penyelesaian
Pendapatan Kontrak pekerjaan secara proporsional. Metode ini
Pendapatan yang terdapat dala suatu memberikan informasi yang berguna mengenai
kontrak konstruksi disebut pendapatan kontrak cakupan aktivitas kontrak kerja selama satu
(contract revenue). Pendapatan kontrak menurut periode.
PSAK No. 34 paragraf 11 (IAI, 2010) terdiri dari: Dalam metode persentase penyelesaian ini
1) Jumlah pendapatan semula yang diseetujui pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan
dalam kontrak. dalam laporan laba rugi pada periode akuntansi
2) Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, pekerjaan dilakukan, sedangkan jika ekspektasi
klaim, dan pembayaran insentif, sepanjang total biaya kontrak lebih besar daripada
menghasilkan pendapatan dan dapat diukur pendapatan kontrak harus segera diakui sebagai
secara andal.. beban pada periode pelaporan tersebut. Pada
Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar beberapa kondisi terkadang kontraktor mempunyai
dari imbalan yang diterima atau akan diterima. biaya kontrak yang verhubungan dengan aktivitas
Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh masa depan pada kontrak tersebut. biaya kontrak
beragam ketidakpastian yang bergantung pada tersebut diakui sebagai aset jika kemungkinan
53

biaya kontrak tersebut akan dipulihkan. Biaya 2) Penyelesaiannya tergantung pada hasil
tersebut mewakili jumlah yang dapat ditagih dari proses pengadilan
pelanggan dan sering digolongkan sebagai 3) Berhubungan dengan properti yang
pekerjaan dalam proses mungkin akan dimusnahkan atau diambil
Penggunaan metode persentase alih
penyelesaian dalam mengakui dan mengukur 4) Pelanggan tidak dapat memenuhi
pendapatan dapat diterapkan hanya jika hasil kewajibannya
kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal. 5) Kontraktor tidak dapat menyelesaikan
Andal atau tidaknya estimasi hasil dari kontrak kontrak
konstruksi harus memenuhi kriteria-kriteria berikut
ini : Metode Penelitian
1) Dalam hal jenis kontrak harga tetap hasil Dalam penelitian ini penulis ingin
kontrak konstruksi dapat diestimasi secara menggambarkan penerapan akuntansi pendapatan
andal, jika semua kondisi berikut ini dapat yang diterapkan oleh PT. Rofada Sinar Bahari atas
dipenuhi : pendapatan kontrak konstruksinya dan kemudian
a) Total pendapatan kontrak dapat diukur membandingkannya dengan PSAK 34 sebagai
secara andal standar untuk membukukan pendapatan kontrak
b) Kemungkinan besar manfaat ekonomi konstruksi sesuai dengan Standar Akuntansi yang
yang berhubungan dengan kontrak berlaku di Indonesia (SAK). Oleh karena itu maka
tersebut akan mengalir ke entitas jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
c) Baik biaya kontrak untuk dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif
menyelesaikan kontrak maupun tahap adalah merupakan penelitian yang dimaksudkan
penyelesaian kontrak pada akahir untuk mengumpulkan informasi mengenai status
periode pelaporan dapat diukur secara suatu gejala yang ada (Arikunto, 2013:234).
andal Sedangkan kendekatan kualitatif adalah suatu
d) Biaya kontrak yang dapat diatribusi pendekatan yang menitik beratkan pada logika
pada kontrak dapat diidentifikasi dengan berpikir memilih antara rumusan masalah, tujuan,
jelasdan diukur secara andal sehingga teknik, dan paradigma atau konsep berpikir untuk
biaya kontrak aktual dapat dibandingkan mengetahui makna dari suatu fenomena.
dengan estimasi sebelumnya. Teknik Analisis Data
2) Sedangkan untuk jenis kontrak biaya-plus, Teknik analisis data yang penulis gunakan
hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
secara andal jika semua kondisi berikut ini 1) Analisis Deskriptif, yaitu teknik analisis yang
terpenuhi : menggambarkan secara menyeluruh tentang
a) Kemungkinan besar manfaat ekonomi akuntansi pendapatan atas kontrak konstruksi
yang berhubungan dengan kontrak yang diterapkan oleh PT. Rofada Sinar Bahari
tersebut akan mengalir ke entitas selama ini.
b) Biaya kontrak yang dapat diatribusi 2) Analisis Komparatif, yaitu menganalisis dan
pada kontrak tersebut apakah dapat membandingkan apakah dalam pengakuan dan
ditagih atau tidak ke palanggan, dapat pengukuran pendapatan kontrak konstruksi di
diidentifikasi dengan jelas dan diukur PT. Rofada telah sesuai dengan standar
secara andal. Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia
Sedangkan untuk kontrak konstruksi yang yaitu PSAK 34 tentang kontrak konstruksi.
tidak dapat diestimasi secara andal, maka Analisis dan Pembahasan
pendapatan diakui hanya sebesar biaya yang telah Akuntansi Pendapatan Kontrak Konstruksi di
terjadi sepanjang biaya tersebut dapat dipulihkan PT Rofada Sinar Bahari
dan biaya kontrak diakui sebagai beban pada Gambaran bagaimana akuntansi pendapatan
periode terjadinya sehingga tidak diakui adanya yang diterapkan oleh PT Rofada Sinar Bahari.
laba. Sedangkan biaya kontrak yang kemungkinan Penulis mengambil sampel pencatatan pendapatan
tidak dapat dipulihkan diakui sebagai beban. kontrak konstruksi berdasarkan Perjanjian Kerja
Contoh keadaan yang menyebabkan biaya kontrak PT Rofada Sinar Bahari dengan PT. Steadfast
yang tidak dapat dipulihkan adalah: Marine, sesuai Surat Perjanjian Kerja No. 045/SM-
1) Tidak sepenuhnya dapat dipaksakan karena PTK/XI/15. tertanggal 14 November 2015.
keabsahannya diragukan Berdasarkan surat perjanjian kerja tersebut dapat
diperoleh informasi sebagai berikut :
54

