Sunteți pe pagina 1din 6

Notulensi Kuliah Asas-Asas Hukum Tata Negara Kelas A Pertemuan Minggu IV (1 Maret 2018)

Oleh: Abdurrahman Al-Fatih Ifdal

ASAS-ASAS HUKUM TATA NEGARA KELAS A


KODE MK LWTN600005
05/02/2018 – 11/05/2018
Kamis, 14.00-16.30, Ruangan D304 (Makes), FHUI

Pengajar:
- Dr. Fatmawati S.H., M.H.
- Dr. Hamid Chalid S.H., LL.M.
- Ghunarsa Sujatnika S.H., M.H.
- Makmur Amir S.H., M.H.
- Nur Widyastanti S.H., M.H.
- Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie S.H.
- Prof. Dr. Satya Arinanto S.H., M.H.
- Ali Abdillah S.H., LL.M.
- Ryan Muthiara Wasti S.H., M.H.

MINGGU IV
TOPIK
HAK ASASI MANUSIA
Materi hari ini:

HAK ASASI MANUDIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM TATA


NEGARA

 UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM


o Hak Asasi Manusia adalah seprearangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai mahluk Tugas Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara hukun, Pemerintahan, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
 Universal Declaration of Human Rights
o Semua manusia terlahir merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang setara. Manusia
dikaruniai akal budi dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu dengan yang lain dengan
semangat persaudaraan
DOKUMEN HAM

 DECLARATION
o Declaration of the Rights of the Child
o Universal Declaration of Human Rights
o Declaration on the Rights of Disabled Persons
o Declaration on the Right to Development
o Vienna Declaration and Programme of Action
o Declaration of Human Duties and Responsibilities
o Universal Declaration on Cultural Diversity
o Declaration on the Rights of the Indigenous People
o UN Declaration on Sexual Orientation and Gender Identity
o American Declaration of the Rightsand Duties of Man
o ASEAN Human Rights Declaration
o Cairo Declaration of Human Rights in Islam

 CONVENTION

Global
According to OHCHR, there are 9 core international human rights instruments and several
optional protocols. The core instruments are:

 Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (ICERD, 21


December, 1965)
 International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR, 16 December, 1966)
 International Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights (ICESCR, 16 December,
1966)
 Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women
(CEDAW, 18 December, 1979)
 Convention against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or
Punishment (CAT, 10 December, 1984)
 Convention on the Rights of the Child (CRC, 20 November, 1989)
 International Convention on the Protection of the Rights of All Migrant Workers and
Members of Their Families (ICMW, 18 December, 1990)
 International Convention for the Protection of All Persons from Enforced Disappearance
(CPED, 20 December, 2006)
 Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD, 13 December, 2006)
Several more human rights instruments exist. A few examples:

 International Convention on the Suppression and Punishment of the Crime of Apartheid


(ICSPCA)
 Convention Relating to the Status of Refugees and Protocol Relating to the Status of
Refugees
 Convention on the Reduction of Statelessness
 Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of Genocide
 Indigenous and Tribal Peoples Convention, 1989 (ILO 169)
Regional: Africa

 African Charter on Human and Peoples' Rights


 African Charter on the Rights and Welfare of the Child
 Maputo Protocol
Regional: America

 American Convention on Human Rights


 Inter-American Convention to Prevent and Punish Torture
 Inter-American Convention on Forced Disappearance of Persons
 Inter-American Convention on the Prevention, Punishment, and Eradication of Violence
against Women
 Inter-American Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against
Persons with Disabilities
Regional: Europe

 Convention on Action against Trafficking in Human Beings


 European Convention on Nationality
 Charter of Fundamental Rights of the European Union
 European Charter for Regional or Minority Languages (ECRML)
 European Convention on Human Rights (ECHR)
 European Convention for the Prevention of Torture and Inhuman or Degrading Treatment
or Punishment (CPT)
 European Social Charter (ESC), and Revised Social Charter
 Framework Convention for the Protection of National Minorities (FCNM)
Regional: Middle East

 Arab Charter on Human Rights (ACHR)

PEMBAGIAN HAM

 Karel Vasak, Jurist at International Institute of Human Rights


o Generasi Pertama
 Termasuk di dalamnya hak-hak sipil dan politik. Mencerminkan nilai-nilai kebebasan.
Pelaksanaannya lebih menghargai ketiadaan intervensi Pemerintah (negative rights)
 Instrumen: ICCPR (International Convention of Civil and Political Human Rights)
o Generasi Kedua
 Termasuk di dalamnya hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya.
 Mencerminkan nilai-nilai egaliter. Pelaksanaannya membutuhkan peran aktif
Pemerintah (positive rights)
 Instrumen: ICESCR (International Convention of Economic, Social, and Cultural
Rights)
o Generasi Ketiga
 Hak-hak solidaritas, sering disebut hak atas pembangunan (rights to development).
Mencakup persamaan hak atau kesempatan untuk maju bagi segala bangsa, hak untuk
berpartisipasi dalam proses pembangunan, hak untuk menikmati hasil-hasil
pembangunan, hidup damai, mendapatkan lingkungan yang bersih.
 Masih diperdebatkan dan belum ada instrumen hukum terkait
 Karel Vasak ketika merumuskan teori ini terinspirasi dari peristiwa dan nilai-nilai yang lahir dari
Revolusi Perancis, yaitu liberte, egalite, dan fraternite
GENERASI HAM KEEMPAT
Prof. Jimly A.

