Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
Soyghurt is a product from soy milk which is made by using bacteria Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus
thermophillus and used as a substitute for cow’s milk.Soybean milk do not contain lactose, so it can be consumed
by people with lactose intolerance.However the utilization of soybean milk is still limited due to its less preferred
flavor and it’s short shelf life.These limitation can be overcome through fermentation process in order to increase
it’s self life and produce products with the taste,aroma,and texture that is unique and tasty. The purpose of this
study was to determine the fat content by the soxhletation method,protein with biuret method,the effect of shelf life
from the amount of lactic acid during 7 day period,and hedonic test on the quality of soyghurt with the addition of
skim milk with concentration variation of 5%,10%,15%,and 20%. The results showed that fermented soybean milk
have lover fat and higher protein content. formula with skim milk concentration of 15% were the most favourable
and it’s shelf life were up to six days based on the concreation of the lactic acid and hedonic test.The result of pH
test on soybean milk were 5,5 and fermented soybean milk were 4,4.The fat and protein content of soymilk were
0,6%-0,7% and 7%;and the fermented soy milk were 0,1%-0,2% and 17,1%..
dengan penambahan variasi konsentrasi susu skim b. pH meter dikalibrasi dengan larutan dapar sitrat
(8) pH 4 dan dapar fosfat ekimolal pH 7.
c. Sampel susu kacang kedelai fermentasi yang akan
Tabel 1. Formulasi susu kacang kedelai fermentasi diuji disiapkan.
d. Elektrode pH meter dicelupkan ke dalam sampel,
pH yang didapat dicatat.
5. Uji Hedonik
Uji kesukaan juga disebut uji hedonik. Panelis
dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan
atau ketidak sukaan. Disamping panelis
mengemukakan tanggapan senang, suka atau tidak
suka, mereka juga mengemukakan tingkat
kesukaannya.Tingkat–tingkat kesukaan ini disebut
skala hedonik. Uji hedonik pada penelitian ini
dilakukan terhadap empat formula susu kacang
kedelai fermentasi. Formula terpilih dari uji hedonik
digunakan untuk menentukan waktu simpan yang
baik terhadap jumlah Asam Laktat susu kacang
kedelai fermentasi dari hari ke 0 sampai hari ke 7.
Cara pembuatan susu kacang kedelai fermentasi : Jumlah panelis yang digunakan yaitu 9 orang
1. Susu kacang kedelai dipasteurisasi pada suhu panelis :
80-90oC selama 30 menit.
2. Ditambahkan sukrosa sebanyak 5% Tabel 2. Kriteria penilaian uji hedonik
3. Ditambahkan CMC sebanyak 5%.
4. Ditambahkan susu skim sesuai perbandingan
konsentrasi
5. Hasil campuran didinginkan sampai 43oC, lalu
diinokulasikan starter campuran dengan jumlah
bakteri Streptococcus thermophillus 11,05 mL
dan Lactobacillus bulgaricus 10,96 mL Lalu
diinkubasi pada suhu optimum 45oC selama 4 Cara uji :
jam, atau pada suhu ruang selama 12 jam. 1. Disediakan sampel susu kacang kedelai
6. Disimpan pada suhu 150C. fermentasi dengan empat formula yang memiliki
penandaan berbeda.
2. Pemilihan panelis berjumlah 9 orang.
4. Uji pH
3. Panelis melakukan penilaian kesukaan terhadap
Produk yoghurt dikatakan bermutu baik apabila
susu kacang kedelai fermentasi sesuai dengan
memiliki tekstur yang lembut, tanpa granula dan
kriteria penilaian yang dicantumkan pada lembar
memiliki komposisi secara umum adalah protein
uji terhadap rasa, bau dan rupa (bentuk)
4-6%, lemak 0,1-1%, laktosa 2-3%, asam laktat
4. Pemilihan formula terpilih dan penetapan sampel
0,6-1,3% dan pH 3,8-4,6%, sehingga rasanya
susu kacang kedelai fermentasi berdasarkan
asam yang menyegarkan, sedikit atau tidak
kriteria yang sangat disukai.
mengandung alkohol sama sekali, bertekstur semi
5. Dilakukan analisis jumlah asam laktat pada hari
padat atau smooth.
ke 0 sampai ke 7 terhadap sampel yang disimpan
Penentuan pH sampel menggunakan pH meter
pada suhu 15°C.
dengan prosedur sebagai berikut:
a. Elektrode dicuci dan dibilas dengan air bebas
mineral.
