membersihkan plasma darah dari bahan-bahan yang terlarut, termasuk disini obat-obatan
Sebagian besar obat-obatan akan diekskresikan
lewat ginjal (urine), sehingga pemberian obat pada penderita GGK harus diperhatikan
Dosis obat-obatan yang diekskresikan lewat
ginjal yang bersifat Nefrotoksik harus diperhatikan, karena dapat terjadi komulasi dan mempercepat kemunduran fungsi ginjal.
Pada GGK terminal yang sudah
menjalani dialisis berhubung ada kehilangan obat lewat darah, selain toksitas juga perlu diperhatikan seberapa banyak dosis yang hilang, untuk mempertahankan efektifitasanya
Seperti diketahui pemakaian obat yang
nefrotoksik dalam jangka lama dapat menimbulkan drug induced Nefropati yang akhirnya menjadi GGK terminal
Pemakaian obat pada GGK selain
mengetahui obat Nefrotoksik, tetapi juga harus tahu ekskresinya lewat ginjal, hepar, atau feces, dan kelarutanya pada air (hydrophylic) atau lemak (Lyphophylic)
pemakaian bersifat reversible Asiklovir : Anti virus tidak larut air, terjadi presipitasi pada tubulus obstruksi bersifat reversible Penisilin, Sefalosforin, Betalaktam : Tidak langsung Nefrotoksik, tetapi terjadi Nefropati terutama metisilin, Penisilin, dan Ampisilin. Sefalosforin bila dosis tinggi dapat Nefrotoksis.
Macam Obat yang Nefrotoksik
7.
8.
9.
10.
Vankomisin : Sangat toksis, bila terpaksa dipakai harus
monitoring yang ketat; urine, plasma darah, ureum / kreatinin. NSAID : Menghambat efek Prostaglandin. Prostaglandin menimbulkan dilatasi kapiler ginjal, menurunkan resistensi kapiler ginjal, meningkatkan perfusi ginjal Tetrasiklin : Menimbulkan Fanconiss Syndrome, Hiperkatabolik degan kenaikan urea Metotrexate : Dosis tinggi menimbulkan Tubular Nekrosis Akut dan pengendapan di Tubulus.