Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
GIGI
drg. Trisnawaty K
Gips KG dari alam
(Kalsium sulfat dihidrat / CaSO
4
.2H
2
O murni)
Pengapuran
Kalsium sulfat hemihidrat
Plaster Stone
Reaksi 1 :
CaSO
4
.2H
2
O (Kalsium sulfat dihidrat)
Gipsum
110-130
0
C
CaSO
4
.H
2
O (Kalsium sulfat hemihidrat)
Plaster/stone
130-200
0
C
Heksagonal anhidrat
200-1000
0
C
Ortorombik anhidrat
Bentuk hemihidrat dibedakan menjadi 2
berdasarkan metode pengapuran.
Perbedaan keduanya bukan pada kandungan
mineralnya, melainkan pada perbedaan hasil
dalam hal:
1.Ukuran kristal
2.Daerah permukaan
3.Derajat kesempurnaan kisi-kisi
2 macam bentuk hemihidrat :
1. -hemihidrat
Terdiri dari fragmen dan kristal yang
mengelupas dalam bentuk tongkat atau
prisma
Lebih padat
Merupakan partikel bubuk stone gigi
2. -hemihidrat
Merupakan agregasi fibrus dari kristal halus
dengan pori kapiler
Berbentuk spons dan tidak teratur
Merupakan partikel bubuk plaster
-hemihidrat + air dibandingkan -hemihidrat +
air lebih kuat dan lebih keras
Alasan Bubuk -hemihidrat memerlukan
lebih sedikit air dibandingkan -hemihidrat
untuk mengambangkan partikel bubuknya
sehingga dapat diaduk.
-hemihidrat memerlukan air lebih banyak
karena kristalnya tidak teratur dan porus
Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran air :
1. Ukuran partikel
2. Total daerah permukaan
3. Penyebaran ukuran partikel
4. Adhesi antar partikel hemihidrat
5. Bahan pengaktif permukaan, seperti karet
arabik dan lemon
Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran air
tersebut dikendalikan oleh pabrik pembuat dan
bergantung pada :
1.Jenis proses yang digunakan
2.Temperatur dehidrasi
3.Ukuran partikel gipsum yang dikapurkan
4.Lamanya proses pengapuran
5.Waktu penggilingan produk akhir
6.Penambahan campuran pengaktif permukaan
pada produk akhir
Reaksi 2 :
(CaSO
4)2
.H
2
O + 3H
2
O 2 CaSO
4
. 2H
2
O
+ panas
Panas yang terjadi dalam reaksi eksotermik
panas pengapuran
Produk hasil pengapuran + air gipsum
(dengan tingkatan yang berbeda)
Contoh :
Heksagonal anhidrat bereaksi amat cepat
Reaksi orthorombik anhidrat berlangsung
berjam-jam, karena memiliki kisi-kisi kristal
yang tersusun rapat dan lebih stabil
Reaksi Pengerasan
Pada sekitar temperatur ruang(20
0
) hemihidrat
4 x lebih larut daripada dihidrat
Proses :
Hemihidrat + air (suspensi cair, dapat
dimanipulasi) melarut sampai terbentuk larutan
jenuh (amat jenuh dengan dihidrat) mengendap
larutan hemihidrat menjadi tidak jenuh,
sehingga terus melarut Proses berlanjut sampai
tidak ada lagi dihidrat mengendap dari larutan
Massa akan mendingin dalam waktu 5-15
menit, tetapi reaksi dan proses penguatan
mungkin berlangsung perlahan selama berjam-
jam.
Perbandingan W:P
Jika W/P = 0,6 100 gr stone gigi dalam
60 ml air
Jika W/P = 0,28 100 gr stone gigi dalam
28 ml air
Rasio W/P Faktor penting dalam
menentukan sifat fisik dan kimia produk gipsum
akhir.
