Sunteți pe pagina 1din 15

Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada UPTD Mulyanto

Puskesmas Kota Surakarta (23-37)

ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT


PADA UPTD. PUSKESMAS KOTA SURAKARTA
(STUDI ANALISIS DI 5 (LIMA) KECAMATAN)

Mulyanto
STIE AUB Surakarta
Jl. Mr. Sartono No, 46 Surakarta, Telp. (0271) 854804

ABSTRACT

Good Public health service is one of the indicators of good


government. Therefore, Local government of Surakarta provide Local
Govern Clinic that attained quick, precise and correct services to
customers, in this case society. Health is one of basic issue that must be
provided by the government in all level from center government to local
government. Local Government Clinic must give first-rate services as public
expectation. The research objectives to discover satisfaction index towards
Local Government Clinic services through 14 indicators based on
KEPMENPAN Number 25/KEP/M.PAN/2/2004 about Guidelines
Managerial Public Service, which are service procedure, requirement
adjustment, clarity and certainty officer, discipline, responsibility, speed,
fairness, politeness, and hospitality, equity of expense, adjustable
expense, accuracy of schedule, freshmen, service and security.
The samplings are the costumers from 5 districts Local Government
Clinic of Surakarta summing 750 respondents. The value of society
satisfaction index on Local Government Clinic of Surakarta from 5 districts
are: Gajahan Local Government Clinic of Pasarkliwon district resulting
75,2245; Ngoresan Local Government Clinic of Jebres district resulting
75,8103; Purwosari Local Government Clinic of Laweyan district resulting
74,5145; Manahan Local Government Clinic of Banjarsari district resulting
73,5383; and Jayengan Local Government Clinic of Serengan district
resulting 74,0530. Based on those calculations can be inferred that the
average service quality in Local Government Clinic of Surakarta is B, this
indicate that the service performance in Local Government Clinic of
Surakarta is good, however the researcher give recommendation which is
enhancing the value of society satisfaction index of Manahan Local
Government Clinic of Banjarsari District birocratical policy.

Keywords: Customer satisfaction, public service

PENDAHULUAN pembangunan sangat diharapkan. Hal ini


Era reformasi saat ini, kualitas akan dapat tercipta apabila didukung
pelayanan yang prima sangat dituntut dengan terciptanya iklim usaha yang
oleh masyarakat dan dunia usaha. Peran kondusif serta adanya kepercayaan
aktif masyarakat dalam pelaksanaan masyarakat terhadap kualitas pelayanan

23
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 10, No. 1, Juni 2009

publik yang baik, prima dan bertanggung bat, tidak tersedianya fasilitas kesehatan
jawab. dan obat-obatan yang memadai.
Pelayanan kepada masyarakat yang Berdasarkan stratifikasi tahun 2007
dilakukan oleh aparatur pemerintah ter- ada beberapa permasalahan yang perlu
cermin dalam berbagai bentuk aktivitas diupayakan pemecahannya. Permasa-
dalam rangka pembinaan, pengaturan, lahan yang perlu mendapat perhatian
penyediaan fasilitas, bimbingan, jasa dan karena pencapaian kegiatan kurang,
lainnya sesuai undang-undang yang sebagai berikut:
berlaku.
Pada dasarnya saat ini pelayanan 1. Kesehatan Jiwa = 38,04%
masyarakat khususnya bidang kesehatan 2. P2M (TB) = 40%
dirasakan masih banyak kelemahan, 3. PHN = 8,3%
masih banyak ekluhan dan ketidakpuasan 4. Laboratorium = 37,36%
seperti yang diharapkan masyarakat,
sebagai contoh transparasi tarif yang Disamping itu, telah teridentifikasi
masih kurang, kurang sederhananya 10 (sepuluh) besar penyakit pada UPTD.
prosedur, serta masih kurangnya respon Puskesmas Kota Surakarta dalam tahun
petugas, kehadiran dokter sering terlam- 2007 sebagai berikut:

Tabel 1
Prevalensi 10 Besar Penyakit di UPTD. Puskesmas Kota Surakarta
Tahun 2007
UPTD. Puskesmas
No Nama Jumlah %
Penyakit Gajahan Jayengan Manahan Ngoresan Purwosari Kasus

1. ISPA 16.544 10.938 5.485 8.079 10.938 51.984 35,54


2. Penyakit pada 8.459 4.908 1.852 5.835 4.908 25.962 17,75
sistem otot dan
jaringan
pengikat
3. Penyakit 5.642 2.306 1.131 5.283 2.306 16.668 11,40
tekanan darah
tinggi
4. Penyakit gusi 5.129 1.837 882 3.883 1.837 13.568 9,28
dan jaringan
periodontal
5. Penyakit lain 3.313 1.648 980 2.963 1.648 10.552 7,21
pada sistem
pencernaan
6. Penyakit kulit 2.503 1.421 450 2.099 1.421 7.894 5,40
alergi
7. Kencing manis 1.787 868 542 1.179 868 5.244 3,59
8. Penyakit kulit 1.579 696 1.614 1.164 696 5.749 3,93
infeksi
9. Kelainan 1.527 643 569 1.511 643 4.893 3,35
dentofasial
10. Diare 1.317 577 221 1.062 577 3.754 2,57

Jumlah 47.800 25.842 13.726 33.058 25.842 146.268 100

Sumber: Puskesmas Kota Surakarta Tahun 2007

24
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada UPTD Mulyanto
Puskesmas Kota Surakarta (23-37)