1) Tanggal Kontrak 14 November 2015 Persentase Penyelesaian per akhir Febuari =


2) Jangka Waktu 8 Bulan (selain hari 35%
Libur) Penghasilan yang belum diterima
3) Volume Pekerjaan 612,5 Ton = 35% - 15%(DP) = 20%
4) Nilai Kontrak Rp 4.900/Ton = Sehingga tagihan termin ke II
Rp.3.001.250.000 = 20% x Harga Kontrak
5) Pembayaran : = 20% x 3.001.250.000
- 15 Persen Maksimal 1 Minggu = 600.187.500 Penerimaan pembayaran
Setelah Penanda Tanganan angsuran (Termin III) diterima Tgl 27 Juli
- Penagihan setiap bulan sesuai 2016.
Progres pekerjaan Perhitungan Tagihan Termin III
- Pelunasan, saat pekerjaan selesai Persentase Penyelesaian per akhir Juni
sebesar 95% dari nilai Kontrak, =70% -55%= 35%
sisanya sebesar 5% sebagai retensi Tagihan Termin ke III
yang akan dilunasi setelah repair = 35% x 3.001.250.000
welding X Ray dinyatakan selesai = Rp.1.050.437.500
6) Ketentuan lainnya : c) Penerimaan pembayaran angsuran/Termin
- Toleransi berat 3% IV (Pelunasan) pada tanggal 15 Desember
- Denda keterlambatan 1% per hari 2016.
maksimum 10% dari nilai kontrak Persentase Penyelesaian per akhir Juni
Atas kontrak pekerjaan tersebut transaksi- =100% - 70% = 30%
transaksi yang dicatat oleh PT Rovada Sinar Tagihan Pelunasan = 30% x 3.001.250.000
Bahari adalah sebagai berikut : = Rp. 900.375.000
Karena 5% dari nilai tagihan adalah retensi,
a) Penerimaan pembayaran uang muka maka kas yang diterima sebesar Rp.
(Termin I) sebesar 15% pada tanggal 16 750.312.500
November 2015. d) Penerimaan pembayaran Retensi pada
Uang muka = 15 % x Rp tanggal 16 Januari 2017.
3.001.250.000 = Rp 450.187.500 5% x 3.001.250.000 = 150.062.500
b) Penerimaan pembayaran angsuran (Termin
II) diterima Tgl 8 Maret 2016. Sehingga ayat jurnal dari hasi perhitungan
Perhitungan Tagihan Termin II diatas adalah seperti terlihat pada tabel 1
dibawah ini

Tabel.1
Jurnal Transaksi Oleh PT. Rofada Sinar Bahari

a. 16 November 2015 (Uang Muka)


(dr) Kas Rp. 450.187.500
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 450.187.500

b. 8 maret 2016 (Tagihan Termin II)


