Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Kr DENGAN NON UNION FRAKTUR HUMERUS DEKSTRA POST OREF DI RUANG MELATI 3 RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah IV
Hari/tanggal : Senin/26 September 2011 Jam Tempat Oleh : 12.00 WIB : Kamar 4 Bangsal Melati 3 : Adit, Decty, dan Desi
Sumber data : Klien, keluarga, dan studi dokumen Metode : Anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik, studi Dokumen.
A. Pengkajian 1. Identitas a. Klien 1) Nama 2) Umur 3) Jenis Kelamin 4) Agama 5) Status perkawinan 6) Pendidikan 7) Pekerjaan 8) Alamat 9) No. CM 10) Tgl masuk RS 11) Diagnosa Medis : Tn. Kr : 56 tahun : Laki-laki : Katolik : Kawin : SMP : Petani : Sumberijo, Wonosari, Klaten : 708662 : 23 September 2011 : Non Union Fraktur Humerus Dekstra Post Oref
b. Penganggungjawab / Keluarga 1) Nama 2) Umur 3) Pekerjaan 4) Alamat 5) Hub. Dgn Klien : Tn. Hh : 30 tahun : Swasta : Sumberijo, wonosari, Klaten : Anak
2. Riwayat Kesehatan a. Riwayat kesehatan klien 1) Keluhan utama Klien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan dengan skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat sekitar luka pembedahannya, nyeri dirasakan setiap saat. 2) Riwayat kesehatan sekarang. Beberapa jam sebelum masuk rumah sakit, klien terjatuh karena menggunakan krek pada lantai yang licin, kemudian oleh anaknya klien langsung dibawa ke UGD RS Soeradji. Oleh dokter, klien didiagnosa menderita fraktur humerus dekstra dan harus dirawat di RS. 3) Riwayat kesehatan dahulu Sekitar 5 bulan sebelum masuk rumah sakit, klien mengalami patah tulang pada bagian paha kanan dan lengan atas kanan karena terserempet oleh truk, karena itu klien dipasang plat pada paha dan lengan atas kanannya. Klien juga diberikan krek untuk alat bantu jalan.
Tn. Kr 56 thn
Keterangan :
= perempuan meninggal
= perempuan
= laki-laki
= garis keturunan
= tinggal serumah
2) Riwayat kesehatan keluarga Klien mengatakan keluarga klien tidak ada yang mengalami patah tulang seperti klien. Keluarga klien juga tidak ada yang menderita penyakit menular, turunan maupun bawaan.
3. Pola Kebiasaan a. Aspek Fisik Biologis 1) Pola Nutrisi a) Sebelum masuk rumah sakit Klien makan 3x sehari dengan nasi 2 entong, sayur, dan lauk. Tidak ada makanan pantangan. Klien minum 5 gelas (1000 ml) dalam satu hari.
