Sunteți pe pagina 1din 20

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BINAAN

ASUHAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn. “M”

Disusun Oleh :

Aqidatul Luthfiyah

(1976620006)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BHAKTI AL-QODIRI JEMBER

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Berkat dan
RahmatNya serta Hidayah – Nya penulis dapat menyelesaikan asuhan kebidanan
komunitas ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan di dalam asuhan
kebidanan komunitas ini.

Saya sangat berharap asuhan kebidanan komunitas ini dapat berguna. Saya
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam asuhan kebidanan komunitas ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya berharap
adanya kritik, saran serta usulan yang membangun guna memperbaiki asuhan
kebidanan komunitas yang saya buat.

Bondowoso, 05 April 2022

Penulis
BAB I

A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk
perwujudan orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan
masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan
melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial. PHBS Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan
edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku sehingga
masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih
dan sehat. Melalui PHBS diharapkan masyarakat dapat mengenali dan
mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya
(Notoadmodjo S, 2007). Jika seseorang tidak bisa menjaga pola hidup
bersih dan sehat maka akan menimbulkan dampak penyakit diantaranya
yaitu herpes.
Herpes adalah Herpes adalah penyakit yang ditandai dengan
munculnya lepuhan pada kulit yang berwarna kemerahan dan berisi cairan.
Penyakit herpes termasuk dalam penyakit jangka panjang. Virusnya bisa
bertahan seumur hidup di dalam tubuh seseorang.
Penyebab herpes adalah virus herpes simpleks tipe I dan II. Kedua
virus tersebut termasuk dalam virus herpes hominis yang digolongkan ke
dalam virus DNA. Penularan infeksi herpes juga bisa terjadi melalui
kontak langsung, yakni kulit dengan kulit pengidap yang terinfeksi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Herpes?
2. Apa saja klasifikasi herpes?
3. Apa penyebab Herpes?
4. Apa saja gejala herpes?
5. Bagaimana cara pencegahan herpes?
6. Bagaimana cara pengobatan herpes?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi Herpes
2. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi herpes
3. Untuk mengetahui apa penyebab Herpes
4. Untuk mengetahui apa saja gejala herpes
5. Untuk mengetahui aagaimana cara pencegahan herpes
6. Untuk mengetahui bagaimana cara pengobatan herpes
BAB II

A. Herpes
i. Definisi Herpes

Herpes merupakan nama kelompok virus herpesviridae yang dapat


menginfeksi manusia. Infeksi virus herpes dapat ditandai dengan
munculnyalepuhan kulit dan kulit kering. Jenis virus herpes yang paling terkenal
adalahherpes simplex virus atau HSV. Herpes simplex dapat menyebabkan infeksi
pada daerah mulut, wajah, dan kelamin (herpes genitalia). Herpes
merupakankondisi jangka Panjang. Akan tetapi, banyak orang yang tidak
memunculkangejala herpes padahal mereka memiliki virus herpes di dalam
tubuhnya.(Monica Shendy, 2016).

