Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun oleh:
Danang setiyono
Era Widiyanti
Puji Sri Rahayu
Tiwi Nur Hidayah
C. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri
Rendah
1. Pengkajian
Menurut Stuard and Sudeen ( 1998 ) pengkajian pada pasien harga diri
rendah meliputi tingkah laku :
a. Menyalahkan diri atau orang lain
b. Produktivitas menurun.
c. Gangguan berhubungan
d. Rasa bersalah
e. Mudah marah
f. Pesimis terhadap kehidupan
g. Keluhan fisik
h. Menarik diri dari realita
i. Cemas dan takut
j. Menguruing diri
k. Penyalahgunaaan zat
Sedangkan menurut Towsend ( 1998 ) pada pasien dengan gangguan harga
diri rendah akan ditemukan batasan karakteristik :
a. Kurang kontak mata
b. Ungkapan yang mengaktifkan diri
c. Ekspresi rasa malu
d. Mengevaluasi diri sebagai individu yang tidak mampu untuk menghadapi
berbagai peristiwa.
e. Menolak umpan balik yang positif dan melebih-lebihkan umpan balik
yang negatif tentang dirinya.
f. Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal yang baru.
g. Hipersensitif terhadap kritik, mudah tersinggung dengan pembicaraan
orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Keliat ( 1999 ), diagnosa yang lazzim muncul pada pasien dengan
gangguan konsep diri : harga diri rendah adalah :
a. Gangguan harga diri rendaah
b. Keputus asaan
c. Isolasi sosial : menarik diri
d. Resiko perilaku social
3. Perencanaan Tindakan Keperawatan Menurut Keliat (1998)
a. Kerusakan interaksi sosial : menarik
diri berhubungan dengan harga diri rendah.
TUM:
Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.
TUK 1 :
Pasien dapat membina hu-bungan sa-ling percaya.
Menunjuk-kan ekspresi wajah bersa-habat, me-nunjukkan rasa senang,
ada kontak mata, mau berjabat ta-ngan, mau menyebut-kan nama, mau
menja-wab salam, pasien mau duduk ber-dampingan dengan pe-rawat,
mau mengutara-kan masalah yang dihada-pi.
Intervensi :
1.1. Bina hubungan saling percaya de-ngan mengung-kapkan prinsip ko-
munikasi terapeu-tik.
TUK 2 : Pasien dapat mengidentifi-kasi kemam-puan dan aspek positif
yang dimiliki
Intervensi :
TUK 3 :
Intervensi :
TUK 4 :
Intervensi :
4.1. Rencanakan ber-sama pasien akti-vitas yang dapat dilakukan setiap
hari sesuai ke-mampuan: kegiat-an mandiri, kegiat-an dengan bantu-an
sebagian, ke-giatan yang mem-butuhkan bantuan total.
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegi-atan yang boleh pasien lakukan.
TUK 5 :
Pasien dapat melakukan kegiatan se-suai kondisi sakit dan kemampuan-
nya.
Intervensi :
5.1. Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang tela
direnca-nakan.
5.2.Beri pujian atas keberhasilan pasi-en
TUK 6 :
Pasien dapat memanfaat-kan sistem pendukung yang ada, pasien dapat
memanfaat-kan sistem pendukung yang ada di keluarga
Intervensi :
6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat kli-
en dengan harga diri rendah.
6.2. Bantu keluarga memberikan du-kungan selama pasien di rawat.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan ling-kungan di rumah.
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta. Egc
Harrol, Kaplan. 1987. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta. Widya Medika