Sunteți pe pagina 1din 7

BAB II PEMBAHASAN

A.

Definisi Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna, gangguan kesadaran, dan lebih banyak menyerang pada anak usia 12 13 tahun ( 70% - 80% ), pada usia 30 - 40 tahun ( 10%-20%) dan diatas usia pada anak 12-13 tahun sebanyak ( 5%10% ). ( Kapita selekta kedokteran edisi 3 ). Typus abdominalis adalah Penyakit infeksi akut usus halus yang di sebabkan oleh Salmonella Typosa O, Salmonella H, Salmonella paratypi A, dan salmonella paratypi B (Soeparman 1997). Penyakit typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut dengan gejala demam lebih dari 1 minggu. Gangguan pencernaan yang terjadi adalah bibir kering, lidah kotor, selaput putih, perut kembung nyeri tekan. Pada umumnya diare, kesadaran menurun ringan sampai berat umumnya apatis penurunan kesadaran.

B.

Epidemiologi Infeksi berasal dari penderita atau seorang yang secara klinik tampak sehat tetapi yang mengandung kuman yang keluar bersama faccesnya atau bersama kemih (carrier). Kuman-kuman ini mengkontaminasi makanan, minuman dan tangan. Lalat merupakan penyebar kuman typhus terpenting, karena dari tempat kotor ia dapat mengotori makanan.

Masa inkubasi (masa sejak terpapar oleh virus sampai timbulnya gejala pertama) berkisar antara 1-3 minggu (rata-rata 10-14 hari).

C.

Etiologi 1. Salmonella typhi / Salmonella Typhosa. Merupakan kuman basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak berspora yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen yaitu: a. b. c. 2. 3. 4. 5. antigen O (somatic, terdiri darizat komplekliopolisakarida). antigen H(flagella). antigen V1 dan protein membrane hialin.

Salmonella parathypi A Salmonella parathypi B Salmonella parathypi C Feses, urin dan muntahan penderita

D.

Risiko Faktor 1. Kebiasaan jajan di tempat-tempat yang tidak memenuhi syarat kesehatan. 2. 3. Lingkungan yang kotor Daya tahan tubuh yang rendah

E.

Patofisiologis Salmonella tyhpi masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan dan atau minuman yang tercemar. Sebagian kuman akan mati akibat barier asam lambung, tapi sebagian lagi akan lolos ke dalam usus. Sesampainya di usus, bakteri akan menembus masuk ke dinding usus halus melalui kelenjar yang disebut plak Peyer dan menimbulkan peradangan di sana. Bakteri ini kemudian berkembang biak dalam makrofag plak peyer tersebut. Lama-kelamaan plak Peyer yang membesar akan menekan dinding usus sehingga terjadi nekrosis dan akhirnya pecah. Akibatnya kuman akan tersebar melalui darah (septikemi) ke seluruh organ tubuh

Kelainan yang timbul pada jaringan limfoid usus dapat dibagi atas beberapa tingkat : 1. Tingkat I : a. Waktu inkubasi Proloiferasi sel retikuloendotel yang mempunyai daya fagosit dan membentuk sel-sel besar, mengandung satu inti yang jelas (mononukleus) dan mempunyai sitoplasma yang berlebihan berwarna merah (eosinofil). Dalam sitoplasma sel-sel ini terdapat kuman atau sisa-sisa jaringan nekrotik dan eritrosit

(erythrophagocytosis). Sel-sel ini disebut pula sel typhus. Akibat kerusakan pada susuan retikuloendotel sum-sum tulang dan tempat hemopoiesis, maka pembentukan lekosit berkurang. b. c. Pelebaran pembuluh darah (hiperemi) ; lekosit jarang. Bercak-bercak peyer dan lymphonoduli akibat hiperemi dan hiperplasi tampak membengkak dan menonjol di atas permukaan selaput lendir. 1 minggu.Lamanya 2. Tingkat II : a. Nekrosis daripada jaringan limfoid yang membengkak itu dan mengeras seperti kerak dan disebut tingkat keropeng. 3. Tingkat III : a. Keropeng yang terdiri atas jaringan limfoid nekrotik dilepaskan, terjadilah tukak (ulkus). Tukak itu bertempat pada bercak peyer dan berbentuk lonjong dan memanjang menurut poros usus. Dasar tukak diliputi fibrin yang mengandung lekosit dan jaringan nekrotik dan secara mikroskopik tempat makrofag pada semua lapisan usus. 4. Tingkat IV : a. Tingkat resolusi (pembersihan) atau penyembuhan, jika terjadi perforasi. b. Tukak sembuh dengan regenerasi mukosa yang sempurna tanpa parut dan tanpa stenosis.

F.

