Sunteți pe pagina 1din 7

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor 2, Nopember 2015 ISSN 2085-7829

Analisis Regresi Variabel Mediasi dengan Metode Kausal Step


(Studi Kasus: Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita di Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2011-2013)

Mediation Regression Analysis with Causal Step Method


(Case Study:Product Domestic Regional Bruto (PDRB) Per Capita in East Kalimantan Timur
in Year 2011-2013)

Munawaroh1, Desi Yuniarti2, dan Memi Nor Hayati3


1
Mahasiswa Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman
2,3
Dosen Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman
E-mail: Mumuninawaroh@gmail.com 1, desy_yunt@yahoo.com2, meminorhayati@yahoo.com3

Abstract
Analysis Regression is an analysis that has relatio with one or more than the independent variable of one
the dependent variable with purpose to guessed or prediction the value population based the average
value of variable it. The result of this study, the analysis used is analysis regression with the mediation
variable. Mediation variable is a variable that acts as an intermedary for the relationship between
independent variable and dependent variable. So, independent variable does not directly affect the
change or the emergence of the dependent variable. The result of the study of the analysis regression with
mediation variable is using Causal Step method. The purpose of the regression analysis mediation
variable with Causal Step is to know what is the capital expenduture has the relationship of mediation
variable between regional income to PDRB Per Capita in 2011-2013 in the povince of east Kalimantan
Timur in Perfect Mediation or Partial Mediation. The equalization of regression by Causal Step method
is :𝑌 = 25,641 + 0,046X, 𝑀 = 296,383 + 0,779X3, and Ŷ = 17,278 + 0,024X + 0,028M with the
regression testing parameters, based the results of three equalization can be concluded Regional Income
(X) significance affact the PDRB Per Capita (Y), Regional Income (X) significance affact the Capital
Expenditure (M), and the Capital Expenditure (M) can be expressed as a partial mediating variable
(Partial Mediation) which means the Regional Income variable (X) still affcet white PDRB Per Capita
variable (Y) after being inserted Capital Expenditure variable (M).

Keywords: Analysis regression, capital expenditures, the method of causal step, PDRB per capita,
regional income, mediation variable

Pendahuluan
Analisis regresi adalah suatu teknik analisis yang disebut sebagai variabel mediasi atau
yang digunakan untuk membuat suatu intervening (Sugiono, 2012).
persamaan dari satu atau lebih variabel Analisis regresi dengan variabel mediasi
independen terhadap variabel dependen dan atau intervening adalah analisis regresi yang
bertujuan untuk menentukan nilai ramalan atau berawal dari regresi linier sederhana karena
dugaannya. Analisis regresi linier dibagi dalam persamaan regresinya terdapat variabel
menjadi dua bagian yaitu analisis regresi linier mediasi atau intervening sehingga menjadi
sederhana dan analisis regresi linier berganda. regresi linier berganda. Terdapat dua metode
Perbedaan antara regresi sederhana dengan dalam menganalisis regresi dengan variabel
regresi berganda terletak pada jumlah variabel mediasi atau intervening yaitu metode kausal
independennya. Dalam regresi sederhana jumlah step dan product of coefficient (Suliyanto,
variabel independen yang digunakan untuk 2011).
memprediksi variabel dependen hanya satu, Dalam penelitian ini menjadikan belanja
sedangkan dalam regresi berganda jumlah modal sebagai variabel yang diduga dapat
variabel independen yang digunakan untuk memediasi hubungan antara pendapatan asli
memprediksi variabel dependen lebih dari satu daerah dengan PDRB Perkapita di
(Suliyanto, 2011). Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur
Analisis regresi linier bukan hanya pada tahun2011-2013.
hubungan antara variabel dependen dan variabel
independen. Adapun variabel yang berperan Analisis Regresi
sebagai perantara hubungan antara variabel Analisis regresi berkenaan dengan studi
independen dan dependen, sehingga variabel ketergantungan suatu variabel, yaitu antara satu
independen tidak langsung mempengaruhi atau lebih variabel independen terhadap variabel
berubahnya atau timbulnya variabel dependen dependen. Analisis regresi pada hakikatnya

