Sunteți pe pagina 1din 10

PENYAKIT HUNTINGTON

I. PENDAHULUAN Penyakit genetik adalah penyakit yang diperoleh manusia dari bapak/ibu mereka. Atau sering dikenal dengan penyakit turunan. Manusia diciptakan dari sperma laki-laki dan sel telur wanita yang ukurannya sangat-sangat kecil. Bisa kita gambarkan seumpana biji tumbuhan yang sedemikian kecil, tapi bisa tumbuh menjadi sedemikian besar. Sel sperma dan sel telur itu adalah material genetik dari ayah dan ibu yang mengandung semua informasi-informasi genetik yang akan menentukan karakter anak manusia tersebut. Mulai dari karakter fisik seperti warna kulit, bentuk muka, warna rambut, jenis rambut, tinggi rendah dll sampai dengan nonfisik seperti intelegensia dan juga penyakit. Nah, karena disini merupakan penggabungan dari dua material genetic (dari ayah dan ibu) maka karakter yang akan muncul adalah yang paling kuat dari mereka. Contoh mudahnya, ayahnya berambut keriting, ibunya berambut lurus, maka anaknya bisa berambut keriting, bisa lurus atau berombak (setengah keriting setengah lurus) tergantung dari material genetic siapa yang lebih kuat. Sama halnya dengan penyakit. Ada material genetic yang membawa karakter yang akan muncul sebagai kecacatan fisiologis atau penyakit bawaan. Misalnya dari gen ayah mempunyai riwayat penyakit alergi, tetapi dari gen ibu tidak mengandung penyakit alergi maka anaknya bisa terturun alergi, bisa tidak alergi tergantung material genetic mana yang lebih kuat. Namun, disini karena adanya penggabungan 2 material genetic, maka juga dikenal dengan sifat yang muncul dan sifat yang tidak muncul (alias membawa). Bisa jadi anak tersebut tidak muncul alerginya, tetapi dia membawa sifat alergi yang tidak muncul pada dirinya dari ayahnya. Pada intinya bahwa sel sperma dan sel telur sudah membawa informasi genetic yang akan diturunkan kepada anaknya. Begitu juga bila pada sel induknya mempunyai kecacatan yang membawa akibat pada kesehatan fisik maupun penyakit pada sang anak. Penyakit-penyakit herediter ini dulu tidak bisa disembuhkan secara total, artinya menghilangkan penyebabnya, kebanyakan obat untuk penyakit ini hanya mengurangi gejala yang muncul. Misalnya pada penyakit alergi terhadap hawa dingin, maka obat anti alergi akan

senantiasa diperlukan saat cuaca dingin untuk mengurangi gejala alergi yang muncul. Kalau tidak menggunakan obat maka gejala alerginya (entah itu sesak nafas atau gatal-gatal akan senantiasa terasa). Orang yang terkena diabetes genetic seumur hidupnya juga memerlukan suntikan insulin. Tetapi dewasa ini mulai berkembang dengan pengobatan yang mengacu pada perbaikan material genetic (farmakogenomik). Namun hal ini juga diperdebatkan seperti soal bayi tabung atau cloning. Penyakit-penyakit genetic yang banyak dikenal adalah penyakit alergi, penyakit diabetes tipe 1 yang membuat anaknya tidak bisa memproduksi hormone insulin, Huntington, dan lainlain.

II. ISI 2.1. Pengertian Penyakit Huntington (korea Huntington) adalah suatu penyakit keturunan dimana sentakan atau kejang dan hilangnya sel-sel otak secara bertahap mulai timbul pada usia pertengahan dan berkembang menjadi korea, atetosis serta kemunduran mental. Penyakit Huntington adalah kelainan otak degeneratif. Ini merupakan penyakit warisan dan menghasilkan fisik, mental dan emosional perubahan. Ini menghasilkan gerakan tersentaksentak tak sadar sebagai penyakit berkembang. Gangguan ini diberi nama setelah dokter Amerika George Huntington yang menggambarkannya pada 1872.