Banyaknya potensi kesehatan dan persen identik.


permasalahan yang harus dilayani di c. Inseparability
bidang kesehatan, serta masih kurangnya Barang biasanya diproduksi
fasilitas penunjang pelayanan kesehatan terlebih dahulu, kemudian di-
masyarakat di Kota Surakarta, maka Pe- jual, baru dikonsumsi. Sedang-
merintah Kota Surakarta telah meng- kan jasa umumnya dijual ter-
upayakan peningkatan pelayanan kese- lebih dahulu baru kemudian
hatan yang dilaksanakan di UPTD Pus- diproduksi dan dikonsumsi pa-
kesmas di Surakarta. da waktu dan tempat yang
sama. Contoh: praktek dokter.
d. Perishability
TINJAUAN PUSTAKA Jasa merupakan komoditas
Konsep Jasa dan Kualitas Jasa yang tidak tahan lama, tidak
1. Konsep Jasa dapat disimpan untuk pema-
Berbagai literatur mana- kaian ulang di waktu yang
jemen dan pemasaran meng- akan datang, dijual kembali,
ungkapkan bahwa jasa mempunyai atau dikembalikan. Namun de-
empat macam karakteristik unik mikian, pada suatu saat jasa
yang membedakannya dari produk bisa disimpan, misalnya: da-
lain (barang). Keempat karak- lam bentuk pemesanan (jasa
teristik yang mendominasi dalam penerbangan, hotel, atau
literatur tersebut adalah seperti pertunjukan). Vargo dan
yang diungkapkan Lovelock dan Lusch dalam Tjiptono (2005:
Gummesson dalam Tjiptono 27) menyatakan bahwa jasa
(2005:22-26) yaitu: bisa disimpan dalam sistem,
a. Intangibility gedung, mesin, pengetahuan,
Jasa merupakan perbuatan, dan sumber daya manusia.
tindakan, pengalaman, proses,
kinerja (performance), atau 2. Kualitas Jasa
usaha (Berry dalam Tjiptono, Sachdev & Verma dalam
2005:22). Bila barang dapat (Tjiptono, 2005:109) menjelaskan
dimiliki, maka jasa hanya kualitas berdasarkan perspektif
dapat dinikmati dan tidak internal diartikan sebagai zero
dapat dimiliki. Jasa bersifat defect (kesesuaian dengan per-
intangible, artinya jasa tidak syaratan), sedangkan perspektif
dapat dilihat, dirasa, dicium, eksternal memahami kualitas ber-
didengar atau diraba sebelum dasarkan persepsi pelanggan, eks-
dibeli dan dikonsumsi. pektasi pelanggan, kepuasan pe-
b. Heterogenety / variability / langgan, sikap pelanggan, dan
inconsistency customer delight. Teas & de Carlo
Jasa bersifat sangat variabel dalam (Tjiptono, 2005:109), me-
karena merupakan non stan- ngungkapkan dalam konteks peng-
darized output. Artinya, terda- ukuran kualitas jasa, terdapat dua
pat banyak variasi kualitas, kerangka defisional utama yaitu
dan jenis bentuk tergantung performance based framework
pada siapa, kapan, dan dimana (menetapkan perceived perfor-
jasa tersebut diproduksi. Con- mance, tanpa referensi perban-
tohnya potongan rambut de- dingan apapun, sebagai konsep
ngan bentuk yang sama belum perceived quality) dan standard
tentu menghasilkan seratus based framework (konseptual per-

25
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 10, No. 1, Juni 2009

ceived quality relatif atau kom- si yang umumnya digunakan ada-


paratif, artinya kinerja dibanding- lah tenaga kerja, tanah, dan modal.
kan dengan norma atau standar Kelangkaan pada suatu
tertentu). faktor produksi biasanya akan me-
nyebabkan kenaikan harga faktor
Lovelock dalam (Rangku- produksi tersebut.
ti, 2002:18) menemukan bahwa Penentuan harga sebuah
pelayanan terhadap masyarakat produk sangat mempunyai peran
mempunyai kriteria yang pada dalam kebijakan manajemen pe-
dasarnya identik dengan berbagai masaran. Dalam era kompetitif sa-
jenis jasa yang memberikan kepu- at ini, harga memegang peran
asan kepada para pelanggan. penting bagi perusahaan untuk
kriteria tersebut adalah : memperoleh kedudukan pasar.
a. Reliability (Keandalan) Konsumen sangat memperhatikan
b. Responsiveness (Cepat Tang- harga jika mereka mau melakukan
gap) pembelian sebuah produk. Oleh
c. Assurance (Jaminan) karenanya, perusahaan harus me-
d. Emphaty (Empati) nentukan strategi harga yang di-
e. Tangible (Kasat Mata) ambil dalam rangka memasarkan
produk mereka ke pasar. Kotler
Konsep Harga dan Lokasi (2000:437) menyatakan bahwa da-
1. Konsep Harga lam menetapkan harga hendaknya
Dalam pengertian yang memperhatikan hal-hal berikut:
sederhana atau sempit pasar adalah
tempat terjadinya transaksi jual a. Menetapkan harga yang se-
beli (penjualan dan pembelian) ragam di semua tempat
yang dilakukan oleh penjual dan b. Menetapkan harga berbasis pa-
pembeli yang terjadi pada waktu sar di setiap negara
dan tempat tertentu. c. Menetapkan harga berbasis bi-
Peranan alokasi dari harga aya di tiap negara
yaitu membantu pembeli memu-
tuskan cara memperoleh utilitas Harga sebuah produk ada-
maksimal sesuai daya belinya. lah bagian terpenting dalam mar-
Peranan informasi dari keting mix. Penentuan harga sebu-
harga, dapat menunjukkan pada ah produk sangat perlu memper-
konsumen mengenai faktor- faktor hitungkan persepsi konsumen se-
produk, misalnya kualitas. bagai sasaran kepada siapa stra-
Pada umumnya suatu tran- tegi itu ditujukan dan perkemba-
saksi jual beli melibatkan produk ngan lingkungan bisnis.
/barang atau jasa dengan uang
sebagai alat transaksi pembayaran 2. Lokasi
yang sah dan disetujui oleh kedua Secara garis besar, ada dua
belah pihak yang bertransaksi. kemungkinan pertimbangan dalam
Kegiatan faktor produksi hal lokasi fasilitas jasa. Pertama,
adalah kegiatan yang melakukan pelanggan mendatangi lokasi fasi-
proses, pengolahan, dan mengubah litas jasa dan yang kedua adalah
faktor-faktor produksi dari yang penyedia jasa yang mendatangi
tidak/kurang manfaat/gunanya pelanggan. Selain itu, penyedia
menjadi memiliki nilai manfaat jasa dimungkinkan mengkombi-
yang lebih. Faktor-Faktor produk- nasikan keduanya. Lokasi fasilitas

