Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
that peer groups could function both as social support and as a change
among adolescents.
after treatment, one month after treatment and three months after treat
perimental group.
PENGANTAR
\
Ti
na AOatln adalah dosen Fakultas Psikologi epercayaan diri merupakan aspek
UGM. Saat inf tengah menempuh program yang dimilikinya. Tanpa adanya kepercaya
S-3 dengan minat urama psikologf Klinfs. an diri maka banyak masalah akan timbul
emiritus Fakuftas Psikologi UGM dan guru (1982), salah satu kelemahan generasi
terhadap remaja siswa SMTA di Kodya akan meningkatkan kepercayaan diri re
oleh remaja pada dasamya disebabkan cayaan diri akan memiliki ciri-ciri seperti
oleh kurangnya keparcayaan diri. Untuk yang dikemukakan oleh Guilford (1959) dan
mengatasi masalah tersebut per1u diupaya Lauster {1978) serta lnstone (1983) seba
tersebut berlangsung dalam suasana yang kan pula ciri-ciri individu yang kurang per
demokratis sehingga individu akan merasa caya diri. Me nurut pend apat Lauster(1978);
aman. Selain itu adanya kesempatan untuk da n R akhmat (1986) ciri-ciri individu y ang
memberikan bantuan kepada orang lain kurang pe rcaya dlri adalah sebagai beri kut:
dan berguna bagi orang lain sehingga me 1. lndividu merasa bahwa tindakan yang
numbuhkan konsep diri yang positif serta dilakukan tidak adekuat. la cenderung
merasa tidak aman dan tidak bebas tuasi yang membutuhkan dorongan. De
rnembuang-buang waktu dalam meng kan sarana belajar dan berlatih, serta
rendah diri dan pengecut, kurang ber untuk meningkatkan kepercayaan diri re
masalahnya, serta merasa pesimis ses hubungan antar pribadi yang dinamis
2. lndividu _merasa tidak diterima oleh ke kelompok kecil yang berupaya untuk mem
karena merasa takut disalahkan atau 1984; Fuhnnann, 1990). Menun.rtOhlsen (da
direndahkan, merasa matu jika tampil lam Sukiat, 1981 ), suasana daJam konse
3. lndividu tidak percaya terhadap dirinya kratis, yang didasari adanya rasa pene
dan mudah gugup. la rnerasa cemas da rimaan, kepercayaan dan rasa aman serta
selalu membandingkan keadaan diri dapatkan umpan balik dan latihan perilaku
bantu individu yang kurang percaya diri nguasai perasaan atau pemikiran klien,
dapat dilakukan dengan kebiasaan untuk dengan demikian klien juga mengembang
menanamkan sifat percaya diri. Hal ini da kan keberanian serta rasa percaya diri.
dilatih berpikir mandiri dan diberi suasana dalam konseling kelompok dapat meng
yang aman sehingga indMdu tidak takut ber ubah konsep dirinya sehingga menjadi lebih
buat kesalahan. Dengan adanya suasana positif. Selanjutnya dijelaskan oleh Walgito
demokratis, individu akan dapat melakukan (1993) bahwa seseorang yang memiliki
evaluasi diri dan belajar dari pengalaman. konsep diri yang positif terhadap dirinya
Selanjutnya dinyatakan oleh Coleman (1980) maka orang tersebut akan dapat menghar
bahwa melalui evaluasi diri, remaja dapat gai dirinya. Hal ini disebut sebagai sese
memahami diri sendiri dan akan tahu siapa orang yang memiliki harga diri yang tinggi
dirinya yang kemudian akan berkembang yang selanjutnya menurut Maslow (1970)
menjadi kepercayaan diri. harga diri yang tinggi merupakan dasar untuk
nya untuk mendorong keberaniannya dalam Lingkungan psikologis dan sosiologis yang
dinyatakan bahwa program konseling kelom katkan kepercayaan diri seseorang. Ung
pok merupakan salah satu upaya untuk kungan psikologis dan sosiologis yang kon
memberi bantuan pada remaja dalam si- dusif adatah lingkungan dengan suasana
demokratis, yaitu adanya suasana penuh perasaan berarti bagi anggota yang se
penerimaan, kepercayaan, rasa aman dan . lanjutnya dapat menumbuhkan konsep diri
kesempatan untuk mengekspresikan ide yang positif serta harga diri yang tinggi yang
i
de dan perasaan. Lingkungan psikologis dan akan menumbuhkan dan meningkatkan
sosiologis yang tidak kondusif adalah ling kepercayaan diri. Dibandingkan dengan
tidak menghargai pendapat orang lain dan memiliki keuntungan karena dalam konse
tidak ada kesempatan untuk mengekspre ling kelompok anggota dapat memperoleh
sikan ide dan perasaan. bantuan dan umpan balik dari konselor dan
Kepercayaan diri juga dapat ditumbuh anggota-anggota lainnya. Selain itu anggo
kan dan ditingkatkan melalui penanaman ta dapat langsung berJatih perilaku baru
sifat-sifat percaya diri dengan belajar peri dalam suatu kelompok dan hasil perilaku
laku baru, yaitu perilaku percaya diri. Pe tersebut dapat diamati dan dievaluasi baik
rilaku ini dapat dipelajari dengan meng oleh dirinya sendiri, konselor maupun
· Remaja yang mengalami masalah ku remaja yang kurang percaya diri akan
rang percaya diri dapat dibantu dengan mendapatkan lingkungan yang kondusif dan
serta melatihnya untuk belajar perilaku baru an serta kesempatan melihat dan berlatih
yaitu perilaku percaya diri. Lingkungan kon perilaku baru yaitu perilaku percaya diri.
