Sunteți pe pagina 1din 10

Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi

Optimalisasi Produksi Batuan Andesit dengan Alat Gali Muat Excavator Komatsu
PC300-8 dan Alat Angkut Dumptruck Mitsubishi FUSO 250-PS pada Tambang
Batuan Andesit Site 1 PT. Ansar Terang Crushindo

Betro Pemilio1* dan Heri Prabowo2


1
Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
*
betropemilio23@gmail.com
**
heri.1978200@ft.unp.ac.id

Abstrak— PT Ansar Terang Crushindo, a private company that is moving in the mining
business. Rock and crusher. As for the patching stage set out from land clearing,
weighing overburden, weighing more area regions, drilling, blasting, loading, hauling,
material placement, and crusher. At a time when andesit stone production often has a
problem that causes resistance to production. The problem is that there are standing water
at the mine pit. But could solve the problem by using a pump machine so that the problem
of standing water in the mine pit could be solved. As for efforts to increase production
results, it is by performing an evaluation of the performance of the loading and loading
tools. The condition of the device must always be in good condition because if it
malfunctions, it will provide more inhibition. Hence, supervision and treatment of tools
are needed to increase the efficiency of the tools so that production goals can be reached.
Based on research, it's concluded that the production of excavators komatsu pc300-8 is
5382. 698 tons/ month and the production of the dump truck mitsubishi fuso 250ps was
26992.2 tons/ month. The composition of the available equipment is a unit excavator that
serves 4 dump trucks. The effort to reduce queuing time is to make improvements to the
composition of the equitmen MF =1. In order to achieve the target of 25,000 tons of
potential targets.

keywords: Dump Truck Mitsubishi Fuso 250 PS, Excavator Komatsu PC 300,
Optimizing, Produktivity.

I. PENDAHULUAN CV. Triarga Nusa Tama menargetkan sebesar


300.000 ton /tahun atau 25.000 ton/bulan.
CV. Triarga Nusa Tama merupakan sebuah
Selanjutnya material hasil peledakan akan diolah
perusahaan kontraktor penambangan yang bergerak
menjadi beberapa ukuran berdasarkan permintaan
dalam bidang pelayanan penambangan, drilling
pasar menggunakan jaw crusher.
dan blasting. PT. Ansar Terang Crushindo
melakukan penambangan batu andesit yang Adapun tahap penambanyang yang dilakukan
berlokasi di Jorong Pauh Anok Nagari Pangkalan, PT. Ansar Terang Crushindo mulai dari land
Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima clearing, pengupasan/penggalian overburden,
Puluh Kota, Profinsi Sumatera Barat. penimbunan disposal area, pengeboran, peledakan,
Sistem penambangan yang diterapkan CV. pemuatan, pengangkutan, penempatan material dan
Triarta Nusa Tama adalah tamabang terbuka peremukan (crushing).
(Surface Mining) yaitu dengan membuat “bench” Pada saat produksi batu andesit, PT. Ansar
(jenjang) sehingga terbentuk lokasi penambangan Terang Crushindo Sering mengalami masalah yang
sesuai dengan kebutuhan penambangan. Untuk menyebabkan terhambatnya aktivitas produksi.
membongkar batuan andesit menjadi bongkahan Masalah yang terjadi seperti adanya genangan air
material yang lebih kecil, CV. Triarga Nusa Tama yang tinggi di pit tambang. Namun PT. Ansar
menggunakan metode peledakan. Hasil peledakan Terang Crushindo dapat mengatasi masalah
tersebut akan langsung diangkut ke tempat crusher tersebut dengan menggunakan mesin pompa yang
menggunakan dump truck. Untuk produksi

