Sunteți pe pagina 1din 5

LARANGAN BERBICARA AGAMA TANPA ILMU

























, .
: .

Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki
yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu,
jika kamu tiada mengetahui. ( Al-Anbiyaa':7).

Maasyirol Muslimin Rohimakumullah


Sejak tadi malam hingga sekarang dan tiga hari kemudian pada hari tasyrik umat Islam
diseluruh pelosok dunia mengangungkan sambil memuji dan me-maha-tunggal-kan Allah.
Mereka sama-sama mengucapkan takbir , tahlil dan tahmid. Begitu juga umat Islam yang
datang dari seantero dunia sekarang sedang berkumpul di padang Arafah, melaksanakan
salah satu rukun ibadah haji, dengan tiada hentinya dari ungkapan dan ucapan talbiyah :

Kalimat takbir yang dikumandangkan oleh seluruh umat Islam, begitu juga Talbiyah yang
diucapkan para jemaah haji intinya mengagungkan dan memahasucikan Allah dan
menggugah semangat juang dan korban serta menggugah kesadaran orang mukmin akan
kelemahan dan kedhaifan dirinya.. Kalimat takbir berupa ungkapan keyakinan, kepercayaan
dan kesadaran. Kalimat yang menyatakan wujud keabadiaan dan keagungan Allah, kekalnya
aturan dan ketentuan Allah, perlambang aqidah dan keyakinan simbol pandangan dan sikap
hidup, merupakan dasar pendorong utama dalam menegakkan haq dan kebenaran.
Dengan ungkapan Allah Akbar , seluruh makhluk di dunia ini termasuk manusia semuanya
kecil di sisi Allah, tidak ada yang tinggi dan tidak ada yang paling unggul.
Semua ciptaan Allah dengan segala kelemahan, banyak kekurangan dan tidak sempurna.
Betapapun pandainya manusia tetap ada batasnya. Kekuasaan ada batasnya tidak dapat
melebihi kekuasaan Allah. Bisa jadi kemarin berkuasa dan kekuasaannya luar biasa tidak ada
batasnya, kenyataan hari ini tiada berdaya bahkan dihina dan dihujat umat akibat
kesalahannya.

Maasyirol Muslimin Rohimakumullah


Memahami ilmu agama merupakan perkara sangat penting bagi setiap muslim dan muslimah.
Rasulullah SAW bersabda : Menuntut ilmu (Dien) merupakan kewajiban (Fardhu Ain) atas
setiap muslim.(Hadits Shahih, Ibnu Majah no. 224, dari Anas bin Malik).
Agama adalah apa yang telah dikatakan Allah dalam kitab-Nya Al-Quranul Karim dan sabda
RasulNya dalam Sunnahnya. Oleh karena itu berbicara masalah agama tanpa ilmu dari Allah
dan RasulNya termasuk kebodohan yang sangat berbahaya. Berbicara hanya berdasarkan
akal, perasaan, dugaan, dan perkiraan, atau pendapat pribadi semata (hawa nafsu) dapat
sesat dan menyesatkan orang lain, beberapa bahaya berbicara masalah agama tanpa ilmu :
1.

Perkara tertinggi yang diharamkan oleh Allah.

Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak
ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan
yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak
menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa
yang tidak kamu ketahui".(Al-Araf:33)
Menurut Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, Allah mengurutkan perkara-perkara yang
diharamkan menjadi empat tingkatan. Dia memulai dari yang terendah yaitu perbuatanperbuatan keji, kemudian dosa dan kezhaliman, kemudian menyekutukan Allah (syirik),
kemudian yang paling besar keharamannya yaitu berbicara tentang Allah tanpa ilmu.
Hal itu meliputi berbicara tentang Allah tanpa ilmu di dalam nama-namaNya, sifatsifatNya, perbuatan-perbuatanNya dan di dalam agamaNya dan syariatNya.
Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz berkata : Berbicara tentang Allah tanpa ilmu
termasuk perkara besar yang diharamkan oleh Allah, bahkan hal itu disebutkan lebih
tinggi dari perbuatan syirik . Karena di dalam ayat tersebut Allah mengurutkan perkaraperkara yang diharamkan mulai dari terendah sampai yang paling tinggi.

2.

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan kezhaliman terbesar.

...

"Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah
yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk
menyesatkan manusia tanpa pengetahuan?" Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Al-Anam:144)
3.

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan kesesatan dan menyesatkan orang
lain.
Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dari
hamba-hambaNya sekaligus, tetapi Dia akan mencabut ilmu dengan mematikan para

ulama. Sehingga ketika Allah tidak menyisakan seorang alimpun , orang-orangpun


mengangkat pemimpin-peminpin yang bodoh. Lalu para pemimpin itu ditanya, kemudian
mereka berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan orang lain.
(Hadits Shahih Riwayat Bukhari no. 100).
4.

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan sifat mengikuti hawa nafsu.

...

...








Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya
dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun (Al-Qashshash:50)
5.

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan sikap mendahului Allah dan
RasulNya.






Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.(Al-Hujurat : 1)

6.

Orang yang berbicara tentang Allah tanpa ilmu menanggung dosa-dosa orangorang yang disesatkan.
Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa menyeru kepada petunjuk, maka dia
mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu
tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada
kesesatan, maka dia mendapatkan dosa sebagaimana dosa-dosa orang yang
mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa mereka sedikitpun. (Hadits Shahih Muslim
no. 2674, dari Abu Hurairah).

7.

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu akan dimintai tanggung jawab.





Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya. (Al-Isra:36)
Diantara hukum yang dapat dikeluarkan dari ayat yang mulia ini ialah :

Larangan menetapkan sesuatu, baik dengan perkataan atau perbuatan tanpa ilmu.

Ilmu terlebih dahulu sebalum berkata dan berbuat.

Islam mendasari segala sesuatu dengan ilmu.

8.

Orang yang berbicara tentang Allah tanpa Ilmu termasuk Golongan yang tidak
mempercayai hukum Allah.








...

Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka
itu adalah orang-orang yang kafir. (Al-Maa-idah:44)




...

Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka
)mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (Al-Maa-idah:45









...

Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (Al-Maa-idah:47).

KHUTBAH KEDUA












.








.















.


.









.











.

. .

S-ar putea să vă placă și