ii. Klasifikasi Herpes


1. Herpes Zoster /Varicella Zoster Virus (VZV)
Herpes zoster yang sering disebut dengan istilah shingles adalah
penyakit yang disebabkan oleh varicella zoster virus (VZV),
denganmanifestasi klinis berupa nyeri disertai blister yang muncul
mengikutidermatom saraf dan sering terbatas pada area di satu sisi
tubuh dan Varicella zoster virus (VZV) adalah virus yang
menyebabkan cacarair (chicken pox) dan herpes zoster (shingles).
Herpes zoster Varicellazoster adalah virus yang hanya dapat hidup di
manusia dan primata;(simian). Pertikel virus (virion) varicella zoster
memiliki ukuran 120-300nm. Virus ini memiliki 69 daerah yang
mengkodekan gen-gen tertentusedangkan genom virus ini berukuran
125 kb (kilobasa). Komposisi virionadalah berupa kapsid, selubung
virus, dan nukleokapsid yang berfungsiuntuk melindungi inti berisi
DNA double stranded genom. Nukleokapsidmemiliki bentuk
ikosahedral, memiliki diameter 100-110 nm, dan terdiridari 162
protein yang dikenal dengan istilah kapsomer. Virus ini
akanmengalami inaktivasi pada suhu 56-60 °C dan menjadi tidak
berbahaya apabila bagian amplop virus ini rusak. Penyebaran virus
ini dapat terjadi melalui pernapasan dan melalui vesikel pada kulit
pada penderita
2. Herpes Simplex Virus 1 (HSV 1)
Infeksi Herpes Simpleks Virus 1 (HSV 1) pada rongga
mulut merupakan suatu penyakit yang diawali gejala prodromal
yaitu demamdiikuti munculnya vesikel pada wajah, mukosa
mulut, dan bibir. HSV 1 bersifat laten di dalam tubuh dan dapat
rekuren yang dipicu oleh paparansinar matahari, stres
emosional, kondisi imunosupresi, kelainan hormonaldan trauma
saraf. Herpes Simpleks Keratitis (HSK) merupakan salah satu
penyebab kerusakan kornea
3. Herpes Simplex Virus 2 (HSV 2)
Infeksi Herpes simpleks virus (HSV) dapat berupa
kelainan padadaerah orolabial atau herpes orolabialis serta
daerah genital dan sekitarnyaatau herpes genitalis, dengan
gejala khas berupa adanya vesikel berkelompok di atas dasar
makula eritematosa. Herpes simpleks genitalismerupakan salah
satu Infeksi Menular Seksual (IMS) yang paling seringmenjadi
masalah karena sukar disembuhkan, sering berulang (rekuren),
jugakarena penularan penyakit ini dapat terjadi pada seseorang
tanpa gejala atauasimtomatis. Kata herpes dapat diartikan
sebagai merangkak atau maju perlahan (creep or crawl) untuk
menunjukkan pola penyebaran lesi kulitinfeksi herpes simpleks
genitalis.Gejala herpes meliputi lecet, bisul, nyerisaat buang air
kecil, dan keputihan. (Laissa Bonita, 2017).
iii. Penyebab
Penyebab herpes adalah virus herpes simpleks tipe I dan II.
Kedua virus tersebut termasuk dalam virus herpes hominis yang
digolongkan ke dalam virus DNA. Penularan infeksi herpes juga bisa
terjadi melalui kontak langsung, yakni kulit dengan kulit pengidap
yang terinfeksi.
Diagnosis infeksi herpes dapat dilakukan dokter berdasarkan
gejala dan temuan klinis yang ada. Namun, untuk beberapa kasus yang
meragukan, misalnya penampakan klinis sudah tidak khas lagi, maka
dapat dilakukan tes laboratorium.
Jaringan dan cairan dari vesikel kulit dapat diambil dan diamati di
bawah mikroskop. Apabila pemeriksaan laboratorium gagal
menemukan virus herpes, maka pemeriksaan lainnya yang dapat
dilakukan adalah pemeriksaan antibodi virus herpes simpleks