1
INVOTEK

berjumlah 2 unit sehingga masalah genangan air di B. Lokasi dan Kesampaian Daerah
pit tambang dapat diatasi. Adapun upaya untuk
Lokasi proyek penambangan CV. Triarga Nusa
meningkatkan hasil produksi adalah dengan cara
Tama site satu PT. Ansar Terang Crushindo terletak
melakukan evaluasi terhadap kinerja dari alat muat di Jorong Pauh Anok Nagari Pangkalan Kecamatan
dan alat angkut. Kondisi dari alat tersebut harus Pangkalan Koto Baru Kabupaten Lima Puluh Kota,
selalu dalam keadaan baik sebab jika sering Provinsi Sumatera Barat. Secara detail, lokasi Izin
mengalami kerusakan tentu akan memberikan Usaha Penambangan CV. TNT site satu PT. Ansar
waktu hambat yang lebih banyak. Oleh karena itu, Terang Crushindo dapat dilihat pada gambar 1.
diperlukan pengawasan dan perawatan terhadap
alat untuk meningkatkan efisiensi alat sehingga
target produksi dapat tercapai.
Adapun upaya untuk meningkatkan hasil
produksi adalah dengan cara melakukan evaluasi
terhadap kinerja dari alat muat dan alat angkut.
Kondisi dari alat tersebut harus selalu dalam
keadaan baik sebab jika sering mengalami
kerusakan tentu akan memberikan waktu hambat
yang lebih banyak. Oleh karena itu, diperlukan
pengawasan dan perawatan terhadap alat untuk
meningkatkan efisiensi alat sehingga target
produksi dapat tercapai.
Gambar 1. Peta Kesampaian Daera PT.
II. KAJIAN PUSTAKA AnsarTerang Crushindo.
A. Deskripsi Perusahaan
CV. Triarga Nusa Tama didirikan pada tanggal Lokasi penambangan PT. Ansar Terang
31 Januari 2017 yang berpusat di Jln. KH. Ahmad Crushindo dibagi menjadi empat blok yaitu blok A,
Dahlan, Tanjung Enau, Kota Payakumbuh, dan Jln. blok B, blok C dan blok D. Terlihat pada peta situasi
Gaja Mada no. 3A, Alai, Kota Padang, Sumatera dengan empat pembagian blok di wilayah PT.
Barat. Perusahaan ini mengalami perkembangan Ansar Terang Crushindo.
yang pesat dalam bidang pelayanan pemboran dan
peledakan dan juga sebagai penyedia jasa
kontraktor pertambangan di Sumatera Barat.
Dengan pengalaman pendiri CV. Triarga Nusa
Tama pada industri pertambangan yang cukup luas,
dan didukung oleh beberapa engineer yang
memiliki keterampilan dan skill yang sangat
terampil, perusahaan ini berhasil menjalankan
proyek di beberapa perusahaan pertambangan dan
memberikan kepuasan atas perusahaan tersebut.
CV. Triarga Nusa Tama telah berhasil
membuat reputasi yang baik dan mengatasi
tantangan berat dalam proyek pertambangan.
Karyawan adalah kunci dari kesuksesan CV. Gambar 2. Peta Situasi PT. Ansar Terang
Triarga Nusa Tama. Melalui mereka perusahaan Crushindo
terus mengalami perkembangan yang significant.
Izin usaha pertambangan CV. TNT berdasarkan
Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 544-
23-2018 tentang izin usaha jasa pertambangan CV.
Triarga Nusa Tama di kota Payakumbuh Sumatera
Barat yang terdiri dari jenis dan bidang usaha mulai
dari eksplorasi, konstruksi pertambangan,
pengangkutan dan penambangan.