b) Selama di rumah sakit Klien makan 3 kali sehari mampu menghabiskan diet dari rumah sakit. Minum 1000 ml
2) Pola Eliminasi a) Sebelum di rumah sakit Klien b.a.b 2 hari satu kali dengan konsistensi padat, warna coklat kekuningan. Klien tidak menggunakan obat pencahar. Untuk b.a.k lancar 4-6 kali sehari dengan jumlah + 200 cc, warna kuning jernih, b) Selama di rumah sakit Klien b.a.b 3 hari sekali dengan konsisten padat warna kuning. Klien tidak menggunakan obat pencahar. Untuk b.a.k 4-6 kali sehari dengan jumlah 200 cc,
3) Pola Aktivitas
a) Aktivitas sehari-hari (1) Sebelum di rumah sakit Kemampuan Perawatan Diri Makan dan Minum Mandi Toiletting Berpakaian Mobilitas di Tempat Tidur Berpindah ROM Keterangan : 0 : Mandiri 1 2 3 : Alat bantu : Dibantu orang lain : Dibantu orang lain dan alat 0 1 V V V V V V 2 3 4
4 : Tergantung total
(2) Selama di rumah sakit Kemampuan Perawatan Diri Makan dan Minum Mandi Toiletting Berpakaian Mobilitas di Tempat Tidur Berpindah ROM V V V V V 0 1 2 3 V V 4
Keterangan : 0 : Mandiri 1 : Alat bantu 2 : Dibantu orang lain 3 : Dibantu orang lain dan alat 4 : Tergantung total (b) Kebutuhan istirahat dan tidur (1) Sebelum sakit Klien menyatakan tidur nyenyak pada malam hari dari pukul 21.00 sampai 05.00. Klien jarang tidur siang. (2) Selama sakit Klien tidak dapat tidur dengan nyenyak, klien sering terbangun 2-4 kali pada malam hari karena nyeri. Malam sebelum operasi klien menggunakan obat tidur untuk membantu tidur. 4) Pola Kebersihan Diri a) Sebelum masuk rumah sakit (1) Kulit
Klien mandi 2 kali sehari menggunakan sabun. (2) Rambut Klien keramas 3 kali dalam satu minggu. (3) Mulut Klien menggosok giginya 2 kali setiap hari saat mandi. b) Selama di rumah sakit (1) Kulit Klien mandi 2 kali sehari dengan cara dilap, menggunakan sabun. (2) Rambut Klien belum pernah keramas sejak pertama masuk rumah sakit. (3) Mulut Klien gosok gigi 2 kali sehari dengan dibantu oleh keluarga klien.
b. Aspek Mental-Sosial-Spiritual-intelektual 1) Konsep diri a) Gambaran diri Klien mengatakan menerima keadaan dirinya yang sakit seperti sekarang ini, b) Identitas diri Klien dapat menyebutkan identitas dirinya dengan baik. c) Peran diri Klien mengatakan dirinya adalah seorang kepala rumah tangga, sejak kecelakaan 6 bulan yang lalu tidak bekerja, beban hidup ditanggung oleh anak dan adik klien.
d) Ideal diri Klien menyadari bahwa kecelakaan yang dialami sangat serius, sehingga memerlukan perawatan
khusus, namun klien optimis masih bisa sembuh dari penyakitnya. e) Harga diri Klien tidak malu maupun minder dengan penyakit yang dialaminya sekarang.
2) Intelektual- Sosial a) Intelektual Klien mengetahui bahwa terjadi kembali patah tulang pada lengan kanan karena jatuh dan gagal
menyambungnya tulang yang patah 6 bulan yang lalu. b) Hubungan interpersonal Hubungan klien dengan keluarganya baik. Klien juga berhubungan baik dengan pasien-pasien yang lain disekitarnya, begitu pula dengan perawat dan dokter. c) Aspek mental-emosional-melanisme koping Emosi klien terlihat stabil, koping klien positif. d) Aspek sosial Cara klien dalam berkomunikasi jelas dan mudah dimengerti oleh orang lain disekitarnya. e) Aspek spiritual Klien beragama Katolik. Klien mengatakan sakitnya tidak membuat dirinya sulit untuk melakukan kegiatan spiritualnya, sesaat sebelum operasi klien juga melakukan ibadah. 4. Pemeriksaan Fisik a. Keadaan Umum 1) Kesadaran : Composmentis