dusif yang memberikan kesempatan bagi Mereka juga akan memperoleh kesem
remaja untuk mengekspresikan ide-ide dan patan untuk saling memberikan dukungan,
perasaannya, menerima dan memberikan bantuan dan umpan batik. Hal ini akan me
dukungan dan bantuan untuk orang lain, numbuhkan konsep diri yang positif yang
serta menerima dan memberikan umpan selanjutnya akan menumbuhkan harga diri
balik akan menumbuhkan rasa berarti bagi yang tinggi dan meningkatkan kepercayaan
yang positif. Remaja yang memiliki konsep Tujuan penelitian ini adalah untuk me
diri yang positif akan dapat menghargai ngetahui ada atau tidak peningkatan keper
dirinya, atau dengan kata lain memiliki harga cayaan diri remaja setelah mengikuti kon
diri yang tinggi. Remaja yang memiliki har seling kelompok. Tujuan lain yang ingin
ga diri yang tinggi akan mampu mengaktuali diketahui pula adalah berapa lama efek
sasikan potensi yang dimiliki atau memiliki konseling kelompok terhadap peningkatan
dan memberi ide, perasaan, dukungan Penelitian ini dilakukan dengan metode
maupun bantuan bagi anggota lain. Dalam eksperimen, yaitu metode untuk mengeta
konseling kelompok juga ada kesempatan hui pengaruh suatu perlakuan (dalam hal
berlatih dan menedma umpan balik untuk ini adalah konseling kelompok) terhadap
jawab atas pilihan yang telah ditentukan diri). Subjek penelitian dibagi menjadi dua
(mendapatkan konseling kelompok) dan me nunjukkan skala ini memiliki indeks daya
kelompok kontrol (tidak mendapat kon diskriminasi aitem dengan sekor total ber
konseling kelompok setelah penelitian ber Skala H arga Diri (SHD) digunakan
Subjek dalam penelitian ini adalah penghargaan subjek terhadap dirinya sen
remaja siswa SMA PIRI I Yogyakarta yang diri. Skala i ni disusun oleh Aziez (1994).
dengan status kurang sekali, kurang dan yang dilakukan Az iez (1994 ) menunjukkan
atau sedang. Selain itu kritena yang harus bahwa skala ini memiliki ind eks dengan dis
dipenuhi adatah bersedia mengikuti kon kriminasi aitem yang balk dengan koefisien
dalam salah satu kelompok dilakukan pada saat pra-perlakuan, segera setelah
Pengukuran kepercayaan diri, konsep dan tiga bulan setetah perlakuan. Peng
diri dan harga diri dilakukan dengan SKPO ukuran a dilakukan terhadap ketegangan
jug
Skala kepercayaan diri yang digunakan · U ntuk mengetahui peru bahan erilaku
p
dalam penelitian ini didasarkan pada kon subjek maka se lama sesi konseling k elom
sep guilford (1959) dan Lauster (1978). Ada pok dilakukan ratingoleh observerterhadap
tiga aspek kepercayaan diri, yaitu (1) perilaku subjek. Aspek-aspek yang dinilai
merasa adekuat terhadap apa yang di1aku-' meliputi: ge rak muka d an kepala, gerak tan
kan, (2) merasa dapat diterima o1eh kelom gan, gerakan dan orientasi tubuh serta ko
Pengujian telah dilakukan Pumaminingsih Konseling k elompok ini terdiri dari tujuh
dan Afiatin (1995) yang menunjukkan ba hwa pe rtemuan. Setiap pertemuan berlangsung
skala ini memifiki validitas aitem yang b aik selama dua j am. Pertemuan dilaksanakan
aitem dengan sektor 0,5 355 dan koefisien berdasar kesepakatan antara konselor dan
Skala Konsep Diri {SKD) dipakai unluk K onseling kelompok yang digunakan
mendapat data tentang seberapa baik indi dalam penelilian ini m enggunakan pende
ngan orang l ain. Skala ini disusun oleh pengenalan diri, pe mahaman peningkatan
M urdoko (1994) yang berisi empat aspek, kepercayaan diri, umpan balik serta kete-
Tabel 1. Ringkasan Uji-t Gain Score Skala Kepercayaan Diri, Skala Konsep Oiri, Skala
pengukuran sebetum perlakuan konsep diri, dan harga diri sebelum per
konsep diri, dan harga diri sebelum per dap skala ketegangan pada subjek kelom
lakuan dan segera setelah perlakuan pok eksperimen terdapat pada gambar 1 .