(dr) Kas Rp. 600.250.000
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 600.250.000

c. 27 Juli 2016 (Tagihan Termin II)

(dr) Kas Rp. 1.050.437.500


(cr) Pendapatan Usaha Rp. 1.050.437.500
d. 15 Desember 2016 (Tagihan Termin IV/Pelunasan)
(dr) Kas Rp. 750.312.500
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 750.312.500
e. 16 Januari 2017 Penerimaan Pembayaran Retensi (5%)
(dr) Kas Rp. 150.062.500
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 150.062.500
55

Analisis Kesesuaian dengan PSAK 34 usaha dengan mendebet piutang


a) Pengakuan Pendapatan pendapatan
1) Penerimaan Uang muka/Down 3) Saat Penerimaan Pembayaran (Termin)
payment(DP) Ketika setiap akhir periode telah
Saat penerimaan uang muka, seharusnya dilakukan penjurnalan/pengakuan
perusahaan tidak mengakui kas itu pendapatan maka setiap terjadi
sebagai pendapatan usaha akan tetapi penerimaan kas perusahaan tidak perlu
mengakuinya sebagai pendapatan lagi mengakui dan mencatat penerimaan
diterima di muka. Hal ini dikarenakan kas tersebut sebagai pendapatan akan
pada saat menerima kas perusahaan tetapi mencatatnya dengan mengkredit
belum menyerahkan atau melakukan piutang pendapatan atau pendapatan yang
pekerjaan senilai dari uang yang masih akan di terima.
diterimanya yaitu 15% pengerjaan Pada tanggal 15 desember 2016
kontrak. perusahaan dapat pula melakukan
2) Penyesuaian Pendapatan Setiap Akhir penjurnalan dengan mengakui adanya
Periode (Bulan/Tahun) Standar akuntansi piutang retensi dengan mengkredit
mensyaratkan bahwa untuk pendapatan rekening piutang pendapatan, sehingga
kontrak konstruksi diakui secara akrual saldo piutang pendapatan menjadi nol (0)
dapat menggunakan metode persentase karena piutang pendapatan tersebut
penyelesaian dengan memperhatikan berubah menjadi piutang retensi. Piutang
tahap penyelesaian suatu kontrak. Dalam retensi ini biasanya dibuat rekening
metode persentase penyelesaian sendiri ketika perusahaan memiliki
pendapatan kontrak dan biaya yang proyek yang banyak sehingga perlu
berhubungan dengan kontrak konstruksi memudahkan manajemen perushaan
diakui masing-masing sebagai mengetahui piutang retensi yang masih
pendapatan dan beban pada akhir periode dimiliki perusahaan dan untuk
pelaporan, sedangkan jika taksiran rugi pengawasan apakah piutang tersebut
pada kontrak konstruksi dapat diestimasi, sudah dapat ditagih (dicairkan) karena
maka kerugian tersebut diakui sebagai masa ujicoba atau garansi telah terlewati.
beban pada periode tersebut. atau dengan 4) Saat Akhir tahun (31 Desember 2016)
kata lain pendapatan kontak yang diakui Jika perusahaan telah membuat jurnal
dihubungkan dengan biaya kontrak yang pengakuan pendapatan secara
terjadi untuk mencapai tahap penyelesaian proporsional setiap bulannya seperti
tersebuts, sehingga pendapatan dan beban telah dijelaskan di atas, maka pada
dapat diatribusikan menurut penyelesaian tanggal 31 Desember 2016 perusahaan
pekerjaan secara proporsional. Jurnal tidak perlu melakukan jurnal
penyesuaian untuk akhir bulan november penyesuaian untuk mengakui pendapatan
2015, Desember 2016, Januari 2015 jika kontrak. Hal ini karena kontrak
perhitungan persentase penyelesaian pekerjaan telah selesai dilakukan pada
kontrak pada akhir bulan tersebut belum akhir November 2016 (100%). Sehingga
melebihi 15% (DP) maka perusahaan pada tgl 31 desember 2016 perusahaan
mengakui adanya pendapatan usaha tidak perlu mengakui/mencatat
dikredit dan mendebet rekening pendapatan karena pendapatan
pendapatan diterima dimuka. Akan tetapi sepenuhnya telah diakui di bulan
jika pada bulan tersebut penyelesaian november.
pekerjaannya melebihi 15 % misalnya 20 5) Saat Penerimaan Pembayaran Retensi
% maka untuk kelebihan persentase Karena retensi adalah penahanan
penyelesaian tersebut diakui sebagai pembayaran oleh pelanggan sampai
pendapatan usaha dan dicatat sebagai menunggu masa garansi atau uji
piutang pendapatan atau dengan nama coba/pengetesan, maka sebenarnya
Pendapatan Yang Masih Akan Diterima. piutang retensi ini adalah pendapatan
Sedangkan untuk bulan-bulan lainnya perusahaan yang belum dapat
yaitu setelah penyelesaian kontrak diatas direalisasikan karena masih dalam
15% maka diakui sebagai pendapatan periode garansi/uji coba proyek. Oleh
56

