Sunteți pe pagina 1din 10

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN
(Studi Kasus pada PT Bentoel Internasional Investama Tbk Periode 2016-2018)

Poppy Farizka Khalida


Achmad Husaini
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Email: poppyfrzka@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the financial performance of companies that are assessed based on the analysis
of financial ratios. This study uses a type of descriptive research. The focus of the research in this study is
financial performance that can be measured by 13 financial ratios, namely Current Ratio, Quick Ratio, Debt
Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Return on Investment, Return on Equity, Inventory Turnover,
Receivable Turnover , Working Capital Turnover, Fixed Asset Turnover and Total Asset Turnover. The
analytical method used is to use the ratio analysis method. The results showed that the company's financial
performance assessed from the level of liquidity indicates that the company is in a condition that is not good
enough. The level of solvency indicates that the company is in a good condition. The level of profitability
indicates that the company is in a condition that is not good enough because it is still unable to make a profit.
The activity level shows that the company has not operated efficiently so that it is not in a good enough
condition. The company should increase sales with an alternative way of doing product innovation and
managing assets optimally so that the company is expected to be able to make a profit.

Keywords: Financial Reports, Financial Report Analysis, Financial Ratio Analysis, Corporate Financial
Performance

АBSTRАK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang dinilai berdasarkan analisis rasio
keuangannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Fokus penelitian dalam penelitian ini
adalah kinerja keuangan yang dapat diukur dengan 13 rasio keuangan yaitu Current Ratio, Quick Ratio, Cash
Ratio, Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, Return on Investment, Return on Equity, Inventory
Turnover, Receivable Turnover, Working Capital Turnover, Fixed Aset Turnover dan Total Asset Turnover.
Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisis rasio. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dinilai dari tingkat likuiditas menunjukkan bahwa
perusahaan berada dalam keadaan yang tidak cukup baik. Tingkat solvabilitas menunjukkan bahwa
perusahaan berada dalam keadaan yang baik. Tingkat profitabilitas menunjukkan bahwa perusahaan berada
dalam keadaan yang tidak cukup baik karena masih belum mampu untuk memperoleh keuntungan. Tingkat
aktivitas menunjukkan bahwa perusahaan belum melakukan pengoperasian secara efisien sehingga berada
dalam kondisi yang tidak cukup baik. Sebaiknya perusahaan meningkatkan penjualan dengan salah satu
alternatif cara yaitu melakukan inovasi produk serta mengelola aktiva secara optimal sehingga perusahaan
diharapkan mampu untuk memperoleh keuntungan.

Kаtа Kunci: Laporan Keuangan, Analisis Laporan Keuangan, Analisis Rasio Keuangan, Kinerja
Keuangan Perusahaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 76 No. 1 November 2019| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDАHULUАN Tabel 1 Data Keuangan Perusahaan Sub Sektor
Laporan keuangan perusahaan tidak hanya Rokok periode 2016-2018
dibutuhkan oleh perusahaan, namun juga (Dinyatakan dalam Jutaan Rupiah)
NAMA KETE TAHUN
dibutuhkan oleh kreditur maupun investor. PERUSAHAAN RANGAN 2016 2017 2018
Kreditur membutuhkan laporan keuangan untuk PT Gudang
Penjualan 76.274.147 83.305.925 95.707.663
mengetahui kondisi kinerja perusahaan sebelum Laba 6.672.682 7.755.347 7.793.068
Garam Tbk
(Rugi)
memutuskan untuk memberikan pinjaman kepada PT Handala
Penjualan 95. 466.657 99.091.484 106.741.891
perusahaan. Investor membutuhkan laporan Mandjaya
Laba
keuangan untuk mengetahui tingkat imbalan hasil Sampoerna Tbk 12.762.229 12.670.534 13.538.418
(Rugi)
dari modal yang telah ditanamkan di perusahaan. PT Bentoel Penjualan 19.228.081 20.258.870 21.923.057
Internasional Laba
Analisis laporan keuangan dapat dilakukan Investama Tbk (Rugi)
(2.082.542) (517.697) (557.699)
dengan menggunakan beberapa teknik, yaitu PT Wismilak Inti
Penjualan 1.685.796 1.476.427 1.405.384
Laba
analisis perbandingan antara laporan keuangan, Timur Tbk
(Rugi)
106.290 40.590 51.143
analisis tren, analisis persentase per komponen, Sumber: Annual Report masing-masing perusahaan.
analisis sumber dan penggunaan dana, analisis
sumber dan penggunaan kas, analisis rasio dan Berdasarkan data keuangan diatas, dapat
analisis titik impas atau break even diketahui bahwa tiap-tiap perusahaan memperoleh
point.Menganalisis laporan keuangan dapat penjualan dan laba (rugi) yang berbeda, namun
menggunakan teknik analisis rasio, dimana analisis selama tahun 2016, 2017 dan 2018 hanya PT
digunakan dengan menghitung rasio-rasio atau Bentoel Internasional Investama Tbk yang tidak
perbandingan masing-masing pos yang terdapat di menunjukkan adanya laba. Pada tahun 2009 PT
laporan keuangan. Setelah dilakukan perbandingan Bentoel Internasional Investama Tbk diakuisisi
maka dapat diketahui apabila terdapat perbedaan oleh dari British American Tobacco Group, yang
angka yang dapat menunjukkan adanya merupakan perusahaan tembakau terbesar kedua di
peningkatan atau penurunan dari periode dunia yang telah memperjualbelikan brand di lebih
sebelumnya. dari 200 negara. PT Bentoel Internasional
Fahmi menyatakan bahwa, kinerja keuangan Investama Tbk memproduksi dan memasarkan
adalah suatu analisis yang digunakan untuk melihat beberapa produk olahan tembakau, diantaranya
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan adalah rokok kretek mesin, rokok kretek tangan,
dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan dan rokok putih.
keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2012:2). Berdasarkan Annual Report PT Bentoel
Kinerja keuangan diukur dengan rasio-rasio yaitu Internasional Investama Tbk. diketahui bahwa
current ratio, quick ratio, cash ratio, debt ratio, penjualan yang diperoleh oleh PT Bentoel
debt to equity ratio, net profi margin, return on Internasional Investama Tbk dari tahun 2016
investment, return on equity, receivable turnover, sampai dengan 2018 mengalami peningkatan,
inventory turnover, working capital turnover, fixed namun disetiap tahunnya perusahaan masih
assets turnover, dan total assets turnover. mengalami rugi usaha. Aktiva yang dimiliki juga
Indonesia merupakan negara yang salah satu mengalami peningkatan ditiap tahunnya. Ekuitas
pendapatan terbesarnya berasal dari cukai yang disisi lain mengalami penurunan dari tahun 2016
dikenakan atas pengolahan tembakau, salah sampai dengan 2018.Berdasarkan uraian latar
satunya adalah rokok. Perusahaan produsen rokok belakang, peneliti tertarik untuk melakukan
yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) penelitian dengan judul “Analisis Laporan
masuk dalam sektor industri barang konsumsi, sub- Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan
sektor rokok. Perusahan-perusahaan yang terdaftar Perusahaan (Studi Kasus pada PT Bentoel
antara lain yaitu PT Gudang Garam Tbk (GGRM), Internasional Investama Tbk Tahun 2016-2018)”.
PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP),
PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) KAJIAN PUSTАKА
dan PT Wismilak Inti Timur Tbk (WIIM). Laporan Keuangan
Perolehan penjualan dan keuntungan yang Fahmi menyatakan bahwa, laporan keuangan
dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut merupakan suatu informasi yang menggambarkan
pada tahun 2016, 2017, dan 2018 terdapat pada kondisi keuangan suatu perusahaan yang dapat
tabel 1. djadikan sebagai gambaran kinerja keuangan
perusahaan (Fahmi, 2012:21). Hery menyatakan
bahwa, laporan keuangan pada dasarnya adalah

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 75 No. 1 Oktober 2019| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan Rudianto menyatakan bahwa kinerja keuangan
sebagai alat untuk mengkomunikasikan data merupakan hasil atau prestasi yang telah dicapai
keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak- oleh perusahaan secara efektif selama periode
pihak yang berkepentingan (Hery, 2012:3). tertentu (Rudianto, 2013:189).
Weston dan Copeland menyatakan 3
Analisis Laporan Keuangan kelompok ukuran kinerja keuangansebagai berikut:
Utari menyatakan bahwa, analisis laporan a. Rasio profitabilitas
keuangan ialah kegiatan membandingkan kinerja b. Rasio pertumbuhan
perusahaan dalam bentuk angka-angka keuangan c. Ukuran penilaian (Weston dan Copeland,
dengan perusahaan sejenis atau dengan angka- 2007:273).
angka periode sebelumnya, atau dengan angka-
angka anggaran (Utari, 2014:53). Analisis laporan MЕTODE PЕNЕLITIАN
keuangan dapat dilakukan dengan mengukur pos-
Pеnеlitiаn ini mеrupаkаn pеnеlitiаn dеskriptif
pos dalam laporan keuangan. Analisis laporan
dеngаn pеndеkаtаn kuаntitаtif. Penelitian
keuangan juga dapat dilakukan dengan
dilakukan di PT. Bentoel Interasional Investama
menganalisis dalam satu periode maupun beberapa
Tbk. melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia
periode.
(BEI) yaitu www.idx.co.id. BEI dipilih karena
Wahyudiono menyatakan bahwa, tujuan analisis
menyediakan berbagai informasi sumber data
laporan keuangan sendiri pada hakikatnya adalah
perusahaan go-public yang diperlukan dalam
untuk membantu pemakai dalam memperkirakan
penelitian dan keakuratan data yang terjamin
masa depan perusahaan dengan cara
karena telah diaudit. Adapun fokus penelitian
membandingkan, mengevaluasi, dan menganalisis
sebagai berikut:
kecendrungan dari berbagai aspek keuangan
1. Rasio Likuiditas
perusahaan (Wahyudiono, 2014:11).
2. Rasio Leverage
3. Rasio Profitabilitas
Analisis Rasio Keuangan
4. Rasio Aktivitas
Analisis rasio keuangan adalah suatu metode
analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos
HАSIL PENELITIAN
tertentu dalam neracaatau laporan laba rugi secara
Rasio Likuiditas
individu atau kombinasi dari kedua laporan
1) Current Ratio
tersebut (Munawir, 2004:37).Perbandingan dapat
Perhitungan nilai current rasio menunjukkan
dilakukan anatara satu komponen dalam satu
adanya penurunan nilai dari masing-masing tahun.
laporan keuangan atau antar komponen yang ada di
Nilai current ratio yaitu sebesar 238,41% pada
laporan keuangan. Hasil dari perbandingan angka-
tahun 2016, sebesar 192,09% pada tahun 2017, dan
angka tersebut dapat berupa angka-angka dalam
sebesar 158,98% pada tahun 2018. Standar rata-
satu periode atau beberapa periode.
rata industri untuk current ratio adalah 200%
Analisis laporan keuangan yang menggunakan
(Kasmir, 2015:135). Penurunan rasio pada tahun
rasio sebagai alat ukurnya sering dilakukan, namun
ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah utang
jenis analisis rasionya tergantung dengan
lancar sebesar 28,34% dari jumlah utang lancar
kebutuhan pihak yang menggunakan. Masing-
tahun sebelumnya, sedangkan jumlah aktiva lancar
masing rasio akan memberikan artitertentu tentang
mengalami peningkatan yang lebih kecil yaitu 34%
posisi keuangan yang diinginkan. Jenis-jenis rasio
dari jumlah aktiva lancar tahun sebelumnya.
keuangan adalah sebagai berikut:
Meningkatnya jumlah utang lancar yang sangat
a. Rasio Likuiditas
besar dapat dilihat dari naiknya jumlah pinjaman
b. Rasio Solvabilitas atau Leverage
bank jangka pendek yaitu sebesar 103,3% dari
c. Rasio Profitabilitas
tahun sebelumnya. Current ratio tahun 2018
d. Rasio Aktivitas
apabila dibandingkan dengan standar rata-rata
industri maka dapat dikatakan tidak dalam keadaan
Kinerja Keuangan Perusahaan
yang baik, meskipun masih berada dibawah standar
Fahmi menyatakan bahwa kinerja keuangan
rata-rata industri namun pada tahun ini nilai rasio
adalah suatu analisis yang digunakan untuk melihat
mengalami peningkatan dari nilai rasio tahun
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah
dengan mengggunakan aturan-aturan pelaksanaan
aktiva lancar yang jumlahnya adalah sebanyak 1,58
keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2012:2).