26
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada UPTD Mulyanto
Puskesmas Kota Surakarta (23-37)

jasa merupakan salah satu faktor Tjiptono (2004) menga-


krusial yang berpengaruh terhadap takan bahwa mood dan respon
kesuksesan suatu jasa, karena lo- pelanggan dipengaruhi secara
kasi erat kaitannya dengan pasar signifikan oleh lokasi, desain
potensial penyedia jasa (Tjiptono dan tata letak fasilitas jasa.
dan Chandra, 2005).

Keputusan pemilihan loka- Manajemen Jasa


si berkaitan dengan komitmen 1. Pengertian Jasa
Menurut Philip Kotler (2000),
jangka panjang terhadap aspek-
jasa dapat didefinisikan sebagai setiap
aspek yang sifatnya kapital inten-
tindakan atau kegiatan yang dapat
sif, karena itu penyedia jasa harus
ditawarkan oleh satu pihak kepada
mempertimbangkan, menyeleksi
pihak lain, yang pada dasarnya tidak
dan memilih lokasi yang responsif
berwujud dan tidak mengakibatkan
terhadap kemungkinan perubahan
kepemilikan apapun. Produksinya
ekonomi, demografis, budaya, per-
dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan
saingan dan peraturan di masa
dengan suatu produk fisik.
mendatang. Competitive Positio-
Jasa adalah kegiatan ekonomi
ning adalah metode-metode yang
yang menciptakan dan memberikan
digunakan agar perusahaan dapat
manfaat bagi pelanggan pada waktu
mengembangkan posisi relatifnya
dan tempat tertentu, sebagai hasil dari
dibandingkan dengan para pesaing.
tindakan mewujudkan perubahan yang
Jika perusahaan berhasil mempe-
diinginkan dalam diri atau atas nama
roleh dan mempertahankan lokasi
penerima jasa tersebut.
yang strategis, maka itu dapat
2. Mengelompokkan Proses Jasa
menjadi rintangan yang efektif
Suatu proses meliputi pengu-
bagi para pesaing untuk men-
bahan input menjadi output. Terdapat
dapatkan akses ke pasar (Tjiptono
dua kategori besar dalam proses jasa,
dan Chandra, 2005).
yaitu: orang dan objek. Dengan me-
Sejalan dengan yang apa lihat jasa dari perspektif operasional
diuraikan diatas, dapat disim- semata, pemrosesan jasa dapat dika-
pulkan bahwa kepuasan na- tegorikan menjadi empat kelompok
sabah sebagaimana diungkap- besar, yaitu:
kan Shneider, et all dalam a) Pemrosesan orang, meliputi tin-
Tjiptono (2005:103) dipenga- dakan yang berwujud terhadap
ruhi oleh lokasi atau pysical tubuh manusia. Contoh jasa pem-
evidence, merupakan bukti fisik rosesan orang mencakup transpor-
yang diberikan atas janji pela- tasi penumpang, pemeliharaan
yanan. Bukti ini meliputi fasi- kesehatan, penginapan, dll.
litas fisik yang ada seperti : lo- b) Pemrosesan barang milik, meliputi
tindakan yang berwujud pada ba-
kasi yaitu letak gedung atau lo- rang dan benda fisik lain yang
kasi kantor tempat penyediaan menjadi milik pelanggan. Contoh
fasilitas pelayanan. Tata letak pemrosesan barang milik adalah
gedung, ruang tunggu, fasilitas pengiriman barang, pengisian ba-
kantin, taman, kenyamanan rua- han bakar, reparasi dan pemeliha-
ngan, area parkir, keamanan raan, dll.
dan buruk tidak akan membe- c) Pemrosesan perangsangan pikiran,
rikan kepuasan pada pelanggan. merujuk ke tindakan tidak berwu-
jud yang ditujukan pada pikiran