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 193


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor 2, Nopember 2015 ISSN 2085-7829

dibedakan menjadi dua, yaitu analisis regresi dependen, sehingga variabel independen tidak
linier dan analisis regresi non linier. Analisis langsung mempengaruhi berubahnya atau
regresi linier dibagi menjadi 2 yaitu analisis timbulnya variabel dependen. Pola hubungan
regresi linier sederhana dan berganda (Zain, antara variabel secara langsung tanpa variabel
1978). mediasi dapat dilihat pada Gambar 1.
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan X Y
untuk memprediksi, meramalkan atau menduga c
hubungan satu variabel independen terhadap Gambar 1. Model regresi tanpa variabel mediasi
variabel dependen. Model yang digunakan Pola hubungan antar variabel melalui variabel
untuk melakukan analisis regresi linier mediasi dapat dilihat pada Gambar 2.
sederhana dapat dituliskan pada persamaan (1).
Yi  β0  β1 X i   i ; i  1,2,..., n a M b
(1)
dimana ;
X Y
Yi = Variabel dependen c’
 0 , 1 = Parameter Model Regresi
Gambar 2. Model regresi melalui variabel mediasi
Xi = Variabel bebas
i = Residual ke-i; εi ~ IIDN(  ,σ2) untuk menguji analisis variabel mediasi
dilakukan dengan metode kausal step
Asumsi yang harus dipenuhi antara lain
yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny
nonheteroskedastisitas, nonautokorelasi dan
(1986). dan metode Product of Coefficient
residual berdistribusi normal (Suliyanto, 2011).
dikembangkan oleh Sobel (Suliyanto, 2011).
Adapun langkah-langkah dalam menggunakan
Analisis Regresi Liner Berganda
Metode Kausal Step :
Analisis regresi linier berganda digunakan
1 Membuat persamaan regresi variabel
untuk memprediksi, meramalkan atau menduga
independen (X) terhadap variabel dependen
hubungan satu atau lebih variabel independen
(Y).
terhadap variabel dependen. Secara umum
2 Membuat persamaan regresi variabel
analisis regresi berganda dapat dituliskan pada
independen (X) terhadap variabel mediasi
persamaan (2).
(M) .
Yi  β 0  β1 X i1  β 2 X i 2    β k X ip   i
(2) 3 Membuat persamaan regresi variabel
dimana ; independen (X) terhadap variabel dependen
Yi = Variabel dependen (Y) dengan memasukkan variabel mediasi
Xij = Data ke-i dari variabel independen ke-j ukuran (M).
j = Indeks variabel; j=1, 2, . . .,p 4 Menarik kesimpulan apakah variabel
i = Indeks pengamatan; i=1, 2, . . . ,n mediasi tersebut memediasi secara sempurna
 0 , 1 ,  2   k = Parameter model regresi (perfect mediation) atau memediasi secara
parsial (partial mediation).
 i = residual ke-i; εi ~ IIDN(  ,σ2) Langkah-langkah tersebut dalam bentuk
Asumsi yang harus dipenuhi antara lain persamaan sebagai berikut:
ˆ ˆ ˆ
: Y   0  1 X
nonmultikolinearitas, nonheteroskedastisitas,
Persamaan I (3)
nonautokorelasi dan residual berdistribusi
ˆ ˆ
normal. (Suliyanto, 2011). Persamaan II : M   0  1 X (4)
ˆ ˆ ˆ ˆ
Persamaan III : Y   0  1 X   2 M
(5)
Estimasi Parameter Model Regresi dengan
Pada pengujian variabel M dinyatakan
Metode Kuadrat Terkecil
sebagai variabel mediasi atau intervening jika
Untuk mendapatkan koefisien regresi maka
memenuhi kriteria sebagai berikut:
digunakan suatu metode yang dinamakan
1. Jika pada persamaan I, variabel indepanden
metode kuadrat terkecil atau bisa dikenal
(X) berpengaruh terhadap variabel dependen
dengan Ordinary Least Square (OLS). Estimasi
(Y).
parameter menggunakan OLS haruslah
2. Jika pada persamaan II, variabel independen
menghasilkan parameter yang bersifat Best
(X) berpengaruh terhadap variabel yang
Linear Unbiased Estimator (BLUE) sehingga
diduga sebagai variabel mediasi (M).
menyebabkan garis regresi sedekat mungkin
3. Jika pada persamaan III,variabel yang
dengan nilai aktualnya(Suliyanto, 2011).
diduga sebagai variabel mediasi (M)
Analisis Regresi Variabel Mediasi berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
Variabel mediasi atau intervening Kriteria Pengujian (Suliyanto, 2011):
merupakan variabel penyela atau antara yang 1 Variabel M dinyatakan sebagai variabel
terletak di antara variabel independen dan mediasi sempurna (perfect Mediation) jika