utang lancar. Peningkatan rasio pada tahun ini

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 75 No. 1 Oktober 2019| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
disebab kan oleh meningkatnya jumlah aktiva perusahaan dinilai belum mampu untuk menutupi
lancar sebesar 6,4% dari jumlah aktiva lancar tahun utang jangka pendek perusahaan yang akan segera
sebelumnya dan menurunnya jumlah utang lancar jatuh tempo. Untuk quick ratio tahun 2017 apabila
sebesar 15,54% dari jumlah utang lancar tahun dibandingkan dengan standar rata-rata industri
sebelumnya. Meningkatnya jumlah aktiva lancar maka dapat dikatakan dalam keadaan yang tidak
dapat dilihat dari naiknya jumlah piutang usaha baik karena mengalami penurunan nilai rasio dari
yaitu sebesar 39,6% dari tahun sebelumnya. Rata- tahun sebelumnya dan masih berada dibawah
rata nilai current ratio perusahaan selama tahun standar rata-rata industri. Hal tersebut dapat dilihat
2016 sampai dengan tahun 2018 adalah sebesar dari jumlah aktiva lancar yang jumlahnya adalah
196,49%, nilai ini masih berada dibawah standar sebanyak 0,47 kali utang lancar. Penurunan rasio
rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun ini disebabkan oleh meningkatnya
setiap rata-rata Rp. 1 utang lancar dapat dijamin jumlah utang lancar sebesar 83% dari jumlah utang
oleh Rp. 1,9649 aktiva lancar. lancar tahun sebelumnya, sedangkan jumlah aktiva
lancar tanpa persediaan mengalami peningkatan
Tabel 2 Hasil Perhitungan Analisis Rasio Keuangan yang lebih kecil yaitu 51% dari jumlah aktiva
PT Bentoel Internasional Investama Tbk Periode lancar tanpa persediaan tahun sebelumnya.
2016-2018 Meningkatnya jumlah utang lancar yang sangat
TAHUN Rata- Standar
KET. Rata Industri besar dapat dilihat dari naiknya jumlah pinjaman
2016 2017 2018
Likuiditas bank jangka pendek yaitu sebesar 103,3% dari
Current Rasio 238,41% 192,09% 158,98% 196,49% 200% tahun sebelumnya. Quick ratio tahun 2018 apabila
Quick Rasio 57,51% 68,05% 63,36% 62,97% 150%
Cash Rasio 8,66% 3,44% 4,62% 5,57% 50% dibandingkan dengan standar rata-rata industri
Solvabilitas
Debt Rasio 29,91% 36,63% 43,77% 36,77% 35%
maka dapat dikatakan dalam keadaan yang tidak
Debt to Equity
42,68% 57,82% 73,55% 58,01% 80% baik, meskipun masih berada dibawah standar rata-
Rasio
Profitabilitas rata industri namun pada tahun ini nilai rasio
Net Profit
Margin
(10,84%) (2,36%) (2,77%) (5,32%) 20% mengalami peningkatan dari nilai rasio tahun
Return on
(15,48%) (3,4%) (4,08%) (7,65%) 30% sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah
Investment
Return on aktiva lancar yang jumlahnya adalah sebanyak 0,63
(22,09%) (5,37%) (7,27%) (11,57%) 40%
Equity
Aktivitas
kali utang lancar. Peningkatan rasio pada tahun ini
Inventory
2,91 kali 3,48 kali 3,8 kali 3,39 kali 20 kali
disebab kan oleh meningkatnya jumlah aktiva
Turnover
Receivable 15,28 lancar tanpa menghitung persediaan sebesar
13,07 kali 10,13 kali 12,8kali 15 kali
Turnover
Working
kali 16,49% dari jumlah aktiva lancar tahun
Capital 3,78 kali 4,69 kali 6,16 kali 4,87 kali 6 kali sebelumnya dan meningkatnya jumlah utang lancar
Turnover
Fixed Assets sebesar 22,23% dari jumlah utang lancar tahun
4,03 kali 3,98 kali 4,14 kali 4,05 kali 5 kali
Turnover sebelumnya. Meningkatnya jumlah aktiva lancar
Total Assets
1,42 kali 1,43 kali 1,47 kali 1,44 kali 2 kali
Turnover dapat dilihat dari naiknya jumlah piutang usaha
Sumber: Data diolah, 2019. yaitu sebesar 39,6% dari tahun sebelumnya. Rata-
rata nilai quick ratio perusahaan selama tahun 2016
2) Quick Ratio sampai dengan tahun 2018 adalah sebesar 62,97%,
Perhitungan nilai quick ratio menunjukkan nilai ini masih berada dibawah standar rata-rata
adanya penurunan dan juga peningkatan nilai dari industri. Hal ini menunjukkan bahwa setiap rata-
masing-masing tahun. Nilai quick ratio yaitu rata Rp. 1 utang lancar dapat dijamin oleh Rp.
sebesar 57,51% pada tahun 2016, sebesar 68,05% 0,6297 aktiva lancar tanpa memperhitungkan
pada tahun 2017, dan sebesar 63,36% pada tahun persediaan.
2018. Standar rata-rata industri untuk quick ratio
adalah 150% (Kasmir, 2015:138). Apabila 3) Cash Rasio
dibandingkan dengan standar rata-rata industri Perhitungan nilai cash ratio menunjukkan
sejenis, maka dapat dikatakan bahwa pada tahun adanya penurunan nilai dari masing-masing tahun.