2
Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi

C. Kondisi Geologi c. Andesit/Porfir Dasit, berumur Plistosen


Umumnya mengandung horenblenda, masa
dasar agak gelasan dengan beberapa
mineral mafik (piroksen) yang telah
digantikan oleh epidot dan klorit. Agaknya
terjadi sebagai sumbat-sumbat yang
berasosiasi dengan andesit kuarter.
d. Dasit Gunung Malintang, berumur Pliosen
Batuannya terdiri dari breksi andesit
sampai basal, aglomerat, pecahan lava
berongga, endapan lahar dan lava.
e. Batugamping Miosen
Batu Gamping berwarna kelabu muda,
berongga dan terkekar, menunjukkan
perlapisan semu, bagian terbawah batuan
Gambar 3. Peta Geologi PT. Ansar Terang Crushindo yang tersingkap dari satuan ini adalah napal
Daerah penyelidikan termasuk kedalam peta yang berwarna putih sampai kekuningan.
geologi lembar Kabupaten Lima Puluh Kota. Tersingkap di sungai Sinamar, daerah
Susunan stratigrafi daerah dari batuan yang tua ke Kecamatan Gunung Mas. Singkapan di
batuan yang lebih muda dapat diuraikan, sebagai daerah Kota Tengah adalah Batu Gamping
berikut: terumbu.
a. Aluvium Sungai, berumur Holosen f. Batuan Granitik Miosen
Terdiri dari lempung, pasir dan kerikil Terdiri dari Stok, berkomposisi antara
umumnya terdapat di dataran rendah granit dan diorit kuarsa.
setempat kadang-kadang terdapat sisa-sisa g. Dasit Gunung Malintang, berumur Pliosen
tufa batu apung, Pada alur-alur sungai Pliosen adalah suatu kala dalam skala
terdapat endapan bongkah-bongkah batuan waktu geologi yang berlangsung 5,332
beku dan kuarsit. hingga 1,806 juta tahun yang lalu.
b. Tuf Batu Apung dan Andesit, berumur Batuannya terdiri dari breksi andesit
Plistosen sampai basal, aglomerat, pecahan lava
Tuf batu apung umumnya terdiri dari berongga, endapan lahar dan lava.
serabut-serabut gelas dan fragmen. h. Anggota Bawah Formasi Ombilin,
Fragmen batu apung putih 5 – 80 %, hampir berumur Miosen suatu kala pada skala
tidak mengandung mineral-mineral mafik, waktu geologi yang berlangsung antara
berukuran garis tengah 1-20 cm, agak 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu.
kompak. Setempat terdapat lapisan-lapisan Terutama batu pasir kuarsa mengandung
pasir yang kaya akan kuarsa, juga lapisan- mika dengan sisipan konglomerat kuarsa.
lapisan kerikil yang terdiri dari komponen i. Batu Gamping Miosen
kuarsa, batuan gunung api dan batu Batu gamping berwarna kelabu muda,
gamping. Kumpulan batuan bersusunan berongga dan terkekar, menunjukkan
andesit (basal) terdiri aliran-aliran yang tak perlapisan semu, bagian terbawah batuan
teruraikan, lahar, konglomerat dan endapan j. Andesit Basalt, berumur Eosen
koluvium yang lain, berasal dari gunung api Mendasari beberapa bukit-bukit yang
strato yang berbentuk kerucut dan kurang rendah, seperti di Bukit Pintuangin, Bukit
mengalami pengikisan, biasanya berwarna Batu. Batuannya terdiri dari lava, breksi,
kelabu gelap, dengan tekstur halus-kasar. aglomerat dan batuan hipabisal.

3
INVOTEK

k. Batuan Malihan Karbon E. Alat Gali Muat


Biasanya mendasari bukit-bukit dan Pemuatan adalah suatu proses pengambilan dan
punggungan-punggungan landai, pemuatan material kedalam alat angkut
kemerahan, sedikit sekisan, setempat menggunakan alat muat. Pada lokasi penambangan
menunjukkan laminasi dan lineasi terpilin
batuan andesit di PT. Ansar Terang Crushindo, jenis
dari beberapa meter sampai beberapa alat muat yang digunakan adalah excavator. Untuk
puluh meter. Batuan lanauan bergradasi ke pengambilan dan pemuatan material ke atas alat
batu pasir meta lunak yang sebagian besar angkut dipergunakan alat-alat muat yang sangat
terdiri dari butir-butir kuarsa dalam banyak jenisnya, karena keadaan lapangan kerjanya
matriks lempungan, kuarsit. sangat bermacam-macam. Adapun cara menghitung
l. Batuan Karbonat Karbon cycle time alat gali muat yang penulis lakukan
Dengan ciri khas membentuk punggungan- secara aktual di lapangan, dengan pembagian
punggungan tajam berwarna putih sampai
kegiatan alat gali muat dibagi menjadi 4 kegiatan
keabu-abuan pada singkapan yang segar yaitu:
dan kelabu gelap/kotor pada yang lapuk.
a. Waktu Muat
Umumnya batu gamping ini pejal dan Waktu muat adalah waktu yang
berongga, beberapa tempat terdapat kekar. diperlakukan excavator untuk bahan galian.
Batuan lainnya yaitu batu sabak, filit, b. Swing Isi
serpih dan kuarsit. Swing isi adalah waktu yang diperlukan
m. Anggota Kuarsit Perm Karbon
excavator untuk menggerakkan lengannya
Batuannya terdiri dari kuarsit dan batu keatas bak dump truck dengan kondisi
pasir kuarsa, sisipan filit, serpih, bucket sedang terisi bahan galian.
konglomerat dan rijang. c. Waktu Tumpah (Dumping)
D. Topografi Waktu tumpah adalah waktu yang
diperlukan excavator untuk mencurahkan
PT. Ansar Terang Crushindo terletak di bahan galian kedalam bak dump truck.
Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima
d. Swing Kosong
Puluh Kota. Topografi daerah ini bervariasi antara Swing kosong adalah waktu yang
datar dan berbukit-bukit dengan tinggi tempat diperlukan excavator untuk menggerakkan
terendah dari permukaan laut berada di waduk lengannya kembali ke tumpukan bahan
PLTA di Nagari Tanjung Pauh (90 mdpl) dan galian dengan kondisi bucket kosong.
daerah tertinggi berada di Bukit Gadih (1330 mdpl)
di Nagari Koto Alam. F. Alat Angkut
Pengambilan data topografi dilakukan untuk Alat angkut merupakan alat yang digunakan
memperoleh gambaran keadaan permukaan lokasi untuk mengangkut bahan galian dari lokasi front
penambangan dengan menggunakan peralatan tambang ke crusher. Salah satu alat angkut yang
seperti Total Station, Geodetik, dan Teodolit. digunakan pada penambangan adalah dump truck.
Pengukuran dilakukan dengan mengambil data Pada aktivitas penambangan sebisa mungkin dump
kemiringan, beda tinggi, dan jarak setiap titik-titik truck yang digunakan sesuai dengan macam dan
pengukuran. Secara detail, peta topografi PT. medan kerja seperti alat gali di lokasi front
Ansar Terang Crushindo dapat dilihar pada tambang. Bentuk bak dump truck sebaiknya
Gambar 4.
disesuaikan dengan material yang akan diangkut,
sehingga material yang diangkut bisa tumpah
dengan mudah.
Alat angkut dikombinasikan dengan alat gali
muat, maka sangat perlu memilih kapasitas alat
angkut yang serasi dengan kapasitas alat gali muat.
Kapasitas dari alat angkut yang digunakan akan
sangat mempengaruhi terhadap hasil produksi dari
aktivitas penambangan, sehingga perlu diketahui
kapasitas dan jumlah dump truck yang
menguntungkan untuk digunakan. Adapun cara
Gambar 4. Peta Topografi PT. Ansar Terang menghitung cycle time alat gali angkut yang
Crushindo