PSIKOLOGHCANomor6Talu\lll 1996 71
---
Tna Aliatm clan Sri MiJyani Martaniah
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
II Ill IV v VI VII
Pertemuan
Gambar 1. Hasil Pemantauan Oiri Subjek Kelompok Eksperimen Untuk Skala Ketegangan
Gambar 1 menunjukkan bahwa ada pe sivitas kelompok, pengenalan diri, pema
PEMBAHASAN
bulkan hubungan antar anggota kelompok
ada perbedaan yang signifikan antara pe tis. Menu rut pendapat Johnson dan Johnson
ningkatan diri remaja yang mengikuti kon (1991) kelompok yang kohesif merupakan
seling kelompok dengan remaja yang tidak sumber rasa aman bagi anggota sehingga
mengikuti konseling kelompok. lni men dapat mengurangi kecemasan dan mening
dukung pendapat Ohlsen (dalam Sukiat, katkan harga diri. Peningkatan harga diri
r n B 1 ) ; Widjaja (1987); dan Zener P981). pada individu menyebabkan individu dapat
Selain itu juga diperoleh has ii bahwa remaja menghargai dirinya atau memiliki harga diri
yang mengikuti konseling kelompok juga positif sehingga ia akan mempunya1 keper
mengalami peningkatan harga diri serta cayaan din yang positif pula (Branden,
dengan penelitian Omizo dan Omizo (1988). Peningkatan kepercayaan diri melalui
nat-behavior yang menekankan pada kohe- tadanan dan gladian perilaku ini sejalan
dengan hasil penelitian Jupp dan Griffitts dijelaskan oleh Hall dan Wellman (dalam
(1990). lndividu yang berhasil dalam gladian Cohen dan Syme, 1985) bahwa dukungan
perilaku dan bermain peran mengalami sosial akan efektif bila: penama, frekuensi
perubahan konsep diri menjadi /ebih positif. nya cukup; kedua, pemberi dorongan me
Selanjutnya dijelaskan oleh Maslow (1970) megang peranan yang sangat panting da
bahwa konsep diri yang positif akan ber lam proses dorongan sosial; ketlga, peran
kembang melandasi harga diri yang tinggi dorongan sostat akan efektif bita individu-
yang akhirnya mengembangkan rasa per 1ndividu yang terlibat memiliki kehangatan
caya diri yang ada pada individu. Keberha hubungan yang tinggi; keempat, bila
silan individu dalam bermain peran khusus individu-individu yang terlibat menjalin
nya perilaku yang percaya diri akan me hubungan timbal balik; dan kellma, bila hal
numbuhkan perasaan sukses. Menurut hal yang telah disebutkan di atas berlang
Russell (1986) adanya sukses yang dialami sung dalam periode waktu yang cukup
akan membuat individu percaya pada lama. Proses dalam konseling kelompok
dirinya sendiri dan akan membuat atribusi memenuhi kelima syarat tersebut sehingga
pada kemampuan dirinya terhadap sukses konseling kelompok efektif sebagai sumber
katan kepercayaan diri, namun dart hasil besar waktunya bersama ketompok teman
analisis individual, peningkatan status ke sebaya di lingkungan sekolah, bahkan ba
percayaan diri masing-masing subjek tidak nyak di antara mereka yang melakukan dan
sama. Hal ini disebabkan oleh adanya per melanjutkan interaksinya di luar sekolah
daJam proses konseling kelompok, terma lembaga pendidikan fonnal, khususnya SMU
suk di daJamnya kemauan atau kesediaan (Sekolah Menengah Umum) memiliki po
untuk ber1atih baik di dalam situasi konse tensi besar sebagai wadah kegiatan opti
ling keJompok maupun situasi senyatanya masi interaksi antar remaja. Selanjutnya
subjek yang lebih aktif selama proses di pck remaja ini dapat dilaksanakan dengan
dalam konseling dan ia juga aktif mencoba melibatkan guru bimbingan dan penyuluhan
juan yang lebih baik daripada subjek yang Efektivitas konseling kelompck secara
H.isil penelitian ini juga menunjukkan faktor pemimpin kelompok (konselor}, ang
