Sunteți pe pagina 1din 6

Faktor Demografi dan

Risiko Gizi Buruk dan Gizi


Kurang
Wiko Saputra, Rahmah Hida
Nurrizka
MAKARA, KESEHATAN, VOL.
16, NO. 2, DESEMBER 2012:
95-101

Latar Belakang
Persoalan gizi dalam pembangunan kependudukan masih
merupakan persoalan yang dianggap menjadi masalah
utama dalam tatanan kependudukan dunia. Oleh karena itu,
persoalan ini menjadi salah satu butir penting yang menjadi
kesepakatan global dalam Milleneum Development Goals
(MDGs). Setiap negara secara bertahap harus mampu
menguranggi jumlah balita yang bergizi buruk atau gizi
kurang sehingga mencapai 15 persen pada tahun 2015.
Tulisan ini akan membahas model pengaruh demografi
terhadap risiko anak balita menderita gizi buruk di tiga
komunitas di Sumatera Barat. Diharapkan dengan
mengetahui karakteristik demografi, maka pola
penangganan masalah gizi buruk dapat dibuat.

Metode Penelitian
Pengumpulan data primer. Kajian ini
mengunakan data mikro melalui studi lapangan
yang dilaksanakan pada tahun 2010 pada tiga
komunitas di Sumatera Barat.
Daerah yang representatif pada setiap
kabupaten/kota
dipilih untuk mewakili ketiga jenis masyarakat ini.
Sample dipilih secara acak. Kemudian, penarikan
sampel dilakukan secara sytematical random
sampling
dari interval sampel yang ditentukan sesuai dengan
jumlah rumah tangga yang ada.

Menghitung status gizi balita. Untuk menilai


status gizi balita digunakan indek antopometri,
yaitu berdasarkan berat badan menurut umur
(BB/U) dengan baku rujukan WHO-NCHS yang
disajikan dalam versi skor simpang baku. Status
gizi dikatakan kurang apabila BB/U 2 SD,
sedangkan status gizi dikatakan normal apabila 2
SD BB/U +2SD. Status gizi dikatakan buruk
apabila BB/U kurang dari 3 SD.

Analisis karakteristik risiko gizi buruk


(regresi logistik). Analisis karakteristik penderita
gizi buruk dilakukan untuk melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi munculnya risiko gizi buruk di
dalam komunitas yang akan dikaji.

Hasil Penelitian
Penilaian Status Gizi Balita. Secara umum, masih
besar jumlah penderita gizi buruk di daerah kajian.
Sekitar 17,6 persen balita memiliki risiko gizi buruk
dan 14,0 persen menderita gizi kurang. Ini sangat
mprihatinkan karena daerah ini merupakan daerah
dengan tingkat produksi pertanian yang tinggi. Jumlah
produksi beras, ikan, jagung, ubi-ubian, sayuran dan
buahan selalu surplus. Pengaruh produksi pangan
tidak memberikan jaminan terhadap risiko penderita
gizi buruk dan kurang di Sumatera Barat.

Kesimpulan
Dari implikasi diatas dapat disimpulkan bahwa
persoalan gizi dalam masyarakat memiliki multidimensi
faktor yang menjadi penyebab munculnya kasus-kasus
gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia. Pangan
merupakan salah satu bagian yang sangat penting dan
menjadi penyebab munculnya persoalan gizi. Gizi
kurang dipengaruhi oleh kurangnya asupan terhadap
pangan baik segi kuantitas maupun dari segi kualitas.
Tapi ini tidak mutlak menyebabkan terjadinya kasus
gizi buruk dan gizi kurang.

S-ar putea să vă placă și

  • PPD Intan
    PPD Intan
    Document24 pagini
    PPD Intan
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • Supracondylar FX
    Supracondylar FX
    Document6 pagini
    Supracondylar FX
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • 7.bab Ii
    7.bab Ii
    Document36 pagini
    7.bab Ii
    Gusti Gandha
    Încă nu există evaluări
  • Pedoman Pelayanan Medis Idai Jilid 1 PDF
    Pedoman Pelayanan Medis Idai Jilid 1 PDF
    Document344 pagini
    Pedoman Pelayanan Medis Idai Jilid 1 PDF
    Irvan Darwindra
    100% (20)
  • 1.morbus Hansen
    1.morbus Hansen
    Document50 pagini
    1.morbus Hansen
    Kessi Vikaneswari
    Încă nu există evaluări
  • Proposal Desa Tiga Kesmas BHD
    Proposal Desa Tiga Kesmas BHD
    Document2 pagini
    Proposal Desa Tiga Kesmas BHD
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • Dasar-Dasar EKG
    Dasar-Dasar EKG
    Document67 pagini
    Dasar-Dasar EKG
    Dayu Agung
    Încă nu există evaluări
  • OSCE
    OSCE
    Document31 pagini
    OSCE
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • Infeksi Bakteri
    Infeksi Bakteri
    Document53 pagini
    Infeksi Bakteri
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • LVH - LBBB
    LVH - LBBB
    Document28 pagini
    LVH - LBBB
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • Remote District Physician's
    Remote District Physician's
    Document49 pagini
    Remote District Physician's
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • Chronic Myeloid Leukimia
    Chronic Myeloid Leukimia
    Document11 pagini
    Chronic Myeloid Leukimia
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • Kanker Usus Besar
    Kanker Usus Besar
    Document17 pagini
    Kanker Usus Besar
    l_al_acote2
    Încă nu există evaluări
  • Definisi
    Definisi
    Document2 pagini
    Definisi
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • Pengertian Fungsi Pemberdayaan
    Pengertian Fungsi Pemberdayaan
    Document1 pagină
    Pengertian Fungsi Pemberdayaan
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • Tata Laksana Hipertensi
    Tata Laksana Hipertensi
    Document5 pagini
    Tata Laksana Hipertensi
    AhMada 'Haji'
    Încă nu există evaluări
  • MR Ugd
    MR Ugd
    Document2 pagini
    MR Ugd
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • Tutorial Jalan Jalan Sambil Jajan
    Tutorial Jalan Jalan Sambil Jajan
    Document4 pagini
    Tutorial Jalan Jalan Sambil Jajan
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • Referat Achalasia
    Referat Achalasia
    Document22 pagini
    Referat Achalasia
    Brilliant Van
    Încă nu există evaluări
  • Definisi
    Definisi
    Document2 pagini
    Definisi
    Surya Budikusuma
    Încă nu există evaluări
  • SVSC CD CD
    SVSC CD CD
    Document8 pagini
    SVSC CD CD
    Muhammad Ardyansyah Pratama
    Încă nu există evaluări