Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1. MIGRAINE
Adalah nyeri kepala berulang dengan
Faktor predisposisi
migrain
riwayat keluarga (genetik)
usia (sering pada pubertas)
menstruasi
terlambat makan
rangsangan berlebihan (sorotan cahaya, bau
KLASIFIKASI MIGRAIN
I.
II.
Penatalaksanaan
Tujuan terapi
STRATEGI TERAPI
a. Menghindari atau menghilangkan pemicu
b. Terapi abortif dimulai pada saat terjadinya
serangan
c. Terapi profilaksis diperlukan jika serangan terjadi
lebih dari 2-3 kali sebulan, serangan berat dan
menyebabkan gangguan fungsi, terapi
simptomatik
gagal atau menyebabkan efek samping yang
serius
Pengobatan Migren
Berhasil
Bebas nyeri sesudah 2 jam pengobatan
Perbaikan nyeri dari skala nyeri kepala 2
Kompresi
Pembuluh
Darah Kecil
Iskemia
Otot
Disfungsi Oromandibuler
Stress Psikososial
Anxietas
Depresi
Nyeri Kepala Sebagai Waham
Stress Otot
Idiopatik
GEJALA KLINIS
Terapi farmakologi
Menggunakan analgesik atau analgesik plus ajuvan
Durasi
Nyeri Kepala
Migren
4-72 jam
Lokasi
Unilateral
Bilateral
Kualitas
Berdenyut
Berat
Tak berdenyut,
tegang, kencang
Ringan
Mual
Muntah
Intensitas
supraorbita, temporal,
atau kombinasi
Sebagian besar
pasien gelisah atau
agitatif selama
serangan.
sensitivitas terhadap
cahaya,
suara, dll. spt terjadi pada
migrain
tidak bersifat herediter
pemicu utamanya adalah
alkohol dan merokok
diet khusus.
Hindari :
- Terlambat tidur/bangun
- Terlambat makan
- Minum-minuman keras
Diet
hindari : milk/milk product, citrus
fruits, pisang, asinan/asam-asaman, kacang,
alkohol, cokelat, cured meats, chinnese food.
Terapi Cluster
Sasaran terapi : menghilangkan nyeri (terapi
abortif),
mencegah serangan (profilaksis)
Strategi terapi : menggunakan obat NSAID,
vasokonstriktor cerebral
Obat-obat terapi abortif:
Oksigen
Ergotamin
Sumatriptan
Cephalgia Sekunder
Nyeri kepala yang berkaitan dengan:
Kelainan vaskuler dan non vaskuler di
intrakranial
Keadaan putus zat
Infeksi
Kelainan hemostasis
Kelainan kranium, leher, mata, telinga, hidung,
sinus, gigi, mulut, struktur fasial, dan kelainan
psikiatri.
Contoh Cephalgia
Sekunder
Kelainan Vaskuler (SAH, ICH, infark)
Infeksi (Meningitis, Sinusitis)
Post-trauma Cephalgia
TIK yang meningkat (Massa intrakranial;
tumor&perdarahan)
Drug Withdrawal (nitrat dan kafein)
Nyeri kepala akibat sakit gigi, sinusitis, kelainan
mata, sakit telinga dan tekanan darah tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
M.mardjono dan P.sidarta.neurologi dasar klinis.
Guyton dan hall.fisiologi kedokteran.
Prof.dr.priguna sidharta,MD.Ph.D.neurologi klinis
TERIMA KASIH