Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
AMANDEMEN
Sayoto Makarim
301512002
Proses Terbenryuknya
Suprastruktur Pemerintahan RI
Perkembangan NKRI dalam Periode-peride
PENDAHULUAN
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Tuntutan Reformasi
Sebelum Perubahan
Antara lain:
Amandemen UUD 1945
Penghapusan doktrin
Dwi Fungsi ABRI
Penegakan hukum,
HAM, dan
pemberantasan KKN
Otonomi Daerah
Kebebasan Pers
Mewujudkan kehidupan
demokrasi
Pembukaan
Batang Tubuh
- 16 bab
- 37 pasal
- 49 ayat
- 4 pasal Aturan Peralihan
- 2 ayat Aturan Tambahan
Penjelasan
Hasil Perubahan
Sidang MPR
Pembukaan
Pasal-pasal:
- 21 bab
- 73 pasal
- 170 ayat
- 3 pasal Aturan Peralihan
- 2 pasal Aturan Tambahan
Latar Belakang
Perubahan
Kekuasaan tertinggi di
tangan MPR
Kesepakatan Dasar
Tidak mengubah
Tujuan Perubahan
Menyempurnakan aturan
dasar, mengenai:
Tatanan negara
Kedaulatan Rakyat
HAM
Pembagian kekuasaan
Kesejahteraan Sosial
Eksistensi negara
demokrasi dan negara
hukum
Hal-hal lain sesuai dengan
perkembangan aspirasi
dan kebutuhan bangsa
Dasar Yuridis
MPR
DPR
BPK
Presiden
DPA
MA
Wapres
MENKO
Departemen
Gubernur
PEMDA TK I
KDH DPRD
Bupati / Walikota
PEMDA TK II
KDH DPRD
PEMILU
ORMAS
ORSOSPOL
RAKYAT
PUSAT
UUD 1945
Preside
n
BPK
bank
sentra
l
kpu
kementeria
n negara
dewan
pertimbanga
n
TNI/POLRI
Perwakilan
BPK
Provinsi
Pemerintahan
Daerah Provinsi
Gubernur
DPRD
DPR
MPR
DPD
MA
MK
KY
badan-badan
lain yang
fungsinya
berkaitan
dengan
kekuasaan
kehakiman
Lingkungan
Peradilan
Umum
Lingkungan
Peradilan
Agama
Lingkungan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota
Bupati/
DPRD
Walikota
Peradilan
Militer
Lingkungan
Peradilan TUN
DAERA
DPR
Pasal 20 (1)*
Memegang
kekuasaan
membentuk UU
Presiden
Pasal 4 (1)
Memegang
kekuasaan
pemerintahan
MA
MK
Pasal 24 (1)***
Kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk
menyelenggarakan
peradilan guna
menegakkan
hukum dan keadilan
Presiden/
Wakil
Presiden
13
DPR
dengan
persetujuan
Presiden
MA
dengan
pertimbangan
dengan
pertimbangan
[Pasal 14 (1)*]
dengan
pertimbangan
17
DPR
memegang
kekuasaan
membentuk UU
[Pasal 20 (1)*]
anggota DPR
dapat
diberhentikan
dari
jabatannya,
yang syaratsyarat dan tata
caranya
diatur dalam
undang-undang
(Pasal 22B**)
MPR
Pasal 2 (1)****
ANGGOTA
DPD
dipilih
melalui
pemilu
Wewenang
Mengubah dan menetapkan UndangUndang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan
Pasal 37**** ];
29
Mahkamah Agung
MA
Pasal 24A ***
Umum
Agama
Militer
TUN
32
Mahkamah Konstitusi
Hakim konstitusi
harus memiliki integritas
dan kepribadian yang
tidak tercela, adil,
negarawan yang
menguasai konstitusi dan
ketatanegaraan, serta
tidak merangkap sebagai
pejabat negara
[Pasal 24C (5)***]
MK
mempunyai
sembilan orang anggota
hakim konstitusi yang
ditetapkan oleh
Presiden, yang diajukan
masing-masing tiga
orang oleh MA, tiga
orang oleh DPR dan tiga
orang oleh Presiden
[Pasal 24C (3)***]
33
MA
DPR
Presiden
menetapka
n
mengajukan
3 (tiga)
orang hakim
konstitusi
mengajukan
3 (tiga)
orang hakim
konstitusi
mengajukan
3 (tiga)
orang hakim
konstitusi
9 (sembilan)
orang anggota
hakim konstitusi
31
Komisi Yudisial
Anggota Komisi
Yudisial harus
mempunyai
pengetahuan dan
pengalaman di
bidang hukum serta
memiliki integritas
dan kepribadian
yang tidak tercela
[Pasal 24B (2)***]
KY
Anggota Komisi
Yudisial diangkat
dan diberhentikan
oleh Presiden
dengan persetujuan
DPR
[Pasal 24B (3)***]
Wewenang
1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B
(1)***];
2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga
dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].
30
KY
calon yang
diusulkan
DPR
calon yang
disetujui
Preside
n
hakim
agung
28
Presiden
calon
Anggota
BPK
DPR
pertimbanga
n
DPD
memilih
calon
anggot
a BPK
terpilih
diresmika
n
BAB
VIIA.
DAERAH
DEWAN
PERWAKILAN
DPD
22
20
KEWENANGAN DPD
I.
Otonomi daerah
Hubungan pusat dan
daerah
Pembentukan dan
pemekaran serta
penggabungan
daerah
Pengelolaan sumber
daya
alam dan sumber daya
ekonomi lainnya
Perimbangan keuangan
pusat dan daerah
RAPBN
Pajak
Pendidikan
Agama
memberi
dapat
dapat
ikut
pertimbanga melakukan
mengajukan membahas
n
pengawasan
27
Anggota BPK
dipilih oleh DPR
dengan
memperhatikan
pertimbangan
DPD dan
diresmikan oleh
Presiden
[Pasal 23F (1)***]
BPK
Hasil
pemeriksaan
keuangan
negara
diserahkan
kepada DPR,
DPD, dan DPRD,
sesuai dengan
kewenangannya
[Pasal 23E (2)***]
Untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara
diadakan satu Badan
Pemeriksa Keuangan yang
bebas dan mandiri
[Pasal 23E (1)***]
BPK berkedudukan di ibu
kota negara, dan memiliki
perwakilan di setiap
provinsi
[Pasal 23G (1)***]
28
Presiden
calon
Anggota
BPK
DPR
pertimbanga
n
DPD
memilih
calon
anggot
a BPK
terpilih
diresmika
n