2) TB / BB 3) TD 4) Nadi
b. Pemeriksaan Cephalokaudal 1) Kepala dan rambut Bentuk kepala mesocephal, rambut ada sedikit uban, tidak ada lesi. 2) Wajah Wajah tampak pucat. Klien terlihat tegang. Mata simetris dan tampak sayu, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik. 3) Telinga Tidak ada lesi, tidak ada edema, fungsi pendengaran normal, tidak ada cairan yang keluar dari lubang telinga. 4) Hidung Tidak ada cairan yang keluar dari hidung. 5) Mulut dan tenggorokan Kemampuan bicara normal, mulut bersih, lidah lembab, gigi tampak banyak yang tanggal, tidak ada lesi dalam mulut, tidak bau mulut. 6) Leher Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan getah bening. Tidak ada lesi dan edema. Tidak ada keluhan gerakan pada leher. 7) Dada Inspeksi Auskultasi Palpasi Perkusi : Dada simetris, tidak ada lesi : Terdengar bunyi vesikuler : Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan : Sonor tampak kotor dan
8) Punggung Bentuk normal, tidak ada keluhan pada punggung. 9) Abdomen a) Inspeksi b) Auskultasi c) Perkusi d) Palpasi 10) Ektrimitas a) Atas : Jari lengkap dan terpasang infus RL 28 tpm pada tangan bagian kirinya. Sedangkan pada tangan bagi kanannya terdapat luka oref dan traksi. b) Bawah : Jari lengkap, terdapat bekas oprasi ORIF 6 bulan yang lalu pada paha kanan. 11) Genitalia dan anus Tidak terkaji : Tidak ada lesi, warna kulit merata : Peristaltik sebanyak 40x/ menit : Terdengar bunyi tympani : Tidak ada massa dan nyeri tekan
5. Pemeriksaan Penunjang Tanggal 23 September 2011 No. Parameter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 WBC RBC HBG HCT MCH MCHC PLT RDW PDW MPV P-LCR Lym % MXD % Neut % Lym# MXD# Neut# Hasil 9,5 x 1x103/uL 4,08x106/ uL 10,8 g/dl 34,8% 26,5 fL 31.0 pg 374 x 103/uL 47,1 fL 7,1 fL 6,8 fL 6,8 % 19,0 - % 14,0% 67,0 % 1,8x103/uL 11,3x103/uL 6,4 + x 103/uL Nilai normal 4,5 10,3 x 103/uL 4 5,2x106/ uL 11,5 15,5 g/dL 34-40 % 27 31 fL 33 37 pg 150 450 x106/ uL 35 47 fL 9 13 fL 7,2 11,1 fL 15 25 % 19 48 % 0 10 % 40 74 % 1 3,7x103/ uL 0 1,2x103/ uL 1,5 7x103/ Ul
B. Analisa Data No. 1. DS: y Klien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan dengan skala 6, nyeri dirasakan dan sekitar pembedanyeri setiap Data Masalah Nyeri akut Penyebab Agen cidera fisik
kemranyas terpusat luka hannya, dirasakan saat. DO: y Pasien meringgis tegang. y Pasien 2. DS: DO:
nampak dan
sangat hati-hati
3.
DS : DO : y Klien untuk
Fraktur
malam
karena nyeri. Malam sebelum klien obat tidur operasi untuk menggunakan
membantu tidur DO: y Mata klien tampak sayu 5. Risiko infeksi Dilakukannya oref
kanan
6.
DS: y Klien menyatakan tidak mandi berpakaian secara sehingga dibantu keluarganya. DO: y Rambut tampak kotor klien mandiri perlu oleh mampu dan
Defisit selfcare
fraktur
C. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik ditandai dengan DS : y Klien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan dengan skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat sekitar luka pembedahannya, nyeri dirasakan setiap saat. DO : y y Pasien nampak meringgis dan tegang. Pasien bergerak sangat hati-hati.