194 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor 2, Nopember 2015 ISSN 2085-7829

setelah memasukkan variabel M, pengaruh


variabel X terhadap Y yang tadinya b) Statistik Uji
signifikan (sebelum memasukkan variabel M R 2 /(k - 1 )
) menjadi tidak signifikan setelah Fhitung 
( 1  R 2 )/(n  k) (8)
memasukkan variabel M ke dalam model
persamaan regresi. dimana;
2 Variabel M dinyatakan sebagai variabel F = Nilai Fhitung
mediasi parsial (partial mediation) jika R2 = Koefisien Determinasi
setelah memasukkan variabel M, pengaruh k = Jumlah Parameter yang diestimasi
variabel X terhadap Y yang tadinya n = Jumlah Pengamatan (Ukuran
signifikan (sebelum memasukkan variabel Sampel)
M) menjadi tetap signifikan setelah c) Daerah ktiris
memasukkan variabel M kedalam model Menolak H0 jika Fhitung > Fαk 1n  k  atau
persamaan regresi. menolak H0 jika p-value < 

Sedangkan untuk Metode Product of 2 Pengujian Parameter Secara Parsial (Uji


Coefficient dapat dilakukan dengan cara t)
menghitung nilai Zhitung jika nilai Zhitung > Ztabel Uji t digunakan untuk membuktikan apakah
maka variabel yang dihipotesiskan sebagai variabel independen secara individu
variabel mediasi dinyatakan sebagai variabel mempengaruhi variabel dependen. Nilai
yang dapat memediasi hubungan antara variabel thitung digunakan untuk menguji apakah
independen dengan variabel dependen. Nilai variabel independen berpengaruh terhadap
Zhitung dapat diperoleh dengan membandingkan variabel dependen atau tidak. Langkah-
perkalian koefesien regresi pada persamaan 2 langkah pengujian parsial sebagai berikut:
(koefisien a) dan pada persamaan 3 (koefisien a) Hipotesis
b) dengan standar error ab (Sab): H0 : βj = 0 ; j = 0, 1, 2, . . , k (Tidak
ab ada pengaruh variabel
Z hitung 
S ab independen ke-j terhadap
(6) variabel dependen)
S ab  b 2 S a  a 2 S b  S a S b
2 2 2 2
(7) H1 : βj ≠0 (Ada pengaruh variabel
(Suliyanto, 2011). independen ke-j terhadap
variabel dependen)
Pengujian Parameter b) Statistik Uji
Pengujian parameter dilakukan untuk ˆ j
t hitung  , j  1,2...k
mengetahui pengaruh variabel independen  
se ˆ j
(9)
terhadap variabel dependen. Pengujian
parameter meliputi pengujian parameter secara dimana;
simultan (uji F) dan pengujian parameter secara ̂ j =Koefisien regres  0 ,  1 ,  2 ,  ,  k
parsial (uji t). se̂ j  = Kesalahan baku ̂ j
c)Daerah Kritis
1 Pengujian Parameter Secara Simultan
Menolak H0 jika |thitung|> nilai ttabel(α,n-k) atau
(Uji F)
menolak H0jika p-value < α
Uji Simultan atau uji F model pada dasarnya
dimana:
menunjukkan apakah semua variabel
k = Jumlah variabel
independen yang dimasukkan dalam model
n = Jumlah pengamatan
mempunyai pengaruh secara bersama-sama
(Suliyanto, 2011).
terhadap variabel dependen. Adapun
langkah-langkah dalam pengujian simultan
Pengujian Asumsi Model Regresi
adalah sebagai berikut:
Metode OLS dapat menghasilkan
a) Hipotesis:
estimator yang baik pada model-model regresi.
H0 :  0   1   2    k  0
Agar model regresi tidak bias atau model regresi
(Secara simultan konstanta dan variabel BLUE maka perlu dilakukan uji asumsi klasik
independen tidak berpengaruh terlebih dahulu. Asumsi untuk regresi sederhana
terhadap variabel dependen). meliputi non heteroskedastisitas dengan metode
H1 : Paling sedikit terdapat satu βj ≠ 0 White, non autokorelasi dengan metode
dimana j=1,2, . . , p Breusch-Godfrey dan kenormalan residual
(Paling sedikit ada satu variabel metode Jarque-Bera sedangkan, asumsi untuk
independen berpengaruh terhadap regresi berganda meliputi nonmultikolinieritas,
variabel dependen).

