Sunteți pe pagina 1din 15

KONSTRUKSI MAKNA BAGI WANITA PENGGUNA VAPE DI KOTA PEKANBARU

Nofrianto Arifin
Email :nofriantoarifin14@gmail.com

Pembimbing: Dr. Muhammad Firdaus, M.Si

Jurusan Ilmu Komunikasi-Konsentrasi Manajemen Komunikasi


Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Riau


Kampus Bina Widya,H.R. Soebrantas Street Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

Woman consider themselves the same as men, where they are adept at using vape. The
development of the trend gives curiosity as well as the aroma generated from the liquid or steam
provides a sense of enjoyment in terms of vape taste is very different from conventional cigarettes
generally. The study aims to determine the motives of female users of vape, the meaning of female
users of vape and experience communication woman users vape.
This research using phenomenology approach and taking informant using snowball
technique with key informant. This study has 5 informant. With data collection techniques such as
observation, interview adn documentation. While for the technique of examination of data validity,
writer use technique of extension of participation. The data obtained are then processed for
reduction, presented until a general conclusion is produced.
The result of this study show that 1The motive of women vape users divided into two motives
because (because motive) the sense of comfort and environmentally friendly, while the motive for
(in order to motive) the sense of desire to quit smoking and the growth of confidence. 2The meaning
of female users of vape that is as an upper middle class cigarette, reduce the number of early
smokers (under age), reduce smoking addicts (quit smoking), various flavours (aroma) and
various forms of vape and cigarettes hits (kekinian). 3The experience of woman communication
vape users divided into two pleasant communication experience where a new friend, exclamation
and race to form the creation of the vape steam, and upleasant communication experience that is
considered naughty girl. Naughty girl here can be interpreted as a person who can not be arranged
to do as he pleased only, doing according to his will. And has no moral and ethical and is
considered cynical (worth hating). Have no moral can be interpreated as people who have no
religious value (less), are often considered like a child’s night because the habit is only done
people who are far from religion.

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 1


Pendahuluan Fenomena yang menjadi trend serta
pemberbincangan di masyarakat adanya
Pada era globalisasi saat ini kemajuan kehadiran vape atau dengan istilah E-
industri sangat signifikan. Pertumbuhan ciggarete (rokok elektrik). Vape pertama kali
dunia usaha mengalami kemajuan dan dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co
perkembangan dengan pesat dalam segala Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis
bidang usaha. Perkembangan pertumbuhan Beijing, RRC. Vape adalah perangkat yang
dunia usaha sangat dipengaruhi oleh faktor dioperasikan dengan baterai yang
populasi penduduk yang memungkinkan mensimulasikan sensasi merokok. Personal
setiap pelaku usaha berlomba-lomba untuk vape memiliki banyak rasa (e- liquid) seperti
mengjangkau para konsumen. Perkembangan rasa tembakau, buah, mint, cappucino, dan
yang begitu terasa saat ini adalah kemajuan lain sebagainya. Cara alat ini bekerja adalah
pada industri rokok. sebuah baterai dan elemen pemanas (disebut
Rokok adalah slinder dari kertas juga sebagai alat atomizer, clearomizer,
berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm cartomizer, atau cartidge). Ketika cairan
(bervariasi tergantung negara) dengan khusus campuran (e-liquid) membuat kontak
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun- dengan elemen pemanas, maka akan
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok memanaskan liquid dan menyebabkan untuk
dibakar pada salah satu ujungnya dan menguap.
dibiarkan membara agar asapnya dapat Kegiatan vape layaknya seorang
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. individu yang sedang mengisap rokok,
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa identik kegunaan ini banyak dilakukan oleh
rokok sangat menyebabkan ketergantungan, kaum pria. Vape telah menjamur hampir
disamping itu menyebabkan berbagai disemua kalangan baik kalangan muda dan
macam penyakit seperti atherosclerosis dan orang tua. Uap yang dihasilkan dari mengisap
chronic obstructive pulmonary desease vape bervariasi aroma yang menjadi salah
(COPD). satu ketertarikan seorang individu untuk
Rokok menjadi kebiasan bahkan gaya menggunakannya. Vape telah menjamur
hidup sebagian besar masyarakat Indonesia hampir diseluruh benua tidak terkecuali pada
bahkan internasional. Mereka yang pecandu kota Pekanbaru yang merupakan ibu kota
rokok biasa menghabiskan 1 - 2 bungkus dari provinsi Riau Indonesia.
kotak yang rata-rata berisi 10 – 20 batang. Vape tidak hanya lagi digunakan
Bisa diperhitungkan jika harga 1 bungkus ataupun dikonsumsi oleh kaum pria, namun
kotak rokok dengan Rp. 18.000 (tergantung kaum wanita pun sudah mulai ikut
jenis rokok) mereka bisa menghabiskan Rp. menggunakanya. Ketertarikan penulis
36.000- 40.000 perhari. Merokok bukanlah bermula saat penulis lagi mampir disebuah
hal tabu ditengah masyarakat, meskipun café Warehouse Coffee Conteiner yang
terkadang terdapat anak duduk dibangku beralamat di Gobah Pekanbaru. Penulis
sekolah dapat melakukannya. Sebagaimana melihat sekumpulan rombongan wanita
kita ketahui bahwa di dalam rokok sedang asik menggunakan vape dengan
terkandung zat beracun yang mengganggu membentuk sebuah gambar ataupun motif
kesehatan tubuh. Begitu banyak masalah dari hasil uap yang dikeluarkan. Mereka
yang ditimbulkan dari rokok konvensional seakan menganggap dirinya sama dengan
ini, membuat para pelaku usaha menciptakan kaum pria tanpa menghiraukan mereka.
trobosan terbaru dalam dunia rokok. Canda gurau, rasa senang sangat terpancar
dari raud wajah mereka yang