2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik (robekan) ditandai dengan DO : y Tangan kanannya terdapat luka oref dan traksi
3. Hambatan mobilisasi di tempat tidur berhubungan dengan fraktur ditandai dengan DO: y y Klien kesulitan untuk miring kanan dan kiri Klien tampak kesulitan untuk membetulkan posisi di tempat tidur
4. Insomia berhubungan dengan nyeri ditandai dengan DS: y Klien mengatakan tidak dapat tidur dengan nyenyak, pasien sering terbangun 2-4 kali pada malam hari karena nyeri. Malam sebelum operasi klien menggunakan obat tidur untuk membantu tidur DO: y Mata klien tampak sayu
5. Resiko infeksi berhubungan dengan dilakukannya oref ditandai dengan Faktor risiko : DS : DO : y Terdapat luka oref dan traksi pada lengan kanan bagian atas
6. Defisit selfcare berhubungan dengan fraktur ditandai dengan : DS : y DO : y Rambut klien tampak kotor Klien menyatakan tidak mampu mandi dan berpakaian
D. Perencanaan No. 1 Dx. Keperawatan Senin 26/9/11 12.30 Nyeri berhubungan Perencanaan Tujuan Senin 26/9/11 12.30 Intervensi Senin 26/9/11 12.30 Rasional Senin 26/9/11 12.30 akan
dilakukan keperawatan,
kemungkinan
dengan agen cidera selama 4 x 24 jam fisik dengan DS : y Klien mengatakan nyeri sekitar pembedahan dengan skala 6, nyeri dirasakan dan pada luka ditandai nyeri klien berkurang dengan kriteria : y Pasien mengatakan nyeri antara derajat 1-3 y Muka klien tidak 2. Pertahankan bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, bebat dan atau traksi
spasme otot terjadi sebagai respons terhadap cedera dan imobilisasi . pengkajian nyeri merupakan perencanaan keperawatan. imobilasasi 2. Mengurangi nyeri dan dasar bagi intervensi
terlihat tegang y Klien mampu tidur nyenyak tanpa bantuan obat tidur Kelompok 1
mencegah malformasi.
kemranyas terpusat
aliran
balik
sekitar
mengurangi
edema/nyeri. 4. Lakukan dan awasi latihan 4. Mempertahankan gerak pasif/aktif. otot dan kekuatan
meningkatkan
setiap saat. DO: y Pasien tegang. y Pasien bergerak sangat hati-hati. Kelompok 1 manajemen napas nyeri (latihan imajinasi nampak dan 5. Lakukan tindakan
meningkatkan
kenyamanan
meringgis
6. Ajarkan penggunaan teknik 6. Mengalihkan terhadap meningkatkan berlangsung lama. 7. Lakukan kompres dingin
dalam,
7. Menurunkan
edema
dan
merupakan
2x30 mg.
yang nyeri
dapat melalui
penghambatan
rangsang nyeri. 9. Evaluasi keluhan nyeri (skala, 9. Menilai petunjuk verval, verbal dan non masalah klien. Kelompok1 perubahan tandaperkembangan
tanda vital) Kelompok1 2 Senin 26/9/11 12.30 Senin 26/9/11 12.30 Senin 26/9/11 12.30 tempat dan Senin 26/9/11 12.30 risiko kulit yang
Kerusakan integritas Setelah jaringan bungan faktor (robekan) dengan DO: y Tangan kanannya berhu- asuhan dengan keperawatan mekanik 3x24 jam ditandai jaringan membaik criteria:
dengan 2. Masase kulit terutama daerah 2. Meningkatkan penonjolan tulang dan area distal bebat/gips. perifer dan
sirkulasi meningkatkan
y Terdapatnya tanda-
kelemasan
kulit
dan
otot
terdapat
luka
tanda
penyem-
terhadap tekanan yang relative konstan pada imobilisasi. 3. Lindungi kulit dan gips pada 3. Mencegah daerah perianal. gangguan
keadaan
perkembangan
Kelompok1
Kelompok1 3 Senin 26/9/11 12.30 Hambatan Senin26/9/11 12.30 Senin 26/9/11 12.30 Senin 26/9/11 12.30
Setelah dilakukan 1. Bantu latihan rentang gerak 1. Meningkatkan sirkulasi darah mobilisasi ditempat asuhan keperawatan pasif aktif pada ekstremitas muskuloskeletal, selama 4x24 jam klien tidur berhubungan yang sakit maupun yang mempertahankan tonus otot, mampu melakukan dengan fraktur mobilisasi sehat sesuai keadaan klien. mempertahakan gerak sendi, ditempat tidur dengan criteria: ditandai dengan mencegah kontraktur/atrofi y Klien mampu miring DS: dan mencegah reabsorbsi kanan dan kiri DO: kalsium karena imobilisasi. tanpa dibantu orang lain
y Klien untuk
kesulitan miring
y klien
mampu 2. Berikan papan membetulkan posisi kaki, diatas tempat tidur. trokanter/tangan Kelompok1 indikasi.