2016 nilai quick ratio berada dalam keadaan yang Nilai cash ratio yaitu sebesar 8,66% pada tahun
tidak baik. Hal tersebut dapat dilihat dari aktiva 2016, sebesar 3,44% pada tahun 2017, dan sebesar
lancar tanpa memperhitungkan persediaan yang 4,62% pada tahun 2018. Standar rata-rata industri
jumlahnya adalah hanya sebanyak 0,57 kali untuk cash ratio adalah 50% (Kasmir, 2015:140).
dibandingkan jumlah utang lancar, nilai persediaan Apabila dibandingkan dengan standar rata-rata
pada tahun ini lebih besar dibandingkan utang industri sejenis, maka dapat dikatakan bahwa pada
lancar sehingga jumlah aktiva lancar yang dimiliki tahun 2016 nilai cash rasio berada dalam keadaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 75 No. 1 Oktober 2019| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tidak baik. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah karena nilai debt rasio tahun ini hanya sedikit
kas yang sangat kecil apabila dibandingkan dengan melebihi standar rata-rata industri. Hal tersebut
jumlah utang lancar, sehingga jumlah kas yang dapat dilihat dari jumlah total aktiva yang
dimiliki perusahaan dinilai belum mampu untuk mengalami peningkatan sebesar 4,5% dari jumlah
menutupi utang jangka pendek perusahaan yang total aktiva tahun sebelumnya, kenaikan ini
akan segera jatuh tempo. Untuk cash ratio tahun disebabkan karena bertambahnya piutang usaha,
2017 apabila dibandingkan dengan standar rata- pajak dibayar dimuka, dan aset tetap. Total utang
rata industri maka dapat dikatakan tidak dalam juga mengalami peningkatan sebesar 28%
keadaan yang baik karena mengalami penurunan dibandingkan total utang tahun sebelumnya yang
nilai rasio dari tahun sebelumnya dan berada sangat disebabkan bertambahnya pinjaman bank jangka
jauh dibawah standar rata-rata industri. Hal pendek, utang lain-lain, dan liabillitas imbalan
tersebut dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kerja jangka pendek. Debt ratio tahun 2018 apabila
utang lancar dari jumlah utang lancar tahun dibandingkan dengan standar rata-rata industri
sebelumnya. Meningkatnya jumlah utang lancar maka dapat dikatakan tidak dalam keadaan yang
yang sangat besar dapat dilihat dari naiknya jumlah baik karena berada cukup diatas standar rata-rata
pinjaman bank jangka pendek yaitu sebesar industri. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah total
103,3% dari tahun sebelumnya. Cash ratio tahun aktiva yang mengalami peningkatan sebesar 5,6%
2018 apabila dibandingkan dengan standar rata- dari jumlah total aktiva tahun sebelumnya yang
rata industri maka dapat dikatakan tidak dalam disebabkan berambahnya piutang usaha, pajak
keadaan yang baik, meskipun masih berada dibayar dimuka, aset tetap dan aset lain-lain. Total
dibawah standar rata-rata industri namun pada utang juga mengalami peningkatan sebesar 19%
tahun ini nilai rasio mengalami peningkatan dari dibandingkan total utang tahun sebelumnya
nilai rasio tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat dikarenakan bertambahnya utang bank jangka
dilihat dari jumlah kas yang mengalami pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang cukai
peningkatan sebesar 72% dari jumlah kas tahun dan utang pajak.Rata-rata nilai debt ratio
sebelumnya, juga utang lancar yang ikut perusahaan selama tahun 2016 sampai dengan
mengalami peningkatan sebesar 22,23% dari tahun 2018 adalah sebesar 36,77%, nilai ini sedikit
jumlah utang lancar tahun sebelumnya. Rata-rata berada diatas standar rata-rata industri. Hal ini
nilai cash ratio perusahaan selama tahun 2016 menunjukkan bahwa dalam 100% pendanaan
sampai dengan tahun 2018 adalah sebesar 5,57%, perusahaan, sebanyak rata-rata 36,77% pendanaan
nilai ini masih berada jauh dibawah standar rata- didanai oleh utang.
rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
rata-rata Rp. 1 utang lancar dapat dijamin oleh Rp. 2) Debt to Equity Rasio
0,0557 kas. Perhitungan debt to equity ratio menunjukkan
adanya peningkatan nilai dari masing-masing
Rasio Solvabilitas tahun. Nilai debt to equity ratio yaitu sebesar
1) Debt Rasio 42,68% pada tahun 2016, sebesar 57,82% pada
Perhitungan debt ratio menunjukkan adanya tahun 2017, dan sebesar 34,64% pada tahun 2018.
peningkatan nilai dari masing-masing tahun. Nilai Standar rata-rata industri untuk debt to equity ratio
debt ratio yaitu sebesar 29,91% pada tahun 2016, adalah 80% (Kasmir, 2015:159). Apabila
sebesar 36,63% pada tahun 2017, dan sebesar dibandingkan dengan standar rata-rata industri
43,77% pada tahun 2018. Standar rata-rata industri sejenis, maka dapat dikatakan bahwa pada tahun
untuk debt ratio adalah 35% (Kasmir, 2015:157). 2016 nilai debt to equity ratio berada dalam
Apabila dibandingkan dengan standar rata-rata keadaan yang baik. Hal tersebut dapat dilihat
industri sejenis, maka dapat dikatakan bahwa pada bahwa pendanaan perusahaan yang dibiyai oleh
tahun 2016 nilai debt rasio berada dalam keadaan utang hanya sebesar 42,68% dari total keseluruhan
yang baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa pendanaan, sehingga pendanaan yang disediakan
pendanaan perusahaan yang dibiyai oleh utang oleh perusahaan adalah sebesar 57,32%. Untuk
hanya sebesar 29,91% dari total keseluruhan debt to equity ratio tahun 2017 apabila
pendanaan, sehingga perusahaan perusahaan akan dibandingkan dengan standar rata-rata industri
lebih mudah apabila ingin memperoleh pinjaman. maka dapat dikatakan masih dalam keadaan yang
Untuk debt rasio tahun 2017 apabila dibandingkan baik karena nilai debt to equity ratio tahun ini tidak
dengan standar rata-rata industri maka dapat melebihi standar rata-rata industri. Hal tersebut
dikatakan masih dalam keadaan yang cukup baik dapat dilihat dari jumlah total utang yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 75 No. 1 Oktober 2019| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mengalami peningkatan sebesar 28% dari jumlah bertambah sebanyak 76,9% dibandingkan nilai
total utang tahun sebelumnya yang disebabkan saldo laba tahun sebelumnya yang disebabkan
bertambahnya pinjaman bank jangka pendek, utang berkurangnya beban penjualan, beban umum dan
lain-lain, dan liabillitas imbalan kerja jangka administrasi, beban operasi lainnya, beban
pendek. Total ekuitas pada tahun ini mengalami keuangan, dan beban pajak penghasilan. Net profit
penurunan sebesar 5,4% dari total ekuitas tahun margin tahun 2018 apabila dibandingkan dengan
sebelumnya yang disebabkan oleh bertambahnya standar rata-rata industri maka dapat dikatakan
kerugian yang dialami. Debt to equity ratio tahun masih dalam keadaan yang tidak baik karena belum
2018 apabila dibandingkan dengan standar rata- mencapai standar rata-rata industri, dan mengalami
rata industri maka dapat dikatakan dalam keadaan penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat
yang baik karena tidak melebihi standar rata-rata dilihat dari penjualan pada tahun ini mengalami
industri. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah total peningkatan sebesar 8,21% dari total penjualan
utang yang mengalami peningkatan sebesar 19% tahun sebelumnnya namun tidak diiringi dengan
dibandingkan total utang tahun sebelumnya kenaikan saldo laba tetapi sebaliknya mengalami
dikarenakan bertambahnya utang bank jangka penurunan sebesar 26,7% dari tahun sebelumnya.