4
Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi

Penulis lakukan secara actual di lapangan, dengan G. kapasitas Alat


pembagian kegiatan alat angkut dibagi menjadi 6
Kapasitas alat dipengaruhi oleh faktor
kegiatan alat angkut dibagi menjadi 6 kegiatan
yaitu: pengembangan material dan faktor pengisian.
a. Waktu Manuver Loading Perencanaan pemilihan alat sangat penting agar alat
Waktu yang diperlukan dump truck untuk dapat bekerja maksimal sehingga produksi dapat
memposisikan posisinya yang dihitung dari tercapai. Kemampuan alat merupakan faktor yang
mulai mundurnya dump truck sampai dump menunjukkan kondisi alat-alat mekanis yang
truck berhenti dan siap melakukan loading. digunakan dalam melakukan pekerjaan dengan
b. Loading dari Alat Gali memperhatikan kehilangan waktu selama waktu
Waktu ini dihitung mulai dari dump truck kerja dari alat yang tersedia (Rochmanhadi, 1992)
selesai manuver mundur dan siap diisi [1].
sampai dump truck penuh, dan mulai a. Swell factor
berangkat untuk mengangkut material ke Menurut (partanto 1996) [2] Swell factor
lokasi crusher. Waktu muat ini akan dapat merupakan perbandingan antara material
lebih effisien bila alat gali muatnya belum digali dengan material dalam
berukuran seimbang dengan kapasitas keadaan loose (setelah digali). Besarnya
dump truck, kondisi loading point yang swell factor dapat dihitung dengan
baik dan luas, keahlian operator alat gali persamaan:
muat yang bagus dan jenis material yang
V undisturbed
digali tidak keras. SF = V loose x 100%
c. Waktu Hauling Bermuatan
b. Factor bucket
Dimulai sejak dump truck meninggalkan
Tabel 1. Factor Buket
lokasi pemuatan menuju ke lokasi crusher
Jenis Kondisi Muatan Faktor Bucket
sampai dump truck siap untuk manuver Pekerjaan
(pada posisi siap mundur di lokasi
Ringan Menggali dan memuat dari 1,0 – 0,8
pembuangan). Lama waktu ini sangat stockpile, yang tidak
berpengaruh pada kondisi jalan sehingga membutuhkan daya gali dan
dapat dimuat munjung dalam
kecepatan dump truck dapat optimal dan bucket.
jauh dekatnya lokasi. Sedang Menggali dan memuat dari 0,8 – 0,6
d. Waktu Manuver Dumping stockpile yang sulit untuk
digali dan dikeruk tetapi dapat
Waktu yang diperlukan dump truck untuk dimuat hampir munjung.
memposisikan posisinya di stockpile yang Agak Sulit Memuat dan menggali batu 0,6 – 0,5
dihitung dari mulai mundurnya dump truck pecah, tanah liat yang keras,
pasir campur kerikil yang
sampai dump truck berhenti dan siap telah ada di stockpile oleh
membuang muatan. Excavator lain.
e. Waktu Dumping Sulit Bongkahan batuan besar 0,5 – 0,4
dengan bentuk tidak teratur
Waktu yang digunakan untuk membuang dengan banyak rongga
muatan dump truck yang dimulai dari saat didalamnya.
dump truck berhenti manuver dan siap
H. Waktu Edar
mengangkat dump body sampai dump truck
a. Waktu edar alat gali muat
siap hendak bergerak maju setelah muatan
Waktu edar alat gali muat terdiri dari waktu
selesai dibuang.
penggalian material, waktu swing isi,
f. Waktu Kembali ke lokasi Loading Alat
waktu menumpahkan muatan, waktu swing
Gali
kosong. Maka formulasi perhitungan waktu
Waktu dump truck kembali ke lokasi alat
edar alat gali muat adalah. (Partanto Prodjo
gali muat untuk di isi lagi muatannya.
Sumarto 1995) [3].
Adapun perhitungan lama waktunya sama
seperti waktu angkut dump truck saat
bermuatan.
5
INVOTEK