2.2. Gejala Gejala penyakit ini dapat dimulai pada usia berapa pun tetapi usia rata-rata onset penyakit adalah 35-44 tahun usia. Sebelumnya, mereka sehat dan tidak terdeteksi adanya kelainan pada diri mereka. Penyakit ini mempengaruhi tubuh, pikiran dan emosi. Pada stadium awal penyakit ini, gerakan abnormal bercampur dengan gerakan yang sedang dilakukan oleh penderita sehingga gerakan abnormal tersebut hampir tidak diperhatikan. Tetapi lama-lama gerakan abnormal ini semakin jelas. Pada akhirnya gerakan abnormal yang terjadi akan mempengaruhi seluruh tubuh sehingga hampir tidak mungkin penderita melakukan kegiatan makan, berpakaian dan bahkan duduk terdiam. Perubahan mental pada awalnya samar-samar. Penderita secara bertahap menjadi mudah tersinggung dan mudah gembira, mereka bisa kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-harinya. Selanjutnya penderita menjadi tidak bertanggungjawab dan seringkali bepergian tanpa tujuan yang pasti. Penderita kehilangan kendali terhadap hasratnya dan menjadi promiskuitas (melakukan hubungan seksual dengan siapa saja. Bertahun-tahun kemudian, penderita akan kehilangan ingatannya dan kehilangan kemampuannya untuk berfikir secara rasional. Lalu, biasanya penderita mengalami depresi berat dan melakukan usaha bunuh diri.

Pada stadium lanjut, hampir semua fungsi penderita mengalami gangguan dan penderita memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan fungsinya. Kematian seringkali dipicu oleh pneumonia atau karena terjatuh, yang biasanya terjadi 13-15 tahun setelah timbulnya gejala pertama. Penyakit ini diwariskan dominan maka anak memiliki risiko 50 persen mewarisi itu. Tidak ada obat untuk penyakit ini tetapi perawatan yang tersedia untuk menyediakan beberapa lega. Komplikasi yang mengembangkan dengan penyakit mengurangi harapan hidup sampai 20 tahun setelah diagnosis.
Sebuah huntingtin mutan protein yang diproduksi dan ini menyebabkan perubahan dalam otak. Proses ini irreversibel. Hampir 7 orang dalam populasi 100.000 yang dapat dipengaruhi oleh penyakit

ini.

2.3. Penyebab Penyakit Huntington Penyakit Huntington disebabkan oleh kelainan genetik. Nama gen yang menyebabkan penyakit Huntington adalah Huntingtin (HTT), Huntingtin diekspresikan di semua sel manusia dan mamalia, tepatnya di otak dan testis. Fungsi protein HTT sendiri belum diketahui dengan jelas,
tetapi berperan dalam transkripsi, dan transport intraseuler. Mekanismenya protein HTT(Huntingtin) berinteraksi dengan 100 protein yang lainnya, dan hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan menyebabkan mutasi HTT. Mutasi HTT ini menjadi racun untuk beberapa sel, khususnya sel otak. Kerusakan biasanya terjadi di bagian striatum, tetapi akan menyebar ke seluruh daerah otak. Ketika mulai menyebar, akan muncul gejal-gejala Penyakit Huntington.

sumber : http://learn.genetics.utah.edu/content/disorders/whataregd/hunt/

Huntington gen (htt) terletak pada lengan pendek kromosom 4. Htt berisi tiga urutan basa DNA - sitosin-adenin-guanin (CAG) yang diulang beberapa kali.

Gambar Kromosom 4 (Gen Huntington), sumber : http://learn.genetics.utah.edu/content/disorders/whataregd/hunt/

sumber: Avice, C.J. The Genetic Gods. Jakarta: Penerbit Serambi. Jakarta.

CAG adalah kode genetik untuk asam amino glutamin. Berulang-ulang bagian dari gen ini dikenal sebagai daerah PolyQ. Jumlah pengulangan CAG berbeda-beda antara individu, biasanya antara 10 sampai 26 kali. Orang yang terkena Huntington mengalami pengulangan CAG yang sangat tinggi, biasanya 40 atau lebih. Jika berulang 39 kali atau lebih, maka pada usia baya pemiliknya akan mulai kehilangan keseimbangan, semakin tidak mampu menjaga diri atau merawat diri dan dapat meninggal lebih cepat. Kemerosotan di mulai dengan agak berkurangnya kemampuan intelektual, diikuti dengan kaki mengentak-ngentak dan akhirnya akan menderita depresi parah, kadang-kadang disertai halusinasi.

Klasifikasi berdarkan pengulangan trinukleotida: Jumlah Pengulangan <28 28-35 36-40 >40 Klasifikasi Normal Intermediate Reduced Penetrance Full Penetrance Status Penyakit Unaffected Unaffected +/- Affected Affected

Penyakit Huntington merupakan warisan autosom dominan. Cacat ini ditularkan oleh salah satu orangtua. Keturunan memiliki 50 persen kemungkinan mewarisi penyakit ini. Karena penyakit ini merupakan penyakit autosomal dominan warisan, jadi satu salinan-warisan dari kedua orang tua-sudah cukup untuk menyebabkan sifat ini muncul. Hal ini sering berarti bahwa salah satu orang tua juga harus memiliki sifat yang sama, kecuali jika telah muncul karena mutasi baru.