Kisaran umum W/P :
Produk gipsum tipe I 0,50 - 0,75
Produk gipsum tipe II 0,45 - 0,50
Produk gipsum tipe III 0,28 - 0,30
Produk gipsum tipe IV 0,22 - 0,24
Produk gipsum tipe V 0,18 - 0,22
Waktu Pengadukan, Waktu Kerja dan Waktu
Pengerasan
Waktu Pengadukan
Waktu dari penambahan bubuk pada air
sampai pengadukan sempurna
Mekanik 20-30 detik
Manual sedikitnya 1 menit
Waktu Kerja
Waktu yang tersedia untuk menggunakan
adukan, dimana konsistensi yang merata
dipertahankan untuk dilakukan satu atau
beberapa manipulasi
Umumnya 3 menit
Waktu Pengerasan
Waktu yang terentang antara mulai
pengadukan sampai bahan mengeras
Biasanya diukur dengan beberapa jenis uji
penetrasi menggunakan instrumen seperti
jarum Vicat dan jarum Gillmore
Pengujian Waktu Pengerasan
1. Uji Hilang Kilap (untuk pengerasan awal)
Begitu reaksi berlangsung, sebagian kelebihan
air diambil untuk membentuk dihidrat
adukan kehilangan kilapnya.
Massa masih belum memiliki kekuatan
kompresi yang dapat diukur tidak aman
mengeluarkan gipsum dari dalam cetakan
2. Uji Gillmore awal (untuk pengerasan awal)
Menggunakan jarum Gillmore kecil.
Sering untuk uji waktu pengerasan semen KG,
kadang-kadang untuk produk gipsum.
Saat ketika jarum tidak meninggalkan jejas
Pengerasan Awal
3. Uji Vicat (untuk waktu pengerasan)
Waktu yang terentang sampai jarum tidak lagi
menembus sampai dasar adukan Waktu
Pengerasan
4. Uji Gillmore (untuk waktu pengerasan akhir)
Menggunakan jarum Gillmore yang lebih berat.
Waktu yang terentang sampai hanya
meninggalkan sedikit jejas yang masih dapat
diamati pada permukaan Waktu Pengerasan
Akhir.
Jarang digunakan sebagai indikasi dari tahap siap
digunakan
Kriteria Siap Digunakan
Merupakan pengukuran waktu yang subyektif
Tidak ada pengujian khusus
Kemampuan menilai dikembangkan dengan
pengalaman
Secara teknis waktu dimana kekuatan
kompresi mencapai sedikitnya 80% dari
kekuatan yang diperoleh selama 1 jam
Kebanyakan produk 30 menit
Pengendalian Waktu Pengerasan
Ada 3 metode :
1. atau kelarutan hemihidrat
2. atau jumlah nukleus kristalisasi
3. atau kecepatan pertumbuhan kristal
Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu
pengerasan :
1. Ketidakmurnian
Partikel gipsum waktu pengerasan
Orthorombik anhidrat waktu pengerasan
Heksagonal anhidrat waktu pengerasan
2. Kehalusan
Semakin halus partikel hemihidrat kecepatan
kelarutan , nukleus gipsum lebih banyak
semakin cepat adukan mengeras
3. Rasio W/P
W/P jumlah nukleus pada unit volume
waktu pengerasan
4. Pengadukan
Semakin lama waktu pengadukan dan semakin
cepat gerakan pengadukan plaster waktu
pengerasan
5. Temperatur
Sedikit perubahan terjadi antara 0-50
0
(32-
120
0
F)
Jika meningkat 50
0
C (120
0
F)
peningkatan perlambatan terjadi bertahap
Pada temperatur 100
0
C (212
0
F) tidak ada
reaksi yang terjadi
>100
0
C reaksi 2 terjadi kebalikan
kristal-kristal gipsum yang terbentuk diubah
menjadi bentuk hemihidrat
6. Perlambatan dan percepatan
Dilakukan dengan penambahan bahan kimia
pada adukan plaster atau stone gigi
Bila menurunkan waktu pengerasan
Aselerator
Bila menaikkan waktu pengerasan
Retarder
Ekspansi Pengerasan
1. Ekspansi pengerasan normal
Plaster atau stone mengeras di udara terbuka
Proses kristalisasi pertumbuhan
berlebihan dari kristal-kristal nukleus
dapat berikatan atau menghalangi
pertumbuhan kristal-kristal yang berdekatan
berulang terjadi tekanan atau dorongan
keluar Ekspansi massa keseluruhan
Akibat tusukan dan gerakan kristal
mikroporus.