karena itu jika perusahaan telah mencatat dengan PT. Steadfast Marine, dimana nilai
pendapatan proyek sesuai dengan PSAK kontrak sudah tertera jelas, manfaat ekonomi
34 seperti yang telah dijelaskan maka berupa kas yang akan diterima, tahapan
pada saat penerimaan retensi tidak perlu penyelesaian kontrak dapat diukur secara
dijurnal sebagai pendapatan akan tetapi handal di tiap akhir periode (akhir bulan)
dicatat sebagai pengurang piutang retensi serta biaya –biaya yang dikeluarkan dapat
atau piutang pendapatan. Oleh karena itu diidentifikasi dan diukur secara handal isi
pencatatan yang dilakukan oleh PT kontraknya, penulis menilai bahwa kontrak
Rofada selama ini tidak sesuai dengan kontruksi di PT Rofada adalah kontrak harga
PSAK 34, karena perusahaan mengakui tetap. Oleh karena itu dalam menganalisis
penerimaan kas dari retensi sebagai apakah dalam pengukuran pendapatan di PT
pendapatan usaha. Rofada sesuai dengan PSAK 34
Dari pencatatan yang dilakukan menggunakan ketentuan untuk kontrak
perusahaan tersebut maka dapat konstruksi harga tetap, sehingga metode yang
disimpulkan bahwa perusahaan digunakan adalah metode persentase
menggunakan metode cash basis yang penyelesaian karena Sehingga seharusnya
berarti tidak sesuai dengan PSAK 34 dalam mengukur pendapatan PT Rofada,
karena pendapatan diakui hanya ketika mengakui pendapatan secara proporsional
ada aliran kas masuk terkait proyek yang sesuai dengan persentase penyelesaian
dikerjakan. Selain itu dalam menghitung proyek yang telah dihitung setiap akhir bulan.
pendapatan tersebut sebenarnya Oleh karena itu setiap akhir bulan mulai akhir
perusahaan telah menerapkan metode bulan november 2015 sampai dengan akhir
persentase penyelesaian, namun tidak November 2016 perusahaan mengakui
tepat dalam penjurnalan dan pengakuan pendapatan. Besarnya pendapatan tersebut
pendapatannya. Jika di ilustrasikan adalah sebesar realisasi penyelesaian proyek
persentase penyelesaian kontrak adalah yang telah disepakati oleh PT Rofada dan PT
seperti terlihat pada Tabel 2 berikut ini Steadfast Marine (seperti terlihat pada Tabel
Tabel. 2 2 diatas.
Ilustrasi Penyelesaian Pekerjaan Jurnal Pengakuan dan Pengukuran
Proyek Pembuatan Kapal Dengan Pendapatan yang seharusnya dilakukan oleh
PT. Steadfast Marine PT. Rofada Sinar Bahari yang sesuai dengan
Bulan Persentase Penyelesaian PSAK 34 adalah seperti disajikan pada Tabel.
November 2015 5% 3 dibawah ini
Desember 2015 15%
Januari 2016 25%
Februari 2016 35%
Maret 2016 43%
April 2016 51%
Mei 2016 61%
Juni 2016 70%
Juli 2016 75%
Agustus 2016 81%
September 2016 89%
Oktober 2016 98%
November 2016 100%
Sumber : Data olahan, 2017

b) Pengukuran Pendapatan
Dalam kontak kontruksi dikenal 2 jenis
kontak yaitu kontrak harga tetap dan kontrak
biaya plus. Berdasarkan berdasarkan analisis
terhadap isi kontrak antara PT. Rofada
57

