Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS
TUTORIAL
18
KADIDIASIS VULVOVAGINA
Definisi Infeksi vagina dan vulva oleh kandida Etiologi Candidiasis albican Infeksi sistemik pada pasien imunokompromise T.glabrata
Kehamilan : selama kehamilan vagina menunjukkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi Candida spp. Sehingga prevalensi kolonisasi vagina dan vaginitis simtomatik meningkat, khususnya dalam trimester ketiga Kontrasepsi oral : khususnya pada kadar estrogen tinggi. Lainnya: pakaian yang ketat rapat dengan celana dalam nilon meningkatkan kelembaban dan suhu daerah perineal sehingga insiden VVC meningkat.
Epidemiologi KVV
Kurang lebih 20% candida spp dapat diisolasi dari traktus genitalis wanita usia subur yang asimtomatik. Berbagai macam faktor dianggap dapat mempengaruhi meningkatnya prevalensi kolonisasi candida spp yang asimtomatik maupun simtomatik.
Proses infeksi dimulai dengan perlekatan Candida sp. pada sel epitel vagina. Kemampuan C.albicans memiliki kemampuan perlekatan yang paling baik Candida sp. mensekrsikan enzim proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan protein sel pejamu sehingga memudahkan proses invasi. Candida sp. juga mengeluarkan mikotoksin diantaranya gliotoksin yang mampu menghambat aktivitas fagositosis dan menekan sistem imun lokal. Terbentuknya kolonisasi Candida sp. memudahkan proses invasi tersebut berlangsung sehingga menimbulkan gejala pada pejamu.
PATOFISIOLOGI KVV
Koloni Candida
akan meningkatkan beban antigenik yang menimbulkan peralihan dari tipe Th1 menjadi Th2. Th2 justru menghambat proteksi dan menimbulkan reaksi hipersensitivitas segera (tipe 1). reaksi proteksi lokal imunitas selular pada mukosa vagina dapat berkurang sampai hilang
reaksi hipersensitivitas tipe I merangsang pembentukan IgE Sehingga meningkatkan virulensi jamur melalui pembentukan germ tube atau melalui supresi pertahanan lokal.
Dan akhirnya menimbulkan tanda dan gejala kandidosis vaginal seperti kemerahan, gatal, terbakar dan bengkak.
Mukosa vagina kemerahan Pembengkakan (lesi) labia dan vulva Terdapat pustulopapular di sekitar lesi Vaginal Trush (bercak putih) pada dinding vagina Sekret berwarna seperti keju
B. Pemeriksaan Sediaan basah dengan KOH 10% Sensitivitasnya 40%. Dengan mikroskop akan terlihat gambaran : - Sel tunas berbentuk lonjong - Pseudohifa yang memanjang seperti sosis - Hifa bersekat C. Pengecatan Gram atau Pas D. Pemeriksaan pH Hasil posisitif infeksi candida jika pH <4.5
PENATALAKSANAAN KVV
Preparat azol lebih memiliki efektifitas 80-90% dibanding dengan nistatin Rejimen yang direkomendasikan : Mikonazol/klotrimazol 200 mg Intra vaginal/hari slm 3 hari Klotrimazol 500 mg Intravaginal dosis tunggal Nistatin 100.000 IU Intravaginal/hari slm 14 hari
Sediaan Topikal untuk vulva dapat diberikan : Klotrimazol 1 % Mikonazol 2% Berikan selama 7-14 hari Jika di berikan salep trikonazol cukup sekali oles Jika kasus ringan dosis tunggal dapat jadi pilihan Jika berat maka beri dosis multipel
Pengobatan Alternatif Flukonazol oral Ketokonazol oral Itrakonazol Pemberian pengobatan KVV pada wanita hamil Hanya preparat AZOL topikal ATAU NISTATIN selama 7 hari
Penatalaksanaan untuk pasangan tidak begitu diperlukan karena KVV tdk selalu didapat melalui senggama
komplikasi
- Jarang menimbulkan kompikasi, biasanya infeksi yang berulang. - Pada saat kehamilan yang mungkin terjadi adalah infeksi menjalar keatas dan menimbulkan penyebaran hematogen