Reaksi gipsum (reaksi 2) dalam praktek lebih
besar dalam volume eksternal, tetapi lebih
sedikit dalam volume kristalin bahan yang
mengeras menjadi porus
Ekspansi pengerasan kadang bermanfaat,
kadang merugikan perlu dikendalikan
Caranya :
a. Pengaturan W/P rasio
W/P ekspansi pengerasan
b. Pengaturan waktu pengadukan
Waktu pengadukan Ekspansi
pengerasan
c. Metode paling efektif penambahan
bahan kimia
2. Ekspansi Pengerasan Higroskopis
Proses pengerasan terjadi di air
Biasanya > 2x dari ekspansi pengerasan
normal
EPH mempengaruhi sifat fisik, bukan
disebabkan oleh reaksi kimia di luar EPN
W/P EPH
Waktu pengadukan EPH
ASELERATOR DAN RETARDER
Aselerator
Percepatan yang dihasilkan tergantung pada
banyaknya dan kecepatan kelarutan
hemihidrat
Biasanya merupakan garam anorganik dalam
konsentrasi kecil. Bila lebih besar dari jumlah
tertentu retarder
Contoh:
Natrium klorit 2% aselerator
> 2 % retarder
Natrium sulfat 3,4% aselerator
> 3,4% retarder
Yang paling sering digunakan
Kalium sulfat > 2%
Retarder
Membentuk lapisan penyerap hemihidrat
untuk menurunkan kelarutan dan
menghambat pertumbuhan kristal-kristal
gipsum
Contoh :
Bahan-bahan organik lem, gelatin,
beberapa getah karet
Sitrat, asetat dan borat. Untuk anion tertentu,
kation tertentu nampaknya berpengaruh
nyata terhadap perlambatan.
Asetat + kation (Ca
+
< K
+
< H
+
)
KEKUATAN
Dinyatakan dalam istilah kekuatan kompresi
Kekuatan begitu bahan mengeras setelah
waktu pengerasan awal
Kekuatan basah (hijau) dan kering
Kekuatan kering 2 x kekuatan basah
Begitu tetesan air yang terakhir keluar
kristal gipsum halus mengendap
menjangkarkan kristal-kristal yang lebih
besar.
Bila terdapat kelebihan air kristal-kristal
kecil pertama kali larut jangkar penguat
hilang.
W/P ratio kekuatan kering
Waktu pengadukan kekuatan
Pengadukan terlalu lama jalinan kristal
pada hasil akhir lebih sedikit
Penambahan aselerator atau retarder
kekuatan basah/kering
Kekuatan tarik kurang terpengaruh W/P ratio
dibandingkan kekuatan kompresi
W/P tinggi kekuatan tarik = 25% kekuatan
kompresi
W/P rendah kekuatan tarik < 10%
kekuatan kompresi
JENIS PRODUK GIPSUM
Pemilihan produk tergantung pada
penggunaannya serta sifat fisik tertentu untuk
penggunaan tertentu.
Menurut spesifikasi ADA No. 25, ada 5 jenis, yaitu:
1. Plaster cetak (Tipe I)
terdiri dari plaster of Paris + zat tambahan
untuk mengatur waktu pengerasan dan
ekspansi pengerasan
sudah jarang digunakan untuk mencetak
digantikan hidrokoloid dan elastomer
2. Plaster Model (Tipe II)
digunakan untuk mengisi kuvet dalam
pembuatan protesa bila ekspansi
pengerasan tidak penting dan kekuatan
cukup
Dipasarkan dalam warna putih alami
kontras dengan stone yang umumnya
berwarna
3. Stone gigi (Tipe III)
Sering disebut stone kelas I atau Hydrocal
Kekuatan kompresi = 20,7 MPa (3000 psi)
34,5 MPa (5000 psi)
Lebih disukai untuk pembuatan model yang
digunakan pada konstruksi protesa
4. Stone gigi kekuatan tinggi (Tipe IV)
Disebut juga Die Stone atau Stone kelas II
Die reproduksi gigi yang dipreparasi
dimana protesa dibuat pada model tersebut
Syarat utama die stone kekuatan dan
kekerasan baik, ekspansi pengerasan
minimal.