pendek, utang usaha, utang lain-lain, utang cukai menurunnya saldo laba ini dikarenakan
dan utang pajak. Total ekuitas pada tahun ini bertambahnya beban penjualan, beban umum dan
kembali mengalami penurunan sebesar 6,2% dari administrasi, dan beban keuangan.Rata-rata nilai
total ekuitas tahun sebelumnya yang disebabkan net profit margin perusahaan selama tahun 2016
oleh bertambahnya kerugian yang dialami.Rata- sampai dengan tahun 2018 adalah sebesar -5,32%,
rata nilai debt to equity ratio perusahaan selama nilai ini masih berada jauh dibawah standar rata-
tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 adalah rata industri.
sebesar 58,01%, nilai ini masih tidak melebihi
standar rata-rata industri. Hal ini menunjukkan 2) Return on Investment
bahwa dalam 100% pendanaan perusahaan, Perhitungan return on investment menunjukkan
sebanyak rata-rata 58,01% pendanaan didanai oleh adanya peningkatan dan penurunan nilai dari
utang. masing-masing tahun. Nilai return on investment
yaitu sebesar -15,48% pada tahun 2016, sebesar -
Rasio Profitabiilitas 3,4% pada tahun 2017, dan sebesar -4,08% pada
1) Net Profit Margin tahun 2018. Standar rata-rata industri untuk return
Perhitungan net profit margin menunjukkan on investment adalah 30% (Kasmir, 2015:203).
adanya peningkatan dan penurunan nilai dari Apabila dibandingkan dengan standar rata-rata
masing-masing tahun. Nilai net profit margin yaitu industri sejenis, maka dapat dikatakan bahwa pada
sebesar -10,84% pada tahun 2016, sebesar -2,36% tahun 2016 nilai return on investment berada dalam
pada tahun 2017, dan sebesar -2,77% pada tahun keadaan yang tidak baik. Hal tersebut dapat dilihat
2018. Standar rata-rata industri untuk net profit dari saldo laba yang dihasilkan atas penjualan pada
margin adalah 20% (Kasmir, 2015:201). Apabila tahun ini bernilai minus, sehingga menunjukkan
dibandingkan dengan standar rata-rata industri adanya kerugian. Untuk return on investment tahun
sejenis, maka dapat dikatakan bahwa pada tahun 2017 apabila dibandingkan dengan standar rata-
2016 nilai net profit margin berada dalam keadaan rata industri maka dapat dikatakan dalam keadaan
yang tidak baik. Hal tersebut dapat dilihat dari yang tidak baik karena nilai return on investment
saldo laba yang dihasilkan atas penjualan pada tahun ini tidak mencapai standar rata-rata industri,
tahun ini bernilai minus, sehingga menunjukkan namun dalam tahun ini return on investment
adanya kerugian. Untuk net profit margin tahun mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini
2017 apabila dibandingkan dengan standar rata- dapat dilihat dari total aset pada tahun ini
rata industri maka dapat dikatakan dalam keadaan mengalami peningkatan sebesar 4,54% dari total
yang tidak baik karena nilai net profit margin tahun aset yang dimiliki pada tahun sebelumnya.
ini tidak mencapai standar rata-rata industri, namun Peningkatan nilai return on investment ini juga
dalam tahun ini net profit magin mengalami dikarenakan saldo laba setelah pajak yang
peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bertambah sebanyak 76,9% dibandingkan nilai
penjualan pada tahun ini mengalami peningkatan saldo laba tahun sebelumnya yang disebabkan
sebesar 5,35% dari total penjualan tahun berkurangnya beban penjualan, beban umum dan
sebelumnnya. Peningkatan nilai net profit margin administrasi, beban operasi lainnya, beban
juga dikarenakan saldo laba setelah pajak yang keuangan, dan beban pajak penghasilan. Return on

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 75 No. 1 Oktober 2019| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
investment tahun 2018 apabila dibandingkan penurunan sebesar 6,24% dari total ekuitas tahun
dengan standar rata-rata industri maka dapat sebelumnya beriringan dengan menurunnya saldo
dikatakan masih dalam keadaan yang tidak baik laba sebesar 26,7% dari tahun sebelumnya.
karena belum mencapai standar rata-rata industri, menurunnya saldo laba ini dikarenakan
dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. bertambahnya beban penjualan, beban umum dan
Hal ini dapat dilihat dari total aset pada tahun ini administrasi, dan beban keuangan. Rata-rata nilai
mengalami peningkatan sebesar 5,6% dari total return on equity perusahaan selama tahun 2016
aset yang dimiliki tahun sebelumnnya namun tidak sampai dengan tahun 2018 adalah sebesar -11,57%,
diiringi dengan kenaikan saldo laba tetapi nilai ini masih berada jauh dibawah standar rata-
sebaliknya mengalami penurunan sebesar 26,7% rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa
dari tahun sebelumnya. menurunnya saldo laba ini penggunaan ekuitas belum dilakukan secara
dikarenakan bertambahnya beban penjualan, beban efisien.