posisi
3. Ubah posisi secara periodik 3. Menurunkan sesuai keadaan klien. komplikasi pernapasan kulit
insiden dan
(dekubitus,
atelektasis, penumonia) 4. Dorong/pertahankan asupan 4. Mempertahankan cairan 2000-3000 ml/hari. adekuat, komplikasi konstipasi. 5. Berikan diet TKTP 5. Kalori cukup proses dan protein yang untuk dan fungsi hidrasi mencegah urinarius dan
diperlukan penyembuhan
dengan untuk
menyusun program aktivitas fisik secara individual. 7. Evaluasi kemampuan 7. Menilai masalah klien. Kelompok1 Kelompok1 4 Senin 26/9/11 12.30 Insomnia Senin 26/9/11 12.30 Senin 26/9/11 12.30 kebiasaan dan Senin 26/9/11 12.30 mengidentifikasi perkembangan
berhu- Setelah
tidur 1. Untuk
bungan denga nyeri asuhan ditandai dengan DS: y Klien mengatakan tidak dapat tidur dengan nyenyak, pasien terbangun sering 2-4 selama pasien
perubahan
yang terjadi. nyaman dan beberapa milik pribadi misalnya bantal dan guling. tidur serta
dengan criteria: y Pasien dapat tidur nyenyak terbangun nyeri y klien dapat tidur tanpa
fisiologis/ psikologis.
karena 3. Dorong beberapa aktivitas 3. Aktivitas siang hari dapat fisik hari. ringan selama siang membantu menggunakan pasien energi dan
dengan
nyenyak
tanpa bantuan obat 4. Tingkatkan tidur y Mata klien tidak kenyamanan misalnya
regimen 4. Meningkatkan efek relaksasi. waktu tidur, minum Susu mempunyai kualitas
masase,
soporifik, sintesis
menggunakan obat tidur untuk membantu tidur DO: y Mata tampak sayu Kelompok1 klien
dan tidur lebih lama. 5. Instruksikan relaksasi 6. Kurangi lampu. dalam mengbah posisi kebisingan dan 6. Memberikan situasi kondusif untuk tidur serta perubahan posisi tindakan 5. Membantu menginduksi tidur
mengubah area tekanan dan meningkatkan istirahat 8. Gunakan pagar tempat tidur 8. Pagar tempat tidur memberi sesuai indikasi keamanan dan dapat
9. Hindari terapi.
mengganggu
bila 9. Tidur tanpa gangguan lebih menimbulkan rasa segar dan pasien mungkin tidak mampu
Kelompok1
Senin 26/9/11
12.30
Senin 26/9/11
12.30
1. Diskusikan bersama klien 1. Klien mengetahui pentingnya pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian bersih. tentang arti bersih dan tanda- tanda kebersihan meningkatkan klien untuk perawatan diri. dapat keiinginan meningkatkan
berhubungan dengan DS: y Klien menyatakan tidak mandi berpakaian secara sehingga mandiri perlu mampu dan
fraktur perawatan
ditandai dengan:
baik dengan kriteria: y Klien bersih y Keluarga mampu rikan klien membeperawatan tampak
Anjarkan 2. Membantu klien lebih mudah untuk dalam untuk merawat dirinya.
