Sunteți pe pagina 1din 17

PRESENTASI KASUS

PRE EKLAMSI

OLEH : NENENG RIMA RAHMAWATI

98310135

TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
Pre eklamsi (toksemia gravidarum) adalah satu kesatuan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan, yang menduduki per ingkat ketiga dalam penyebab kematian maternal dan perinatal setelah perdarahan dan infeksi.

DEFINISI
Pre eklamsi adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, menyusui dan dalam masa nifas. Terdiri dari tiga trias : hipertensi, proteinuria dan edema. Kadang kadang disertai konvulsi sampai koma. Sebelum hamil sang ibu tidak menunjukkan tanda tanda kelainan vaskular

ETIOLOGI Penyebab belum pasti

Banyak teori yang mencoba mengungkapnya, dan yang sekarang dipakai adalah iskemia plasenta

TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGI (Lanjutan) Ada banyak faktor yang menyebabkan pre - eklamsi

Penyebab pre eklamsi menurut Dr. Haig Pre eklamsi terjadi ketika ibu mendapatkan asupan protein sangat tinggi (seperti tirosin kinase 1) yang diproduksi janin yang kemungkinan mengalami kekurangan pasokan makanan, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah ibu untuk mendorong lebih banyak darah ke plasenta yang umumnya bertekanan darah rendah. PATOFISIOLOGI Terjadi spasme pembuluh darah disertai retensi garam dan air. Spasme meningkatkan tekanan darah, spasme pada arteriola di glomerulus menimbulkan proteinuia, sementara retensi garam dan air menaikkan berat badan dan edema.

TINJAUAN PUSTAKA
PATOFISIOLOGI (Lanjutan) Pre eklamsi bisa menyebabkan perubahan pada organ organ : Otak Plasenta dan rahim Ginjal Paru paru Mata Pre eklamsi juga bisa mengganggu keseimbangan air dan elektrolit. KLASIFIKASI Pre eklamsi ringan. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka. Proteinuria kuantitatif 0,3 g/L atau kuantitatif 1+ atau 2+

TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI (Lanjutan) Pre eklamsi berat. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.

Proteinuria 5 g/L atau lebih.


Oliguria (urine < 50 cc/24 jam) Gangguan serebral, visus dan nyeri epigastrum

Edema paru dan sianosis


Pre eklamsi berat dibagi menjadi tanpa impending dan dengan impending eklampsi DEFINISI 6 % dari seluruh kehamilan dan 12 % pada kehamilan primigravida. Beberapa penulis lain menyebut angka 3 10 %. Lebih banyak dijumpai pada primigravida terutama pada usia muda. Faktor predisposisi : molahidatidosa, diabetes mellitus, kehamilan ganda, hidrops fetalis, obesitas dan umur > 35 tahun.

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI Diagnosis ditegakkan berdasarkan : Gambaran klinik Gejala subyektif Pemeriksaan PENATALAKSANAAN a. Pencegahan Pemeriksaan antenatal yang teratur. Selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre eklamsi. Penerangan tentang istirahat, diit tertentu dan kondisi berat badan. b. Penanganan, tujuan utamanya : Untuk mencegah pre eklamsi. Agar janin lahir hidup.

Trauma janin seminimal mungkin.

TINJAUAN PUSTAKA
PENATALAKSANAAN (Lanjutan) Pre eklamsi ringan Pengobatan bersifat simptomatis, bisa dirawat inap/jalan. Penanganan dengan istirahat, diit dan obat obatan. Bila gejala menetap, penderita tetap dirawat inap. Pre eklamsi berat Penderita dirawat inap. Penanganan dibedakan untuk usia kehamilan < 37 minggu dan > 37 minggu.

PEMBAHASAN
Pasien G1P0A0, umur kehamilan 41+4 minggu, datang dengan keluhan kenceng kenceng pada perut sejak 3 hari yll. Masuk pada 16 Desember 2006. Air ketuban telah merembes sejak 4 hari yll. Tekanan darah = 180/120 mmHg; ada edema pada tungkai. Proteinuria positif. Dua hari berikutnya pasien masuk kala II Terjadi pemanjangan waktu kala II normalnya 1,5 2 jam untuk primigravida. Janin IUFD, kepala bisa dilahirkan tapi bahu tidak, maka dilakukan penarikan.
Dari pengamatan & anamnesis ibu merasa pusing, pandangan kabur, edema pada tungkai (tanda pre eklamsi berat). Salah satu penanganan pre eklamsi berat pemberian Nifedipin Secara umum pada pre eklamsi, bila terjadi kematian janin, kondisi pasien justru membaik Tanda tanda perbaikan kondisi menghilangnya keluhan pusing & pandangan mata kabur pasca melahirkan.

LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN IDENTITAS PASIEN :

Nama No. RM Umur Pekerjaan Agama Alamat Nama suami Tgl. masuk RS Jam
ANAMNESIS

: Ny. Sumarni : 775794 : 33 tahun : Ibu rumah tangga : Islam : Pejagoan 01/03 Kebumen : Bp. Sarifuddin : 16 Desember 2006 : 05:05 WIB

Keluhan utama : kenceng kenceng terus Riwayat penyakit sekarang : G1P0A0, kenceng kenceng dan air ketuban merembes sejak 4 hari yll. Gerak janin dirasa berkurang sejak 2 hari yll. Bengkak pada tangan dan kaki. Riwayat penyakit dahulu : tidak ada. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada yang menurun. Riwayat obstetri : kehamilan pertama, ANC 3 kal, pergerakan janin pada usia 4 bulan, HPL : 5 12 2006, usia :41+4 minggu.

LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN (16 Desember 2006 05:10 WIB) Pemeriksaan fisik Keadaan umum Kesadaran Kecukupan gizi Vital sign : baik : CM : cukup : T : 180/120 mmHg; N : 84 x/menit; RR : 20 x/menit; t : 36,4o C

Pemeriksaan obstetri Pemeriksaan abdomen Pemeriksaan dalam Pemeriksaan penunjang

Diagnosis sementara IUFD Pre eklamsi berat pada primigravida hamil aterm dengan kala I fase aktif, belum dalkam persalinan. Rencana Terapi

Mondok VK Observasi 10 Injeksi MgSO4 i.m. Evaluasi 1 jam

LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN (17 Desember 2006 05:10 WIB) Pemeriksaan fisik Keadaan umum Kesadaran Kecukupan gizi Vital sign : baik : CM : cukup : T : 160/120 mmHg; N : 76 x/menit; RR : 20 x/menit; t : 38,2o C

Pemeriksaan obstetri Pemeriksaan abdomen Pemeriksaan dalam

Diagnosis sementara IUFD Pre eklamsi berat pada primigravida hamil aterm dengan kala I fase aktif, belum dalkam persalinan. Rencana Terapi

Nifedipine 2x1 Infus piton drip Injeksi MgSO4 i.m. 5 cc Metronidazol

LAPORAN KASUS
KRONOLOGI PERJALANAN PASIEN TGL 18 PUKUL 09:00 PUKUL 12:00 09:00 Bayi lahir spontan, laki laki + , BBL 4.200 g, panjang 58 cm, laserasi grade III
09:10 Plasenta lahir

09:30
Terjadi perdarahan, TD = 90/60 mmHg. Nadi = 88x/menit. Dx = perdarahan postpartum dini et cause atonia uteri postpartum secara cunom willet, PEB pada primigravida hamil aterm. Tx = infus, O2, repair portio, pasang tampon, Dexamethason, Methergin Lama persalinan : kala I : 24 jam Pendarahan Kala I : kala II : 11 jam Kala II : 10 cc kala III : 10 menit kala III : 50 cc kala IV: kala IV: 70 cc 130 cc

2 jam pp KU Vital sign Dx Tx : sedang/CM/gizi cukup : TD : 190/100 mmHg; N : 76 x/menit; RR : 20 x/menit; t = 39o C : s.d.a : Amoxicillin, Sulfat ferosus, Metilergometrin

Tgl 18 des 2006 j 08.00 wib

Kel : Kenceng-kenceng semakin sering dan kuat.ibu ingin mengejan. KU: Cukup, CM VS: TD : 180/100 N : 76x Rr : 20 x T: 38,3 C Mata : C/A -/- SI -/ Thorax : P/C dbn Abd : supel,nyeri tekan () teraba janin tunggal IU memanjang preskep puka kepala masuk panggul > 1/3 bag, TFU 37 cm~TBJ 3,875 g His (+) 4-5x/ 10 durasi 45-50 dtk Djj (-) VT : V/u tenang ddg Vagina dbn Porsio lunak mendatar, pembukaan lengkap KK (-) preskep kepala turun di H 3.AK (+) tdk berbau STLD (+) Dx : Kala II lama, IUFD, PEB pada primi gravida H aterm Tx : Pimpin persalinan Bahu tidak bisa lahir, ditarik.

LAPORAN KASUS
KRONOLOGI PERJALANAN PASIEN TGL 19 DAN 20 Keluhan Pandangan mata kabur (19 Des), tanpa keluhan (20 Des) KU s.d.a Vital sign TD = 140/70 mmHg. Nadi = 80 x/menit. RR = 20 x/menit. t = 36,6o C Mata Conjunctiva tidak anemis (19 Des), berubah menjadi anemis (20 Des) Thorax Cor / pulmo dalam batas normal. Abdomen Supel, nyeri tekan ( - ), TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus lembek Tx Amoxicillin, Sulfat ferosus, Metilergometrin, Aff tampon (20 Des)

Vt : v/u tenang, ddg vagina dbn, porsio lunak mendatar pembukaan 6-7 cm, KK - , Preskep, Kpl turun di H 2, AK + keruh, tidak berbau, STLD +. Terpasang beban 3 flabot dengan cunam willet dikaikan di kepala janin ditunggu sampai kepala turun.

Dx : IUFD. PEB pada primi gravida hamil aterm


Tgl 18 jam 07.00 wib Kel : Kenceng-kenceng semakin sering dan kuat disertai dengan perut nyeri, ibu merasa ingin buang air besar dan mengalami kenaikan suhu tubuh.

KU: Cukup, CM VS: TD : 180/100 N : 76x Rr : 20 x T: 38,3 C Mata : C/A -/- SI -/Thorax : P/C dbn Abd : supel,nyeri tekan () teraba janin tunggal IU memanjang preskep puka kepala masuk panggul > 1/3 bag, TFU 37 cm~TBJ 3,875 g His (-) Djj (-) VT : Porsio sulit dinilai terlihat kepala,maserasi dengan os parietal sudah terpisah. Dx : Kala II, IUFD, PEB pada primi gravida H aterm TX : - Pimpin mengejan

- Cunam willet

SELESAI

S-ar putea să vă placă și