c. Use of Availability
𝐶𝑇𝑔𝑚 = 𝑇𝑔 + 𝑇𝑠𝑖 + 𝑇𝑡 + 𝑇𝑠𝑘 Menunjukkan berapa persen waktu yang
dipergunakan oleh suatu alat untuk
b. Waktu Edar Alat Angkut
beroperasi pada saat alat mekanis tersebut
Waktu edar alat angkut terdiri dari waktu
dapat dipergunakan (availability),
pengisian, waktu angkut material, waktu
persamaan:
manuver dumping, waktu dumping, waktu
kembali kosong, waktu manuver loading.
Sehingga waktu edar alat angkut dapat W
UA = x 100%
W+S
dirumuskan seperti berikut ini (Partanto
Prodjo Sumarto, 1995) [4]:
d. Effective Utilization
𝐶𝑇𝑎 = 𝑇𝑖 + 𝑇𝑎 + 𝑇𝑚𝑑 + 𝑇𝑑 + 𝑇𝑘 + 𝑇𝑚𝑙 Menunjukkan berapa persen dari seluruh
waktu kerja yang tersedia dapat
I. Efisiensi Kerja dimanfaatkan untuk kerja produktif.
Effective uutilization sebenarnya sama
Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap dengan pengertian efisiensi kerja.
pelaksanaan suatu pekerjaan atau merupakan Perbandingan antara jam kerja
perbandingan antara waktu yang dipakai untuk sesungguhnya (jam kerja produktif) dengan
bekerja dengan waktu yang tersedia. Waktu jam kerja yang dijadwalkan. Dari hasil
effesiensi kerja dihitung dengan rumus. (Yanto persentase ini kita bisa melihat apakah
Indonesianto 2005) [5]. sudah tercapai jam dari penjadwalan jam
𝑊𝐾𝑒 kerja alat yang direncanakan, dengan
Efisiensi Kerja = x 100% rumus sebagai berikit:
𝑊𝐾𝑡

W
J. Efisiensi Alat Mekanis EU = W+R+S x 100%
Menurut (Partanto 1996) [6], ada beberapa
pengertian yang dapat menunjukkan keadaan alat K. Produksi Alat Gali Muat Dan Alat Angkut
mekanis dan keefektifan penggunanya antar lain
sebagai berikut: a. Produksi Alat Gali Muat
a. Mechanical Availability Untuk memperkirakan produktivitas alat
Merupakan suatu cara untuk mengetahui gali muat, dapat digunakan rumus berikut
kondisi mekanis yang sesungguhnya dari ini: (Sumber: Tenriajeng, A.T, 2003) [6].
alat yang sedang dipergunakan. Persamaan
Kb x Bff x 3600 x Eff x SF
untuk mechanical availability adalah Q=
sebagai berikut: Ct