Penetapan blangko
4. Analisis Kadar Lemak Dilakukan penetapan blangko terhadap 10 mL air
Persiapan sampel suling menggunakan prosedur yang sama dengan
Contoh dihomogenkan dengan pengocokkan atau penetapan sampel
pencampuran. Dimasukkan dalam wadah tertutup
rapat dan disimpan sedemikian rupa hingga tidak Perhitungan hasil
terjadi perubahan komposisi.
Penetapan kadar sampel
a. Labu sari yang berisi beberapa batu didih
dikeringkan dalam oven suhu 105oC selama 1
jam. Biarkan dingin hingga suhu kamar dan Mo= bobot contoh yang digunakan (g)
timbang sampai diperoleh bobot konstan. M1 =bobot labu sari dan batu didih (g)
b. Ditimbang seksama 3 sampai 10 g contoh yang M2= bobot labu sari dan batu didih dengan lemak
telah dihomogenkan di dalam labu erlenmeyer setelah pengeringan (g)
250 mL B1 = bobot labu sari dan batu didih untuk
c. Ditambahkan 50 mL asam klorida 4 N, penetapan blangko (g)
kemudian ditutup dengan corong yang diberi B2 = bobot labu sari dan batu didih setelah
kapas basah atau hubungkan dengan pendingin pengeringan pada penetapan blangko (g)
balik. Dipanaskan pada nyala api dengan kaca
asbes atau lempeng pemanas listrik hingga 5. Analisis Kadar Protein
mulai mendidih. Lanjutkan pendidihan selama a. Pembuatan larutan pereaksi Biuret
15 menit sambil sesekali dikocok. Ditambahkan Sejumlah 1,50 g CuSO4.5H2O dan 6,0 g potassium
150 mL air panas dan kertas saring tidak tartrat dicampur dengan 500ml air suling pada
berlemak ukuran 10 x 10 cm2 yang dipotong beaker glass lalu di aduk. Saat diaduk, ditambahkan
kecil-kecil. 300ml NaOH 10%. Dipindahkan ke labu tentukur 1
d. Kertas saring dibasahi pada corong kaca dengan L dan ditambahkan dengan air hingga 1 L.
air dan saring sampel segera. Labu dicuci tiga b. Pembuatan larutan baku pembanding
kali dengan air panas. Residu di cuci dengan air Dibuat larutan stok Bovin Serum Albumin (BSA)
panas hingga pH netral. Kertas saring diletakkan dengan konsentrasi 10 mg/ml.
pada kaca arloji atau cawan petri, dikeringkan Penetapan panjang gelombang serapan maksimum
dalam oven pada suhu 105oC selama 1 jam , Pembuatan larutan
didinginkan. Larutan 1 :
e. Kertas saring digulung dan dimasukkan ke Dipipet 5 mL larutan stok Bovin Serum Albumin,
dalam selongsong penyari. Dihilangkan sisa dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL,
lemak yang melekat pada kaca arloji atau cawan ditambahkan pereaksi Biuret sebanyak 2 mL,
petri dengan kapas tidak berlemak yang diencerkan dengan air suling ad tanda kalibrasi (2
Tabel 3. Hasil penetapan kadar lemak susu kacang gelombang 545,2 nm. Penetapan kadar protein
kedelai dan susu kacang kedelai fermentasi selanjutnya diukur pada panjang gelombang 545,2
nm.