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 2


menggambarkan rasa kebahagian mereka dipikiran benar keberadannya bahwa kaum
saat menggunakan vape. Rasa aroma yang wanita menganggap dirinya bisa melakukan
beranekaragam yang dihasilkan dari cairan apa yang dilakukan pria salah satunya pada
vape memberikan rasa kenikmatan tersendiri vape (rokok elektrik). Dalam menjelaskan
dan menjadi bau di dalam ruangan café fenomena yang terjadi penulis menggunakan
tersebut. teori pendekatan fenomenologi Alfred
Ketertarikan hal tersebut Schutz dan teori interaksi simbolik untuk
memberikan rasa keingintahuan penulis menjelaskan motif, pemaknaan dan
terhadap penggunaan vape bagi kaum wanita. pengalaman komunikasi wanita pengguna
Penulis melakukan wawancara dengan salah vape. Sesuai dengan hasil pemaparan yang
satu informan, hal apa membuat dia sangat dilakukan penulis, maka penelitian ini
tertarik untuk menggunakan vape. Karena bertujuan untuk menjelaskan “kontruksi
yang kita tahu rokok ataupun itu vape lebih makna bagi wanita pengguna vape di kota
identik dengan kaum pria. Berikut hasil Pekanbaru”
wawancara yang dilakukan penulis sebagai
berikut: TINJAUAN PUSTAKA
“Rasa aroma yang dihasilkan dari Pendekatan Fenomenologi Alfred Schutz
cairan vape menjadi ketertarikan Istilah fenomenologi secara
dan kenikmatan tersendiri. Selain etimologis berasal dari kata fenomena dan
itu cairan yang digunakan logos. Fenomena bersalal dari kata kerja
beranekaragam rasa tergantung Yunani “phainomena” yang berarti
selera masing-masing dan uap menampak, dan terbentuk dari akar kata
yang dihasilkan lebih banyak. fantasi, fantom, dan fosfor yang artinya sinar
Sangat berbeda dengan rokok atau cahaya. Dari kata itu terbentuk kata
pada umumnya. Dimana rokok kerja, tampak, terlihat karena bercahaya.
mengeluarkan asap, dan baunya Dalam bahasa kita berarti cahaya. Secara
tidak sedap” (hasil wawancara harfiah fenomena diartikan sebagai gejala
dengan inisial IGL, tanggal 16 atau sesuatu yang menampakkan. Tujuan
Juni 2017) utama dari fenomenologi adalah mempelajari
bagaimana fenomena dialami dalam
Layaknya seorang pria merokok kesadaran, pikiran dan dalam tindakan,
bukan lagi menjadi suatu hal yang tabu bagi seperti bagaimana fenomena tersebut bernilai
masyarakat. Namun ketika melihat seorang atau diterima secara estetis.
wanita sangat mahir menggunakan vape Fenomelogi mencoba mencari
akan menjadi suatu kejanggalan. Karena pemahaman bagaimana manusia
layaknya seorang wanita adalah pendamping mengkonstruksi makna dan konsep-konsep
hidup yang memberikan nasehat ketika penting dalam kerangka intersubjektivitas.
pasangannya sudah tidak sesuai dengan Intersubjektif karna pemahaman kita
ajaran agama. Secara biologis wanita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan kita
memiliki segi fisik lebih kecil dari pria, dengan orang lain. Walaupun makna yang
suaranya lebih halus, perkembangan tubuh kita ciptakan dapat ditelusuri dalam tindakan,
wanita terjadi lebih dini, dan sikap karya dan aktivitas yang kita lakukan, tetap
pembawaan yang kalem. saja ada peran orang lain didalamnya
Penulis pun semakin bertanya-tanya (Kuswarno, 2009: 2).
didalam benak pikiran, apa yang terjadi Dalam penelitian fenomenologi
dimasyarakat saat ini. Namun apa yang ada melibatkan pengujian yang diteliti dan

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 3


seksama pada kesadaran pengalaman seseorang pasti memiliki alasan dari masalalu
manusia. Konsep utama dalam fenomenologi ketika ia melakukannya dan fase Kedua, in-
adalah makna. Makna merupakan isi penting order-to-motive (um-zoo-motiv) yaitu motif
yang muncul dari pengalaman kesadaran yang merujuk pada tindakan dimasa yang
manusia. Prinsip-prinsip penelitian akan datang. Dimana tindakan yang
fenomenologi ini pertama kali diperkenalkan dilakukan oleh seseorang pasti memiliki
oleh Husserl. Husserl mengenalkan cara tujuan yang telah ditetapkan.
mengekspos makna dengan
mengeksplisitkan struktur pengalaman yang Teori Interaksi Simbolik
masih implisit. Teori interaksi simbolik pertama kali
Inti dari pemikiran Schutz adalah dicetuskan oleh George Herbert Mead (1863-
bagaimana memahami tindakan sosial 1931). Namun, Herbert Blummer yang
melalui penafsiran. Proses penafsiran dapat merupakan seorang mahasiswa Mead yang
digunakan untuk memperjelas atau mengukuhkan teori interaksi simbolik
memeriksa makna yang sesungguhnya, sebagai suatu kajian tentang berbagai aspek
sehingga dapat memberikan konsep subjektif manusia dalam kehidupan sosial
kepekaan yang implisit. Schutz meletakkan (Kuswarno, 2009: 113).
hakikat manusia dalam pengalaman Pada awal perkembangannya teori
subjektif, terutama ketika mengambil interaksi simbolik terbagi pada dua mazhab
tindakan dan mengambil sikap terhadap yaitu:
dunia kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini 1. Mazhab Chicago (dipelopori oleh
schutz mengikuti pemikiran Husserl, yaitu Herbert Mead dan Blummer), yaitu
proses pemahaman aktual kegiatan kita, dan difokuskan pada pendekatan terhadap
pemberian makna terhadapnya, sehingga ter- teori sosial yang menekankan
refleksi dalam tingkah laku (Kuswarno, pentingnya komunikasi bagi
2009: 18). kehidupan dan interaksi sosial.
Dalam pandangan Schutz, manusia Sehingga menggunakan pendekatan
adalah makhluk sosial, sehingga kesadaran kualitatif.
akan dunia kehidupan sehari-hari adalah 2. Mazhab Iowa (dipelopori oleh
kesadaran sosial. Manusia dituntut untuk Manfred Kuhn), yang memfokuskan
saling memahami satu sama lain, dan pada konsep yang dioperasionalkan,
bertindak dalam kenyataan yang sama. dikuantifikasi dan diuji. Sehingga
Sehingga ada penerimaan timbal balik, menggunakan pendekatan kuantitatif
pemahaman atas dasar pengalaman bersama, untuk studinya.
dan tipikasi atas dunia bersama. Melalui Interaksionisme simbolik
tipikasi inilah manusia belajar menyesuaikan mempelajari sifat interaksi yang merupakan
diri didalam dunia yang lebih luas dengan kegiatan sosial dinamis manusia. Bagi
juga melihat diri kita sendiri sebagai orang prespektif ini, individu itu bukanlah
yang memainkan peran dalam situasi tipikal seseorang yang bersifat pasif, yang
(Kuswanto, 2013: 18). keseluruhan perilakunya ditentukan oleh
Untuk menggambarkan keseluruhan kekuatan-kekuatan atau struktur-struktur lain
tindakan seseorang Schutz yang ada diluar dirinya, melainkan bersifat
mengkelompokkan dalam dua fase, yaitu aktif, reflektif dan kreatif, menampilkan
Pertama, because-motives (weil-motiv) yaitu perilaku yang rumit dan sulit diramalkan.
tindakan yang merujuk pada masa lalu. Oleh karena individu akan terus
Dimana tindakan yang akan dilakukan oleh berubah maka masyarakatpun akan berubah

