Sunteți pe pagina 1din 36

REFRAT

SYOK

Disusun
Oleh :
GRESSI DWITASARI
Pembimbing :
dr. Yeppy A N, Sp.B, FINaCS,
MM
dr. Henry Moesfairil, Sp.B
dr. Dik Adi Nugraha, Sp.B

SYOK

Definisi :
Syok adalah suatu sindrom klinis kegagalan akut
fungsi sirkulasi yang menyebabkan
ketidakcukupan perfusi jaringan dan oksigenasi
jaringan, dengan akibat gangguan mekanisme
homeostasis

Gejala yang dapat

timbul saat seseorang


syok

Syok hipovolemik

disebabkan

Syok yang
oleh volume darah
sekuncup yang rendah (stroke volume turun)
yang
disebabkan
oleh
perdarahan
atau
dehidrasi. Perdarahan adalah penyebab syok
hipovolemik yang paling sering terjadi

Klasifikasi berdasarkan Fundamental


Critical Care Support

1. Syok Hipovolemik
i.

Syok ringan
a.
b.
c.
d.
e.

ii.

perdarahan kurang dari 20% volume darah


Penurunan perfusi jaringan dan organ non vital
Tidak ada penurunan kesadaran
Volume urin normal / sedikit berkurang
Asidosis metabolik

Syok sedang
a.
b.
c.
d.
e.

Perdarahan 20 50% volume darah


Penurunan perfusi pada organ hati, usus dan ginjal
Kesadaran masih baik
Oliguria
Asidosis metabolik


iii. Syok berat
a. Perdarahan >50% volume darah
b. Perfusi dalam otak dan jantung tidak adekuat
c. Mekanisme kompensasi vasokonstriksi pada
organ dan jantung
d. Anuria
e. Penurunan kesadaran
f. Hipoksia jantung

KLASIFIKASI SYOK
HAEMORAGIC

Patofisiologi Syok
Hemoragik

Vasokonstriksi perifer dan viseral


progresif
Detak jantung meningkat

Pelepasan katekolamin endogen

tahanan perifer

Tekanan darah diastolik , tekanan


nadi
Histamin, bradikinin, betaendorfin dilepaskan
permeabilitas

Manifestasi Klinis
Syok Hemoragik
1. Syok ringan
a.
b.
c.
d.
e.

Takikardi minimal
Hipotensi sedikit
Vasokonstriksi tepi ringan
Kulit dingin, pucat, basah
Urin normal, sedikit berkurang

2. Syok sedang
a.
b.
c.
d.

Takikardi 100-120x/menit
Hipotensi sistolik 90-110 mmHg
Oliguri/Anuri
Keluhan haus

Manifestasi Klinis
Syok Hemoragik

3.

Syok berat
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Takikardi <120x/menit
Hipotensi sistolik <60mmHg
Pucat sekali
Anuria
Agitasi
Kesadaran menurun

Penanganan Awal
Syok Hemorrhagic

Airway dan breathing


Prioritas utama adalah menjamin
airway yang adekuat dengan cukupnya
pertukaran ventilasi dan oksigenasi.
Diberikan tambahan oksigen untuk
mempertahankan saturasi oksigen
lebih dari 95%.

Sirkulasi - Kontrol Perdarahan


Termasuk dalam prioritas adalah
mengendalikan perdarahan yang jelas
terlihat, memperoleh akses intravena
yang cukup, dan menilai perfusi .
Disability Pemeriksaan Neurologi

Dilakukan pemeriksaan neurologi singkat


untuk menentukan tingkat kesadaran,
pergerakan mata dan respon pupil, fungsi
motorik dan sensorik.

Pemasangan kateter urin


Kateterisasi kandung kemih memudahkan
penilaian urin akan adanya hematuria dan
evaluasi dari perfusi ginjal dengan memantau
produksi urin.

Terapi Awal Cairan


Pada saat awal,
cairan diberikan
dengan tetesan cepat sebagai
bolus. Dosis awal adalah 1
sampai 2 liter pada dewasa dan
20 mL/kg pada anak. Ini sering
membutuhkan penambahan
pemasangan alat pompa infus
(mekanikal atau manual ).