Digunakan -hemihidrat jenis Densite
(partikel berbentuk kuboidal, daerah
permukaan lebih kecil)
Stone tipe IV dibandingkan tipe III :
Ekspansi pengerasan <
Kekuatan kompresi >
Kekerasan permukaan kering (kekerasan
Rockwell) > IV = 92, III = 82
5. Stone gigi kekuatan tinggi ekspansi tinggi
(Tipe V)
Kekuatan kompresi > tipe IV, diperoleh
dengan menurunkan rasio W/P
Ekspansi pengerasan ditingkatkan
mengurangi pengerutan pemadatan logam
campur
MENAKAR, MENGADUK DAN PENANGANAN
PRODUK
Menakar
Air menggunakan silinder pengukur air
Bubuk tidak boleh diukur dari volume
(menggunakan sendok penakar), karena tidak
dimampatkan seragam
Pengadukan
Bila mengaduk dengan tangan, mangkuk
pengaduk harus berbentuk parabolik, halus dan
tahan terhadap abrasi
Spatula harus memiliki bilah yang kaku serta
pegangan yang nyaman dipegang.
Terjebaknya udara harus dihindari porus
kelemahan dan ketidakakuratan permukaan
Penanganan Model
Model seharusnya mereproduksi secara akurat
jaringan mulut, jika ada penyimpangan
protesa tidak tepat pada posisinya.
Perendaman dalam air kadang-kadang
diperlukan, gipsum untuk model sedikit larut
dalam air
Bila model kering direndam dalam air
ekspansi bisa diabaikan asal air dijenuhkan
dengan kalsium sulfat
Jika model stone direndam dalam air
mengalir dimensi linier sekitar 0,1% tiap
20 menit
Metode teraman model ditempatkan dalam
bak air, dimana debris plaster tetap konstan
di dasar bak untuk membentuk larutan jenuh
kalsium sulfat
Bila temperatur penyimpanan dinaikkan
sampai 90
0
-110
0
C (194
0
-230
0
F)
pengerutan terjadi begitu kristalisasi air
dikeluarkan dan dihidrat berubah menjadi
hemihidrat
Kontraksi plaster > stone pada temperatur tinggi
kekuatan
Tidak aman menyimpan model stone pada suhu
> 55
0
C (130
0
F)
PRODUK GIPSUM KHUSUS
Ortodontis stone/plaster putih untuk studi
model, memiliki waktu kerja lebih lama
mempermudah perapian
Stone/plaster mounting pemasangan model
pada artikulator.
Bahan cepat mengeras, ekspansi pengerasan
rendah, kekuatan rendah mudah
memisahkannya dari lempeng artikulator
Gipsum + sejumlah kecil plastik/akrilik
mengurangi kerapuhan dan meningkatkan
ketahanan terhadap goresan
Biasanya jika satu sifat ditonjolkan sifat lain
terpaksa dikorbankan
Contoh : Pengerasan cepat waktu kerja lebih
pendek
Ketahanan terhadap goresan
kesulitan dalam penyatuan adukan
CARA PENYIMPANAN PRODUK GIPSUM
Disimpan dalam atmosfer kering
Menutup produk dalam wadah logam tertutup
waktu pengerasan hanya sedikit dihambat,
sekitar 1-2 menit pertahun.
Bila perlu, dapat diatasi dengan meningkatkan
waktu pengadukan.
CATATAN PENTING !!!
KEBIASAAN MENAMBAHKAN AIR DAN BUBUK
BERULANG-ULANG UNTUK MENCAPAI
KONSISTENSI YANG TEPAT HARUS
DIHINDARI, KARENA MENYEBABKAN
KETIDAKSERAGAMAN PENGERASAN DALAM
MASSA ADUKAN, MENGHASILKAN KEKUATAN
YANG RENDAH DAN DISTORSI, SATU
PENYEBAB UTAMA KETIDAKAKURATAN
DALAM MENGGUNAKAN PRODUK GIPSUM.