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 195


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor 2, Nopember 2015 ISSN 2085-7829

nonheteroskedastisitas, nonautokorelasi dan Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman.


residual berdistribusi normal (Suliyanto, 2011). Pengambilan data dilakukan di Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Jl. Kemakmuran No.4
Koefisien Determinasi Samarinda Kalimantan Timur. Variabel
Menurut Zain (1978), koefisien determinasi penelitian yang digunakan yaitu
(R2) adalah ukuran yang lebih berarti daripada 1. Variabel dependen (Y) yaitu PDRB
koefisien korelasi karena koefisien determinasi Perkapita (Juta Rupiah).
mampu memberikan informasi mengenai nilai 2. Variabel independen (X) yang digunakan
dependen yang dapat dijelaskan melalui model adalah PAD (Milyar Rupiah).
regresi yang telah digunakan. Koefisien 3. Variabel Mediasi atau Intervening (M)
determinasi merupakan ukuran yang paling yaitu BM (Milyar Rupiah).
umum digunakan untuk mengukur persentase
dari variasi total pada variabel dependen yang Hasil dan Pembahasan
dijelaskan oleh model regresi. Statistika Deskriptif
Tabel 1. Statistika Deskriptif
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Data Tahun Mean
Perkapita 2011 38.235.350,00
PDRB Perkapita dapat dijadikan sebagai PDRB 2012
salah satu indikator ekonomi untuk melihat 43.206.343,00
Perkapita
keberhasilan pembangunan perekonomian 2013 47.157.293,00
disuatu wilayah guna kesejahteraan 2011 321.564.929.000,00
masyarakatnya. PDRB Perkapita merupakan PAD 2012 386.327.157.000,00
ukuran rata-rata nilai tambah bruto yang 2013 420.118.014.000,00
diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat 2011 558.097.343.000,00
BM 2012 594.818.871.000,00
adanya aktivitas ekonomi selama periode waktu 2013 615.140.186.000,00
tertentu (dalam perhitungan PDRB digunakan
waktu satu tahun) (BPS, 2015). Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata
untuk PDRB Perkapita, PAD dan BM Provinsi
Belanja Modal (BM) Kalimantan Timur dari tahun 2011-2013
Menurut Standar Akutansi Pemerintah mengalami peningkatan.
(SAP), pengertianBM adalah pengeluaran yang
dilakukan dalam rangka pembentukan modal Merancang diagram model regresi variabel
yang sifatnya menambah aset tetap yang mediasi dengan metode kausal step
memberikan manfaat lebih dari satu periode Berikut merupakan rancangan diagram
termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk analisis regresi variabel mediasi dengan metode
biaya yang sifatnya mempertahankan atau kausal step
menambah masa manfaat, serta meningkatkan
kapasitas dan kualitas aset. Dalam SAP ada 5 PAD (X) c PDRB Perkapita (Y)
katagori utama yaitu BM tanah, BM peralatan
dan mesin, BM gedung dan bangunan, BM Gambar 1. Pengaruh langsung X terhadap Y
jalan, irigasi dan jaringan dan BM fisik lainnya
(DJPK Republik Indonesia, 2015). PAD (X) BM (M)
a
IPM (Y)

Pendapatan Asli Daerah (PAD)


Menurut Yani (2002), PAD adalah Gambar 2. Pengaruh langsung X terhdap M
penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-
M (M)
sumber dalam wilayah sendiri yang dipungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan IPM (Y)
peraturan perundang-undangan yang berlaku PAD (X) PDRB Perkapita
yang bersumber dari Hasil Pajak Daerah (HPD), c' (Y)
Hasil Retribusi Daerah (HRD), Hasil IPM (Y)
Perusahaan Milik Daerah (HPMD) dan Hasil Gambar 3. Pengaruh tidak langsung variabel X
Pengolaan Kekayaan Daerah lainnya yang Sah terhadap Y melalui variabel mediasi (M).
(HPKDS).
Estimasi parameter dan pengujian
Metodologi Penelitian
parameter
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
April sampai Juni 2015. Pengolahan data
dilakukan di Laboratorium Statistika Ekonomi
dan Bisnis Fakultas Matematika dan Ilmu

196 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor 2, Nopember 2015 ISSN 2085-7829