melakukan tubuhnya,
oleh
3. Motivasi klien dan keluarga 3. Meningkatkan keinginan klien untuk melakukan perawatan diri setiap hari untuk melakukan perawatan diri Kelompok 1
klien
Kelompok 1
tampak kotor Kelompok 1 6 Senin 26/9/11 12.30 Risiko berhubungan dengan dilakukannya ditandai dengan Faktor tesiko: DS : DO : y Terdapat oref pada dan luka traksi lengan Senin 26/9/11 12.30 Senin 26/9/11 12.30 Senin 26/9/11 12.30 mengindikasikan infeksi
dilakukan 1. Kaji sisi oref/kulit perhatikan 1. Dapat keperawatan terbebas dari keluhan peningkatan nyeri/ rasa terbakar atau adanya edema, eritema, drainase/ bau tak enak. perawatan 2. Dapat steril sesuai kontaminasi timbulnya
lokal/nekrosis jaringan.
kanan atas.
bagian
4. Anjurkan klien dan keluarga 4. Balutan klien untuk menjaga dan lembab
bersih
dan
tidak
menghindari
Kelompok 1
balutan
pertumbuhan mikroorganisme
sampai tidak
lembab,
memegang-
megang balutan. 5. Kelola pemberian obat 5. Ceftriaxone Antibiotik merupakan yang dapat
membunuh bakteri penyebab infeksi. 6. Analisa hasil pemeriksaan 6. Leukositosis biasanya terjadi laboratorium (Hitung darah lengkap, LED, Kultur dan sensitivitas luka/serum/tulang) Kelompok 1 pada proses infeksi, anemia dan peningkatan LED dapat terjadi pada osteomielitis.
E. Implementasi dan Evaluasi No. 1. Diagnosa Keperawatan Nyeri dengan akut agen berhubungan cidera fisik Implementasi Senin, 26 September 2011 Melakukan dialami klien pengkajian 12.00 yang Evaluasi Senin, 26 September 2011 12.10
nyeri
S : Klien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan dengan skala 6, nyeri dirasakan kemranyas sekitar nyeri dan luka dirasakan
pembedahan dengan skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat sekitar luka nyeri pembedahannya, dirasakan setiap saat. DO: Pasien nampak Senin,26 September 2011 12.15
O : Pasien nampak meringgis dan tegang, pasien bergerak sangat hatihati. A:P : ajari teknik distraksi dan relaksasi
12.20
S : Klien menyatakan paham dengan teknik nafas dalam yang diajarkan perawat
O : Klien dapat mengulangi teknik nafas dalam yang diajarkan perawat A:P : Anjurkan klien mengulanginya setiap terasa nyeri
12.20
12.23
O : Tidak terdapat tanda alergi obat A:P : Berikan injeksi ketorolac pukul 22.00 WIB
12.05 bagian
12.10
S : Pasien menyatakan nyeri sedikit berkurang menjadi 5 O : pasien tirah baring A P :: ajarkan klien merubah posisi hari
selasa.
07.30
07.35
S : Klien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan berkurang menjadi skala 5. O: TD = 140 /70 mmHg Nadi =70 kali/menit Respirasi = 20 kali/menit Suhu P : Monitor ttv = 36,4C
2.
08.00
08.04
berhu-bungan dengan faktor Mengganti linen mekanik (robekan) ditandai dengan DO: y Tangan kanannya
S : Klien menyatakan nyaman dengan tempat tidurnya O : Tempat tidur klien bersih dan rapi A:P : Ganti linen setiap hari
traksi
09.00 luka
09.03
S : Pasien menyatakan balutan pada lengan kanan bagian atas tidak terlalu kencang O : Balutan klien tampak bersih tidak terdapat darah. A P :: Observasi keadaan kulit dan
3.
10.00
10.00
y Klien y Klien
kesulitan
untuk kesulitan Selasa,27 September pasien gelas/hari 10.05 minum 8-12 Selasa,27 September 10.07
miring kanan dan kiri tampak untuk membetulkan posisi Menganjurkan di tempat tidur. S : Klien menyatakan bersedia minum 8-12 gelas/hari O : Klien mengangguk-angguk A:P:-
Selasa,27 September
12.30
12.30 telah
menyatakan
menghabiskan diet yang diberikan O : Tidak tersisa makanan di piring A : Tujuan tercapai sebagian P:-
4.