KLASIFIKASI 1. Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya

mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna , gangguan kesadaran. 2. Paratypus adalah jenis typus yang lebih ringan , mungkin sesekali penderita mengalami buang - buang air. Jika diamati, lidah tampak berselaput putih susu, bagian tepinya merah terang. Bibir kering , dan kondisi fisik tampak lemah , serta nyata tampak sakit. Jika sudah lanjut , mungkin muncul gejala kunin,sebab pada tipus oragan limfa dan hati bias membengkak seperti gejala hepatitis.

G.

Manifestasi klinis 1. Tanda tanda a. Demam Pada minggu pertama demam berangsur naik berlangsung pada 3 minggu pertama, pada minggu ke 3 suhu berangsur-angsur turun dan kembali normal. Demam tidak hilang dengan pemberian antiseptic, tidak menggigil dan tidak berkeringat. Kadang pasien disertai epitaksis b. Gangguan pada saluran pencernaan. 1) Halitosis 2) Bibir kering 3) Lidah kotor berselaput putih dan pinggirannya hiperemesis 4) Perut agak kembung 5) Mual 6) Splenomegali disertai nyeri pada perabaan 7) Pada permulaan umumnya terjadi diare 8) Kemudian menjadi obstipasi c. Gangguan kesadaran 1) Kesadaran menurun ringan sampai berat 2) Umumnya apatis

3) Bradikardi relative 4) Umumnya tiap kenaikan 1celcius di ikuti penambahan denyut nadi 10-15 kali permenit 2. Gejalanya - Penderita mulai cepat lelah - Malaise - Sakit kepala - Rasa tidak enak di perut - Nyeri seluruh tubuh - Hal tersebut dirasakan antara 10-14 hari a. Perdarahan usus dapat terjadi pada saat demam masih tinggi di tandai dengan: 1) suhu mendadak turun 2) nadi meningkat cepat dan kecil 3) tekanan darah menurun 4) pasien terlihat pucat kulit terasa lembap 5) kesadaran makin menurun Jika pendarahan ringan mungkin gejalanya tidak terlihat jelas, karena darah dalam feses hanya bisa di buktikan dengan tes benzidin. Jika ini terjadi, tindakannya adalah: menghentikan makan dan minum, segera pasang infuse jika sebelumnya tidak di pasang segera hubungi dokter selain pemberian pengobatan untuk menghentikan pendarahan dapat di lakukan eskap gantung untuk mengganti alat tenun harus 2 - 3 orang, paisen tidak boleh di miringkan , pengawasan observasi TTV lebih sering b. Perforasi usus dapat terjadi pada minggu ke 4 dimana suhu sudah turun. Walau suhu sudah normal istirahat masih di teruskan 2 minggu dengan gejala: pasien mengeluh sakit perut hebat dan akan nyeri lagi apabila di tekan perut terlihat tegang dan kembung anak menjadi pucat, dapat juga keringat dingin nadi kecil dan pasien menjadi scohk jika di jumpai gejala demikian tindakannya

adalah : segera hubungi dokter siap foto roentgen biasanya di kunsul ke bagian bedah

H.

Pemeriksaan laboratorium 1. Pemeriksaan yang berguna untuk menyokong diagnosis a. Pemeriksaan darah tepi Terdapat gambaran leukopenia limfositisis relatif dan

aneosinofilik pada. Permulaan sakit, anemia dan trombositopenia ringan. b. Pemeriksaan sumsum tulang Terdapat gambaran hiperaktif RES dengan adanya makrofag, sedangkan sistem eritropoeisis, granulopoesis dn trombopoesis berkurang. 2. Pemeriksaan laboratorium untuk membuat diagnosis dilakukun pada saat penderita masuk dan setiap minggu berikutnya. a. Biakan Empedu Basil ditemukan pada darah pada minggu kedua sakit, kemudian dapat ditemukan pula pada urin dan feses. b. Pemeriksaan Widal dasar pemeriksaan yaitu reaksi aglutinasi, positif jika terjadi aglutinasi. I. Komplikasi 1. Pada Usus Halus Jarang terjadi, tapi sering fatal yaitu a. Perdarahan Usus. Jika perdarahan banyak maka terjadi melena disertai nyeri perut dan tanda renjatan b. Perforasi Usus Timbul biasanya pada minggu ketiga terjadi pada bagian distal ileum. c. Peritonitis.

Biasanya menyertai perforasi tetapi dapat terjadi tanpa perforasi . ditemukan gejala abdomen yang akut yaitu nyeri perut yang sangat hebat, dinding abdomen yang tegang ( defens musculair ) dan nyeri tekan. 2. Di luar Usus Halus Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis yaitu meningits, kolesistitis, ensefatopati, bronchopneumania ( akibat infeksi sekunder ), dehidrasi dan asidosis.

S-ar putea să vă placă și