Terapi Cairan

Perhitungan kasar untuk jumlah total volume


kristaloid yang secara akut diperlukan adalah
mengganti setiap mililiter darah yang hilang
dengan 3 ml cairan kristaloid, sehingga
memungkinkan restitusi volume plasma yang
hilang kedalam ruang interstisial dan
intraseluler. Ini dikenal sebagai hukum 3 untuk
1 (3 for 1 rule). Namun, lebih penting untuk
menilai respon penderita kepada oksigenasi endorgan yang memadai, misalnya keluar urin,
tingkat kesadaran, dan perfusi perifer.

Evaluasi Resusitasi Cairan dan


Perfusi Organ
1. Pulihnya tekanan darah ke normal, denyut
nadi merupakan tanda positif yang menandakan
bahwa perfusi sedang kembali ke normal

2. Produksi Urin
Dewasa (0,5-1 ml/kg/jam), Anak (1 ml/kg/jam),
Bayi (2 ml/kg/jam)
3. Keseimbangan Asam Basa
Defisit basa yang diperoleh dari analisa gas
darah arteri dapat berguna dalam
memperkirakan beratnya defisit perfusi yang
akut


Syok Kardiogenik

DEFINISI

Syok kardiogenik adalah ketidakmampuan


jantung mengalirkan cukup darah ke jaringan
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal
akibat gangguan fungsi pompa jantung. Definisi
klinis disini mencakup curah jantung yang buruk
dan bukti adanya hipoksia dengan adanya volume
darah intravaskular yang cukup.

PATOFISIOLOGI

Syok kardiogenik terjadi akibat gagal ventrikel kiri untuk


memompa jantung, sehingga tekanan darah turun, tekanan
kapiler paru naik disertai oligouria, vasokonstriksi perifer,
kesadaran yang menurun dan asidosis metabolik.
Syok kardiogenik paling sering disebabkan oleh infark
jantung akut dan kemungkinan terjadinya pada infark akut 510%. Syok merupakan komplikasi infark yang paling ditakuti
karena mempunyai mortalitas yang sangat tinggi diantara 8090%.

ETIOLOGI

Absolut
Kehilangan volume darah: trauma, pembedahan,
pendarahan sal cerna
Kehilangan plasma: luka bakar, lesi yang luas
Kehilangan cairan tubuh lainnya: muntah berat, diare
berat, diuresis berat
Relatif
Kehilangan integritas intravaskular: ruptur limpa,
fraktur pelvis dan femur, pankreatitis hemoragik,
hemothoraks, hemoperitoneum, arterial dissection
Peningkatan permeabilitas membran kapiler: sepsis,
anafilaksis, luka bakar
Penurunan tekanan osmotik koloid: kekurangan
sodium berat, hipopituitarism, sirosis, obstruksi
intestinal

PENANGANAN SYOK
KARDIOGENIK

- Pastikan jalan napas tetap adekuat, bila tidak


sadar sebaiknya dilakukan intubasi.
Berikan
oksigen
8-15
liter/menit
dengan
menggunakan masker untuk mempertahankan
PO2 70 120 mmHg.
Rasa nyeri akibat infark akut yang dapat
memperberat syok yang ada harus diatasi
dengan pemberian morfin.
Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan
keseimbangan elektrolit yang terjadi.
Kateter urin untuk memantau output cairan.


Syok Obstruktif

Obstruksi Sirkulasi Sistemik & Pulmonal


Cardiac Output
Syok
Tamponade jantung, tension pneumothoraks &
emboli pulmonal masif Kegawatdaruratan
medis perlu diagnosis dan tindakan segera.


Syok Distributif

SYOK DISTRIBUTIF
resistensi sistemik
vaskular cardiac

output tidak adekuat


1.SYOK SEPTIK
Disebabkan oleh penyebaran endotoksin
bakteri gram negatif.
Mudah timbul pada pasien dengan
trauma, diabetes melitus, leukemia,
granulositopenia berat, penyakit saluran
genitourinaria, atau yang mendapat
pengobatan kortikosteroid, obat penekan
kekebalan atau radiasi.

Gejala klinik syok septik


1.
2.
3.
4.