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 4


melalui interaksi itu. Struktur itu tercipta dan yang diberikan orang lain
berubah karena interaksi manusia, yakni terhadap mereka
ketika individu-individu berfikir dan b.Makna yang diciptakan dalam
bertindak secara stabil terhadap seperangkat interaksi antar manusia
objek yang sama (Mulyana, 2005: 59). Jadi c.Makna dimodifikasi melalui
pada intinya bukan struktur masyarakat proses interpretif
melainkan interaksi lah yang dianggap 2.Pentingnya konsep mengenai
sebagai variabel penting dalam menentukan diri
perilaku manusia. Melalui percakapan a.Individu-individu
dengan orang lain, kita lebih dapat mengembangkan konsep diri
memahami diri kita sendiri dan juga melalui interaksi dengan orang
pengertian yang lebih baik akan pesan-pesan lain
yang kita dan orang lain kirim dan terima b.Konsep diri memberikan
(Turner, 2008: 93). sebuah motif penting untuk
Teori interaksi simbolik didasarkan berperilaku
pada ide-ide tentang individu dan 3.Hubungan antara individu dan
interaksinya dengan masyarakat. Esensi masyarakat
interaksi simbolik adalah suatu aktifitas yang a.Orang dan kelompok-
merupakan ciri manusia, yakni komunikasi kelompok dipengaruhi oleh
atau pertukaran simbol yang diberi makna. proses budaya dan sosial
Makna-makna ini diciptakan dalam bahasa b.Struktur sosial dihasilkan
yang digunakan orang baik untuk melalui interaksi sosial”
berkomunikasi dengan orang lain maupun
dengan dirinya sendiri, atau pikiran Menurut (Mulyana, 2005: 71-72),
pribadinya. Bahasa memungkinkan orang secara ringkas, interaksionisme simbolik
untuk mengembangkan perasaan mengenai didasarkan premis-premis berikut:
diri dan untuk berinteraksi dengan orang “Pertama, individu merespons
lainnya dalam sebuah kelompok atau suatu situasi simbolik. Mereka
organisasi (Turner, 2008: 98). merespons lingkungan, termasuk
Sehingga interaksi simbolik objek fisik (benda) dan objek
berasumsi bahwa manusia dapat mengerti sosial (perilaku manusia)
berbagai hal dan belajar dari pengalaman. berdasarkan makna yang
Persepsi seseorang selalu diterjemaahkan dikandung komponen-komponen
dalam simbol-simbol. Sebuah makna lingkungan tersebut bagi mereka.
dipelajari melalui interaksi diantara orang- Kedua, makna adalah produk
orang, makna tersebut muncul karena adanya interaksi sosial, karena itu makna
pertukaran simbol-simbol dan kelompok tidak melekat pada objek,
sosial (Kuswarno, 2009: 114). Rarossa dan melainkan dinegosiasikan
Donald C. Reitzes (1993) mengatakan bahwa melalui penggunaan bahasa.
ada tiga tema besar yang mendasari asumsi Ketiga, makna yang
dalam teori interaksi simbolik (Turner, 2008: diinterpretasikan individu dapat
98-104): berubah dari waktu ke waktu,
“1.Pentingnya makna bagi sejalan dengan perubahan situasi
perilaku manusia yang ditemukan dalam interaksi
a.Manusia bertindak terhadap sosial”
orang lain berdasarkan makna

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 5


Teori interaksi simbolik adalah Mead mendefinisikan diri (self)
hubungan antara simbol dan interaksi. sebagai kemampuan untuk merefleksikan diri
Menurut Mead, orang bertindak berdasarkan kita sendiri dari perspektif orang lain.
makna simbolik yang muncul dalam Dimana, diri berkembang dari sebuah jenis
situasitertentu. Sedangkan simbol adalah pengambilan peran yang khusus, maksudnya
representasi dari sebuah fenomena, dimana membayangkan kita dilihat oleh orang lain
simbol sebelumnya sudah disepakati bersama atau disebut sebagai cermin diri (looking
dalam sebuah fenomena, dimana simbol glass self). Konsep ini merupakan hasil
sebelumnya sudah disepakati bersama dalam pemikiran dari Charles horton Cooley
sebuah kelompok dan digunakan untuk (Turner, 2008: 106).
mencapai sebuah kesamaan makna bersama. Cermin diri ini mengimplikasikan
Mead mengambil tiga konsep kritis kekuasaan yang dimilki oleh label terhadap
yang diperlukan dan saling mempengaruhi konsep diri dan perilaku, yang dinamakan
satu sama lain untuk menyusun sebuah teori sebagai efek Pygmation(Pygmation Effect),
interaksi simbolik. Dengan demikian, pikiran merujuk pada harapan-harapan orang lain
manusia (mind), dan interaksi sosial (diri atau yang mengatur tindakan seseorang. Menurut
self) digunakan untuk menginterpretasikan Mead, melalui bahasa orang mempunyai
dan memediasi masyarakat (society) kemampuan untuk menjadi subjek dan objek
(Elvinaro, 2007:136). bagi dirinya sendiri. Sebagai subjek (“I” atau
Mead menjelaskan tiga konsep dasar “Aku”) kita bertindak, bersifat spontan,
teori interaksi simbolik, yaitu: impulsif serta kreatif dan sebagai objek
1. Pikiran (Mind) (“Me” atau “Daku”). Kita mengamati diri kita
Pikiran yaitu kemampuan untuk sendiri bertindak, bersifat reflektif dan lebih
menggunakan simbol yang mempunyai peka secara sosial (Turner, 2008: 106-107).
makna sosial yang sama, dimana setiap 3. Masyarakat (Society)
manusia harus mengembangkan pemikiran Mead berargumen bahwa interaksi
dan perasaan yang dimiliki bersama melalui mengambil tempat dalam sebuah struktur
interaksi dengan orang lain. Interaksi tersebut yang dinamis, budaya, masyarakat dan
diekspresikan menggunakan bahasa yang sebagainya. Individu-individu lahir kedalam
disebut sebagai simbol signifikan (significant konteks sosial yang sudah ada. Mead
symbol) atau simbol-simbol yang mendefinisikan masyarakat sebagai sebuah
memunculkan makna yang sama bagi banyak jejaring hubungan sosial yang diciptakan
orang (Turner, 2008: 105). manusia. Individu-individu terlibat didalam
Terkait erat dengan pikiran ialah masyarakat melalui perilaku yang mereka
pemikiran (thought), yang dinyatakan pilih secara aktif dan sukarela. Sehingga
sebagai percakapan didalam diri seseorang. masyarakat menggambarkan keterhubungan
Salah satu aktifitas yang dapat diselesaikan beberapa perangkat perilaku yang terus
melalui pemikiran ialah pengambilan peran disesuaikan oleh individu. Masyarakat terdiri
(role-taking) atau kemampuan untuk atas individu-individu yang mempengaruhi
menempatkan diri seseorang diposisi orang pikiran dan diri, yaitu orang lain secara
lain. Sehingga seseorang akan menghentikan khusus atau orang-orang yang dianggap
perspektifnya sendiri mengenai suatu penting, yaitu individu-individu yang penting
pengalaman dan membayangkannya dari bagi kita, seperti orang tua, teman, serta
perspektif orang lain. (Turner, 2008: 105) kolega dan orang lain secara umum, merujuk
2. Diri (Self) pada cara pandang dari sebuah kelompok

