Sunteți pe pagina 1din 8

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara maju. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabakan kematian secara langsung, namun gangguan tersebut dapat menimbulkan ketidakmampuan individu dalam berkarya serta ketidaktepatan individu dalam berprilaku yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif. Contohnya masalah konsep diri. Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu. Kehidupan yang sehat, baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang baik dan stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina hubungan interpersonal. Meski konsep diri tidak langsung ada, begitu individu di lahirkan, tetapi secara bertahap seiring dengan tingkat pertumbuhan dan perkembanga individu, konsep diri akan terbentuk karena pengaruh ligkungannya . selain itu konsep diri juga akan di pelajari oleh individu melalui kontak dan pengalaman dengan orang lain termasuk berbagai stressor yang dilalui individu tersebut. Hal ini akan membentuk persepsi individu terhadap dirinya sendiri dan penilaian persepsinya terhadap pengalaman akan situasi tertentu. Gambaran penilaian tentang konsep diri dapat di ketahui melalui rentang respon dari adaptif sampai dengan maladaptif. Konsep diri itu sendiri terdiri dari beberapa bagian, yaitu : gambaran diri (body Image), ideal diri, harga diri, peran dan identitas. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dengan kejadian gangguan konsep diri: harga diri rendah, maka kami ingin mengetahui bagaimana cara pemberia asuhan keperawatan yang tepat pada penderita gangguan konsep diri: harga diri rendah.

C. Tujuan Mampu memahami teori gangguan konsep diri: harga diri rendah Mengetahui penyebab, gejala, dan perjalanan penyakit pada kasus gangguan konsep diri : harga diri rendah. Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah.

BAB II LANDASAN TERORI

A.

Kasus (Masalah Utama)

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

B.

Pengertian. Harga Diri Rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan

menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. (Budi Ana Keliat, 1999). Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ). Menurut Schult & Videbeck ( 1998 ), gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diiri dan kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung

C. 1.

Proses Terjadinya Masalah Penyebab Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua

yang tidak realistik, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistik. Stressor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal, seperti : trauma fisik maupun psikis, ketegangan peran, transisi peran situasi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian, serta transisi peran sehat sakit sebagai transisi dari keadaan sehat dan keadaan sakit.

2. -

Tanda dan gejala Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit

Rasa bersalah terhadap diri sendiri

Merendahkan martabat sendiri, merasa tidak mampu Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri Percaya diri kurang Mencederai diri

3.

Akibat Klien yang mengalami gangguan harga diri rendah bisa mengakibatkan gangguan

interaksi sosial : menarik diri, perubahan penampilan peran, keputusasaan maupun munculnya perilaku kekerasan yang beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan.

D.

Pohon Masalah Tidak efektifnya koping individu

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

Isolasi sosial : menarik diri

E. 1.

Masalah Keperawatan Masalah keperawatan a. b. c. Isolasi sosial : menarik diri Gangguan konsep diri : harga diri rendah Tidak efektifnya koping individu

F. 1. 2.

Diagnosa Keperawatan Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya doping individu.

G.

Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan 1: Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan menarik diri 1. Tujuan umum : Klien tidak terjadi gangguan interaksi sosial, bisa berhubungan dengan orang lain dan lingkungan. 2. a. Tujuan khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan : Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya Sediakan waktu untuk mendengarkan klien Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri

b. c.

Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Tindakan : Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Tindakan : Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah

d.

Klien dapat menetapkan/ merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

Tindakan : Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai

kemampuan Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien

Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

e.

Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan : Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan Beri pujian atas keberhasilan klien Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

f.

Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan : Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

Diagnosa Keperawatan 2: Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan tidak efektifnya koping individu. a. Tujuan umum : Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan meningkat harga dirinya. b. 1. Tujuan khusus : Klien dapat membina hubungan saling percaya

Tindakan : Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya Sediakan waktu untuk mendengarkan klien Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri

2.

Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Tindakan : Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

3.

Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Tindakan : Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah

4.

Klien dapat menetapkan/ merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

Tindakan : Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

5.

Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan

Tindakan : Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan Beri pujian atas keberhasilan klien Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

6.

Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Tindakan : Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

DAFTAR PUSTAKA

1. Azis R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang : RSJD Dr. Amino Gondoutomo. 2003 2. Boyd MA, Hihart MA. Psychiatric nursing : contemporary practice. Philadelphia : Lipincott-Raven Publisher. 1998 3. Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999 4. Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998 5. Tim Direktorat Keswa. Standar asuhan keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Bandung : RSJP Bandung. 2000

S-ar putea să vă placă și