Demam tinggi >38,9 C. Menggigil suhu


Takikardi
Hipotensi (sistolik <90 mmHg)
Ptekie, leukositosis atau leukopenia yang
bergeser ke kiri, trombositopenia.
5. Hiperventilasi dg hipokapnia
6. Gejala lokal

Patofisiologi Syok
Septik Fokus Infeksi

Pelepasan
Produk dinding sel bakteri
Endogen

Aktivasi
sistem
koagulas
i
Stimulasi
kinin
kalikrein
Vasodilatasi &
kerusakan

Mediator primer
(TNF, IL-1, IFN, dll)
Aktivasi molekuler
endotel/leukosit
Mediator sekunder
(PAF, eicosanoids, IL,
dll)
Syok

Aktivasi
sistem
kompleme
n
Stimulasi PMN

Kebocoran
kapiler &
kerusakan
endotel

SYOK DISTRIBUTIF
2. SYOK ANAFILAKTIK

Obat obatan :
golongan antibiotic :
penisilin, ampisilin, cephalosporin, neomisin,
tetrasiklin, kloramphenikol, sulfonamide,
kanamisin
ATS, ADS, anti rabies.

Alergi terhadap gigitan serangga, kumankuman, dan insulin

Patofisiologi Syok
Anafilaktik
Antigen

masuk

Antigen bereaksi dengan antibodi pada sel mast dan


basofil
Melepaskan histamin dan bahan seperti histamin
Kenaikan kapasitas vaskuler akibat dilatasi vena
Dilatasi Ateriol

Tekanan Arteri

Permeabilitas kapiler meningkat


hilangnya cairan dari
kapiler
Penurunan luar biasa pada aliran balik vena

SYOK DISTRIBUTIF
3. SYOK NEUROGENIK

suatu kondisi hipotensi dan bradikardi akibat


gangguan system saraf simpatis MS
hilangnya tonus simpatis kapiler.
Gambaran klasik : hipotensi tanpa takikardia
atau vasokonstriksi kulit

TERAPI KAUSAL

SYOK SEPTIK
Terapi cairan.
Pemberian cairan 1-2 liter selama 30-60 menit
perbaiki sirkulasi tepi & produksi urin.
Pemberian cairan selanjutnya tgt pengukuran CVP

Obat-obat inotropik
Syok tidak dapat diatasi dg terapi cairan tapi tekanan
vena sentral N dopamin. Dosis awal < 5
gr/kgBB/mnt

Antibiotik
Dosis >>>, berikan i.v.
Kombinasi pemberian 2 AB spektrum luas sangat
dianjurkan efek sinergis.

TERAPI KAUSAL
SYOK ANAFILAKTIK

Terapi awal : adrenalin 1:1000 0,3 ml, max 0,5 ml


s.c/i.m. Dapat diulang 2-3 kali dg jarak 15 menit.
Pasang tourniquet pada proksimal dari suntikan
infiltrasi dengan 0,1-0.2 ml adrenalin 1:1000.
Lepaskan tourniquet setiap 10-15 menit. Periksa
tanda vital tiap 15

Bila efek terhadap adrenalin kurang berikan


difenhidramin klorida 1mg/kgBB, max 50 mg i.m/i.v
perlahan

Hipotensi cairan i.v segera tidak ada respon


dopamine 400 gr (2 ampul) dlm D5 % atau RL atau
NaCl 0,9 % pertahankan sistolik 90-100 mmHg.

TERAPI KAUSAL
SYOK ANAFILAKTIK

Bronkospasme persisten oksigen 4-6 L/mnt. Bila


tidak terjadi hipotensi berikan aminophilin dosis 0,50,9 mg/kgBB/jam. Berikan aerosol 2 agonis tiap 2-4
jam.
Mencegah relaps (reaksi fase lambat) : Hidrokortison
7-10 mg/kgBB i.v lanjutkan hidrokortison 5
mg/kgBB i.v tiap 6 jam s/d 48-72 jam
Awasi edema laring trakeostomi (jika perlu)
Bila kondisi pasien stabil, berikan terapi supportif
dengan cairan selama beberapa hari, pasien harus
diawasi karena kemungknan gejala berulang minimal
selama 12-24 jam.
Kematian dapat terjadi dalam 24 jam pertama.

Terima Kasih

S-ar putea să vă placă și