Insomia
08.00
08.05 biasanya
dengan nyeri ditandai dengan Mengkaji kebiasaan tidur biasanya dan DS: perubahan yang terjadi
Klien dapat
tidak
malam hari dari pukul 21.00 sampai 05.00. Klien jarang tidur siang. Selama sakit Klien tidak dapat tidur dengan nyenyak,
dengan sering
nyenyak,
terbangun 2-4 kali pada malam hari karena nyeri. Malam sebelum operasi klien menggunakan obat tidur untuk membantu tidur DO: Mata klien tampak sayu A:-
pasien sering terbangun 2-4 kali pada malam hari karena nyeri. O : mata klien tampak sayu
08.05
O : Tempat tidur klien bersih dan rapi A:P : Ganti linen setiap hari
12.00
12.05
Menganjurkan pasien minum segelas S : klien mengatakan akan minum susu susu hangat sebelum tidur sebelum tidur O : Pasien menganguk-angguk A:P:-
07.30
Rabu, 28 September 2011 O: Klien tampak mengantuk A: Tujuan belum tercapai P:-
07.35
Mengobservasi kualitas tidur tanggal S: Klien tidur dengan bantuan obat tidur.
5.
Defisit selfcare berhubungan Selasa, 27 September 2011 dengan dengan: fraktur ditandai Mendiskusikan bersama
13.00
13.00
klien S : Klien menyatakan paham dengan dengan apa yang dikatakan perawat
cara menjelaskan pengertian tentang O : Klien mengangguk-angguk menyatakan tidak arti bersih dan tanda- tanda bersih mandi dan secara perlu Rabu, 28 September 2011 16.10 S : Keluarga klien menyatakan paham dengan 16.05 untuk perawat O : Keluarga klien mengangguk-angguk paham P : Observasi kebersihan klien apa yang dikatakan A:P:-
dibantu oleh keluarganya. DO: y Rambut klien tampak kotor Rabu, 28 September 2011 Mengajarkan membantu keluarga klien klien
dalam melakukan
16.15
S : Keluarga klien dan klien menyatakan bersedia melakukan perawatan diri Rabu, 28 September 2011 16.10 setiap hari
Memotivasi klien dan keluarga untuk O : melakukan perawatan diri setiap hari A:-
P:-
17.00
Rabu, 28 September 2011 S: O: Klien tampak bersih A: Tujuan tercapai P: Motifasi keluarga
17.05
klien
untuk
6. . Resiko infeksi berhubungan Selasa, 27 September 2011 dengan dilakukannya ditandai dengan Faktor risiko: DS : DO : y Terdapat luka oref dan traksi pada lengan kanan bagian atas. keluhan peningkatan nyeri/ rasa
10.00
10.00 rasa
terbakar,tidak ada edema ataupun eritema O : Sisi oref tampak bersih A : tujuan tercapai sebagian P : lakukan perawatan luka oref
10.10
O : TD = 140/70 mmHg, N = 84x/menit, RR = 24x/menit, Suhu : 370C A:P : monitor ttv sore pukul 16.00
10.15
S : Klien dan keluarga menyatakan mengert mengerti d paham dengan Selasa, 27 September 2011 10.10 A:P:anjuran perawat O:Mengukur tanda-tanda vital (suhu)
10.00
Menganjurkan klien dan keluarga klien O : tidak terdapat tanda alergi obat
untuk menjaga kebersihan balutan dan Mengerti terhadap apa yang dikatakan jangan sampai lembab, dengan tidak perawat. memegang-megang balutan O:A:P:-
10.00
10.00
08.50
09.10
O : Luka tampak bersih, tidak ada pus. A:P : lakukan perawatan luka oref jika balutan terlihat kotor