Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
a. Tuberkolusis
b. Batuk Darah(Hemoptisis)
dari glottis kearah distal, batuk darah akan berhenti sendiri jika asal
berguna untuk menyaring udara , debu dan kotoran yang masuk dalam
dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher .
faring dibagi atas tiga bagian yaitu sebelah atas yang sejajar dengan
yang dilapisi oleh otot polos dan lapisan mukosa . trakea dipisahkan
oleh karina menjadi dua bronkus yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri
bronkus utama kanan dan kiri , bronkus kanan lebih pendek dan lebih
besar daripada bronkus kiri cabang bronkus yang lebih kecil disebut
bronkiolus yang pada ujung – ujung nya terdapat gelembung paru atau
yaitu paru-paru kanan tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus . Paru-
arteri pulmonalis yang berasal dari atrium kiri.besar daya muat udara
kecil udara ini, kira-kira 1/10 nya atau 500 ml adalah udara pasang
221 )
1. Ventilasi pulmoner.
Drs.H.Syaifuddin.B.Ac.1997.hal 91)
2. Difusi Gas.
pernfasan yang berperan penting yaitu alveoli dan darah. (Ni Luh
3. Transportasi Gas
b. Patofisiologi
adanya luka yang terbuka pada kulit. Infeksi kuman ini sering terjadi
( Sylvia.A.Price.1995.hal 754 )
atau dibersinkan keluar. Dalam dahak dan ludah ada basil TBC-nya ,
Kuman terbawa angin dan jatuh ketanah maupun lantai rumah yang
Kejadian ini dapat meloloskan kuman dari kelenjar getah bening dan
menuju aliran darah dalam jumlah kecil yang dapat menyebabkan lesi
pada organ tubuh yang lain. Basil tuberkolusis yang bisa mencapai
terjadi dibawah lobus atas paru-paru atau dibagian atas lobus bawah,
dan gejala pneumonia akut. Basil ini juga dapat menyebar melalui
hari. Bila terjadi lesi primer paru yang biasanya disebut focus ghon dan
pencampuran ini juga dapat diketahui pada orang sehat yang kebetulan
terjadi pada daerah nekrosis adalah pencairan, dimana bahan cair lepas
dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang tidak lepas.Keadaan ini
(Syilvia.A Price:1995;754)
sering fatal. Ini terjadi pada batuk darah masif yaitu 600-1000cc/24
3. Dampak Masalah
a. Terhadap penderita
1999)
yang lain.
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
data, analisa data dan diagnosa keperawatan. (H. Lismidar, 1990. Hal 1)
a. Pengumpulan data
dilakukan yaitu :
batuk, nyeri dada, keringat malam, nafsu makan menurun dan suhu
badan meningkat mendorong penderita untuk mencari
pengonbatan.
antara lain ISPA efusi pleura serta tuberkulosis paru yang kembali
aktif.
penularannya.
1996).
kulit menurun
dijumpai
Hal 80)
718)
kelainan
456
h). Sistem genetalia
(1). Darah
(2). Sputum
b. Analisa data
c. Diagnosa keperawatn
1999)
1999)
Doenges, 1999)
dirumah.
Doenges, 1999)
keperawatan.
batuk.
2. Kriteria hasil :
20 kali/menit)
- dipsnea berkurang
3. Rencana tindakan
fowler tinggi.
e). Bantu dan ajakan klien berbalik posisi, batuk dan napas dalam
4. Rasional
pengobatan selanjutnya.
e). Batuk dan napas dalam yang tetap dapat mendorong sekret
laluar
trakeobroncial
dispnea.
1). Tujuan : terjadi peningkatan nafsu makan, berat badan yang stabil
b). Pastikan pola diet biasa klien yang disukai atau tidak
periodik
pernafasan
4). Rasional
masakan diet.
cairan
d). Menurunkan rasa tidak enak karena sisa sputun atau obat untuk
perlu / legaster.
sahabat.
tepat.
isolasi pernafasan.
tuberkulasis.
Kesehatan lokal.
4). Rasional
a). Orang yang terpajan ini perlu program terapi obat intuk
penyakitnya
perawatan diri.
3) Rencana tindakan
lain.
semburan pasir.
4) Rasional
peningkatan ansietas.
pernafasan.
2) Kriteria hasil :
3) Rencana tindakan :
c) Berikan klien posisi semi atau fowler tinggi, bantu klien untuk
kontraindikasi.
4) Rasional.
penafasan.
pengenceran sekret.
g) Menurunkan kekentalan dan perlengketan paru, meningkatkan
kapiler.
2) Kreteria hasil :
3) Rencana tindakan
4) Rasional
2) Kriteria hasil :
- memahami faktor yang menyebabkan gangguan tidur
3) Rencana tindakan
4) Rasional
3. Pelaksanaan
kegiatan yaitu :
konsulidasi
2. Keterampilan interpersonal, intelektual, tehnical, dilakukan dengan
4. Evaluasi
tindakan berhasil atau tidak dan sejauh mana tujuan yang telah
1. Tujuan tercapai