STEPS IN THE DECISION PROCESS

One of the most important tasks a manager performs is decision making. This may be
defined as the process of choosing a course of action (when alternatives are available) to
solve a particular problem. The steps listed below provide a simplified framework of the ideal
decision-making process:
The Decision Making Process

Define Define Gather Develop Evaluate Choose best

problem expectation data alternatives alternatives alternative

Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5 Step 6

The first step. Defining the problem, is perhaps the most difficult step. It involves
careful analysis of a situation in order to state the problem and determine its cause. For
example a factory may be experiencing low production (the problem) because the supervisor
has failed to schedule the work shifts in the most efficient manner (the cause).
Defining the expectation in Step 2 involves stating the result that is expected once the
problem has been solved. The expected result after solving the problem of low production
described above would be to increase the output of the factory.
Next, data are gathered about the problem. This information can be obtained from a
variety of sources: observations, surveys, or published research. Most businesses rely on
computers to process, summarize, and report data. Having sufficient data that are valid and
reliable is necessary for Step 4.
Here the decision maker develops feasible alternatives, or potential solutions to the
problem. Using the low production example, some alternatives might include the following:
- replacing the current supervisor
- providing the current supervisor with the necessary information and training to schedule
the work shifts more efficiently
- creating incentives for workers, such as higher pay or time off, in order to increase
production
In the fifth step, the decision maker evaluates these alternatives in terms of the
expected result of the solution (which is to increase production) and limitations, such as time
and money. The first alternative, replacing the current supervisor does not guarantee
(increased production, and it would involve training a new supervisor. The second
alternative, providing additional training for the current supervisor, would be time-consuming
and somewhat expensive but should bring about increased production. The last alternative,
creating worker incentives, may bring about increased production but would d be quite
expensive.
Finally, the decision maker compares the alternatives and chooses the one that has
the best potential for providing the desired results. In the low production example, the
decision maker decides to try providing the current supervisor with additional training
because this alternative should achieve the objective with the lowest expenditure of time and
money.
The decision-making process is followed by:
• implementation of the chosen alternative (putting it into action)
• evaluation of that alternative
If the alternative achieves the desired result, it is then known as the solution
. LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES KEPUTUSAN
 
Salah satu tugas paling penting yang dilakukan manajer adalah pengambilan keputusan. Ini dapat
didefinisikan sebagai proses memilih tindakan (ketika alternatif tersedia) untuk memecahkan
masalah tertentu. Langkah-langkah yang tercantum di bawah ini memberikan kerangka kerja yang
disederhanakan dari proses pengambilan keputusan yang ideal:
Proses Pengambilan Keputusan
 
 
Langkah pertama. Mendefinisikan masalah, mungkin adalah langkah yang paling sulit. Ini
melibatkan analisis situasi dengan cermat untuk menyatakan masalah dan menentukan
penyebabnya. Misalnya pabrik mungkin mengalami produksi yang rendah (masalah) karena
pengawas telah gagal menjadwalkan shift kerja dengan cara yang paling efisien (penyebabnya).
Menentukan ekspektasi pada Langkah 2 melibatkan menyatakan hasil yang diharapkan setelah
masalah diselesaikan. Hasil yang diharapkan setelah menyelesaikan masalah produksi rendah yang
dijelaskan di atas adalah untuk meningkatkan output pabrik.
Selanjutnya, data dikumpulkan tentang masalah tersebut. Informasi ini dapat diperoleh dari
berbagai sumber: pengamatan, survei, atau penelitian yang dipublikasikan. Sebagian besar bisnis
mengandalkan komputer untuk memproses, meringkas, dan melaporkan data. Diperlukan data yang
memadai yang valid dan dapat diandalkan untuk Langkah 4.
Di sini pembuat keputusan mengembangkan alternatif yang layak, atau solusi potensial untuk
masalah tersebut. Menggunakan contoh produksi rendah, beberapa alternatif mungkin termasuk
yang berikut:
- mengganti penyelia saat ini
- memberikan informasi dan pelatihan yang diperlukan kepada penyelia saat ini untuk
menjadwalkan shift kerja secara lebih efisien
- menciptakan insentif bagi pekerja, seperti upah atau waktu cuti yang lebih tinggi, untuk
meningkatkan produksi
Pada langkah kelima, pembuat keputusan mengevaluasi alternatif-alternatif ini dalam hal hasil yang
diharapkan dari solusi (yaitu untuk meningkatkan produksi) dan batasan-batasan, seperti waktu dan
uang. Alternatif pertama, mengganti pengawas saat ini tidak menjamin (peningkatan produksi, dan
itu akan melibatkan pelatihan pengawas baru. Alternatif kedua, memberikan pelatihan tambahan
untuk pengawas saat ini, akan memakan waktu dan agak mahal tetapi harus membawa peningkatan
produksi Alternatif terakhir, menciptakan insentif pekerja, dapat menghasilkan peningkatan
produksi tetapi akan cukup mahal.
Akhirnya, pembuat keputusan membandingkan alternatif dan memilih yang memiliki potensi terbaik
untuk memberikan hasil yang diinginkan. Dalam contoh produksi rendah, pembuat keputusan
memutuskan untuk mencoba memberikan pelatihan tambahan kepada supervisor saat ini karena
alternatif ini harus mencapai tujuan dengan pengeluaran waktu dan uang yang paling rendah.
Proses pengambilan keputusan diikuti oleh:
• implementasi dari alternatif yang dipilih (mewujudkannya)
• evaluasi alternatif itu
Jika alternatif mencapai hasil yang diinginkan, maka dikenal sebagai solusinya.