𝑊 Keterangan:
MA = 𝑊+𝑅 x 100% Q = Produktivitas alat gali (BCM/jam)
Kb = Kapasitas Bucket (m3)
b. Physical Availibility Bff = Bucket Fill Factor
Physical availability pada umumnya selalu SF = Swell Factor
lebih besar daripada mechanical Eff = Efisiensi Kerja
availability. Tingkat efisiensi dari sebuah Ct = Cycle Time (detik)
alat mekanis naik jika angka PA mendekati
angka MA. Physical availability b. Produktivitas Alat Angkut
merupakan catatan mengenai catatan fisik Untuk memperkirakan produktivitas alat
dari alat yang sedang dipergunakan, angkut, dapat digunakan rumus berikut ini.
persamaannya adalah sebagai berikut. (Tenriajeng, A.T, 2003) [7].
𝑊+𝑆
PA = 𝑊+𝑅+𝑆 x 100%

6
Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi

n x Kb x Bff x 60 x Eff x SF b. MF = 1
Q= Berarti persentase kinerja kedua alat dapat
Ct
mencapai 100% sehingga tidak ada waktu
Keterangan: tunggu yang terjadi. Keadaan ini sangat
Q = Produktivitas alat angkut ( BCM/jam ) jarang terjadi langsung dilapangan dalam
n = Frekuensi Pengisian waktu yang lama. Sumber: Partanto Prodjo
Kb = Kapasitas Bucket (m3) Sumarto 1995) [10].
Bff = Bucket Fill Factor c. MF > 1
Eff = Efisiensi Kerja Berarti persentase kerja alat angkut kurang
SF = Swell Factor 100% sedangkan persentase kerja alat muat
Ct = Cycle Time (menit) dapat mencapai 100% sehingga adanya
waktu tunggu yang terjadi untuk alat
L. Match Factor
angkut. Situasi seperti ini apabila terjadi 2
Match factor merupakan faktor yang digunakan antrian alat angkut sangatlah tidak efektif.
dalam menentukan tingkat keserasian kerja alat-alat (Sumber: Partanto Prodjo Sumarto 1995)
berat yang dioperasikan dalam kegiatan [11].
penambangan (shovel dan dump truck). Untuk
III. DATA DAN PEMBAHASAN
menentukan nilai match factor tersebut, maka dapat
digunakan rumus seperti dibawah ini. Sumber: A. Waktu Edar Alat Gali Muat dan Alat
(Partanto Prodjo Sumarto 1995) [8]. Angkut
Na x CTm x n Tabel 2. Waktu edar alat muat dan alat
MF =
CTa x Nm angkut
No Unit Rata-rata Waktu
Keterangan: Edar (detik)
MF = Faktor keserasian kerja alat berat
Na = Jumlah alat angkut 1 Excavator Komatsu
CTm = Cycle time alat muat PC300 24,335
n = Jumlah Pengisian
Cta = Cycle time alat angkut 2 Dump Truck
Nm = Jumlah alat muat Mitsubishi Fuso 2349,43
250PS
Bila hasil dari perhitungan didapatkan
a. MF < 1
B. Komposisi Alat yang Tersedia
Berarti persentase kerja dari alat gali tidak
mencapai 100%, sedangkan persentase Komposisi alat yang dimiliki PT. Ansar Terang
kerja dari alat angkut dapat mencapai Crushindo untuk menunjang tercapainya target
100%, sehingga terdapat waktu tunggu produksi dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
yang terjadi bagi alat gali untuk menunggu Tabel 3. Komposisi Alat yang Tersedia
alat angkut yang belum datang. Pada situasi No Unit Kapasitas Jumlah
ini, kinerja alat gali dapat dioptimalkan Bucket
dengan melakukan perawatan front 1 Excavator 1.8 𝑚 3 1
ataupun menyiapkan material yang akan Komatsu PC300
dimuatkan selanjutnya. Keadaan seperti ini 2 Mitsubishi Fuso 14 𝑚 3 4
lebih baik dari pada terjadinya waktu 250PS
tunggu untuk alat angkut. Sumber:
(Partanto Prodjo Sumarto 1995) [9].

