Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh
Definisi
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas terhadap perubahan stuktur, bentuk dan fungsi tubuh karena tidak sesuai dengan yang diinginkan ( keliat dkk, 2005 ). Gangguan citra tubuh adalah kondisi ketika individu mengalami atau berisiko mengalami gangguan dalam cara memersepsikan citra tubuhnya. ( Carpenito, 2002)
Batasan karakteristik
Mayor (harus terdapat) : respon negatif verbal atau nonverbal terhadap perubahan aktual atau dalam struktur dan fungsi (misalnya; malu, keadaan yang memalukan, bersalah,)
Minor (mungkin terdapat): Tidak melihat pada bagian tubuh Tidak menyentuh bagian tubuh Bersembunyi/ memajankan bagian tubuh secara berlebihan Perubahan dalam keterlibatan sosial Perasaan negatif terhadap tubuh, perasaan ketidakberdayaan, keputusasaan, tidak ada kekuatan, kerentanan. Larut dengan perubahan/ kehilangan Penolakan untuk membuktikan perubahan aktual Depersonalisasi bagian tubuh Tingkah laku merusak diri (misalnya; multilasi, usaha bunuh diri, makan berlebihan, kurang makan).
Faktor mempengaruhi
Tindakan operasi Kegagalan fungsi tubuh Waham yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi tubuh Perubahan tubuh berkaitan dengan tumbuh kembang Umpan balik interpersonal yang negative Standar sosial budaya
Respon pasien
Respon kelainan bentuk atau keterbatasan Respon terhadap pola kebiasaan dan ketergantungan Respon terhadap sosialisasi dan komunikasi
Data objektif
Penampilan secara umum Proses/pikir Perilaku Pola komunikasi Masalah nutrisi Kemampuan untk membuat keputusan Pola istirahat tidur
Diagnosa
Patofisiologis b/d perubahan penampilan skunder akibat : penyakit kronis; kehilangan bagian tubuh/fungsi tubuh; bentuk badan berubah (trauma, pembedahan, cacat lahir Situasional (personal,lingkungan) b/d trauma fisik, sekunder akibat penganiayaan seksual; perkosaan; penyerangan b/d pengaruh penampilan akibat obesitas; kehamilan; imobilisasi Terkait pengobatan b/d perubahan penampilan , skunder akibat hospitalisasi; pembedahan; kemoterapi;radiasi
Intervensi umum
Membangun hubungan saling percaya perawatklien
1. Dorong individu untuk mengungkapkan perasaannya. 2. Dorong individu untuk mengajukan pertanyaan mengenai masalah, pengobatan 3. Berikan informasi yang terpercaya dan perkuat informasi. 4. Klarifikasi kesalahan pemahaman tentang diri, perawatan, 5. Berikan privasi dan lingkungan aman. 6. Gunakan sentuhan terapeutik dengan izin klien. 7. Dorong individu untuk mendekatkan diri dengan kepercayaan dan nilai spiritual tentang kekuatan yang lebih tinggi.
Batasan karakteristik
Evaluasi diri bahwa individu tidak mampu menangani kejadian Perilaku bimbang Perilaku menolak Eksperesi ketidakberdayaan Eksperesi ketidakbergunaan Verbalisasi meniadakan diri Hipersensitif terhadap kritik ringan
Data objektif
Penampilan secara umum Proses/pikir Perilaku Pola komunikasi Masalah nutrisi Kemampuan untk membuat keputusan Pola istirahat tidur
Diagnosa
Patofisiologis HDR b/d perubahan penampilan skunder akibat : kehilangan bagian tubuh/fungsi tubuh; bentuk badan berubah (trauma, pembedahan, cacat lahir Situasional (personal,lingkungan) HDR b/d perasaan kegagalan skunder akibat: tidak bekerja; masalah finansial; kehilangan pekerjaan; HDR b/d kegagalan sekolah HDR b/d penolakan dari orang lain HDR b/d prasaan tidak berdaya akibat institusionalisasi: panti asuhan, atau rumah penitipan
Intervensi umum
Membangun hubungan saling percaya perawatklien
1. Dorong individu untuk mengungkapkan perasaannya. 2. Dorong individu untuk mengajukan pertanyaan mengenai masalah, pengobatan 3. Berikan informasi yang terpercaya dan perkuat informasi. 4. Klarifikasi kesalahan pemahaman tentang diri, perawatan, 5. Berikan privasi dan lingkungan aman. 6. Gunakan sentuhan terapeutik dengan izin klien. 7. Dorong individu untuk mendekatkan diri dengan kepercayaan dan nilai spiritual tentang kekuatan yang lebih tinggi.
intervensi
Peningkatan harga diri (NIC) pantau pernyataan pasien tentang harga diri tentukan rasa percaya diri pasien dalam penilaian diri pantau frekuensi ucapan peniadaan diri Penyuluhan untuk pasien/keluarga beri informasi tentang pentingnya konseling dan ketersediaan sumber-sumber komunitas ajarkan keterampilan bersikap positif Aktivitas kolaboratif minta bantuan sumber dari rumah sakit(mis. Petugas dinas sosial, spesialis psikiatrik klinis, atau layanan keagamaan
Peningkatan Harga Diri (NIC) beri penguatan atas kekuatan diri yang diidentifikasikan oleh pasien hindari tindakan yang dapat mengusik pasien bantu pasien mengkaji kembali persepsi negatif tentang dirinya gali pencapain sebelumnya beri penghargaan dan pujian atas kemajuan pasien dalam pencapaian tujuan fasilitasi lingkungan dan aktivitas dalam meningkatkan harga diri