Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
o
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang.
KLASIFIKASI
Wounds (Luka bersih) Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi) Contamined Wounds (Luka terkontaminasi) Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi)
Stadium III : Luka Full Thickness : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Stadium IV : Luka Full Thickness yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas
3.
FASE INFLAMASI
Fase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, selsel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan.
FASE INFLAMASI
FASE PROLIFERATIF
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses reonstruksi jaringan.
FASE PROLIFERATIF
FASE REMODELLING
Kolagen
Proses utama yang terjadi yaitu remodelling kolagen yang dinamis dan pematangan jaringan parut. Penyimpanan kolagen pada hampir semua jaringan , termasuk luka merupakan keseimbangan antara aktivitas dan sintesis kolagen, dimana produksi dan degradasi ini berjalan terus-menerus. Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali jaringan yang lebih, pengerutan sesuai gaya gravitasi dan akhirnya perupaan kembali jaringan yang baru terbentuk.
FASE REMODELLING
Sitokin
Sitokin memungkinkan berjalannya seluruh komunikasi untuk interaksi antar sel . Mereka juga berperan penting dalam jalur farmakologis klinis diberbagai tempat penatalaksanaan penyembuhan luka. Sitokin merupakan protein non antibodi yang dilepaskan dari beberapa sel dan berfungsi sebagai mediator intraseluler. Sitokin terdiri dari limfokin dan interleukin.
FASE REMODELLING
Tulang Proses pembentukan tulang ini disebut osifikasi. Penyembuhan patah tulang yang terjadi pada tindakan reduksi dan setelah fiksasi metal yang kuat berjalan lebih cepat dan lebih baik. Ini dapat digolongkan penyembuhan per primam.
Tendo Untuk dapat berfungsi kembali harus dijahit dengan tekhnik khusus dan rapi disertai perawatan pasca tindakan yang khusus untuk mengurangi perlekatan dengan jaringan sekitarnya, sehingga tendo masih dapat bergerak dan meluncur bebas. Fasia Luka pada fasia akan mengalami proses penyembuhan alami yang normal
Otot
Otot lurik dan polos diketahui mampu sembuh dengan membentuk jaringan ikat.
Usus
Luka pada usus tentu harus dijahit, tak dapat dibiarkan sembuh persekundam intentionem karena kan terjadi infeksi dan peritonitis umum.
Serabut saraf
Pada akson serabut saraf mengalami luka, maka proses yang berbeda akan timbul pada bagian proksimal ataupun distal dari luka.
Pembuluh Darah
Pada pembuluh yang luka, serat elastin pada dinding pembuluh akan mengerut dan otot polosnya berkontraksi. Bila kerutan ini lebih kuat daripada aliran darah yang keluar, maka luka akan menutup dan perdarahan berhenti.
Faktor lokal
Suplai darah yang baik dan adekuat (pada wajah dan kulit kepala yang berambut) menyebabkan penyembuhan yang paling baik. Tidak ada jaringan yang mati. Tidak ada peregangan pada jaringan. Tidak ada hematoma. Tidak ada bakteri patogen. Penatalaksanaan dini dengan pengambilan posis tepi luka yang baik, penggunaan sedikit mungkin bahan asing dalam penjahitan.
Faktor Umum
Keadaan fisik Nutrisi tinggi proetin, metionin Defesiensi vitamin C Obat-obatan Sepsis sistemik
Keloid dan jaringan parut hipertropik timbul karena reaksi serat kolagen yang berlebihan dalam proses penyembuhan luka. Kontraktur jaringan parut dibekas luka ataubekas operasi kadang sangat menyolok, terutama di leher, wajah, leher, dan tangan. Kontraktur dapat mengakibatkan cacat berat dan gangguan gerakan pada sendi.