Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Application of radiopharmaceuticals:
1- Treatment of disease:
(therapeutic radiopharmaceuticals)
They are radiolabeled molecules designed to deliver therapeutic
doses of ionizing radiation to specific diseased sites.
Chromic phosphate P32 for lung, ovarian, uterine, and prostate
cancers
Sodium iodide I 131 for thyroid cancer
Samarium Sm 153 for cancerous bone tissue
Sodium phosphate P 32 for cancerous bone tissue and other types
of cancers
Strontium chloride Sr 89 for cancerous bone tissue
Application of radiopharmaceuticals:
2- As an aid in the diagnosis of disease (diagnostic
radiopharmaceuticals)
The radiopharmaceutical accumulated in an organ of interest emit gamma
radiation which are used for imaging of the organs with the help of an
external imaging device called gamma camera.
- Radiopharmaceuticals used in tracer techniques for measuring physiological
parameters (e.g. 51 Cr-EDTA for measuring glomerular filtration rate).
-
Energy (keV)
Image Quality
Jika ratio ini tidak cukup tinggi (5:1 minimum untuk planar imaging,
kira-kira 2:1 for SPECT imaging), maka hasil scan menunjukkan
adanya nondiagnostic scan dan hal ini akan menyulitkan atau tidak
memungkinkan untuk membedakan organ berpenyakit (pathology) dari
latar-belakang. Misalnya, bila melakukan thyroid scan, idealnya
semua radioaktivitas erada di dalam thyroid dan tidak berada tempat
lain di daerah sekitar leher. Begitu juga dari sudut dosimetri liver
uptake dari radioiodida sama sekali tidak diinginkan, disamping
tentunya tidak mempunyai dampak di dalam proses penyidikan
(imaging) yang sesungguhnya karena tidak berada dalam daerah
pandang.
Rendahnya ratio juga menimbulkan radiasi yang tidak perlu yang
diterima pasien.
7. Reaktivitas kimia
Salah satu ciri khas yang membuat 99mTc sebagai radioisotop ideal untuk
sidik diagnosa adalah kemampuannya untuk terikat dengan mudah
terhadap berbagai jenis senyawa dalam kondisi fisiologis, mulai dari
molekul yang sederhana, seperti pyrophosphate sampai sejenis gula
seperti glucoheptonat; dari peptida sampai antibodi; dari koloid yang
tidak larut sampai dan makroaggregat sampai antibiotik and molekul
komplek yang lain.
Pertimbangan khusus, harus tersedia substrate untuk reaksi penandaan
radioaktif. Tidak setiap senyawa dapat ditandai dengan setiap isotop dan
dalam kenyataannya penandaan sering cukup selektif. Senyawa yang
menunjukkan biodistribusi yang dapat diterima sering tidak berguna bila
telah ditandai logam radioaktif atau telah diiodinasi. Bahkan perubahan
yang minimal dalam struktur molekul sering cukup merubah sama sekali
biodistri-busi. Karena itu penelitian yang ekstensif diperlukan untuk
menentukan struktur molekul optimal untuk bisa ditandai dengan suatu
isotop spesifik.
Radiofarmaka
hampir semua radiofarmaka merupakan senyawa organik atau anorganik sederhana yang memiliki komposisi
tertentu.
ada beberapa radiofarmaka yang terbentuk dari molekul
makro (macromolecules), seperti antibodi monoklonal
(monoclonal antibody) atau fragmen-fragmen antibodi,
yang ditandai tidak secara stokiometri dengan suatu
radionuklida
Klasifikasi Radiofarmaka
berdasarkan mekanisme lokalisasi
Kelompok radiofarmaka yang memiliki pola biodistribusi
yang secara esklusif sangat ditentukan oleh sifat fisika dan
kimia dari radiofarmaka itu sendiri.
Kelompok radiofarmaka yang biodistribusinya sangat ditentukan oleh ikat reseptor (receptor binding) atau oleh
interaksi biologi lainnya. Kelompok radiofarmaka yang
terakhir ini sering disebut sebagai radiofarmaka spesifik
organ sasaran (target-specific radiopharmaceuticals).
Kit Radiofarmaka
Labeling
Radionuklida + Kit Radiofarmaka
Radiofarmaka
Persyaratan Radiofarmaka
radiolysis
container
atmospher
specificity
temperature
pH
medium
sensitivity
stability
efficacy
biodistributio
n
radionuclidic
purity
Acceptable
Radiopharmaceuticals
purity
apyrogenicity
sterility
safety
radiotoxicity
chemical toxicity
chemical
purity
radiochemical
purity