Meregresikan PAD (X) terhadap PDRB α (0,05) maka H0 ditolak sehingga dapat
Perkapita (Y) disimpulkan ada pengaruh Konstanta, PAD dan
BM terhadap PDRB Perkapita.
Tabel 2. Hasil Estimasi X terhadap Y
Parameter Estimasi Parameter Pengujian Asumsi pada model regresi (1)
Konstanta (  0 ) 25,641 variabel PAD (X) terhadap PDRB
PAD (  1 ) 0,046 Perkapita(Y)
Diperoleh model regresi pada Tabel 2. dapat Tabel 5. Pengujian Asumsi PAD (X) terhadap
dilihat pada persamaan 10. PDRB Perkapita (Y)
Uji Asumsi P- Kesimpulan
Ŷ = 25,641 + 0,046X (10) value
Pada pengujian simultan diperoleh nilaip- Normalitas 0,157 H0 gagal ditolak
value sebesar (0,000) < α (0,05) maka H0 Heteroskedastisitas 0,413 H0 gagal ditolak
ditolak sehingga disimpulkan model regresi Autokorelasi 0,484 H0 gagal ditolak
sudah tepat digunakan untuk memprediksi
variabel PAD terhadap PDRB Perkapita. Pada Pada Tabel 5. dapat disimpulkan bahwa untuk
pengujian parsial konstanta dan PAD diperoleh pengujian asumsi normalitas, heteroskedastisitas
nilai p-value sebesar (0,000) < α (0,05) maka dan autokorelasi telah terpenuhi.
H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan ada
pengaruh Konstanta dan PAD terhadap PDRB Pengujian Asumsi pada model regresi (2)
Perkapita. variabel PAD (X) terhadap BM(M)
Tabel 6. Pengujian Asumsi PAD (X) terhadap
Meregresikan PAD (X)terhadap BM (M) Belanja Modal (M)
Tabel 3. Hasil Estimasi X terhadap Y Uji Asumsi P- Kesimpulan
Parameter Estimasi Parameter value
Normalitas 0,343 H0 gagal ditolak
Konstanta (β0) 296,383 Heteroskedastisitas 0,090 H0 gagal ditolak
PAD (β1) 0,779 Autokorelasi 0,106 H0 gagal ditolak
Diperoleh model regresi pada Tabel 3. dapat Pada Tabel 6. dapat disimpulkan bahwa untuk
dilihat pada persamaan 11. pengujian asumsi normalitas,
M̂ = 296,383 + 0,779X (11) heteroskedastisitas dan autokorelasi telah
Pada pengujian simultan diperoleh nilai p- terpenuhi.
value sebesar (0,000) < α (0,05) maka H0
ditolak sehingga disimpulkan model regresi Pengujian Asumsi pada model regresi (3)
sudah tepat digunakan untuk memprediksi variabel PAD (X) terhadap PDRB Perkapita
variabel PAD terhadap BM. Pada pengujian (Y) dengan memasukkan variabel BM(M)
parsial konstanta dan PAD diperoleh nilai p- sebagai variabel mediasi
value sebesar (0,000) < α (0,05) maka H0
Tabel 7. Pengujian Multikolinearitas
ditolak sehingga dapat disimpulkan ada
Variabel VIF
pengaruh Konstanta dan PAD terhadap BM.
PAD (X) 3,185
Meregresikan PAD (X),BM (M) terhadap BM (M) 3,185
PDRB Perkapita (Y) Pada Tabel 7.terlihat bahwa PAD dan
Tabel 4. Hasil Estimasi X terhadap Y variabel BM memiliki VIF < 10 sehingga
Parameter Estimasi Parameter dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas
Konstanta ( 0 ) 17,278 antar variabel bebas. selanjutnya pengujian
asumsi heteroskedastisitas, autokorelasi dan
PAD (  1 ) 0,024 normalitas.
BM (  2 ) 0,028
Tabel 8. Pengujian Asumsi
Diperoleh model regresi pada Tabel 4. dapat Uji Asumsi P- Kesimpulan
dilihat pada persamaan 12. value
Heteroskedastisitas 0,127 H0 gagal ditolak
Ŷ = 17,278 + 0,024X + 0,028 (12)
Autokorelasi 0,379 H0 gagal ditolak
Pada pengujian simultan diperoleh nilai p-
value sebesar (0,000) < α (0,05) maka H0 Normalitas 0,840 H0 gagal ditolak
ditolak sehingga dapat disimpulkan minimal ada Pada Tabel 8 dapat disimpulkan bahwa
satu variabel konstanta, PAD dan BM yang untuk pengujian asumsi multikolinearitas,
berpengaruh terhadap PDRB PerkapitaPada heteroskedastisitas, autokorelasi dan normalitas
pengujian parsial konstanta, PAD dan BM telah terpenuhi.
diperoleh kedua nilai p-value sebesar (0,000) <