Tabel. 3
Jurnal Pengakuan Pendapatan Sesuai PSAK 34
di PT Rofada Sinar Bahari
a. 16 November 2015 (Uang Muka)
(dr) Kas Rp. 450.187.500
(cr) Pendapatan diterima dimuka Rp. 450.187.500

b. Penyesuaian Akhir November 2015


(dr) Pendapatan Diterima Dimuka Rp. 150.062.500
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 150.062.500

c. Penyesuaian Akhir Desember 2015


(dr) Pendapatan Diterima Dimuka Rp. 300.125.000
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 300.125.000
d. Penyesuaian Akhir Januari 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 300.125.000
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 300.125.000
e. Penyesuaian Akhir Februari 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 300.125.000
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 300.125.000
f. Penerimaan Pembayaran Termin II (8 Maret 2016)
(dr) Kas Rp. 600.250.000
(cr) Piutang Pendapatan Rp. 600.250.000
g. Penyesuaian Akhir Maret 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 240.100.000
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 240.100.000
h. Penyesuaian Akhir April 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 240.100.000
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 240.100.000
i. Penyesuaian Akhir Mei 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 300.125.000
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 300.125.000
j. Penyesuaian Akhir Juni 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 270.112.500
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 270.112.500
k. Penerimaan Pembayaran Termin III (27 Juli 2016)
(dr) Kas Rp. 1.050.437.500
(cr) Piutang Pendapatan Rp. 1.050.437.500
l. Penyesuaian Akhir Juli 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 150.062.500
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 150.062.500
m. Penyesuaian Akhir Agustus 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 180.075.000
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 180.075.000
n. Penyesuaian Akhir September 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 240.100.000
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 240.100.000
o. Penyesuaian Akhir Oktober 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 270.112.500
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 270.112.500
58

Tabel. 3 (lanjutan)
Jurnal Pengakuan Pendapatan Sesuai PSAK 34
di PT Rofada Sinar Bahari
p. Penyesuaian Akhir November 2016
(dr) Piutang Pendapatan Rp. 60.025.000
(cr) Pendapatan Usaha Rp. 60.025.000
q. Penerimaan Pembayaran Termin IV/Pelunasan (15 Desember 2016)
-) Jika tidak ada pemisahan antara Piutang Pendapatan dan Piutang Retensi)
(dr) Kas Rp. 750.312.500
(cr) Piutang Pendapatan Rp. 750.312.500
-) Jika Ada Pemisahan Piutang Retensi Dengan Piutang pendapatan
(dr) Kas Rp. 750.312.500
(dr) Piutang Retensi Rp. 150.062.500
(cr) Piutang Pendapatan Rp. 900.375.000
r. Akhir Desember 2016 (Tidak Ada Jurnal) penyesuaian
s. Penerimaan Pembayaran Retensi (16 Januari 2017)
-) Jika tidak ada pemisahan antara Piutang Pendapatan dan Piutang Retensi)
(dr) Kas Rp. 150.062.500
(cr) Piutang Pendapatan Rp. 150.062.500
-) Jika Ada Pemisahan Piutang Retensi Dengan Piutang pendapatan
(dr) Kas Rp. 150.062.500
(cr) Piutang Retensi Rp. 150.062.500

Sumber : Data Olahan


Berdasarkan Tabel 4 di atas terlihat bahwa
Jika dibuat dalam bentuk tabel maka seharusnya perusahaan mendistribusikan
besarnya pendapatan yang harus diakui oleh pengakuan pendapatannya seperti tersebut di atas.
PT Rofada Sinar Bahari dengan PT. Sedangkan dalam praktiknya perusahaan mengakui
Steadfast Marine atas kontrak Kontruksi pendapatan sebesar kas yang diterima saat
Pengerjaan (Pembuatan) Kapal adalah seperti pembayaran DP dan termin, oleh karena itu dapat
terlihat pada tebl 4 berikut ini: disimpulkan bahwa PT Rofada belum melakukan
pengukuran pendapatan seperti yang
Tabel. 4 dipersyaratkan dalam PSAK 34, meskipun
Ilustrasi Pengukuran Pendapatan sebenarnya perusahaan dalam melakukan
Proyek Pembuatan Kapal PT. Steadfast Marine penagihan termin telah menggunakan metode
Bulan Persentase Penyelesaian persentase penyelesaian, akan tetapi metode
November 2015 150.062.500 tersebut tidak dilakukan dalam pengakuan
Desember 2015 300.125.000 pendapatan.
Januari 2016 300.125.000 Kesimpulan
Februari 2016 300.125.000 Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
Maret 2016 240.100.000 yang telah dilakukan, maka peneliti menarik
April 2016 240.100.000 beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Mei 2016 300.125.000 1) PT Rofada dalam mengakui pendapatan
Juni 2016 270.112.500 mengunakan dasar Kas, dan pendapatan
Juli 2016 150.062.500 diakui saat penerimaan kas dari pembayaran
Agustus 2016 180.075.000 uang muka dan termin proyek diterima
September 2016 240.100.000 sebesar kas yang diterima
Oktober 2016 270.112.500 2) Dalam pengakuan dan pengukuran
November 2016 60.025.000 pendapatan, PT Rofada tidak sesuai dengan
Sumber : Data olahan, 2017 PSAK 34 dimana dalam PSAK 34
pendapatan kontrak konstruksi untuk kontrak
59