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 6


sosial atau budaya sebagai suatu keseluruhan pengetahuannya yang diperoleh dari
(Turner, 2008: 107-108). pengalaman-pengalamannya. Makna dari
Pemikiran interkasi simbolik ini objek yang terdapat dalam dunia nyata
menjadi dasar untuk menjelaskan bagaimana
dihasilkan melalui pengalaman individu
makna atas simbol-simbol yang wanita
pengguna vape di kota Pekanbaru pahami dengan objek tersebut. Menurut Von
dan pikirkan menentukantindakan mereka. Glasersfeld (2005), konstruktivisme
Makna atas simbol yang mereka pahami akan merupakan salah satu filsafat pengetahuan
semakin sempurna oleh karena interaksi yang merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita
terjadi diantara kelompok atau organisasi sendiri. Menurutnya “pengetahuan bukan
masyarakat dengan sesama kelompok atau gambaran dunia kenyataan (realitas),
organisasi masyarakat tersebut dan kelompok
melainkan konstruksi kognitif individu
atau organisasi masyarakat lainnya.
terhadap pengalamannya” (dalam Suparno,
Konstruksi Makna 1997: 18).
Konstruksi makna adalah sebuah Pandangan mengenai konstruktif diatas
proses saat individu mengatur dan memberikan penulis gambaran bahwa
menginterpretasikan kesan-kesan sensor terdapat hubungan antara makna yang
dihasilkan oleh individu dengan realitas
mereka untuk memberikan arti bagi
dunia nyata. Hubungan tersebut merupakan
lingkungan mereka. Ringkasnya konstruksi keterkaitan antara makna, pengetahuan,
makna adalah proses produksi makna melalui realitas dan pengalaman individu. Melalui
bahasa, konsep konstruksi makna bisa pengalaman-pengalamannya, individu
berubah, akan selalu ada pemaknaan baru dan mengumpulkan konsep-konsep dalam
pandangan baru dalam konsep representasi berbagai konteks terkait dengan objek yang
yang sudah pernah ada. Karena makna dimaknai tersebut. Konsep tersebut
merupakan bentukan dari kognitif individu
sendiri juga tidak pernah tetap, ia selalu
dari informasi yang diperolehnya. Kemudian
berada dalam posisi negosiasi yang konsep-konsep tersebut terkumpul menjadi
disesuaikan dengan situasi yang baru. Ia kesatuan pengetahuan dalam mendefinisikan
adalah hasil praktek penandaan, praktek yang suatu objek. Definisi terhadap objek tersebut
membuat sesuatu hal bermakna sesuatu menuntun manusia terhadap makna objek
(Juliastuti, 2000). tersebut menurut atau bagi dirinya. Makna
menurut atau bagi individu inilah yang
Hal yang sama diungkapkan oleh
kemudian mengkonstruksi realitas individu
effendy (1989: 2) dalam bukunya Kamus terhadap suatu objek.
Komunikasi, pemahaman tentang konstruksi
makna dapat dikaji melalui konsep dan Motif
pandangan paradigma konstruktivis, yaitu Motif menunjuk hubungan sistematik
konsep atau teori dari aliran konstruktivisme antara respon atau suatu himpunan respon
yang didasarkan pada bagaimana dengan keadaan dorongan tertentu (Ahmadi,
2009:191). Motif manusia merupakan
pengetahuan tentang gambaran dunia nyata
dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga
dikonstruksikan oleh individu. Dalam hal ini penggerak lainnya yang berasal dari dalam
dunia nyata merupakan hasil konstruksi dirinya, untuk melakukan sesuatu. Semua
kognitif individu berdasarkan tingkah laku manusia pada hakikatnya
memiliki motif. Motif timbul karena adanya
JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 7
kebutuhan atau need. Kebutuhan dapat dimotivasi dan pengalaman memotivasinya.
dipandang sebagai kekurangan adanya Pengalaman ini dalam pluperfect tense.
sesuatu, dan ini membuat segera Untuk alasan ini, konteks makna itu sendri
pemenuhannya agar segera mendapatkan juga berbeda setiap waktu saya melihat
keseimbangan. Situasi kekurangan ini kembali kedua pengalaman dari Here and
berfungsi sebagai suatu kekuatan atau Now (situasi) yang baru (Schutz, 1967:94).
dorongan alasan yang menyebabkan Hal ini terdiri dari pengalaman hidup
seseorang bertindak untuk memenuhi masa lalu aktor yang diperhatikan setelah
kebutuhan. Secara ringkas, motif adalah tindakan (atau setidaknya fase-fase tertentu)
sesuatu dorongan yang ada pada diri indiviu telah diwujudkan. Pengalaman hidup ini
yang menggerakkan atau membangkitkan kemudian digambarkannya dalam pluperfect
sehingga individu itu berbuat sesuatu tense dan dalam konteks makna yang dapat
(Ahmadi, 2009: 196-197). dikontemplasi secara monothetical. Dalam
Schutz mengelompokkannya dalam konteks makna dia bisa memvisualisasi
dua fase untuk menggambarkan keseluruhan dalam sebuah fase komponen sintesis
tindakan seseorang yaitu: pengalaman yang memotivasi dengan
1. Because motives (Well Motiv) tindakan yang dilengkapi, atau fase yang
Well motiv yaitu tindakan yang dilengkapi, membutuhkan sebuah koreksi
merujuk pada masa lalu, dimana tindakan (Schutz, 1967:95).
yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki 2. In-order-to-motive (Um-zu-Motiv)
alasan dari masa lalu ketika ia melakukannya. Um-zu-Motiv yaitu motif yang
Dalam setiap genuine because-motivation, merujuk pada tindakan dimasa yang akan
pengalaman yang memotivasi dan sudah datang. Dimana, tindakan yang dilakukan
dimotivasi memiliki karakter masa lalu oleh seseorang pasti memiliki tujuan yang
temporer. Pembentukan genuine why- telah ditetapkan (Kuswarno,
question umumnya menjadi mungkin hanya 2009:18).Motivasi in-order-to adalah sebuah
setelah pengalaman dimotivasi muncul dan konteks makna yang dibangun dalam konteks
ketika seseorang melihat kembali kebelakang pengalaman yang terdapat dalam momen
sebagai keseluruhan bagian dari dirinya. proyeksi. Urutan tujuan makna itu sendiri
Pengalaman yang memotivasi menjadi masa adalah fakta sebuah konteks pengalaman
lalu sekali lagi dalam hubungan dengan yang masa lalu, pengalaman yang melibatkan
sudah dimotivasi, dan kita mendesain keberhasilan realisasi tujuan tertentu dengan
referensi intensional kita sebagaimana penggunaan makna tertentu.
berfikir dalam pluperfect tense saya bisa Setiap pra perkiraan motivasi in order
mengatakan hal ini benar “karena” sebuah to seperti stok pengalaman yang ditingkatkan
pengalaman yang dimotivasi, dalam kasus menjadi status “saya-dapat-melakukannya-
kita racangan dan ini harus selesai dengan lagi” (Schutz, 1967:89). Sejauh mana
realiti atau fantasi dalam future perfect tense. struktur makna masa lalu ini dapat dicapai
Konteks makna kebenaran because-motive ditentukan dengan rentang proyek dan secara
selalu menjadi penjelasan setelah kejadian pragmatis dikondisikan. Kedua hal-proyek
(Schutz, 1967:93). dan tujuan tindakan dapat dijamin dan
Konteks makna dimana genuine diabaikan hingga beberapa keadaan istimewa
because-motives menjadi alasan tindakan tertentu. Seperti pertanyaan mengenai orang
saya hanya dibuat dalam sekilas pandang ke lain, dapat mendorong sesorang untuk
masa sebelumnya. Sekilas pandang ini memperhitungkan. Dalam sebuah
bertujuan untuk melihat tindakan yang kesempatan aktor akan selalu menjawab