7
INVOTEK

C. Efisiensi Kerja alat W


EU = W+R+S x 100%
Tabel 4. Jam Kesediaan Alat 189
EU = 189+5+54 x 100%
Jam Jam Jam Jam
No Alat Tersedia Repair Work Standby EU= 76,2%
(T) (R) (W) (S)
Tabel 5. Efisiensi Kerja Alat
1 Excavator 248 41 189 18 Nama Alat MA PA UA EU
Komatsu (%) (%) (%) (%)
PC300 Excavator Komatsu PC300 82,17 83,46 91,3 76,2
2 Mitsubishi 248 5 189 54 Motsubishi Fuso 250PS 97,42 97,98 77,78 76,2
Fuso 250PS

a. Excavator Komatsu PC 300 D. Perhitungan Produktivitas Alat Gali Muat dan


a) Mechanical Availability (MA) Alat Angkut
W
MA = W+R x 100% a. Produktivitas Alat Gali Muat Excavator
189 Komatsu PC 300
MA = x 100%
189+41 Berikut merupakan perhitungan
MA = 82,17 % produktivitas alat gali muat Excavator
b) Physical Availability (PA) Komatsu PC 300 untuk penggalian batu
W+S
PA = W+R+S x 100% andesit berdasarkan hasil penelitian yang
189+18
PA = 189+41+18 x 100% dilakukan di lapangan pada lokasi
penambangan batu andesit site satu PT.
PA = 83,46% Ansar Terang Crushindo.
c) Use of Availability (UA) Diketahui:
W
UA = x 100%
W+S
Kapasitas Bucket (Kb) = 1.8 m3
189
UA = 189+18 x 100%UA = 91,3% Bucket Fill Factor (Bff) = 0,78
Swell Factor (SF) = 0,72
d) Effective Utilization (EU) Efisiensi Kerja (Eff) = 0,762
W
EU = x 100% Cycle Time (Ct) = 24,335 detik
W+R+S
189
EU = 189+41+18 x 100% Density Andesit (Da) = 2,5 Ton/m3
Kb x Bff x 3600 x Eff x Sf
EU = 76,2% Q= CT
x Da
1.8 x 0,78 x 3600 x 0,762 x 0,72
b. Dump Truck Mitsubishi FUSO 250Ps Q= x 2,5
24,335
a) Mechanical Availability (MA) 2888,59
W Q= x 2,5
MA = W+R x 100% 24,335
189 Q = 284,882 Ton/Jam
MA = 189+5 x 100% Dengan jam kerja 189 Jam/Bulan adalah:
MA = 97,42% Q = 189 Jam/Bulan x 284,882 Ton/Jam
b) Physical Availability (PA) = 53842,698 Ton/Bulan
W+S Maka produktivitas alat muat excavator
PA = W+R+S x 100%
189+54 komatsu PC 300 untuk Batu Andesit adalah
PA = 189+5+54 x 100% 53842,698 Ton/Bulan.
PA = 97,98% b. Dump Truck Mitsubishi FUSO 250 Ps
c) Use of Availability (UA) Produktivitas alat angkut dump truck
W
UA = x 100% mitsubishi fuso 250 Ps untuk batu andesit
W+S
189 dari front ke dump hopper yang melayani
UA = 189+54 x 100% excavator komatsu PC 300.
UA = 77,78% Diketahui:
d) Effective Utilization (EU) Jumlah Bucket (n) = 12 Kali
Kapasitas Bucket (Kb) = 1.8 m3
Bucket Fill Factor (Bff) = 0,78
Swell Factor (Sf) = 0,72
Efisiensi Kerja (Eff) = 0,762
Cycle Time Angkut (CTa)= 2349,43