27
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 10, No. 1, Juni 2009

manusia. Jasa dalam kategori ini Produktivitas dapat diartikan seba-


mencakup hiburan, olahraga ton- gai seberapa efisien pengubahan
tonan, pertunjukkan teater, dll. input jasa menjadi output yang
d) Pemrosesan informasi, menggam-
menambah nilai bagi pelanggan.
barkan tindakan tidak berwujud
yang ditujukan pada aset pelang- Kualitas adalah sejauh mana suatu
gan. Contoh jasa dalam kategori jasa memuaskan pelanggan dengan
ini: asuransi, perbankan, konsul- memenuhi kebutuhan, keinginan
tasi, dll. dan harapan mereka.
Produktivitas dan kualitas harus
3. Manajemen Jasa Terpadu dilihat sebagai dua sisi mata uang
Manajemen jasa terpadu adalah
yang sama. Meningkatkan produk-
perencanaan dan pelaksanaan terkoor-
tivitas sangat penting untuk men-
dinasi kegiatan-kegiatan pemasaran,
jaga agar biaya tetap terkendali.
operasi dan sumber daya manusia yang
Kualitas jasa yang didefinisikan
penting bagi keberhasilan perusahaan
pelanggan, berperan penting bagi
jasa. Ketika membahas strategi untuk
diferensiasi produk dan bagi
memasarkan jasa, maka yang harus
pembentukan loyalitas pelanggan.
diperhatikan adalah sifat dari jasa
- Orang, meliputi karyawan atau
tersebut yang melibatkan berbagai
terkadang pelanggan yang terlibat
aspek keterlibatan pelanggan dalam
dalam proses produksi. Banyak
produksi dan pentingnya faktor waktu
jasa bergantung pada interaksi
serta unsur strategis lainnya. Pe-
langsung dan pribadi antara pe-
masaran jasa terpadu menggunakan
langgan dan karyawan perusahaan.
model 8P yang menyoroti delapan
Sifat dan interaksi ini sangat mem-
variabel keputusan bagi manajer peru-
pengaruhi persepsi pelanggan ter-
sahaan jasa. Kedelapan komponen ma-
hadap kualitas jasa. Pelanggan se-
najemen jasa terpadu adalah sebagai
ring menilai kualitas jasa yang me-
berikut:
reka terima berdasarkan. Penilaian
- Elemen produk, merupakan se-
terhadap orang-orang yang menye-
mua komponen kinerja jasa yang
diakan jasa tersebut.
menciptakan nilai bagi pelanggan.
- Promosi dan Edukasi, adalah
- Tempat dan waktu, merupakan
semua aktivitas dan alat yang
keputusan manajemen tentang
menggugah komunikasi yang di-
kapan, di mana dan bagaimana
rancang untuk membangun prefe-
menyampaikan jasa kepada pe-
rensi pelanggan terhadap jasa dan
langgan.
penyedia jasa tertentu. Komponen
- Proses, adalah metode pengope-
ini memainkan tiga peran penting,
rasian atau serangkaian tindakan
yaitu: menyediakan informasi dan
tertentu, yang umumnya berupa
saran yang dibutuhkan, membujuk
langkah-langkah yang diperlukan
pelanggan sasaran tentang kelebi-
dalam suatu urutan yang telah
han suatu produk dan mendorong
ditetapkan.
pelanggan untuk mengambil tin-
- Produktivitas dan kualitas
dakan pada suatu waktu.

28
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada UPTD Mulyanto
Puskesmas Kota Surakarta (23-37)

- Bukti fisik, adalah petunjuk visual nginan, persyaratan, dan ha-


atau berwujud lainnya yang rapan pelanggan pada saat se-
memberi bukti atas kualitas jasa. karang dan masa yang akan
datang yang disediakan peru-
- Harga dan biaya jasa lainnya,
sahaan yang sesungguhnya
meliputi pengeluaran uang, waktu dengan harapan pelanggan atas
dan usaha oleh pelanggan untuk pelayanan yang diterima.
membeli dan mengkonsumsi jasa. c. Meningkatkan mutu pelayanan
sesuai dengan harapan-hara-
Kepuasan Pelanggan dan Perilaku pan pelanggan.
Konsumen d. Menyusun rencana kerja dan
1. Kepuasan Pelanggan menyempurnakan kualitas pe-
Menurut kotler (2003, layanan dimasa akan datang.
p.138), Kepuasan adalah perasaan
senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah memban- METODE PENELITIAN
dingkan antara persepsi atau kesan Penelitian ini bertipe deskriptif
terhadap kinerja atau hasil suatu kuantitatif yang bertujuan untuk menge-
produk dan harapan-harapannya. tahui Indeks Kepuasan Masyarakat pada
Jadi, kepuasan merupakan fungsi UPTD. Puskesmas Kota Surakarta Tahun
dari persepsi atau kesan atas 2008. Responden dipilih secara acak se-
kinerja dan harapan. Jika kinerja derhana dengan ukuran sampel ditetapkan
berada dibawah harapan maka sebanyak 150 responden dari jumlah po-
pelanggan tidak puas. Jika kinerja pulasi penerima pelayanan UPTD. Pus-
memenuhi harapan maka pelang- kesmas dari masing-masing 5 (Lima) Ke-
gan akan puas. Jika kinerja melebi- camatan (Banjarsari, Jebres, Laweyan,
hi harapan maka pelanggan akan Pasarkliwon, dan Serengan) Kota Sura-
amat puas atau senang.Kunci un- karta. Sehingga didapatkan jumlah kese-
tuk menghasikan kesetian pelang- luruhan 750 responden.
gan adalah memberikan nilai Untuk teknik pengumpulan
pelanggan yang tinggi. data, menggunakan metode: Kuesioner,
yang berisi pertanyaan yang berkaitan
2. Manfaat Pengukuran Kepuasan dengan 14 unsur pelayanan, Observasi ter-
Pelanggan hadap UPTD. Puskesmas se-Kota Sura-
Menurut kotler (2002:38) karta sebagai lokasi penelitian. Studi Pus-
Ukuran kepuasan pelanggan dapat taka terhadap dokumen-dokumen yang
dikategorikan sebagai kurang puas, dapat memberikan keterangan dalam
puas dan sangat puas.Pengukuran melengkapi analisis penelitian.
mutu pelayanan dan kepuasan
pelanggan dapat digunakan untuk
beberapa tujuan, yaitu : TEKNIK PENGUMPULAN DATA
a. Mempelajari persepsi masing- Nilai IKM dihitung dengan
masing pelanggan terhadap menggunakan nilai rata-rata tertimbang
mutu pelayanan yang dicari, masing-masing unsur pelayanan. Dalam
diminati dan diterima atau penghitungan Indeks Kepuasan Masya-
tidak di terima pelanggan,yang rakat terdapat 14 unsur pelayanan yang
akhirnya pelanggan merasa dikaji. Setiap unsur pelayanan mempunyai
puas dan terus melakukan penimbang yang sama dengan rumus
kerja sama. sebagai berikut :
b. Mengetahui kebutuhan, kei-