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 8


pertanyaan : “mengapa” dengan pernyataan publik.Sementara makna konotatif adalah
in-order-to atau pertanyaan pseudo because, makna diluar rujukan objektif dan lebih
semuanya tergantung pada apakah dia bersifat pribadi atau perorangan. Oleh sebab
memikirkan tujuannya atau tujuan yang itu satu kata yang sama dapat memiliki dua
sudah diproyeksikan sebelumnya (Schutz, makna yaitu denotatif dan konotatif. Dengan
1967:90). demikian dapat dikatakan bahwa makna ada
dikepala dan bukan pada lambang.
Konsep Makna Brodbeck (dalam Wirman, 2012:50)
Pada hakekatnya tujuan komunikasi membagi makna ke dalam tiga corak; (1)
adalah mencapai kesamaan makna dan bukan makna inferensial yaitu makna dari satu kata
sekedar pertukaran pesan, karena pesan yang (lambing) adalah objek, pikiran, gagasan,
dikirimkan harus diinterpretasikan sesuai konsep yang dirujuk oleh kata tersebut.Satu
dengan maksud si pengirim. Pada umumnya kata/lambang dapat menunjukkan banyak
manusia akan bertindak terhadap sesuatu rujukan atau satu rujukan diwakili beberapa
(benda, peristiwa, dan lain-lain). Berdasarkan kata/lambang; (2) makna significance, makna
makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi yang menunjukkan arti sebuah istilah sejauh
mereka. Makna terhadap sesuatu dapat terus dihubungkan dengan konsep-konsep yang
berubah seiring dengan perubahan waktu dan lain; (3) makna intensional adalah makna
lingkungan yang ada juga akan merubah yang dimaksud seorang pemakai lambang
sistem nilai, kepercayaan dan sikap atau disebut juga makna perorangan.
seseorang terhadap sesuatu. Seperti yang West dan Turner (2008:93)
disampaikan oleh Joseph de Vito (dalam mengatakan bahwa memahami pesan adalah
Wirman 2012: 49) “Look for meaning in tujuan dari semua proses pemaknaan. Di
people, not in words. Meaning change but samping itu, West dan Turner (2008:7) juga
words are relatively static, and share menambahkan bahwa makna adalah yang
meaning, not only words through diambil orang dari suatu pesan yang butuh
communication”. penafsiran. Ungkapan diatas jelas
Mulyana (dalam Wirman, 2012;49) mengatakan bahwa sebuah makna berawal
juga menjelaskan bahwa kata tidak memiliki dari sebuah pesan yang dimaknai dan
makna tetapi orang yang memberikan makna. kemudian diinterpretasi oleh siapa yang
Makna tidak melekat pada kata-kata, namun memaknainya dan makna juga tercipta
kata-kata membangkitkan makna dalam karena adanya interaksi, tanpa adanya
pikiran orang. Terlebih lagi makna yang kita interaksi sebuah pesan tidak akan bisa
berikan pada kata yang sama bisa berbeda dimaknai. Selanjutnya terdapat tiga jenis tipe
tergantung ruang dan waktu. Makna muncul makna menurut tipologi Brodbeck dalam
dari hubungan khusus antara kata (sebagai Sobur (2009:262) yakni:
simbol verbal) dan manusia.Odgens dan “a.Makna Inferensial, yakni
Richard (dalam Wirman, 2012:49) makna satu kata (lambang)
menjelaskan hubungan antara pikiran, simbol adalah objek, pikiran gagasan,
dan referen secara diagramtik dalam sebuah konsep yang dirujuk oleh kata
segitiga makna. tersebut
Mulyana (dalam Wirman, 2012:50) b.Makna significance, yakni
juga menjelaskan bahwa makna dapat berupa suatu istilah sejauh dihubungkan
makna denotative dan konotatif.Makna dengan konsep-konsep yang lain
denotatif adalah makna factual atau makna
sebenarnya, oleh sebab itu lebih bersifat