kedelai dan susu kacang kedelai fermentasi dimulai g/100 mL dan 17,1 g/100 mL
dengan pengukuran serapan larutan standar albumin
dengan spektofotometri UV-Vis. (10) Tabel 4. Hasil penetapan kadar protein
Data hasil pengukuran larutan standar albumin
diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar
albumin dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Y = 2,6142x10-3 + 0,0488 x
R = 0,9995 Hasil jumlah asam laktat
Hasil jumlah asam laktat pada susu kacang
kedelai fermentasi didapat berkisar antara 0,454% -
1,002% dimana hasil jumlah asam laktat memenuhi
persyaratan SNI antara 0,5% - 2,0%
kurva baku albumin
KESIMPULAN
0.5
1. Hasil uji hedonik formula yang paling
0.4
disukai adalah formula C yang memiliki
0.3
umur simpan 6 hari.
0.2 2. Hasil pemeriksaan pH pada susu kacang
0.1 kedelai 5,5 dan setelah fermentasi 4,4
0 sesuai dengan pH persyaratan yoghurt
0 5 10 antara 3,8 – 4,6
3. Terjadi penurunan kadar lemak pada susu
Gambar 4. Kurva kalibrasi hubungan antara kacang kedelai hasil fermentasi dengan
konsentrasi dan serapan baku penambahan susu skim 15%. Kadar lemak
pada susu kacang kedelai sebelum
Penetapan kadar protein dalam susu kacang fermentasi 0,6%-0,7% dan sesudah
kedelai dan susu kacang kedelai fermentasi fermentasi 0,1%-0,2%.
Hasil uji penetapan kadar susu kacang kedelai 4. Terjadi peningkatan kadar protein pada
dan susu kacang kedelai fermentasi dapat dilihat susu kacang kedelai hasil fermentasi
pada table 4 dari hasil penetapan kadar diperoleh dengan penambahan susu skim 15%. Kadar
kadar protein dalam susu kacang kedelai dan susu protein pada susu kacang kedelai sebelum
kacang kedelai fermentasi berturut turut adalah 7,4 fermentasi 7,4% dan 17,1%.
DAFTAR PUSTAKA
Chotimah SC. Peranan Streptococcus thermophillus
dan Lactobacillus bulgaricus dalam proses
pembuatan yoghurt. Jurnal ilmu
peternakan. 2009;4(2);47-52
Copeland RA. Methods For Protein Analysis. New
York; Chapman dan Hall; 1994, h.39-55
Day RA, Underwood AL. Analisis Kimia
Kuantitatif. Edisi VI. Diterjemahkan oleh:
Iis Sopyan. Jakarta: Erlangga;2002. h. 499-
504.
Ginting Nurzainah,Pasaribu Elsegustri. pengaruh
temperatur dalam pembuatan yoghurt
dari berbagai jenis susu dengan
menggunakan Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus. Jurusan
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
sumatera Utara, Medan. h. 73-69
Serlahwaty D, Sugiastuti S. Optimasi Waktu
Penyarian Terhadap Kandungan Lemak
Dalam Beberapa Bentuk Susu Dengan
Metode Ekstraksi Soxhlet. Kongres
Ilmiah XVIII Ikatan Apoteker Indonesia,
Makasar 2010.h.273-276
Gulo Nitema. Substitusi susu kedelai dengan susu
sapi pada pembuatan soyghurt instan.
Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian
Vol 4, Nomor 2, Agustus 2006: h.75
Herawati AD,Arif Andang D. Pengaruh konsentrasi
susu skim dan waktu fermentasi terhadap
hasil pembuatan soyghurt. Jurnal ilmiah
Tekhnik Lingkungan Vol.1,No.2 h.48-58
Oktafarika A. Penetapan kadar lemak dan protein
pada susu kedelai dan susu kedelai
fermentasi menggunakan metode
soxhletasi dan biuret (skripsi). Jakarta
Fakultas Farmasi Universitas
Pancasila;2009.h.28-43
Nielsen S (Editor). Introduction to the Chemical
Analysis of Food “Protein Analysis”.
Jones and Barlet Publisher;
Boston,London. Chapter 14; h. 207-16.
Skoog, West, Holler, Crouch. Fundamentals of
Analytical Chemistry. 8th ed. United
state. Brooks cole; 2004. h. 973-89