bahwa sangat besar peran kelompok teman gota kelompok (klien) dan proses atau
sebaya melalui konseling kelompok terha metodenya (Kemp, 1970; Rose, 1989; Pra
yaan diri. Hal ini sejalan dengan hasil pene ling Kelompok ini juga akan dapat efektif
litian Afiatin, dkk. (1994) serta pendapat digunakan apabila memenuhi kriteria meli·
Cohen dan Syme (1985) bahwa kelompok putt konselor, klien dan proses. Berikut ini
teman sebaya merupakan sumber dukungan akan dijelaskan tentang konselor, klien dan
soslal yang berarti bagi remaja. Selanjutnya proses yang menunjang efektivitas konse-
kelompok akan efektif memandu konseling sas i ( melalui kete adanan l , glad an i pe ril aku,
kelompok apabila mereka telah terlatih dan umpan b ai l k ke lompok ), rasa kebe rs a
dengan baik melalui pengalaman dan su ma a , n katars s, i eks is te ns i dan pemahaman
pervisi dalarfi konseling kelompok. Selain diri . M enurut has l i eva uas t i s u bjek , faktor
i
t u menurut Johnson dan Johnson ( 1991) fak t
or dalam konseling kelompok yang
seorang konselor kelompok yang berperan membantu mereka mengalami kema j uan
sebagai fasilitator perlu memiliki penge adalah adanya kohes iv itas kelompok se·
sensitivitas untuk menghargai dan menyu pen ngkatan i kepercayaan dir nya. i
dis ebabkan ka r
ena konse li ng ke l ompok
i
l ng kelompok yang e f
ektif pe rlu d ici ptakan
prosedur y ang telah ditetapkan. Modul ko ah l maupun dalam kelo m pok masya r a
konseling kelompok ini terdi ri dar i 1O ses i kat. Kenda a l l ai n y a ng d ir asa c ukup be r a rt i
yang d lai ks ana ka n dalam 7 ka li pert emuan . ada a l h bah wa konsel i ng kelompo k me
Sec ara ga ri s be sa r taha p-ta hap datam mo m e rlukan b ebe rapa kali pe rte mu a ,
n s e hing
pe rsi apan, ta hap peran serta, ta hap trans s i i ne pa i t kont ra k yang telah dleepakatr. N a mun
da lit as penting yang ha ru s ada ada ah l turan dengan agenda keg atan i · kegiatan
pembinaan ha ra pan , i
un versal tas i , pen e- s u bjek ya ng la in. K endala - ke nd ala te rs ebut
PSIKOLOGIKANomor6Tahunlll 1998
74
- Slatus
P• • lgkatan Kepercayaan Dtr1 Remaje Melalui Konsellng Kalompok
tentunya perlu diantisipasi dan dicari alter· Data �ang dianalisis terdiri dari data hasil
Untuk mengantisipa'Si minimnya konselor konsep diri, skala harga diri, lembar ca ta tan
kek>mpok yang berpengalaman dan terlatih harian subjek, serta hasil rating observer
dan latihan bagi konselor kelompok, dan Hasil analisis individual terhadap per
tentu saja faktor supervisi yang baik serta ubahan sekor serta status kepercayaan diri
kelompok merupakan faktor yang perlu dl Tabel 2 menunjukkan bahwa peruba.han
perhatikan. Sedangkan untuk mengatasi sekor dan status kepercayaan diri masing
kendala kedua yaitu komitmen subjek (ang masing subjek berbeda. Hal ini dapat dite
gota konseling kelompok) maka perenca lusur dari hasil catatan harian subjek serta
naan konsellng kelompok perlu memper hasil rating observer selama sesi konseling
hatikan waktu pelaksanaan dan agenda kelompok menunjukkan bahwa subjek yang
kegiatan subjek, misalnya pelaksanaan lebih aktif terlibat selama proses konseling
konseling kelompok dapat dilakukan se kelompok mengalami kemajuan yang lebih
HASIL ANAUSIS DATA INDIVIDUAL DAN dari konseling kelompok ke dalam situasi
2 · 66 84 sedang 84 80
kurang cukup sedang
merasakan bahwa konseling dapat 'meru selain tampak dalam sekor skala keper
pakan sarana untuk berlatih dalam suasana cayaan diri, juga tampak dalam perila
aman dan demokratis. Meskipun hat itu ka kunya menurut pengamatan observer.