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 9


c.Makna intensional, yakni Wirman, 2012: 53). Pengalaman yang di
makna yang dimaksud oleh jadikan landasan bagi individu untuk
seorang pemakai lambang” melakukan tindakan, adalah pengalaman
yang melekat pada suatu people is retrieving
Kutipan ketiga tipologi tersebut a memory of a prior experience of
menjelaskan bahwa setiap makna phenomena (Radford dalamWirman, 2012:
menjelaskan dan memaknai sesuatu sesuai 53).
dengan pembagiannya masing-masing yang Pengalaman atas fenomena yang di
ia maknai. Menurut Blumer (1969) dalam maksud dalam penelitian ini adalah
West dan Turner (2009:99) mengatakan pengalaman atas konstruksi makna.
bahwa ada tiga asumsi mengenai makna, Komunikasi dapat didefinisikan sebagai “a
yaitu sebagai berikut: (1) Manusia bertindak systemic process in which individual interact
terhadap manusia lainnya berdasarkan with and through symbols to create and
makna yang diberikan orang lain pada interpret meaning” (Wood dalam Wirman,
mereka, (2) Makna diciptakan dalam 2012: 53). Artinya komunikasi merujuk pada
interaksi antar manusia dan (3) Makna suatu proses yang bersifat sistemik diantara
dimodifikasi melalui proses interpretif. individu yang berinteraksi melalui symbol
tertentu untuk menghasilkan dan
Pengalaman Komunikasi menginterpretasikan makna.
Pengalaman merupakan sesuatu yang Pengalaman komunikasi yang
dialami. Hal ini sesuai dengan penyataan dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuatu
bahwa All objects of knowledge must yang dialami individu dan berkaitan dengan
conform to experience (Moustakas dalam aspek komunitas, meliputi proses, symbol
Wirman, 2012 :52) pengetahuan melandasi maupun makna yang dihasilkan, serta
kesadaran yang membentuk pemaknaan. dorongannya pada tindakan. Dengan
Kesadaran dan pemaknaan inilah yang demikian pengalaman komunikasi pada
mendorong individu untuk melakukan wanita pengguna vape di kota pekanbaru
tindakan atau perilaku tertentu, dengan menjadi salah satu focus dalam penelitian ini.
merujuk pada behavior is an experience of Selanjutnya pengalaman akan
consciousness that bestows meaning through dikategorisasikan oleh individu melalui
spontaneous activity (Schutz dalam Wirman, karakteristik pengalaman tersebut
2012: 52). Setiap peristiwa yang dialami akan berdasarkan pemaknaan yang diperolehnya,
menjadi sebuah pengalaman bagi individu. hal ini merujuk pada every experiencing has
Pengalaman yang diperoleh mengandung its reference of direction toward what is
suatu informasi atau pesan tertentu.Informasi experienced, every experienced phenomena
ini akan diolah menjadi pengetahuan. refers to or refectd a mode of experiencing to
Dengan demikian berbagai peristiwa yang which it is present (dalamWirman, 2012: 54).
dialami dapat menambah pengetahuan Artinya pengalaman merujuk pada
individu. sesuatu yang dialami dan fenomena yang di
Suatu peristiwa yang mengandung alami akan diklasifikasikan menjadi
unsur komunikasi akan menjadi pengalaman pengalaman tertentu. Pernyataan tersebut
komunikasi tersendiri bagi individu, dan member gambaran bahwa setiap pengalaman
pengalaman komunikasi yang dianggap memiliki karakteristik yang berbeda,
penting akan menjadi pengalaman yang meliputi tekstur dan struktur yang ada dalam
paling di ingat dan memiliki dampak khusus tiap-tiap pengalaman. Pengalaman
bagi individu tersebut (Hafiar dalam komunikasi wanita pengguna vape akan di

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 10


kategorisasi menjadi jenis-jenis pengalaman Aspek fisiologis dalam diri berkaitan
tertentu yang meliputi pengalaman positif Motif menunjuk hubungan sistematik antara
(menyenangkan) dan pengalaman negatif respon atau suatu himpunan respon dengan
(tidak menyenangkan). keadaan dorongan tertentu (Ahmadi,
Dalam perspektif fenomenologi 2009:191). Motif manusia merupakan
klasik, upaya untuk mendeskripsi kan tipe- dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga
tipe pengalaman dimasa lampau. Husserl dan penggerak lainnya yang berasal dari dalam
Merleau Ponty menamakannya sebagai pure dirinya, untuk melakukan sesuatu. Semua
description of lived atau deskripsi murni dari tingkah laku manusia pada hakikatnya
pengalaman hidup (Kuswarno dalam memiliki motif. Motif timbul karena adanya
Wirman, 2012: 55). Heidegger kebutuhan atau need. Kebutuhan dapat
menamakannya sebagai hermenecutic yaitu dipandang sebagai kekurangan adanya
menginterpretasikan tipe-tipe pengalaman sesuatu, dan ini membuat segera
dengan menghubungkan dengan aspek- pemenuhannya agar segera mendapatkan
aspek istimewa dari konteks yang melatar keseimbangan. Situasi kekurangan ini
belakangi. berfungsi sebagai suatu kekuatan atau
dorongan alasan yang menyebabkan
METODE PENELITIAN seseorang bertindak untuk memenuhi
Penelitian Kualitatif kebutuhan.
Penelitian ini menggunakan desain Dalam pemahaman penelitian
penelitian kualitatif dengan pendekatan kontruksi makna merokok bagi wanita
fenomenolgi. Data yang dihasilkan dari pengguna vape di kota Pekanbaru, memiliki
metode penelitian kualitatif berupa data dasar motif yang melatarbelakangi mereka.
deskriptif. Data deskriptif merupakan data Berdasarkan hasil wawancara, observasi
yang berupa kata-kata, gambar dan bukan serta dokumentasi yang dilakukan penulis
angka-angka (Moleong, 2012: 11). dengan informan dapat dijelaskan motif
Penelitian ini diadakan pada bulan tersebut terbagi atas dua yaitu motif motif
Februari sampai dengan Oktober 2017, di karena (because motive) dan motif untuk ( in
Kota Pekanbaru. Dikarenakan penelitian ini order to motive).
menggunakan metode kualitatif deskriptif, 1. Motif Karena (Because Motive)
maka teknik pengumpulan data Berdasarkan hasil penelitian yang
menggunakan teknik observasi, wawancara dilakukan penulis bahwa motif karena
mendalam dan dokumentasi. (because motive) yaitu tindakan yang
Teknik analisis data dalam penelitian merujuk pada masa lalu, dimana tindakan
ini mengacu model interaktif yang dicetuskan yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki
oleh Miles dan Huberman. Miles dan alasan dari masa lalu ketika ia melakukannya.
Huberman yang dikutip dan diterjemahkan Dalam setiap genuine because-motivation,
oleh Sugiyono (2010:426), menjelaskan pengalaman yang memotivasi dan sudah
bahwa dalam teknik analisis data memiliki dimotivasi memiliki karakter masa lalu
empat langkah, yaitu pengumpulan data, temporer. Pembentukan genuine why-
reduksi data, penyajian data dan penarikan question umumnya menjadi mungkin hanya
kesimpulan. setelah pengalaman dimotivasi muncul dan
ketika seseorang melihat kembali kebelakang
Motif Wanita Pengguna Vape di Kota sebagai keseluruhan bagian dari dirinya.
Pekanbaru Oleh karena itu dapat dijelakan berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan penulis