8
Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi

n x Kb x Bff x 3600 x Eff x Sf Karena MF < 1 artinya alat muat bekerja kurang
Q= CT
12 x 1.8 x 0,78 x 3600 x 0,762 x 0,72 dari 100% sedangkan alat angkut bekerja 100%,
Q= 2349,43 sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat
33276,552 (front loading).
Q=
2349,43 Agar MF = 1 atau alat gali dan alat angkut tidak
Q = 14,163 Bcm/Jam mengalami antrian makan dilakukan evaluasi
Untuk material andesit, maka dipindahkan sebagai berikut:
dari BCM ke Ton. dari BCM ke Ton. Maka n x Na x CTm
1 BCM x density batu andesit. MF =
Nm x CTa
12 x Na x 24,335
Q = 14,163 Bcm/Jam x 2,5 Ton/m3 1 = 1 x 2349,43
Q = 35,407 Ton/Jam Na = 8,04
Karena jumlah jam kerja efektif yang
Jadi jumlah unit dump truck yang
tersedia selama sebulan 189 Jam maka:
= 189 Jam x 35,704 Ton/Jam
diperlukan untuk mencapai keserasia kerja alat
= 6748,05 Ton/Bulan gali muat dan angkut adalah 8 unit dump truck
Karena ada 4 unit dump truck mitsubishi Mitsubishi Fuso 250PS yang dipelukan untuk
fuso 250 PS yang dilayani oleh satu unit melayani 1 unit excavator Komatsu PC 300.
excavator komatsu PC 300, maka total Kenyataan dilapangan hanya menggunakan
produksi dump truck adalah: 4 unit dump truck. Untuk mencapai nilai MF =
= 4 x 6748,05 Ton/Bulan 1 atau mendekati 1, perlu menggunakan 8 unit
= 26992,2 Ton/Bulan dump truck untuk mencapai optimalisasi
Tabel 6. Produktivitas alat produksi batu andesit. Jadi jumlah dump truc
N Produksi Jam Produksi
o Jenis Alat dalam 1 Kerja Unit dalam 1 Mitsubishi Fuso 250PS yang harus ditambah
Jam dalam 1 Bulan adalah 4 unit.
Jam
1 Excavator 296,752 189 1 53842,698
Komatsu Ton/Jam Ton/Bulan IV. KESIMPULAN
PC300
2 Mitsubishi 35,407 189 4 26992,2
A. Target Produksi Batu Andesit yang diterapkan
Fuso Ton/Jam Ton/Bulan perusahaan yaitu sebesar 25.000 ton/bulan.
250PS B. Besarnya nilai efesiensi kerja alat gali muat
E. Match Factor excavator Komatsu PC300 sebesar 76,2% dan
alat angkut dump truck sebesar 76,2%.
Berikut merupakan perhitungan faktor
C. Dari hasil perhitungan didapatkan produktivitas
keserasian kerja alat (match factor) pada front
alat gali muat Excavator Komatsu PC 300
penambangan di PT. Ansar Terang Crushindo. sebesar 53842,698 Ton/Bulan dengan
Diketahui: kombinasi alat angkut 4 unit dump rruck
Jumlah dump truck (Na) = 4 unit Mitsubishi Fuso 250 Ps sebesar 26992,2
Cycle time excavator (CTm) = 24,335 detik Ton/Bulan.
Jumlah pengisian (n) = 12 kali D. Pada alat gali muat excavator Komatsu PC 300
Cycle time dump truck (CTa) = 2349,43 detik dan dump truck Mitsubishi Fuso 250 Ps
Jumlah excavator(Nm) = 1 unit didapatkan nilai MF sebesar 0,499, secara
MF =
Na x CTm x n actual karena MF < 1 maka alat gali muat
CTa x Nm menunggu alat angkut.
4 x 24,335 x 12
MF = 2349,43 x 1
1168,08
MF = 2349,43
MF = 0,499

9
INVOTEK

E. Agar tercapai MF = 1 maka jumlah dump truck


yang dibutuhkan adalah 8 unit, sedangkan
dilapangan hanya tersedia 4 unit dump truck.
Jadi jumlah dump truck yang harus ditambah
adalah 4 unit dump truck agar tercapai MF = 1.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Rochmanhadi, 1992. “Kapasitas dan Produksi
Alat-Alat Berat”. Jakarta: KMKO Sipil Unhas
[2,3,4,6,8,9,10,11]Sumarto, Partanto Prodjo. 1995.
Pemindahan Tanah Mekanis. ITB: Bandung.
[5]Indonesianto, Yanto. 2005. Pemindahan Tanah
Mekanis. UPN “Veteran”: Yogyakarta.
[7] Tenriajeng, Andi Tenrisukki. 2003.
Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta: Penerbit
Gunadarma.

Biodata Penulis

Betro Pemilio Lahir di Muaro Paiti pada


tanggal 7 Juni. Mahasiswa Diploma 3 Jurusan
Teknik Pertambangan di Universitas Negeri
Padanag mengangkat judul Optimalisasi Produksi
Batuan Andesit dengan Alat Gali Muat Excavator
Komatsu PC300-8 dan Alat Angkut Dumptruck
Mitsubishi FUSO 250-PS pada Tambang Batuan
Andesit Site 1 PT. Ansar Terang Crushindo.

Heri Prabowo………………………………….

Nama Penulis Ketiga………………………….

10

S-ar putea să vă placă și