umum dan administrasi, dan beban keuangan.Rata-
rata nilai return on investment perusahaan selama Rasio Aktivitas
tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 adalah 1) Inventory Turnover
sebesar -7,65%, nilai ini masih berada jauh Perhitungan inventory turnover menunjukkan
dibawah standar rata-rata industri. adanya peningkatan nilai dari masing-masing
tahun. Nilai inventory turnover yaitu sebesar 2,91
3) Return on Equity kali pada tahun 2016, sebesar 3,48 kali pada tahun
Perhitungan return on equity menunjukkan 2017, dan sebesar 3,8 kali pada tahun 2018. Standar
adanya peningkatan danpenurunan nilai dari rata-rata industri untuk inventory turnover adalah
masing-masing tahun. Nilai return on equity yaitu 20 kali (Kasmir, 2015:181). Apabila dibandingkan
sebesar -22,09% pada tahun 2016, sebesar -5,37% dengan standar rata-rata industri sejenis, maka
pada tahun 2017, dan sebesar -7,27% pada tahun dapat dikatakan bahwa pada tahun 2016 nilai
2018. Standar rata-rata industri untuk return on inventory turonver berada dalam keadaan yang
equity adalah 40% (Kasmir, 2015:205). Apabila tidak baik. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah
dibandingkan dengan standar rata-rata industri persediaan yang cukup besar sehingga
sejenis, maka dapat dikatakan bahwa pada tahun menghasilkan nilai rasio yang kecil. Untuk
2016 nilai return on equity berada dalam keadaan inventory turnover tahun 2017 apabila
yang tidak baik. Hal tersebut dapat dilihat dari dibandingkan dengan standar rata-rata industri
saldo laba yang dihasilkan atas penjualan pada maka dapat dikatakan dalam keadaan yang tidak
tahun ini bernilai minus, sehingga menunjukkan baik karena nilai inventory turnover tahun ini tidak
adanya kerugian. Untuk return on equity tahun mencapai standar rata-rata industri, namun dalam
2017 apabila dibandingkan dengan standar rata- tahun ini inventory turnover mengalami
rata industri maka dapat dikatakan dalam keadaan peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat
yang tidak baik karena nilai return on equity tahun dari bertambahnya total penjualan sebesar 5,35%
ini tidak mencapai standar rata-rata industri, namun dibandingkan dengan total penjualan tahun
dalam tahun ini return on equity mengalami sebelumnya dan adanya penurunan jumlah
peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat persediaan sebesar 11,9%, namun setelah adanya
dari total saldo laba yang bertambah sebesar 76,9% penurunan persediaan masih dianggap terlalu
dari total saldo laba tahun sebelumnya disebabkan besar. Inventory turnover tahun 2018 apabila
berkurangnya beban penjualan, beban umum dan dibandingkan dengan standar rata-rata industri
administrasi, beban operasi lainnya, beban maka dapat dikatakan masih dalam keadaan yang
keuangan, dan beban pajak penghasilan. Total tidak baik karena belum mencapai standar rata-rata
ekuitas pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar industri, namun masih mengalami peningkatan dari
5,4% dibandingkan dengan total ekuitas tahun tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari
sebelumnya disebabkan karena adanya bertambahnya total penjualan sebesar 8,21%
penambahan saldo laba. Return on equity tahun dibandingkan dengan total penjualan tahun
2018 apabila dibandingkan dengan standar rata- sebelumnya dan adanya penurunan jumlah
rata industri maka dapat dikatakan masih dalam persediaan sebesar 0,87%, namun setelah adanya
keadaan yang tidak baik karena belum mencapai penurunan persediaan masih dianggap terlalu
standar rata-rata industri, dan mengalami besar.Rata-rata nilai inventory turnover perusahaan
penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018
dilihat dari total ekuitas yang mengalami

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 75 No. 1 Oktober 2019| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
adalah sebesar 3,39 kali, nilai ini masih berada jauh dapat dikatakan bahwa pada tahun 2016 nilai
dibawah standar rata-rata industri. working capital turnover berada dalam keadaan
yang tidak baik karena nilai yang dimiliki belum
2) Receivable Turnover mencapai standar rata-rata industri. Hal tersebut
Perhitungan receivable turnover menunjukkan dapat dilihat dari nilai modal kerja yang cukup
adanya peningkatan nilaidari masing-masing besar dibandingkan dengan nilai penjualan yang
tahun. Nilai receivable turnover yaitu sebesar terjadi sehingga nilai yang dihasilkan cukup
15,28 kali pada tahun 2016, sebesar 13,07 kali pada rendah. Untuk working capital turnover tahun
tahun 2017, dan sebesar 10,13 kali pada tahun 2017 apabila dibandingkan dengan standar rata-
2018. Standar rata-rata industri untuk receivable rata industri maka dapat dikatakan dalam keadaan
turnover adalah 15 kali (Kasmir, 2015:177). yang kurang baik karena nilai working capital
Apabila dibandingkan dengan standar rata-rata turnover tahun ini belum mencapai standar rata-
industri sejenis, maka dapat dikatakan bahwa pada rata industri dan tahun ini working capital turnover
tahun 2016 nilai recevable turonver berada dalam mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari
keadaan yang baik karena nilai yang dimiliki berkurangnya modal kerja sebesar 14,6% seiring
melebihi standar rata-rata industri. Hal tersebut dengan bertambahnya total penjualan sebesar
dapat dilihat dari jumlah piutang yang cukup kecil 5,35% dibandingkan dengan total penjualan tahun
sehingga tidak terjadi kelebihan investasi didalam sebelumnya. Working capital turnover tahun 2018
piutang. Untuk receivable turnover tahun 2017 apabila dibandingkan dengan standar rata-rata
apabila dibandingkan dengan standar rata-rata industri maka dapat dikatakan masih dalam
industri maka dapat dikatakan dalam keadaan yang keadaan yang baik karena telah mencapai standar
tidak baik karena nilai receivable turnover tahun rata-rata industri namun mengalami penurunan
ini tidak mencapai standar rata-rata industri dan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari
tahun ini receivable turnover mengalami berkurangnya total modal kerja sebesar 17,63%
penurunan. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya yang diiringi dengan bertambahnya penjualan
total penjualan sebesar 5,35% dibandingkan sebesar 8,21% dibandingkan dengan total
dengan total penjualan tahun sebelumnya tetapi penjualan tahun sebelumnya.Rata-rata nilai
juga diiringi dengan adanya penambahan piutang working capital turnover perusahaan selama tahun
sebesar 23,1% dari total piutang tahun sebelumnya. 2016 sampai dengan tahun 2018 adalah sebesar
Receivable turnover tahun 2018 apabila 4,87 kali, nilai ini berada dibawah standar rata-rata
dibandingkan dengan standar rata-rata industri industri.