namun dengan proses berlatih, mencoba, masing-masing subjek tidak sama. Hal
melakukan evaluasi dan berlatih lagi maka ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan
situasi nyata dengan cara pandang yang proses konseling kelompok. Subjek
kurang aktif.
PENUTUP
6. Peran kelompok teman sebaya mela1ui
data kelompok dan data individual serta peningkatan kepercayaan diri remaja.
1. Konseling kelompok (KK) efektif untuk pat diajukan beberapa saran sebagai beri
diri khususnya bagi remaja yang meng cayaan diri. Penyelenggaraan konseling
alami hambatan kepercayaan diri. Pe kelompok dapat dilakukan dalam lembaga
diri dapat bertahan sampai 3 bulan se ngan memperhatikan kriteria atau persya
3. KK efektif untuk meningkatkan harga mikian apa yang telah diperoleh dalam
diri khususnya bagi remaja yang meng konseling kelompok akan terasa hasilnya
alami hambatan kepercayaan diri. Pe untuk perubahan positif individu apabila
diri dapal bertahan sampai 3 bulan kehidupan nyata. Dalam penelitian ini telah
setelah KK berakhir. Harga diri setelah terbukti bahwa subjek yang aktif menco
PSIKOLOGIKANomor6Tahunlll 1998
76
Pawigkatan Kepercayaan Oiri Remap Melalul Konselng Kelompok
hidupan nyata temyata memperoleh banyak lain itu pelaksanaannya perlu mempertim
utama, yaitu variabel bebas konseling ke Afiatin, T. 1993. Pertimbangan Konsep dan
cayaandiri. Pada variabel kepercayaan diri, Kelompok. Maka/ah. Disusun untuk Me
beberapa penelitian lain, misalnya pene menuhi Tugas Mata Kuliah Penilaian
litian lnstone, dkk. (1983); Syamsiah (1994) Klinis Program Pascasarjana UGM.
merupakan proses interaksi antar individu Branden, N. 1973. The Psychology of Sell
Ya.5i!Q mengandung fungsi terapi maka ke Esteem New York: Bantan Book Inc.
memberikan skala juga dengan peman Douglas, T. 1993. A Theory of Group Work
tauan diri (self-report) dan pengamatan Practice. London: The Macmillan Press,
Fuhrmann, B.S. 1990. Adolescence, Ado Lauster, P. 1978. The Personality Test(2nd.
lescent. Secorid Edition. Glenview Illi Ed.). London: Pan Books, Ltd.
Guilford, J.P. 1959. Personality. New York: Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi
kan Rasa Percaya Din'. (Alih Bahasa: katan Da/am Penyuluhan Kelompok.
Hendrojuwono, W. 1 99 1 . Meningkatkan Ke Omizo, M.M. and Omizo, S.A. 1988. Group
tahanan Ego dan Kontrol Ego Remaja Conselings Effects on Self Concept and
Hurlock, E.B. 1973. Adolescent Develop Prawitasari, J.E. 1991. Pendekatan Kelom
lnstone, D.; Major. D, and Bucher, 8.0. 1983. Purnamaningsih, E.H. & Afiatin, T. 1995.
Social Psychology.
Raharjo, M.D.L 1991. Hubungan Antara
Johnson, O.W. and Johnson, F.P. 1991. Join Penyingkapan Diri Dengan Kesepian
ing Together: Group Theory and Group pada Remaja Di Yogyakarta. Skripsi.
Jupp, J.J. & Griffiths, M.D. 1990. Self�Con Aakhmat, J. 1986. Psikologi Komunikasi.
78 PSIKOLOGIKA Nomor 6 T
ahun Ill 1998
Peningkatan Kepercayaan Diri Remaja Me!alui Konseting Kelompok
Success and Failure. Journal of Person Thaibsyah, M.I. 1991. Pengaruh Sistem
ality and Social Psychology, 50, 1174- Latihan Bela Diri Katedo lndpnesia
Perguruan Tinggi se-lndonesia. Depar Walgito, B. 1993. Pe ran Orang" Tua dalam
•••
'
-·