iv. Gejala
Gejala genital HSV adalah kondisi seumur hidup yang dapat
ditandai dengan sering gejala kekambuhan. Sebagian besar infeksi
awal tidakmenunjukkan gejala atau atipikal, karena mayoritas orang
dengan HSV-2infeksi belum didiagnosis. Meskipun HSV-1 dan HSV-
2 biasanya ditularkanmelalui rute yang berbeda dan mempengaruhi
area tubuh yang berbeda, tanda-tanda dan gejala tumpang tindih.
Episode pertama dari gejala dari genital HSV-1 infeksi tidak dapat
klinis dibedakan dari infeksi HSV-2; hanya melalui teslaboratorium
yang infeksi ini dapat dibedakan. Ketika vesikel tidak hadir,konfirmasi
laboratorium mungkin diperlukan untuk menyingkirkan penyebab lain
ulkus genital.
Kebanyakan orang akan mengalami satu atau lebih gejala
kekambuhan dalam waktu satu tahun setelah gejala pertama episode
infeksiHSV-2. Dengan genital HSV-1 infeksi, episode gejala yang jauh
lebih kecilkemungkinan kambuh. Kekambuhan gejala umumnya
kurang parah dari 13 pertama. HSV-2 infeksi biasanya menyebabkan
pelepasan virus intermiten darimukosa genital, bahkan dalam
ketiadaan gejala. Akibatnya, HSV-2 seringditularkan oleh orang yang
tidak menyadari infeksi mereka atau yangasimtomatik pada saat
kontak seksual.Gejala pada Herpes HSV 1 ( Herpes Simplex) diawali
dengan demam,nyeri otot, dan lemas. Lalu muncul rasa nyeri, gatal,
rasa terbakar atau ditusuk pada tempat infeksi. Kemudian timbul
blister, yaitu lesi kulit seperti melepuhyang pecah dan mengering
dalam beberapa hari. Blister yang pecah tersebutmengakibatkan luka
dengan rasa nyeri.Gejala pada HSV 2 ( Herpes Genetial) contohnya
gatal sekitar alatkelamin. Lalu sakit pada saat buang air kecil.
Keluarnya cairan dari vagina.
Munculnya benjolan di selangkangan dan koreng yang
menyakitkan padakemaluan, pantat, anus, atau paha. Pada pria, herpes
dapat menyebabkan kulit penis kering, perih, dan gatal.Pada VZV
(Varicella-zoster virus) gejala yang ditimbulkan ruam kulit berisi
cairan (vesikel) yang terasa gatal,demam, hilangnya nafsu
makan,sakitkepala, rasa nyeri, panas pada kulit di salah satu sisi bagian
tubuh.
v. Cara Pencegahan Herpes
Hingga saat ini tidak ada satupun bahan yang efektif mencegah
HSV.Kondom dapat menurunkan transmisi penyakit, tetapi penularan
masih dapat terjadi pada daerah yang tidak tertutup kondom ketika
terjadi ekskresi virus. Spermatisidayang berisi surfaktan nonoxynol-9
menyebabkan HSV menjadi inaktif secara nvitro. Di samping itu yang
terbaik, jangan melakukan kontak oral genital padakeadaan dimana ada
gejala atau ditemukan herpes oral.
Pencegahan Tertularnya Herpes
1) Menghindari kontak fisik dengan orang lain, terutama kontak
dari korengyang muncul akibat herpes.
2) Mencuci tangan secara rutin.
3) Mengoleskan obat antivirus topikal menggunakan kapas agar
kulit tangantidak menyentuh daerah yang terinfeksi virus
herpes.
4) Jangan berbagi pakai barang-barang yang dapat menyebarkan
virus,seperti gelas, cangkir, handuk, pakaian, make up, dan lip
balm.
5) Jangan melakukan oral seks, ciuman atau aktivitas seksual
lainnya, selamamunculnya gejala penyakit herpes
vi. Pengobatan herpes
Fokus pengobatan herpes adalah untuk menghilangkan blister,
serta untuk mencegah penyebaran herpes, meskipun koreng dan
lepuhan akibat herpes dapat hilang dengan sendirinya tanpa
pengobatan khusus. Selain itu, pemberian obat-obatan antivirus juga
bisa mengurangi komplikasi akibat herpes.
Sementara itu, untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh
herpes, tips-tips berikut ini dapat dilakukan selama masa penyembuhan
herpes, antara lain:
1) Mengonsumsi obat pereda nyeri.
2) Mandi dengan menggunakan air suam.
3) Kompres dengan air hangat atau atau air dingin pada kulit yang
terkena.
4) Menggunakan pakaian dalam berbahan katun.
5) Menggunakan pakaian longgar.
6) Menjaga area koreng tetap kering dan bersi
STIKES BHAKTI AL-QODIRI JEMBER
PRODI DIII KEBIDANAN
Jl. Manggar 139 A. Telp. (0331) 412 351 427 490
PO. Box 161 Kode Pos 68117 Patrang Jember Jawa Timur
Website : www.stikesalqodiri.ac.id email : stikes.bhaktialqodiri.jember@gmail.com

Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Tn “M” dengan Herpes

Tanggal : 26 Maret 2022

Jam : 10.00 WIB

Tempat : Rumah Tn. Supaidi

A. Data Subyektif
1. Struktur keluarga
Nama : Tn. M
Umur : 31 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Diploma IV
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dsn. Pasenan RT 23 RW 09 Ds. Pancoran
Suku/bangsa : Madura/Indonesia
Daftar anggota keluarga

Hubunga
N Umu Se Pendidika Keteranga
Nama n Pekejaan
o r x n n
Keluarga

Muhamma
Diploma Wiraswast
1 d Sonhaji 31 L Suami
IV a
Hosnan

Monivatul 26 Wiraswast
2 P Istri SMA
Insiah Thn a
Shakila
4
3 Nafisah P Anak - -
Thn
Azzahra

Genogram :