 Prof. Jimly berpendapat bahwa pengertian konseptual HAM tersebut telah melampaui tiga generasi
pembangunan
 Generasi Keempat
o Beliau menyebutnya sebagai generasi kedua di mana tiga generasi sebelumnya disebut
sebagai generasi pertama karena berciri HAM dalam hubungan yang bersifat vertikal
sementara generasi kedua berciri HAM dalam hubungan bersifat horizontal
 Berlandaskan pada pemikiran HAM yang tidak cukup hanya dipahami dalam konteks
hubungan kekuasaan yang bersifat vertikal (antara penguasa dan rakyatnya)
NEGARA HUKUM

 Syarat dasar
o Asas legalitas
 Setiap tindak pemerintahan harus berdasarkan aturan hukum
o Pembagian kekuasaan
 Kekuasaan negara tidak boleh hanya bertumpu pada satu tangan
o Dihormatinya hak-hak dasar
 Sasaran perlindungan hukum bagi rakyat sekaligus membatasi kekuasaan
pemerintahan dan pembentukan UU
o Pengawasan peradilan
 Bagi rakyat tersedianya saluran melalui pengadilan yang bebas untuk menguji
keabsahan tindak pemerintahan (pemerintah dapat digugat melalui lembaga peradilan)
DEMOKRASI

 Adanya kebebasan bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, artinya
rakyat ikut menentukan jalannya pemerintahan, baik melalui lembaga perwakilan maupun di luar
lembaga perwakilan
 Adanya persamaan dalam hukum dan pemerintahan, artinya baik rakyat maupun pemerintah tunduk
pada supremasi hukum (kesalahan rakyat maupun pemerintah harus diselesaikan melalui lembaga
peradilan)
 Pertumbuhan ajaran demokrasi menjadikan sejarah perlindungan HAM memliki kaitan erat dengan
usaha pembentukan tatanan negara hukum yang demokratis
 “Kekuasaan cenderung korup, dan kekuasaan absolut akan melakukan korupsi secara absolut,” –
John Dalberg-Acton (1843-1902)
DEMOKRASI DAN HAM

Democracy is one of the universal core values and principles of the United Nations. Respect for
human rights and fundamental freedoms and the principle of holding periodic and genuine elections
by universal suffrage are essential elements of democracy. These values are embodied in the
Universal Declaration of Human Rights and further developed in the International Covenant on Civil
and Political Rights which enshrines a host of political rights and civil liberties underpinning
meaningful democracies.

The rights enshrined in the International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights and
subsequent human rights instruments covering group rights (e.g. indigenous peoples, minorities,
persons with disabilities), are equally essential for democracy as they ensure an equitable distribution
of wealth, and equality and equity in respect of access to civil and political rights.

KEKUASAAN NEGARA DAN HAM

 Kekuasaan legislatif
o Tidak dapat memberlakukan UU yang bertentangan dengan HAM. Jika hal tersebut
dilakukan, maka negara melanggar HAM
 Kekuasaan eksekutif
o Harus menjalankan kekuasaan menurut peraturan yang berlaku dengan cara-cara yang tidak
bertentangan dengan HAM
 Kekuasaan yudisial
o Merupakan kekuasaan negara yang diberikan kewenangan yang terkait dengan HAM
o Kekuasaan ini diatur dalam ICCPR, misalnya terkait:
 Persyaratan untuk melakukan persidangan yang adil
 Kewajiban untuk mengawasi negara terkait pelaksanaan HAM
 Kekuasaan negara keempat, kebebasan pers

KEWAJIBAN NEGARA MENURUT HAM

 HAM dan kebebasan fundamental

UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS


PERKEMBANGAN HAM DI INDONESIA

 Periode sebelum Kemerdekaan


o Perkembangan pemikiran HAM dalam periode ini dapat dijumpai dalam organisasi
pergerakan sebagai berikut:
 Budi Oetomo, pemikirannya: “Hak kebebasan berserikat dan mengeluarkan
pendapat.”
 Perhimpunan Indonesia: hak untuk menentukan nasib sendiri (the right self
determination)
 Periode Setelah Kemerdekaan
o 1945-1950
 Pemikiran HAM pada periode ini menekankan pada hak-hak mengenai:
 Right to self-determination
 Hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik yang didirikan
 Hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat terutama di parlemen
o 1950-1959
 HAM pada periode ini lebih memberi ruang hidup …
 Periode Orde Lama – Orde Baru
o 1959-1966
 Pada periode
o 1966-1998
 Periode 1998-sekarang

INSTRUMEN HAM PADA REFORMASI

 Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM


o Ketetapan ini dilampiri naskah HAM yang di dalam sistematikanya mencakup
 Piagam HAM
 Pandangan dan Sikap Bangsa Indonesia terhadap HAM
 Keppres No. 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional HAM

UU NO. 39 TAHUN 1999


HAM PADA UUD 1945 SETELAH AMENDEMEN

S-ar putea să vă placă și