29
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 10, No. 1, Juni 2009

Bobot Nilai Rata-rata Tertimbang lysis), sebagai berikut :


Jumlah Bobot 1
= =  0,071
Jumlah Unsur 14 Xi
TKi =  100%
Untuk memperoleh nilai IKM Yi
dipergunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
Total dari Nilai Persepsi Per Unsur X = Variabel tingkat kinerja
IKM =  Nilai Penimbang
Total Unsur yangTerisi Y = Tingkat kepentingan pengguna
Guna mempermudah interpretasi nilai jasa / masyarakat
IKM yang berkisar 25 – 100, maka hasil TKi = Tingkat kesesuaian responden
penilaian masing-masing dikalikan 25. Xi = Skor penilaian kinerja
Yi = Skor penilaian kepentingan
Nilai IKM Unit Pelayanan x 25 pelanggan

Hasil perhitungan tersebut diatas Rumus :


dikategorikan sebagai berikut :  Xi  Yi
X Y
n n
Nilai Konversi Mutu Kinerja Unit
No
Interval IKM Pelayanan Pelayanan
1. 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak Baik
2. 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang Baik
3. 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
Keterangan :
4. 3,16 – 4,00 81,26 – 100 A Sangat Baik X = Skor rata-rata tingkat kinerja
Untuk mengetahui tingkat kesesuaian Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan
antara harapan dan kinerja pelayanan pada N = Jumlah responden
UPTD. Puskesmas Kota Surakarta, dengan
menggunakan rumus Analisis Tingkat Ke-
pentingan dan Kinerja / Kepuasan Pe-
langgan (Importance Performance Ana-

30
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada UPTD Mulyanto
Puskesmas Kota Surakarta (23-37)

HASIL ANALISIS
A. UPTD. Puskesmas Gajahan Kecamatan Pasarkliwon

Tabel 3
Perhitungan Kinerja Unit Pelayanan Pada
UPTD. Puskesmas Gajahan Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta

Nilai Unsur Kinerja Unsur


No Unsur Pelayanan Bobot (3) * (5)
Pelayanan Pelayanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Prosedur pelayanan 3,03 Baik 0,071 0,21513
2. Persyaratan pelayanan 3,04 Baik 0,071 0,21584
3. Kejelasan petugas pelayanan 2,99 Baik 0,071 0,21229
4. Kedisiplinan petugas pelayanan 2,98 Baik 0,071 0,21158
5. Tanggungjawab petugas pelayanan 3,03 Baik 0,071 0,21513
6. Kemampuan petugas pelayanan 3,02 Baik 0,071 0,21442
7. Kecepatan petugas pelayanan 2,83 Baik 0,071 0,20093
8. Keadilan mendapatkan pelayanan 3,04 Baik 0,071 0,21584
9. Kesopanan dan keramahan pelayanan 2,99 Baik 0,071 0,21229
10. Kewajaran biaya pelayanan 3,03 Baik 0,071 0,21513
11. Kepastian biaya pelayanan 3,06 Baik 0,071 0,21726
12. Kepastian jadwal pelayanan 3,41 Baik 0,071 0,24211
13. Kenyamanan lingkungan 2,90 Baik 0,071 0,2059
14. Keamanan pelayanan 3,03 Baik 0,071 0,21513
Nilai Indeks 3,00898
Nilai IKM 75,2245
Mutu Pelayanan B
Kinerja Unit Pelayanan Baik

Nilai Indeks untuk pelayanan di dikatakan bahwa mutu pelayanan di


UPTD. Puskesmas Gajahan Kecama- UPTD. Puskesmas Gajahan Keca-
tan Pasarkliwon Kota Surakarta matan Pasarkliwon Kota Surakarta
adalah 3,00898. Apabila nilai tersebut adalah baik, ini berarti bahwa kinerja
dikonversikan dengan nilai dasar 25, pelayanan di UPTD. Puskesmas Ga-
maka hasilnya adalah 75,2245. Ber- jahan Kecamatan Pasarkliwon Kota
dasarkan perhitungan tersebut dapat Surakarta adalah baik.