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 11


bahawa motif karena (because motive) dari informasi yang diperolehnya. Kemudian
terjadi karena adanya rasa nyaman dan ramah konsep-konsep tersebut terkumpul menjadi
lingkungan dalam menggunakan vape. kesatuan pengetahuan dalam mendefinisikan
2. Motif Untuk (In Order To Motive) suatu objek.
Sedangkan pada motif untuk (in order Vape istilah dari rokok elektrik, yang
to motive), yaitu motif yang merujuk pada perkembangannya berawal dari negara luar.
tindakan di masa yang akan datang. Dimana Perkembangan vape sangat signifikan, tak
tindakan yang dilakukan oleh seseorang pasti terkecuali negara Indonesia. Perkembangan
memiliki tujuan yang telah ditetapkan. Um- vape sudah mulai digandrungi oleh kaum
zu-Motiv yaitu motif yang merujuk pada wanita, salah satunya dikota Pekanbaru.
tindakan dimasa yang akan datang. Dimana Keberadaan mereka dapat kita lihat di café,
tindakan yang dilakukan oleh seseorang pasti atau digerumbulan orang banyak.
memiliki tujuan yang telah ditetapkan Keberadaan vape tentu seseorang yang
(Kuswarno, 2009:18). Berdasarkan hasil menggunakan harus mampu memaknai apa
wawancara, oberservasi yang dilakukan yang mereka gunakan.
penulis bahwa motif untuk (in order to Berdasarkan hasil wawancara serta
motive) terjadi karena ingin berhenti observasi yang dilakukan penulis selama
merokok dan kepercayaan diri. melakukan penelitian terhadap memaknai
vape bagi pengguna wanita beranekaragam
pendapat. Maka dapat dijelaskan bahwa
pengguna wanita dalam memaknai vape.
Pemaknaan Wanita Pengguna Vape di Vape merupakan rokok yang berbentuk
Kota Pekanbaru elektrik yang kerap digunakan oleh kalangan
Makna dari objek yang terdapat di menengah keatas, dimana harganya yang
dunia nyata dihasilkan melalui pengalaman cukup mahal dan ia menggunakan cairan
individu dengan objek tersebut. Aliran yang juga memiliki harga cukup mahal. Oleh
konstruktivismememahami bahwa konsep karena itu vape merupakan rokok kelas
dari makna yang dihasilkan oleh individu menengah keatas.
dikonstruksikan berdasarkan kumpulan Mengurangi jumlah perokok dini
pengetahuan (stock of knowlegde) individu adalah salah satu bentuk agar para perokok
yang dipengaruhi oleh pengalaman- dini dibawah umur tidak menggunakan vape,
pengalamannya. Realitas dari sebuah objek dikarenakan harganya yang mahal dan dalam
nyata merupakan keterkaitan individu cairan vape yang beraroma rasa memiliki
terhadap objek tersebut (Bungin, 2009: 3). kandungan nikotin dan ada juga yang tidak
Pandangan mengenai konstruktif mengandung nikotin. Dengan adanya vape,
diatas memberikan penulis gambaran bahwa bagi pecandu rokok dapat berpaling
terdapat hubungan antara makna yang menggunakan vape. Salah satu informan
dihasilkan oleh individu dengan realitas yang penulis miliki juga mengakui bahwa ia
dunia nyata. Hubungan tersebut merupakan menggunakan vape untuk mengurangi
keterkaitan antara makna, pengetahuan, candunya terhadap rokok dengan begitu ia
realitas dan pengalaman individu. Melalui memilih untuk menggunakan vape bukan
pengalaman-pengalamannya, individu rokok.
mengumpulkan konsep-konsep dalam Vape memiliki bentuk yang
berbagai konteks terkait dengan objek yang bermacam-macam dan aroma rasa yang
dimaknai tersebut. Konsep tersebut bermacam pula sesuai dengan keinginan
merupakan bentukan dari kognitif individu pengguna vape. Ada tiga jenis bentuk vape

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 12


yaitu vape pen, vape portable dan vape 1. Pengalaman Komunikasi
desktop. Untuk cairan vape juga memiliki Menyenangkan
berbagai macam rasa, yaitu ada rasa anggur, Berdasarkan hasil penelitian yang
permen karet dan lain sebagainya sesuai dilakukan penulis pengalaman komunikasi
dengan keinginan pengguna. Vape dikenal menyenangkan sangat diinginkan seseorang.
dengan rokok hits atau kekinian. Selain Dalam ini konteks menggunakan vape
harganya yang cukup mahal dan juga khas dikalangan wanita memiliki dampak positif.
bau aroma uapnya yang menyebabkan ia Berdasarkan hasil wawancara yang
dikenal dengan rokok hits. Selain itu vape dilakukan penulis dengan informan dapat
juga hanya digunakan oleh kalangan- dijelaskan bahwa pengalaman komunikasi
kalangan tertentu saja. menyenangkan yang dialami wanita
pengguna vape di kota Pekanbaru ialah dapat
Pengalaman Komunikasi Wanita teman baru, menemukan teman lama yang
Pengguna Vape di Kota Pekanbaru sudah lama hilang, bisa sharing (baik dalam
Setiap peristiwa yang dialami akan pekerjaan, percintaan dan lain sebagainya)
menjadi sebuah pengalaman bagi individu. membuat lomba membentuk kreasi dari hasil
Pengalaman yang diperoleh mengandung uap vape.
suatu informasi atau pesan tertentu. Pengalaman komunikasi
Informasi ini akan diolah menjadi menyenangkan yang dirasakan oleh wanita
pengetahuan. Dengan demikian berbagai pengguna vape sesuai dengan realitas yang
peristiwa yang dialami dapat menambah ada, dimana hal yang selalu dirasakannya
pengetahuan individu. Pengalaman yang dalam kehidupannya sehari-hari, sesuai
dijadikan landasan bagi individu untuk dengan pendekatan yang penulis gunakan
melakukan tindakan adalah pengalaman yang yaitu pendekatan fenomenologi dimana
melekat pada sesuatu (people is retrieving a menelaah mengenai kenyataan sehari-hari
memory of a prior experience of phenomena). tentang apa yang dirasakan dan dilakukan
Pengalaman atas fenomena yang dimaksud oleh seorang individu.
dalam penelitian ini adalah pengalaman atas 2. Pengalaman Komunikasi Tidak
fenomena komunikasi. Menyenangkan
Komunikasi dapat didefinisikan Sedangkan pengalaman komunikasi
sebagai “a systemic process in which tidak menyenangkan dapat diartikan sebagai
individual interact with and through symbols tindakan yang diterima seorang individu saat
to create and interpret meaning” (Wood dia melakukan sesuatu atau tindakan baik
dalam Wirman, 2012: 53). Artinya yang bertentangan dengan nilai yang berlaku
komunikasi merujuk pada suatu proses yang dimasyarakat. Dalam konteks penggunaan
bersifat sistemik diantara individu yang vape dikalangan wanita tidak terlepas dari
berinteraksi melalui simbol tertentu untuk dampak negatif. Berdasarkan hasil penelitian
menghasilkan dan menginterpretasikan yang dilakukan penulis dapat dijelaskan
makna. wanita pengguna vape adalah dianggap
Pengalaman komunikasi yang cewek nakal. Cewek nakal disini dapat
dialami para wanita pengguna vape di kota diartikan sebagai orang yang tidak bisa diatur
Pekanbaru, pasti beranegaram cerita dan berbuat sesuka hatinya saja, melakukan
pengalaman. Oleh karena itu penulis sesuai dengan kehendaknya. tidak memiliki
menjabarkan hasil pengalaman komunikasi moral dan etika serta dipandang sinis (layak
wanita pengguna vape yang terdiri atas membenci). Tidak memiliki moral dapat
menyenangkan dan tidak menyenangkan. diartikan sebagai orang yang tidak memiliki