Keterangan : laki-laki
: perempuan
: garis perkawinan
: garis keturunan
: area dalam 1 KK
: Meninggal
: yang dikaji
Denah rumah

toilet
Ruang tamu Kamar 1

Kamar 2
Ruang
keluarga

Dapur

toilet Ruang Makan


2. Pengambil keputusan : Suami / Kepala Keluarga
3. Kebiasaan hidup sehari-hari
a. Makan : 3x sehari (nasi, lauk, sayur) Minum : ± 7 gelas air isi
b. Mandi : 2x sehari (dikamar mandi), gosok gigi : 3x sehari, Kramas :
2-3x seminggu
4. Penghasilan per bulan
a. Penghasilan ayah: Rp. ± 500.000-1.000.000
b. Penghasilan ibu: -
5. Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
a. Kedudukan keluarga dalam masyarakat : Sebagai anggota dari RT 23
dan
RW 09
b. Partisipasi keluarga dalam masyarakat : Keluarga selalu
berpartisipasi
aktif dalam setiap kegiatan
yang diadakan.
c. Kebiasaan dalam Keluarga Berkaitan dengan Budaya
Keluarga mengikuti dan mengadakan kegiatan pengajian yang
diadakan setiap minggunya.
d. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
Nama : Tn. Muhammad Sonhaji Hosnan
Jenis Penyakit : sedang mengalami/ menderita penyakit kulit
(herpes)di bagian leher
Nama : Ny. Monifatul Insiah
Jenis Penyakit :Tidak sedang atau memiliki riwayat sakit menurun,
menular dan menahun.
Nama : an. Shakila
Jenis Penyakit : Tidak sedang atau memiliki riwayat sakit
menurun, menular dan menahun.
e. Kebiasaan Periksa
Keluarga jika sakit memeriksakan keadaanya ke Puskesmas, PMB,
dan pustu setempat.
B. Data Obyektif

Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum Tn. M
KU : baik
Kesadaran : composmentis
2. Pemeriksaan TTV
TD : 130/70 mmHg
RR : 21 x/ menit
N : 80 x/menit
S : 36,1 (°C)
3. Pemeriksaan Fisik
Betuk tubuh : normal
Kepala : tidak ada benjolan
Rambut : bersih, tidak ada kotoran
Muka : bersih, tidak pucat
Mata : simetris, konjungtiva tidak anemis, seclera tidak
ikterus.
Hidung : bersih , tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga : simetris, tidak ada serumen.
Mulut : bersih, lembab , tidak ada stomatitis.
Gigi : tidak terdapat caries gigi
Leher : Pembesaran kel. Tyroid (-), Pembesaran kel. Vena
jugularis (-), terdapat bintik-bintik kemerahan dan
berair.
Dada : retraksi dada (-),
Payudara : Tidak dikaji
Abdomen : tidak ada bekas luka, kandung kemih kosong.
Genetalia : Tidak dikaji
Anus : haemoroid (-)
Ekstermitas
Atas : simetris kanan kiri, tidak odema.
Bawah : simetris kanan kiri, tidak odem.

4. Pemeriksaan Penunjang : -

C. Prioritas Masalah
Keterangan :

No Kriteria Skor Bobot

1 Sifat masalah
Skala :
Ancaman Kesehatan 2

Tidak/kurang sehat 3
Krisis/Masalah Kesejahteraan 1 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak dapat diubah 0
3 Potensi masalah untuk dicegah
Skala :
Tinggi 3
Cukup 2 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala :
Masalah berat harus ditangani 2
Masalah tidak perlu segera ditangani 1 1
Masalah tidak dirasakan 0
Masalah : Tn. M. menderita penyakit kulit dari 1 bulan yang lalu, dan sudah
2x datang datang ke tempat pelayanan kesehatan.

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 1/3x1 0,33 Kurangnya menjaga


kebersihan diri dan
lingkungan sekitar.

2. Kemungkinan masalah 2/2x1 1 mudah diubah karena


dapat diubah pasien sudah tau cara
penanganan pertama
pada penyakit kulit
dan dengan
memeriksakan diri ke
pustu.

3. Potensial masalah untuk 2/3x1 0,66 Masalah dapat dicegah


dicegah dengan menjaga pola
hidup dan kebersihan
lingkungannya.