dengan harga tetap harus diakui berdasarkan Daftar Pustaka


metode penyelesaian setiap akhir periode Belkaoui,Ahmed Riahi. 2006. Accounting Teori
(bulan/tahun) sedangkan PT Rofada Edisi 5.Jakarta. Salemba Empat
mengakui dan mengukur pendapatan Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi.
berdasarkan kas yang diterima saat Jakarta.Penerbit PT. Raja Grafindo Persada
pembayaran uang muka dan termin dari Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar
pelanggan tanpa memperhatikan atribusi Akuntansi Keuangan. Jakarta. Ikatan
pendapatan tersebut trerhadap beban Akuntansi Indonesia
kontraknya, sehingga pendapatan kontrak Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar
tersebut seluruhnya diakui pada tahun 2016 Akuntansi Keuangan. Jakarta. Ikatan
dan 2017 meskipun pengerjaannya dilakukan Akuntansi Indonesia Ikatan Akuntansi
tahun 2015 dan 2016. Indonesia. 2010. Standar Akuntansi
Saran Keuangan.Jakarta. Ikatan Akuntansi
Berdasarkan pembahasan dan simpulan Indonesia.
yang telah dikemukakan sebelumnya, maka saran- Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar
saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
1) Sebaiknya dalam mengakui dan mengukur Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Jakarta.
pendapatan perusahaan mengace pada standar Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya.Edisi
akuntansi yang berlaku yaitu PSAK No. 34 kelima.Yogyakarta.UPP AMP YKPN.
dengan mengunakan metode kontrak selesai Mursyidi.2010.Akuntansi Dasar, Bogor, Ghalia
dan pendapatan diakui setiap akhir periode, Indonesia
jika perusahaan membuat laporan keuangan Rahayu& Kardinal, 2011. Analisis Pengakuan
secara bulanan maka pengakuan pendapatan Pendapatan Jasa Kontruksi pada PT. Samudra
dilakukan secara bulanan akan tetapi jika Kontruksi Palembang Berdasarkan PSAK
laporan keuangan dilakukan sekali dalam satu No. 34. STIE MDP. Palembang.
tahun maka pada ahir tahun dilakukan RatunumanSisilia, Merry 2013. Analisis
penyesuaian pendapatan yang harus diakui Pengakuan Pendapatan dengan Presentase
dalam laporan keuangan sesuai pengukuran Penyelesaian dalam Penyajian Laporan
dengan metode persentase penyelesaian. Keuangan PT. Pilar Dasar. Jurnal EMBA.
2) Jika perusahaan tidak dapat mengaplikasikan Universitas Samratulangi, Manado
PSAK 34 dan ingin mengakui pendapatan, http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/ar
laba dan rugi proyek setelah proyek selesai ticle/vie w/1863/1472 Hal 558-663.
100% dikerjakan, maka untuk memberikan Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kuantitif,
gambaran yang lebih wajar dalam mengakui Kualitatif dan R&D. Bandung. PT. Alfabeta.
pendapatan, Semua biaya selama pelaksanaan Warren, dkk. 2006. PengantarAkuntansi. Edisi
dalam pekerjaan yang telah dikeluarkan KeduapuluhSatu, Terjemahan. Jakarta.
diakui dan dicatat serta diakumulasikan Salemba Empat
dalam akun kontrak dalam penyelesaian dan Yasin H. Nazarakhan, 2013. Kontrak Konstruksi di
semua penerimaan kas di catat sebagai Indonesia. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka
pendapatan diterima dimuka atau sebagai Utama
uang muka proyek. Zaki Baridwan. 2008. Intermediate
Accounting.Yogyakarta. BPFE

S-ar putea să vă placă și