maka dapat dikatakan masih dalam keadaan yang
tidak baik karena belum mencapai standar rata-rata 4) Fixed Assets Turnover
industri dan mengalami penurunan dari tahun Perhitungan fixed assets turnover
sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan
bertambahnya total penjualan sebesar 8,21% nilai dari masing-masing tahun. Nilai fixed assets
dibandingkan dengan total penjualan tahun turnover yaitu sebesar 4,03 kali pada tahun 2016,
sebelumnya dan bertambahnya piutang sebesar sebesar 3,98 kali pada tahun 2017, dan sebesar 4,14
39,6% dari total piutang tahun sebelumnya.Rata- kali pada tahun 2018. Standar rata-rata industri
rata nilai receivable turnover perusahaan selama untuk fixed assets turnover adalah 5 kali (Kasmir,
tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 adalah 2015:185). Apabila dibandingkan dengan standar
sebesar 12,82 kali, nilai ini masih berada dibawah rata-rata industri sejenis, maka dapat dikatakan
standar rata-rata industri. bahwa pada tahun 2016 nilai fixed assets turnover
berada dalam keadaan yang tidak baik karena nilai
3) Working Capital Turnover yang dimiliki belum mencapai standar rata-rata
Perhitungan working capital turnover industri. Hal tersebut dapat dilihat dari total aktiva
menunjukkan adanya peningkatan dan penurunan tetap yang cukup besar apabila dibandingkan
nilai dari masing-masing tahun. Nilai working dengan total penjualan sehingga nilai yang
capital turnover yaitu sebesar 3,8 kali pada tahun dihasilkan cukup rendah. Untuk fixed assets
2016, sebesar 4,69 kali pada tahun 2017, dan turnover tahun 2017 apabila dibandingkan dengan
sebesar 6,16 kali pada tahun 2018. Standar rata-rata standar rata-rata industri maka dapat dikatakan
industri untuk working capital turnover adalah 6 dalam keadaan yang tidak baik karena nilai fixed
kali (Kasmir, 2015:182). Apabila dibandingkan assets turnovertahun ini belum mencapai standar
dengan standar rata-rata industri sejenis, maka rata-rata industri dan tahun ini fixed assets turnover

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 75 No. 1 Oktober 2019| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari aktiva sebesar 5,6% dari total aktiva tetap yang
bertambahnya total penjualan sebesar 5,35% dimiliki pada tahun sebelumnya.Rata-rata nilai
dibandingkan dengan total penjualan tahun total assets turnover perusahaan selama tahun 2016
sebelumnya juga seiring dengan bertambahnya sampai dengan tahun 2018 adalah sebesar 1,44
total aktiva tetap sebesar 6,6% dari total aktiva kali, nilai ini berada dibawah standar rata-rata
tetap yang dimiliki. Fixed assets turnover tahun industri.
2018 apabila dibandingkan dengan standar rata-
rata industri maka dapat dikatakan masih dalam Perbandingan Kinerja PT Bentoel
keadaan yang tidak baik karena telah belum Internasional Investama Tbk Sebelum dan
mencapai standar rata-rata industri namun Sesudah Akuisisi (Periode 2006-2008 dan
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Periode 2016-2018)
Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya total Tabel 3 Perbandingan Rasio Likuiditas PT Bentoel
penjualan sebesar 8,21% dibandingkan dengan Internasional Investama Tbk Sebelum dan Sesudah
total penjualan tahun sebelumnya seiring dengan Akuisisi
KET CR QR CsR
bertambahnya total aktiva tetap sebesar 4,2% dari 2006 160,72% 80,73% 25,98%
total aktiva tetap yang dimiliki pada tahun 2007 353,24% 103,25% 70,46%
2008 247,83% 33,19% 6,22%
sebelumnya. Rata-rata 307,50% 72,39% 34,22%
2016 238,41% 57,51% 8,66%
5) Total Assets Turnover 2017 192,09% 68,05% 3,44%
2018 158,98% 63,36% 4,62%
Perhitungan total assets turnover Rata-rata 196,46% 62,97% 5,57%
menunjukkan adanya peningkatan nilai dari Sumber: Data diolah, 2019.
masing-masing tahun. Nilai total assets turnover
yaitu sebesar 1,42 kali pada tahun 2016, sebesar Tabel 4 Perbandingan Rasio Solvabilitas PT Bentoel
1,43 kali pada tahun 2017, dan sebesar 1,47 kali Internasional Investama Tbk Sebelum dan Sesudah
pada tahun 2018. Standar rata-rata industri untuk Akuisisi
total assets turnover adalah 2 kali (Kasmir, KET DR DER
2006 49,27% 97,13%
2015:186). Apabila dibandingkan dengan standar 2007 60,05% 150,34%
rata-rata industri sejenis, maka dapat dikatakan 2008 61,16% 150,75%
bahwa pada tahun 2016 nilai total assets turnover Rata-rata 56,82 132,74%
2016 29,91 42,68%
berada dalam keadaan yang tidak baik karena nilai 2017 36,63% 57,82%
yang dimiliki belum mencapai standar rata-rata 2018 43,77% 73,55%
industri. Hal tersebut dapat dilihat dari total aktiva Rata-rata 36,77% 58,01%
yang cukup besar apabila dibandingkan dengan Sumber: Data diolah, 2019.
total penjualan sehingga nilai yang dihasilkan
cukup rendah. Untuk total assets turnover tahun Tabel 5 Perbandingan Rasio Profitabilitas PT
2017 apabila dibandingkan dengan standar rata- Bentoel Internasional Investama Tbk Sebelum dan
Sesudah Akuisisi
rata industri maka dapat dikatakan dalam keadaan KET NPM ROI ROE
yang tidak baik karena nilai total assets turnover 2006 4,85% 6,21% 12,27%
tahun ini belum mencapai standar rata-rata industri 2007 5,29% 15,75% 15,57%
namun tahun ini total assets turnover mengalami 2008 4,02% 5,36% 13,82%
Rata-rata 4,72% 9,10% 13,88%
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari 2016 (10,84%) (15,48%) (22,09%)
bertambahnya total penjualan sebesar 5,35% 2017 (2,36%) (3,4%) (5,37%)
dibandingkan dengan total penjualan tahun 2018 (2,77%) (4,08%) (7,27%)
sebelumnya juga seiring dengan bertambahnya Sumber: Data diolah, 2019.