4. Menonjolnya masalah 1/2x1 0,5 Masalah timbul ketika


pasien merasa gatal di
bagian tubuhnya
( leher bagian depan)

D. Plan Of Action

Masalah Kesehatan
No. Kegiatan Tujuan/hasil yang diharapkan
Keluarga
1. Kurangnya 1. Melakukan 1. Keluarga mengerti hasil
pengetahuan keluarga pemeriksaan TTV pemeriksaan.
tentang pola hidup pasien
sehat. 2. Memberikan konseling 2. Pasien mengerti mengenai
tentang pola hidup konseling kesehatan yang
bersih dan sehat. diberikan.
3. Memberikan konseling 3. Pasien mengerti dan akan
kepada pasien mengikuti anjuran yang
mengenai : diberikan
 Kondisi 4. Pasien mengerti tentang
penyakitnya teknik mencegah infeksi
 Program 5. Pasien mengerti dan akan
perawatan dan melakukanya.
pengobatan
yanga akan
dilakukan.
4. memberitahu Pasien
teknik teknik
mencegah infeksi yaitu
tidak menggaruk lesi
dan menjaga
kebersihan kulit
5. Memberitahu pasien
untuk tetap minum
obat dan memberi
salep pada area yang
gatal (kudis)

E. Kegiatan Kebidanan Keluarga

No. Masalah Kegiatan Evaluasi


kesehatan
keluarga

1. Kurangnya 1) Melakukan pemeriksaan S : pasien mengerti atas


pengetahuan TTV pasien anjuran yang disampaikan
keluarga tentang 2) Memberikan konseling O : TTV
pola hidup bersih kepada pasien mengenai : TD : 120/70 mmHg
dan sehat.  Kondisi S : 36,2 ⁰c
penyakitnya RR : 22 x/menit
 Program perawatan N : 81 x/ menit
dan pengobatan Pemeriksaan fisik :
yanga akan 1. Bentuk tubuh : normal
dilakukan 2. Leher : terdapat terdapat
3) Memberikan konseling bintik-bintik kemerahan
tentang pola hidup bersih dan berair.
dan sehat A : Tn “M” Usia 31 tahun
4) memberitahu klien teknik dengan herpes kulit
teknik mencegah infeksi P:
yaitu tidak menggaruk lesi 1) Memberikan
dan menjaga kebersihan konseling kepada
kulit. pasien mengenai :
5) Memberitahu ibu agar  Kondisi penyakitnya
memakai pakaian yang  Program perawatan
longgar dan mampu dan pengobatan
menyerap keringat. yanga akan dilakukan
2) Memberikan
konseling tentang
pola hidup bersih dan
sehat
3) memberitahu klien
teknik teknik
mencegah infeksi
yaitu tidak
menggaruk lesi dan
menjaga kebersihan
kulit.
4) Memberitahu klien
agar memakai
pakaian yang longgar
dan mampu
menyerap keringat.
BAB III
PEMBAHASAN
Tn. M merupakan salah satu warga RT 023 RW 009 Dusun Pasenan Desa
Pancoran Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso. Tn M tinggal di rumah
pribadi bersama istri satu putrinya dan orang tuanya dengan kondisi rumah
permanen, lantai keramik dan ventilasinya baik. Tn. M memiliki WC (septic tank)
disekitar rumahnya dan terdapat kandang dan kebersihan di lingkungan rumahnya
kurang tejaga . Data-data tersebut diperoleh dari kegiatan Survey Mawas Diri
(SMD).
Dari pendataan tersebut, dalam keluarga Tn. M ditemukan masalah yaitu
penyakit kulit (herpes) yang diderita oleh Ny. J sendiri. Ibu mengatakan bahwa
menderita sejak 1 bulan yang lalu, dan telah di periksakan ke Pustu. Penyakit
kulit (Herpes) yang dialami oleh Tn. M dikarenakan kurangnya menjaga
kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat.
Setelah melakukan pengkajian kepada Tn.M penulis memberikan
konseling untuk penyakit yang dideritanya. Konseling yang diberikan adalah :
1. Memberikan konseling tentang pola hidup bersih dan sehat.
2. Menganjurkan Tn.M menjaga kebersihan dirinya
3. Konseling pencegahan scabies pada keluarga.
4. Memberitahu Pasien rutin minum obat dan memberikan salep pada area
yang gatal.
Mahasiswa

(Aqidatul
Luthfiyah )

Dosen Pembimbing Pembimbing Praktik

(Aldi Febrian W, SST., M.Kes) (Hj. Kasiyati, Amd.Keb)

S-ar putea să vă placă și