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 13


nilai keagaman, sering dianggap seperti anak menyenangkan. Pengalaman
malam karena kebiasan tersebut hanya komunikasi menyenangkan yaitu
dilakukan orang-orang yang jauh dari agama. dapat teman baru, bisa saling sharing
Dengan menggunakan pendekatan (tukar pikiran baik pekerjaan,
fenomenologi, informan dapat menerima percintaan dan lain sebagainya), dan
kenyataan secara nyata dan memberikan berlomba untuk membentuk kreasi
keterangan kepada penulis sesuai dengan apa dari hasil uap vape, sedangkan
yang dirasakannya dalam kehidupannya pengalaman komunikasi tidak
sehari-hari. Pendekatan fenomenologi yaitu menyenangkan yaitu dianggap cewek
membahas mengenai bagaimana karena apa nakal. Cewek nakal disini dapat
motif yang informan rasakan dan untuk apa diartikan sebagai orang yang tidak
motif tersebut sehingga sesuai dengan bisa diatur berbuat sesuka hatinya
penelitian penulis yang membahas mengenai saja, melakukan sesuai dengan
pengalaman yang dirasakan oleh setiap kehendaknya. Dan tidak memiliki
informan dalam kehidupannya, baik itu moral dan etika serta dipandang sinis
pengalaman yang menyenangkan ataupun (layak membenci). Tidak memiliki
pengalaman yang tidak menyenangkan moral dapat diartikan sebagai orang
sekalipun. yang tidak memiliki nilai keagaman
(kurang), sering dianggap seperti
anak malam karena kebiasan tersebut
SIMPULAN hanya dilakukan orang-orang yang
Berdasarkan hasil penelitian yang jauh dari agama.
dilakukan penulis maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa: SARAN
1. Motif wanita pengguna vape dikota Berdasarkan hasil penelitian yang
Pekanbaru terbagi atas dua yaitu dilakukan oleh penulis, maka ada bebarapa
motif karena (because motive) dan saran yang dijelaskan sebagai berikut:
motif untuk (in order to motive ). 1. Bagi wanita pengguna Vape di
Motif karena (because motive) karena pekanbaru agar dapat mengurangi
adanya rasa nyaman dan ramah mengkosumsi Vape terutama
lingkungan, sedangkan motif untuk ditempat umum karena tidak hanya
(in order to motive) karena adanya remaja dan orang dewasa saja yang
berhenti merokok dan kepercayaan dapat mengikuti kegiatan ngevape
diri. bahkan anak-anak juga dapat
2. Pemaknaan wanita pengguna vape di mengikutinya, oleh karena itu,sangat
kota Pekanbaru dianggap rokok kelas diharapkan bagi wanita pengguna
menengah keatas, mengurangi jumlah vape dapat mengurangi penggunaan
perokok dini (dibawah umur), vape tersebut.
mengurangi pecandu rokok (berhenti 2. Kepada masyarakat tidak
merokok), beranekaragam rasa memandang negatif terhadap wanita
(aroma), berbagai macam bentuk pengguna vape karena tidak semua
vape, dan rokok hits (kekinian) wanitia pengguna vape itu memiliki
3. Pengalaman komunikasi wanita prilaku yang buruk, penggunaan vape
pengguna vape di kota Pekanbaru hanya untuk melaukan program atau
terbagi atas dua yaitu pengalaman cara mereka berhenti merokok.
komunikasi menyenangkan dan tidak

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 14


3. Penelitian ini diharapkan menjadi Sukandarrumudi. 2004. Metodologi
bahan masukan bagi masyarakat dan Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada
wanita pengguna vape. University Press
Turner, H. Lynn. 2008.Pengantar Teori
DAFTAR PUSTAKA Komunikasi. Jakarta: Salemba
Alwasilah. A. Chaedar. 2011. Pokoknya Humanika
Kualitatif: Dasar-Dasar Merancang Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu
dan Melakukan Penelitian Kualitatif. Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia
Jakarta: Dunia Pustaka Jaya
Bungin, Burhan. 2005. Analisis Data Sumber lain:
Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Aulya, Suci. 2016. Konstruksi Makna
Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Profesi Jurnalis Bagi Jurnalis
Komunikasi Teori & Praktek. Perempuan di Kota Pekanbaru.
Bandung Universitas Riau
Elvinaro, Ardianto. 2007. Komunikasi Massa Rafika, Nova Putri. 2016. Konstruksi Makna
Suatu Pengantar. Jakarta: Rosda Juru Parkir Wanita di Kota
Karya Pekanbaru. Universitas Riau
Krisyantono, Rakhmat. 2006. Teknik Praktis Wirman, Welly. 2012. Pengalaman
Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana komunikasi dan konsep diri
Kuswarno, Engkus. 2009. Fenomenologi perempuan gemuk, Journalof
(fenomena pengemis kota dialectics IJAD. Vol. 2, No. 1.
bandung). Bandung: Widya Bandung: Pascasarjana Unpad
Padjadjaran. Jurnal Online:
Moleong, Lexy. J. 2005. Metode Penelitian https://id.wikipedia.org/wiki/Vaporizer
Kualitatif. Bandung: Remaja (Diakses pada tanggal 6 April pukul 00:39)
Rosdakarya https://www.cekpremi.com/blog/trend-
. . 2007. Metode Penelitian vaporizer-sebagai-solusi-berhenti-
Kualitatif. Bandung: Remaja merokok/ (Diakses pada tanggal 6
Rosdakarya April pukul 00:39)
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi https://vaporizerindonesia.wordpress.com/
Suatu Pengantar. Bandung: (Diakses pada tanggal 6 April pukul
Remaja Rosdakarya 00:39)
Patalima, Hamid. 2005. Metode Penelitian http://life.viva.co.id/news/read/879205-
Kualitatif. Bandung: Alfabeta menkes-vape-lebih-berbahaya-dari-
Prastowo, Andi. 2011. Metodologi Penelitian rokok-tembakau (Diakses pada
Kualitatif dalam perpektif Rancangan tanggal 6 april pukul 13:37)
Penelitian. Yogyakarta: Arruzz Media.
Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif http://repository.unpas.ac.id/15161/ (Diakses
Jenis, Karakteristik dan Keunggulan. pada tanggal 6 april pukul 13:38)
Jakarta: Gramedia Widiasarana http://indovapor.com/ (Diakses pada tanggal
Indonesia. 10 mei pukul 20:00)
Ruslan, Rosady. 2004. Metode Penelitian
Public Relation dan Komunikasi.
Jakarta: Remaja Grafindo Persada

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 - April 2018 Page 15

S-ar putea să vă placă și