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 197


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor 2, Nopember 2015 ISSN 2085-7829

Koefisien Determinasi (R2) (BM) sebagai variabel mediasi dengan R2 =


Berdasarkan hasil analisis model regresi 72,7% adalah sebagai berikut: 𝑌 = 25,641 +
variabel mediasi dengan metode kausal step 0,04X,
diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) adalah 𝑀 = 296,383 + 0,779, 𝑌 = 17,278 + 0,024X
72,7%, artinya variasi yang terjadi terhadap + 0,028M.
PDRB Perkapita disebabkan oleh variabel
mediasi BM dan PAD. Sedangkan sisanya Daftar Pustaka
sebesar 27,3% disebabkan variabel lain yang Badan Pusat Statistik. 2015. Produk Domestik
tidak dianalisis. Untuk secara langsung Regional Bruto Perkapita.
(Variabel PAD terhadap PDRB Perkapita) Baron Reuben M, dan Kenny David A. 1986.
menghasilkan nilai MSE sebesar 105,117 dan The Moderator-Mediator Variable
jika secara tidak langsung atau melalui variabel Distinction in Social Psychological
BM menghasilkan nilai MSE sebesar 83,843 Research:Conceptual, Strategic, and
sehingga model terbaik yaitu variabel PAD Statistical Considerations.Journal of
terhadap PDRB Perkapita melalui Belanja Personality and Social Psychology. Volume
Modal. 51, No.6. 1173-1182.
Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan
Interpretasi Model Analisis Regresi Variabel Republik Indonesia. 2015. Belanja Modal
Mediasi Menggunakan Metode Kausal Step akhir-akhir ini.
Berdasarkan hasil pemilihan model terbaik Sugiono. 2012. Metode Penelitian
diperoleh model akhir dari analisis regresi Administrasi. Bandung:Alfabeta.
variabel mediasi menggunakan metode kausal Sukmaraga, Prima. 2011. Analisis Pengaruh
step yaitu: Indeks Pembangunan Manusia, PDRB
𝑌 = 17,278 + 0,024X + 0,028M Perkapita, dan Jumlah Pengangguran
Keterangan: Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di
provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Tidak
Ŷ : PDRB Perkapita (Juta Rupiah)
X : PAD (Milyar Rupiah) dipublikasikan. Semarang: Fakultas
M : BM (Milyar Rupiah) Ekonomi Universitas Diponogoro.
Dari model diatas terlihat bahwa : Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan Teori
1. Apabila BM dan PAD bernilai nol maka dan Aplikasi dengan SPSS.Yogyakarta: CV.
PDRB Perkapita sebesar Rp. Andi Offiset.
17.278.000,00. Yani, Ahmad. 2002. Hubungan Keuangan
2. Apabila terjadi penambahan satu milyar antara Pemerintah Pusat dan
rupiah PAD, maka PDRB Perkapita akan Daerah.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
meningkat sebesar Rp. 24.000,00 dengan Zain, Sumarno. 1978. Dasar-Dasar
asumsi BM tetap. Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.
3. Apabila terjadi penambahan satu milyar
rupiah BM, maka PDRB Perkapita akan
meningkat sebesar Rp. 28.000,00 dengan
asumsi PAD tetap.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan diatas diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh
terhadap PDRB Perkapita.
2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh
terhadap Belanja Modal (BM).
3. Belanja Modal (BM) merupakan variabel
mediasi secara parsial (Partial Mediation)
karena, variabel Pendapatan Asli Daerah
(PAD) masih tetap berpengaruh terhadap
PDRB Perkapita setelah memasukkan
variabel Belanja Modal (BM).
4. Model persamaan regresi variabel mediasi
dengan metode kausal step yang menyatakan
hubungan secara parsial (Partial Mediation)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap
PDRB Perkapita dengan Belanja Modal

198 Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman


Jurnal EKSPONENSIAL Volume 6, Nomor 2, Nopember 2015 ISSN 2085-7829

Program Studi Statistika FMIPA Universitas Mulawarman 199

S-ar putea să vă placă și