Sunteți pe pagina 1din 16

REFERAT MENINGITIS

KUNTHI RAHMAWATI
H2A010029
PEMBIMBING : dr. Noorjannah Sp.S
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Free Powerpoint
Templates
SEMARANG

PENDAHULUAN
Meningitis adalah penyakit infeksi dari
cairan yang mengelilingi otak dan spinal
cord (Meningitis Foundation of America).
Classic triad dari meningitis :
Demam,
Leher kaku dan sakit kepala, dan
Perubahan di status mental (van de
Beek, 2004).
Sistem saraf pusat manusia dilindungi
dari benda-benda asing oleh Blood Brain
Barrier dan oleh tengkorak, sehingga
apabila terjadi gangguan pada
pelindung tersebut, sistem saraf pusat
dapat diserang oleh benda-benda
patogen.

Anatomi dan Fisiologi Meningen

Meningen (selaput otak) adalah selaput yang membungkus otak


n sumsum tulang belakang, melindungi struktur saraf halus yang
mbawa pembuluh darah dan cairan sekresi (cairan serebrospinalis),
memperkecil benturan atau getaran yang terdiri dari tiga lapisan
Dura
mater
(lapisan
luar)
adalah
selaput
keras pembungkus otak,
mengalirkan darah vena
dari otak

Arakhnoid
(lapisan
tengah)
merupakan
selaput
halus
yang
memisahkan dura mater
dengan
pia
mater
membentuk
sebuah
kantong
atau
balon
berisi cairan otak yang
meliputi
seluruh
susunan saraf sentral

Pia mater (lapisan sebelah


dalam)
merupakan
selaput
tipis
yang
terdapat
pada
permukaan
jaringan
otak.
Ruangan diantara arakhnoid
dan pia mater disebut sub

MENINGITIS
Definisi Meningitis
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang
yang
mengenai piameter (lapisan dalam selaput otak) dan
arakhnoid.
Pembagian Meningitis
Meningitis dibagi menjadi dua golongan berdasarkan
perubahan yang terjadi pada cairan otak yaitu :
1. Meningitis serosa
2. Meningitis purulenta.
Penularan kuman dapat terjadi secara kontak langsung
dengan penderita dandroplet infection yaitu terkena
percikan ludah,
dahak, ingus, cairan bersin dan cairantenggorok
penderita

KLASIFIKASI MENINGITIS

ENINGITIS BAKTERIAL

akit SSP yang mengenai saraf pusat, resiko tinggi kematian


ecacatan. Lebih sering timbul karena komplikasi dari septikimia.
meningitis bakterial adalah yang sering terjadi.

gi dari meningitis bakterial antara lain:

Pneumonie
Meningitis
oup B streptococcus atau S. Agalactiae
Monocytogenes
Influenza
aphylococcus aureus

eri dapat bermultiplikasi dengan cepat di cairan serebrospinal karena


ng efektifnya sistem imun di cairan serebrospinal(CSS).

NINGITIS TUBERKULOSA

gitis tuberkulosis terjadi sebagai akibat komplikasi


ebaran tuberkulosis primer, biasanya di paru.
angan ditemukan sebagian besar pada dasar otak,
ama pada batang otak tempat terdapat eksudat dan tuberkel.

gi dari meningitis tuberkulosa adalah Mycobacterium tuberculosis.

ENINGITIS VIRAL
ut juga dengan meningitis aseptik, terjadi sebagai akibat akhir
sequel dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus :
pak,
mps,
pes simpleks, dan
pes zooster

PATOFISIOLOGI

EJALA KLINIS

eningitis ditandai dengan adanya gejala-gejala :


anas mendadak,
etargi,
Muntah dan
ejang

Meningitis bakteri biasanya didahului oleh


gejala gangguan alat pernafasandan gastrointestinal.

Meningitis karena virus ditandai dengan cairan serebrospinal


yang jernih sertarasa sakit penderita tidak terlalu beratseperti
demam, malaise, anoreksia, nyeri otot.

Meningitis Tuberkulosa terdiri dari tiga stadium :


Stadium I : Demam, nafsu makan berkurang, muntah (2-3 minggu)
Stadium II : Nyeri kepala yang hebat dan kadang disertai kejang
terutama pada bayi dan anak-anak, seluruh tubuh
dapat menjadi kaku (1-3 minggu)
Stadium III : Stadium terminal ditandai dengan kelumpuhan dan
gangguan kesadaran sampai koma.

EMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL


Tanda kaku kuduk positif (+) bila
didapatkan kekakuan dan tahanan
pada pergerakan fleksi kepala disertai
rasa nyeri dan spasme otot.
Tanda Brudzinski I positif (+) bila pada
pemeriksaan terjadi fleksi involunter
pada leher.
Brudzinski II positif (+) bila
padapemeriksaan terjadi fleksi
involunter pada sendi panggul dan
lutut kontralateral
Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi
sendi lutut tidak mencapai sudut
135(kaki tidak dapat di ekstensikan
sempurna) disertai spasme otot paha
biasanya diikutirasa nyeri.

MERIKSAAN PENUNJANG

EMERIKSAAN LUMBAL PUNGSI


umbal pungsi biasanya dilakukan untuk menganalisa jumlah sel
an proteincairan cerebrospinal, dengan syarat tidak ditemukan
danya peningkatan tekananintrakranial.

MERIKSAAN DARAH
lakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit,
aju EndapDarah (LED), kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.

MERIKSAAN RADIOLOGI
ada Meningitis Serosa dilakukan foto dada, foto kepala,
la mungkindilakukan CT Scan.
ada Meningitis Purulenta dilakukan foto kepala
eriksa mastoid, sinusparanasal, gigi geligi) dan foto dada.

PENATALAKSANAAN

ORTIKOSTEROID

teroid harus diberikan sebelum atau selama pemberian antibiotik.


enggunaan steroid telah terbukti meningkatkan outcome pada
meningitis tertentu seperti tuberkulosis, H.influenzae, dan pneumokokus.

osis dexamethasone untuk meningoensefalitis adalah 0,15 mg/kgBB


iap dosis tiap 6 jam selama 4 hari tappering off.

ntikonvulsan
nti kejang tidak diberikan secara rutin pada pasien meningoensefalitis,
etapi diberikan bila terjadi kejang.

iazepam : 10 20 mg i.v dengan kecepatan pemberian < 2-5 menit


atau per rektal dapat diulang 15 menit kemudian.
enitoin : 15 20 mg/kgBB dengan kecepatan 50 mg/ menit

PROGNOSIS

enderita usia neonatus, anak-anakdan dewasa tua mempunyai


rognosis yang semakin jelek, yaitu dapat menimbulkancacat berat
an kematian.

KOMPLIKASI

Cerebral edema

Meningitis

Vasculitis

Cerebral venous
Thrombosis

Cerebral Infarcts
with mass effect

Increased ICP

Acute
Hydrosefalus

ALHAMDULILLLLAH
TERIMA KASIH

S-ar putea să vă placă și