B. UPTD. Puskesmas Ngoresan Kecamatan Jebres

Tabel 4
Perhitungan Kinerja Unit Pelayanan
Pada UPTD. Puskesmas Ngoresan Kecamatan Jebres Kota Surakarta

Nilai Unsur Kinerja Unsur


No Unsur Pelayanan Bobot (3) * (5)
Pelayanan Pelayanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Prosedur pelayanan 3.02 Baik 0.071 0.21442
2. Persyaratan pelayanan 2.98 Baik 0.071 0.21158
3. Kejelasan petugas pelayanan 2.97 Baik 0.071 0.21087

31
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 10, No. 1, Juni 2009

4. Kedisiplinan petugas pelayanan 2.95 Baik 0.071 0.20945


5. Tanggungjawab petugas pelayanan 3.00 Baik 0.071 0.21300
6. Kemampuan petugas pelayanan 2.97 Baik 0.071 0.21087
7. Kecepatan petugas pelayanan 2.91 Baik 0.071 0.20661
8. Keadilan mendapatkan pelayanan 2.96 Baik 0.071 0.21016
9. Kesopanan dan keramahan pelayanan 2.96 Baik 0.071 0.21016
10. Kewajaran biaya pelayanan 3.05 Baik 0.071 0.21655
11. Kepastian biaya pelayanan 3.27 Baik 0.071 0.23217
12. Kepastian jadwal pelayanan 3.72 Baik 0.071 0.26412
13. Kenyamanan lingkungan 2.95 Baik 0.071 0.20945
14. Keamanan pelayanan 3.00 Baik 0.071 0.21300
Nilai Indeks 3.03241
Nilai IKM 75.8103
Mutu Pelayanan B
Kinerja Unit Pelayanan Baik

Nilai Indeks untuk pelayanan di bahwa mutu pelayanan di UPTD.


UPTD. Puskesmas Ngoresan Keca- Puskesmas Ngoresan Kecamatan Je-
matan Jebres Kota Surakarta adalah bres Kota Surakarta adalah baik, ini
3,03241. Apabila nilai tersebut dikon- berarti bahwa kinerja pelayanan di
versikan dengan nilai dasar 25, maka UPTD. Puskesmas Ngoresan Kecama-
hasilnya adalah 75,8103. Berdasarkan tan Jebres Kota Surakarta adalah
perhitungan tersebut dapat dikatakan baik.

C. UPTD. Puskesmas Purwosari Kecamatan Laweyan

Tabel 5
Perhitungan Kinerja Unit Pelayanan Pada
UPTD. Puskesmas Purwosari Kecamatan Laweyan Kota Surakarta

Nilai Unsur Kinerja Unsur


No Unsur Pelayanan Bobot (3) * (5)
Pelayanan Pelayanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Prosedur pelayanan 3,04 Baik 0,071 0,21584
2. Persyaratan pelayanan 2,98 Baik 0,071 0,21158
3. Kejelasan petugas pelayanan 3,03 Baik 0,071 0,21513
4. Kedisiplinan petugas pelayanan 2,91 Baik 0,071 0,20661
5. Tanggungjawab petugas pelayanan 2,95 Baik 0,071 0,20945
6. Kemampuan petugas pelayanan 2,95 Baik 0,071 0,20945
7. Kecepatan petugas pelayanan 2,89 Baik 0,071 0,20519
8. Keadilan mendapatkan pelayanan 3,03 Baik 0,071 0,21513
9. Kesopanan dan keramahan pelayanan 3,03 Baik 0,071 0,21513
10. Kewajaran biaya pelayanan 3,05 Baik 0,071 0,21655
11. Kepastian biaya pelayanan 3,00 Baik 0,071 0,213
12. Kepastian jadwal pelayanan 3,21 Baik 0,071 0,22791
13. Kenyamanan lingkungan 2,93 Baik 0,071 0,20803
14. Keamanan pelayanan 2,98 Baik 0,071 0,21158
Nilai Indeks 2,98058
Nilai IKM 74,5145
Mutu Pelayanan B
Kinerja Unit Pelayanan Baik

32
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada UPTD Mulyanto
Puskesmas Kota Surakarta (23-37)

Nilai Indeks untuk pelayanan di UPTD. Puskesmas Purwosari Keca-


UPTD. Puskesmas Purwosari Keca- matan Laweyan Kota Surakarta ada-
matan Laweyan Kota Surakarta ada- lah baik, ini berarti bahwa kinerja
lah 2,98058 Apabila nilai tersebut pelayanan di UPTD. Puskesmas Pur-
dikonversikan dengan nilai dasar 25, wosari Kecamatan Laweyan Kota
maka hasilnya adalah 74,5145. Berda- Surakarta adalah baik.
sarkan perhitungan tersebut dapat
dikatakan bahwa mutu pelayanan di

D. UPTD. Puskesmas Manahan Kecamatan Banjarsari

Tabel 6
Perhitungan Kinerja Unit Pelayanan Pada
UPTD. Puskesmas Manahan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta

Nilai Unsur Kinerja Unsur


No Unsur Pelayanan Bobot (3) * (5)
Pelayanan Pelayanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Prosedur pelayanan 2.98 Baik 0.071 0.21158
2. Persyaratan pelayanan 2.97 Baik 0.071 0.21087
3. Kejelasan petugas pelayanan 2.96 Baik 0.071 0.21016
4. Kedisiplinan petugas pelayanan 2.82 Baik 0.071 0.20022
5. Tanggungjawab petugas pelayanan 2.85 Baik 0.071 0.20235
6. Kemampuan petugas pelayanan 2.91 Baik 0.071 0.20661
7. Kecepatan petugas pelayanan 2.84 Baik 0.071 0.20164
8. Keadilan mendapatkan pelayanan 2.93 Baik 0.071 0.20803
9. Kesopanan dan keramahan pelayanan 2.95 Baik 0.071 0.20945
10. Kewajaran biaya pelayanan 3.02 Baik 0.071 0.21442
11. Kepastian biaya pelayanan 3.05 Baik 0.071 0.21655
12. Kepastian jadwal pelayanan 3.18 Baik 0.071 0.22578
13. Kenyamanan lingkungan 2.98 Baik 0.071 0.21158
14. Keamanan pelayanan 2.99 Baik 0.071 0.21229
Nilai Indeks 2.94153
Nilai IKM 73.5383
Mutu Pelayanan B
Kinerja Unit Pelayanan Baik

Nilai Indeks untuk pelayanan di dikatakan bahwa mutu pelayanan di


UPTD. Puskesmas Manahan Keca- UPTD. Puskesmas Manahan Keca-
matan Banjarsari Kota Surakarta ada- matan Banjarsari Kota Surakarta
lah 2,94153 Apabila nilai tersebut adalah baik, ini berarti bahwa kinerja
dikonversikan dengan nilai dasar 25, pelayanan di UPTD. Puskesmas Ma-
maka hasilnya adalah 73,5383. Ber- nahan Kecamatan Banjarsari Kota
dasarkan perhitungan tersebut dapat Surakarta adalah baik.

33
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 10, No. 1, Juni 2009

E. UPTD. Puskesmas Jayengan Kecamatan Serengan

Tabel 7
Perhitungan Kinerja Unit Pelayanan Pada
UPTD. Puskesmas Jayengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta

Nilai Unsur Kinerja Unsur


No Unsur Pelayanan Bobot (3) * (5)
Pelayanan Pelayanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Prosedur pelayanan 2,98 Baik 0,071 0,21158
2. Persyaratan pelayanan 2,94 Baik 0,071 0,20874
3. Kejelasan petugas pelayanan 2,97 Baik 0,071 0,21087
4. Kedisiplinan petugas pelayanan 2,95 Baik 0,071 0,20945
5. Tanggungjawab petugas pelayanan 2,98 Baik 0,071 0,21158
6. Kemampuan petugas pelayanan 2,99 Baik 0,071 0,21229
7. Kecepatan petugas pelayanan 2,80 Baik 0,071 0,1988
8. Keadilan mendapatkan pelayanan 3,06 Baik 0,071 0,21726
9. Kesopanan dan keramahan pelayanan 3,05 Baik 0,071 0,21655
10. Kewajaran biaya pelayanan 3,05 Baik 0,071 0,21655
11. Kepastian biaya pelayanan 2,98 Baik 0,071 0,21158
12. Kepastian jadwal pelayanan 2,97 Baik 0,071 0,21087
13. Kenyamanan lingkungan 2,95 Baik 0,071 0,20945
14. Keamanan pelayanan 3,05 Baik 0,071 0,21655
Nilai Indeks 2,96212
Nilai IKM 74,0530
Mutu Pelayanan B
Kinerja Unit Pelayanan Baik

Nilai Indeks untuk pelayanan di 5 (lima) Puskesmas dari tiap Kecamatan,


UPTD. Puskesmas Jayengan Keca- maka didapatkan hasil sebagai berikut:
matan Serengan Kota Surakarta ada- a. UPTD. Puskesmas Gajahan Keca-
lah 2,96212. Apabila nilai tersebut matan Pasarkliwon Kota Surakarta
dikonversikan dengan nilai dasar 25, Nilai Indeks untuk pelayanan di
maka hasilnya adalah 74,0530. Ber- UPTD. Puskesmas Gajahan Keca-
dasarkan perhitungan tersebut dapat matan Pasarkliwon Kota Surakarta
dikatakan bahwa mutu pelayanan di adalah 75,2245. Berdasarkan perhi-
UPTD. Puskesmas Jayengan Keca- tungan tersebut dapat dikatakan
matan Serengan Kota Surakarta ada- bahwa UPTD. Puskesmas Gajahan
lah baik, ini berarti bahwa kinerja Kecamatan Pasarkliwon Kota Sura-
pelayanan di UPTD. Puskesmas Jaye- karta termasuk dalam interval kon-
ngan Kecamatan Serengan Kota versi IKM 62,51 – 81,25 katagori
Surakarta adalah baik. mutu pelayanan B, ini berarti bahwa
kinerja pelayanan di UPTD. Pus-
kesmas Gajahan Kecamatan Pasar-
KESIMPULAN kliwon Kota Surakarta adalah baik.
Berdasarkan hasil analisa dari
keseluruhan Indeks Kepuasan yang diteliti b. UPTD. Puskesmas Ngoresan Keca-
pada UPTD. Puskesmas Kota Surakarta matan Jebres Kota Surakarta
dengan mengambil sampel responden dari Nilai Indeks untuk pelayanan di
UPTD. Puskesmas Ngoresan Keca-