total aktiva sebesar 4,5% dari total aktiva yang
dimiliki. Total assets turnover tahun 2018 apabila Tabel 6 Perbandingan Rasio Aktivitas PT Bentoel
dibandingkan dengan standar rata-rata industri Internasional Investama Tbk Sebelum dan Sesudah
maka dapat dikatakan masih dalam keadaan yang Akuisisi
KET ITO RCTO WCTO FATO TATO
tidak baik karena telah belum mencapai standar 2006 3,55 kali 31,09 kali 4,68 kali 4,57 kali 1,27 kali
2007 2,17 kali 33,09 kali 2,14 kali 5,19 kali 1,18 kali
rata-rata industri namun mengalami peningkatan 2008 2,24 kali 43,36 kali 3,26 kali 4,23 kali 1,33 kali
dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari Rata-rata 2,65 kali 35,84 kali 3,36 kali 4,66 kali 1,26 kali
2016 2,91 kali 15,28 kali 3,78 kali 4,03 kali 1,42 kali
bertambahnya total penjualan sebesar 8,21% 2017 3,48 kali 13,07 kali 4,69 kali 3,98 kali 1,43 kali
2018 3,80 kali 12,8 kali 4,87 kali 4,05 kali 1,47 kali
dibandingkan dengan total penjualan tahun Rata-rata 3,39 kali 12,8 kali 4,87 kali 4,05 kali 1,44 kali
sebelumnya seiring dengan bertambahnya total Sumber: Data diolah, 2019.s

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 75 No. 1 Oktober 2019| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Perusahaan diharapkan mampu untuk
KЕSIMPULАN DАN SАRАN mempertahankan tingkat solvabilitas yang
Kеsimpulаn dimiliki saat ini, sehingga utang yang dimiliki
1. Kinerja Keuangan PT Bentoel Internasional perusahaan masih dalam batas yang wajar.
Investama Tbk periode 2016-2018: 3. Perusahaan diharapkan mampu untuk
a) Secara keseluruhan menunjukkan bahwa memperbaiki strategi penjualan dan melakukan
perusahaan tidak mampu melunasi utang inovasi produk sebagai salah satu alternatif agar
jangka pendek yang segera jatuh tempo mampu meningkatkan tingkat profitabilitas
dengan seluruh aktiva lancar yang dimiliki. perusahaan.
b) Secara keseluruhan menunjukkan bahwa 4. Perusahaan diharapkan mampu mengelola
besarnya aktiva perusahaan yang didanai aktiva yang dimiliki secarsa lebih optimal,
oleh utang lebih kecil dari pada aktiva yang sehingga tercapai efisiensi pemanfaatan sumber
dibiayai oleh modal sendiri sehingga daya perusahaan menjadi lebih baik dan aktifitas
perusahaan akan lebih mudah apabila ingin sehari-hari perusahaan dapat berjalan maksimal.
menambah pinjaman.
c) Secara keseluruhan menunjukkan bahwa DАFTАR PUSTАKА
perusahaan belum bisa memaksimalkan Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
keuntungan atau laba yang dihasilkan oleh Bandung: Alfabeta.
penjualan atau pendapatan investasi.
Fred, Weston C. dan Thomas E. Copeland. 2007.
d) Secara keseluruhan menunjukkan bahwa
Manajemen Keuangan. Terjemahan Oleh
pengoperasian perusahaan belum cukup
Jaka Wasana. Jakarta: Binarupa Aksara.
efesien, sehingga penggunaan aktiva belum
optimal. Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Analisis Kritis atas
2. Kinerja Keuangan PT Bentoel Internasional Laporan Keuangan. Edisi 11. PT Raja
Investama Tbk periode 2006-2008 dan periode Grafindo Persada. Jakarta.
2016-2018: ___________________. 2013. Analisis Kritis atas
a) Berdasarkan tingkat likudiitas perusahaan Laporan Keuangan. Edisi 11. PT Raja
baik current ratio, quick ratio maupun cash Grafindo Persada. Jakarta
ratio menunjukkan bahwa, kinerja keuangan
perusahaan lebih baik pada saat sebelum Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
dilakukannya akuisisi. PT Bumi Aksara.
b) Berdasarkan tingkat solvabilitas perusahaan Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
baik debt ratio maupun debt to equity ratio Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
menunjukkan bahwa, kinerja keuangan
perusahaan lebih baik pada saat setelah Keown, J Arthur, dkk. 2011. Manajemen
dilakukannya akuisisi. Keuangan dalam Prinsip dan Penerapan.
c) Berdasarkan tingkat profitabilitas Edisi 10. Terjemahan Oleh Marcus P.
perusahaan baik net profit margin, return on Widodo. Jakarta: Erlangga.
investment maupun return on equity Munawir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
menunjukkan bahwa, kinerja keuangan 4. Yogyakarta: Liberty.
perusahaan lebih baik pada saat sebelum
Raharjapura, Hendra Sumantri. 2011. Manajemen
dilakukannya akuisisi.
Keuangan dan Akuntansi. Jakarta:
d) Berdasarkan tingkat aktivitas perusahaan
Salemba Empat.
secara keseluruhan menunjukkan bahwa,
kinerja keuangan perusahaan lebih baik pada Utari, Dewi, Ari Purwanti dan Darsono
saat setelah dilakukannya akuisisi. Prawironegoro. 2014. Manajemen
Keuangan Kajian Praktik dan Teori
Sаrаn dalam Mengelola Keuangan Organisasi
1. Perusahaan diharapkan mampu meningkatkan Perusahaan. Edisi Revisi. Jakarta:Mitra
penjualan dan menekan jumlah utang jangka Wacana Media.
pendek sehingga tingkat likuiditas sehingga Wahyudiono, Bambang. 2014. Mudah Membaca
total aktiva lancar banyak tersedia dan mampu Laporan Keuangan. Jakarta: Raih Asa
untuk menutupi utang jangka pendek yang akan Sukses.
segera jatuh tempo.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 75 No. 1 Oktober 2019| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

S-ar putea să vă placă și