Gambar Pewarisan Penyakit Huntington, sumber : http://www.sciencemuseum.org.uk/exhibitions/genes/201.asp

Penyakit ini disebabkan oleh gen yang rusak yang diwarisi dari orangtua. Gangguan ini akan ditransfer dari induk kepada keturunannya dengan probabilitas 50 persen. Pengujian genetik adalah mungkin untuk menghitung jumlah pengulangan CAG di masing-masing alel htt. Telah diketahui juga bahwa ketika penyakit ini ditransfer dari ibu ke anak, pengulangan CAG dalam anak tetap sama seperti ibu. Jika transfer berasal dari ayah, pengulangan CAG akan meningkat pada anak. Oleh karena itu, dari generasi ke generasi keparahan penyakit dapat meningkat jika itu hasil transfer dari ayah.

2.4. Penelitian Penyakit Huntington 1. Heiser dan Lecerf telah mempublikasikan hasil penelitian merekamengenai

pengembangan antibodi yang dapat menghambatagregasi protein Huntingtin. Heiser mendapatkan antibodi yang diberi nama 1C2 yang berikatan dengan sekuen polyQdari protein Huntingtin. Sementara Heiser memperoleh antibodi C4yang mengenali sekuen nomor 1-17 protein Huntingtin.Terakhir, protein alfa synuclein penyebab penyakit parkinsontelah coba dihalangi pengendapannya dengan antibodioleh Emadi tahun 2004. Antibodi yang dikembangkan mengenali dualokasi sekaligus dalam protein alfa synuclein, yaitusekuen nomor 27-37 dan nomor 101-111.

2.

Penggantian sel saraf yang hilang pada penderita Huntington, atau disebut transplant

saraf, ternyata memberi perbaikan kondisi dan stabilitas pada pasien Huntington selama beberapa tahun. Demikian menurut hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan Perancis .

sumber: http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=147

Prosedur yang dilakukan meliputi penggantian neuron striatal yang hilang dengan neuroblast triatal dan precursor neural yang diperoleh dari embryo. Transplant ini kemudian tumbuh membentuk sel-sel dewasa. Studi sebelumnya menemukan bahwa pasien penderita Huntington yang menjalani operasi implant saraf intracerebral mengalami perbaikan pada keahlian motorik dan kognitif dua tahun setelah prosedur tersebut. Pada studi terbaru ini, sebanyak lima orang pasien diamati setiap tahun selama hampir enam tahun setelah mendapatkan prosedur implant.

2.5. Kasus Penyakit Huntington Distribusi global Penyakit Huntington cukup menarik. Umumnya penyakit tersebut diasosiasikan dengan populasi Eropa Barat, namun kasusnya juga ada di wilayah lain seperti Tasmania dan Papua Nugini. Pada kasus Tasmania, seorang Janda, yang pada 1848 meninggalkan desanya di Somerset, Inggris dan pindah ke Australia bersama 13 anaknya. Pada 1964, sebagian besar di antara 120 orang penderita Huntington di Tasmania merupakan keturunan keluarga tersebut.

Pada kasus Papua Nugini, kemungkinan Penyakit Huntington dibawa oleh para pemburu ikan paus dari New England pada awal abad ke-20. Buku harian mereka menceritakan bahwa kapal mereka dikunjungi oleh warga pribumi yang telanjang dan ramah dan selanjutnya beberapa anak hasil perkawinan warga pribumi dengan para pelaut mewarisi gen salinan Penyakit Huntington. Data epidemiologis menunjukkan bahwa Penyakit Huntington umumya menyebar melalui migrasi manusia dari Eropa Barat. Kasus penyebaran Penyakit Huntington tertinggi di dunia terletak di desa-desa terpencil sepanjang pantai Danau Maracaibo, Venezuela. Penyakit tersebut datang (kemungkinan dari seorang pelaut Inggris) pada awal abad ke-19 dan selanjutnya mengalami peningkatan frekuensi hingga lebih dari 70 kali lipat frekuensi biasanya di Eropa Barat.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2009. Transplantasi Sel Saraf untuk Penderita Huntington. http://www.majalahfarmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=147

Anonymous, 2009. Huntingtons Disease.http://en.wikipedia.org/wiki/Huntington%27s_ disease Arief B Witarto. Protein Tanpa Bentuk yang Menjaga Fungsi Otak.http://bioteknews. blogspot.com/2005/05/protein-tanpa-bentuk-yang-menjaga.html

Avice, C.J. The Genetic Gods. Jakarta: Penerbit Serambi. Jakarta.

Walker, 2009. Huntington Disease.http://biochem118.stanford.edu/Papers/Diseases/ Walker%20Review%20of%20Huntington%20Disease.pdf

S-ar putea să vă placă și