34
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada UPTD Mulyanto
Puskesmas Kota Surakarta (23-37)

matan Jebres Kota Surakarta adalah versi IKM 62,51 – 81,25 katagori
75,8103. Berdasarkan perhitungan mutu pelayanan B, ini berarti bahwa
tersebut dapat dikatakan bahwa kinerja pelayanan di UPTD. Puskes-
UPTD. Puskesmas Ngoresan Keca- mas Manahan Kecamatan Banjarsari
matan Jebres Kota Surakarta ter- Kota Surakarta adalah baik.
masuk dalam interval konversi IKM
62,51 – 81,25 katagori mutu pela- e. UPTD. Puskesmas Jayengan Keca-
yanan B, ini berarti bahwa kinerja matan Serengan Kota Surakarta
pelayanan di UPTD. Puskesmas Nilai Indeks untuk pelayanan di
Ngoresan Kecamatan Jebres Kota UPTD. Puskesmas Jayengan Keca-
Surakarta adalah baik. matan Serengan Kota Surakarta ada-
lah 74,0530. Berdasarkan perhitu-
c. UPTD. Puskesmas Purwosari Keca- ngan tersebut dapat dikatakan bahwa
matan Laweyan Kota Surakarta UPTD. Puskesmas Jayengan Keca-
Nilai Indeks untuk pelayanan di matan Serengan Kota Surakarta
UPTD. Puskesmas Purwosari Keca- termasuk dalam interval konversi
matan Laweyan Kota Surakarta IKM 62,51 – 81,25 katagori mutu
adalah 74,5145. Berdasarkan perhi- pelayanan B, ini berarti bahwa ki-
tungan tersebut dapat dikatakan nerja pelayanan di UPTD. Puskes-
bahwa UPTD. Puskesmas Purwosari mas Jayengan Kecamatan Serengan
Kecamatan Laweyan Kota Surakarta Kota Surakarta adalah baik.
termasuk dalam interval konversi
IKM 62,51 – 81,25 katagori mutu 2. Berdasarkan perhitungan tersebut diatas
pelayanan B, ini berarti bahwa ki- dapat disimpulkan bahwa rata-rata mutu
nerja pelayanan di UPTD. Puskes- pelayanan di UPTD. Puskesmas Kota
mas Purwosari Kecamatan Laweyan Surakarta adalah katagori B atau mem-
Kota Surakarta adalah baik. punyai kinerja pelayanan Baik

d. UPTD. Puskesmas Manahan Keca- 3. Dari kelima Puskesmas yang diteliti,


matan Banjarsari Kota Surakarta hasil terbaik didapat oleh UPTD. Pus-
Nilai Indeks untuk pelayanan di kesmas Ngoresan Kecamatan Jebres
Kota Surakarta dengan nilai 75,8103
UPTD. Puskesmas Manahan Keca- dan hasil terendah didapat pada UPTD.
matan Banjarsari Kota Surakarta Puskesmas Manahan Kecamatan Ban-
adalah 73,5383. Berdasarkan perhi- jarsari Kota Surakarta dengan hasil
tungan tersebut dapat dikatakan 73,5383.
bahwa UPTD. Puskesmas Manahan
Kecamatan Banjarsari Kota Sura-
karta termasuk dalam interval kon-

35
DAYA SAING Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya
Vol. 10, No. 1, Juni 2009

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto, Agus dkk, 2002, Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia, Pusat Studi
Kependudukan UGM, Yogyakarta.

Gaspersz, Vincent, 2002, Total Quality Management, Gramedia, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,


Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis,


Yogyakarta: BPFE.

J.P.G Sianipar, 1999, Manajemen Pelayanan Publik, LAN, Jakarta.

Kotler, Armstrong, 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip, 1996, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2000, Marketing; Management, Millennium edition. Prentice Hall


Int’l, New Jersey.

Kotler, Philip. 2002, Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan,


Implementasi dan Kontrol, Edisi Milenium. PT. Prenhalindo, Jakarta,

Kotler, Philip, 2003, Marketing Management, 11th Edition. Prentice Hall Int’l,
New Jersey.

Moenir, 1999, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Erlangga, Jakarta.

Rana, Anoop SJB, 1999, The Sky Limit Public Services: New Approach, Liberal
Times, FNS.

Rangkuti, Freddy, 2002, Measuring Customer Satifaction, PT. Gramedia Pustaka


Utama, Jakarta.

SK MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA Nomor: KEP/25/


M.PAN/2 /2004 Tentang Pedoman Umum Penyunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah,
Jakarta.

Thoha, Miftah, 1998, Pokok-pokok Penyempurnaan Tata Kerja, Lembaga


Administrasi Negara, Jakarta.

Tjiptono, Fandy, 1999, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: ANDI.

Tjiptono, Fandy, 2000, Manajemen Jasa, Andi Offset, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy, 2004, Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia.

Tjiptono, Fandy, dan Chandra, Gregorius. 2005. Service, Quality, Satisfaction.


Yogyakarta: Penerbit ANDI.

36
Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat pada UPTD Mulyanto
Puskesmas Kota Surakarta (23-37)

Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Alfabetha, Bandung.

Suprapto, Johanes, 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Jakarta:


Rineka Cipta.

Warella, 1997, Administrasi Negara dan Pelayanan Publik, Pidato Pengukuhan


Guru Besar Universitas Diponegoro.

37

S-ar putea să vă placă și