Sunteți pe pagina 1din 55

PROGRAM DIARE DI

JAKARTA -INDONESIA

dr. Nelly Tina Widjaja, MS


22 September 2014

Sumber Bacaan
Unicef (United Nation Children Fund, 2009)
The global burden of childhood diarrhoea
Diarrhoeal diseases: The basics
Preventing and treating childhood diarrhoea:
Where we
stand today
A 7 point plan for comprehensive diarrhoea
control

The global burden of


childhood diarrhoea
.

East Asia & Pacific 453 million; 18%


South Asia 783 million; 33%
Rest of the world 480 million; 20%
Africa 696 million; 29%

Africa & South Asia account for over half the cases of childhood
diarrhoea
(WHO, 2004)

Diarrhoea is the second most common


cause of child deaths worldwide
.

37% neonatal
causes
(LBW, infection,
Asphyxia,
Congenital, etc)

17%
Pneumon
ia Pneumonia
17%
13% Other
16%
4% Measles
Diarrhoea
2% Aids
13%
Other

Unicef, 2007c

16% Diarrhoea
7% Malaria
4% Injuries
37% neonatal
causes

More than 80% of child deaths due to


diarrhoea occur in Africa and South
Asia
.

Rest of the world; 7% East Asia & Pacific; 9%

Africa; 46%

WHO, 2004

South Asia; 38%

Diarrhoeal diseases: The


basics
Diarrhoea is a common symptom
of gastrointestinal infections
caused by
a wide range of pathogens,
including bacteria, viruses and
protozoa.
Transmission: faecal - oral

Nutrition, health and environmental factors all play a role in preventing and
treating childhood diarrhoea

Source: Adapted from the Child Health


Epidemiology Reference Group, 2009

REDUCE RISK
FACTORS
Prevent stunting

TREATMENT
ORAL REHYDRATION
ZINC
Continued feeding
(including breastfeeding)

Key actions to
reduce the
burden of
childhood
diarrhoea

PREVENTION
Primary prevention (to
reduce disease
transmission)
Rotarivirus & measles
vaccines
Hand washing with
soap
Secondary
Improvedprevention
drinking (to
water
reducesupply
disease severity)
Community-wide
Promote breast feeding
sanitation
Vitamin A

supplementation
Zinc
Source: Adapted from the Child Health Epidemiology Reference Group,

Main forms of acute childhood diarrhoea


Acute watery diarrhoea
is associated with significant fluid loss & rapid
dehydration
generally cause acute watery diarrhoea: V. cholerae , E.
coli
rotarivirus.

Bloody diarrhoea
is marked by visible blood in the stools.
often referred to as dysentery
The most common cause of bloody diarrhoea is
Shigella.

Persistent diarrhoea
With/without blood. That last at least 14 days.
Undernourished children and those with other illnesses
( such as AIDS)

Preventing and treating childhood diarrhoea: Where we


stand today

Water
Improving access to safe dringking water

Sanitation
Improving to get adequate sanitation

Hygiene
promoting good hygiene

Globally 1,2 billion people practise open defecation,


83% of whom live in 13 countries

Rest of the
world
205 million

Indonesia 66
million
Indonesia
Ethiopia 52 million
66 million
Pakistan 50 million
China 37 million
Ethiopia
Nigeria 29 million
52 million
Brazil 18 million
Bangladesh 18
Pakistan
million
50 million
Sudan 14 million
Nepal 14 million
Niger 11 million
Vietnam 10 million
Mozambique 10
million
Rest of the world
2015 million
Source: Unicef, New York 2008

More than 80 % of the developing


worlds population use an improved
drinking water source
100
80
60
40
20
0

Source: Unicef, New York 2008

1990
2006

Data on hand washing


with soap are not available

BUKU PEDOMAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
DIARE
Sub Direktorat Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan
Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2013

Diare penyebab kematian nomor satu


untuk bayi & balita yaitu
31,4% & 25,2%
Diare penyebab kematian nomor
empat
untuk semua umur: 13,2% dalam
kelompok penyakit menular
Sumber: Riskesdas , 2007

KEBIJAKAN program pengendalian


penyakit diare
1. Berdasarkan pada partisipasi & pemberdayaan

masyarakat & disesuaikan kondisi lingkungan;

2. Dilaksankan melaui pengembangan kemitraan

& jejaring kerja secara multi disiplin, lintas


program dan lintas sektor;

KEBIJAKAN program pengendalian


penyakit diare

3. Dilaksanakan secara terpadu baik dlm


upaya preventif, kuratif dan promotif;
4. Dikelola secara profesional, berkualitas,
merata & terjangkau;
5. Penguatan sistem surveilans
6. Dilakukan secara efektif & efisien melalui
pengawasan yg selalu ditingkatkan

STRATEGI PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT


DIARE

1. Menggerakkan & memberdayakan masyarakat


untuk hidup sehat (PHBS)
2. Mendorong & memfasilitasi pengembangan
potensi dan peran serta masyarakat u/
penyebar luasan informasi
3. Mengembangkan Sistem Kewaspadaan Dini
(SKD) yg efektif dan efisien terutama bagi
masyarakat yang berisiko

STRATEGI PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT


DIARE

4. Meningkatkan pengetahuan petugas &


menerapkan tatalaksana penyakit diare secara
standar pada semua fasilitas kesehatan

5. Meningkatkan akses masyarakat ke pelayanan


kesehatan yg berkualitas melalui peningkatan
SDM & peningkatan institusi & standarisasi
pelayanan

STRATEGI PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT


DIARE

6. Meningkatkan surveilans epidemiologi


penyakit diare pada seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan
7. Mengembangkan jejaring kemitraan
secara multi disiplin lintas program dan
lintas sektor pada semua jenjang baik
pemerintah maupun swasta

KEGIATAN
Surveilans Epidemiologi
Upaya pencegahan yang melibatkan lintas
program, lintas sektor dan masyarakat
Promosi kesehatan kepada masyarakat
melalui melalui media komunikasi baik cetak
maupun elektronik
Pemantauan dan evaluasi secara berkala
dan berkesinambungan

Surveilans Epidemiologi
Tujuan
- Diketahuinya situasi epidemiologi & besaran
masalah penyakit diare di masyarakat,
- sehingga dapat dibuat perencanaan dalam

pencegahan, penanggulangan & pengendalian


- di semua jenjang pelayanan kesehatan

Pengertian
Epidemiologi
Surveilans epidemiologi
Kejadian Luar Biasa / KLB
Wabah

Pengertian epidemiologi
Bahasa Yunani: terdiri dri 3 kata
epi = tentang; demos = penduduk; logos = ilmu
Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan
distribusi (penyebaran) serta determinan
masalah kesehatan pada sekelompok
orang/masyarakat serta determinanya (faktorfaktor yang mempengaruhinya).

Pengertian surveilans epidemiologi


Kegiatan analisis secara sistematis & terus
menerus terhadap:
- Penyakit atau masalah-2 kesehatan & kondisi yg
mempengaruhi terjadinya
- Peningkatan dan penularan penyakit atau masalahmasalah kesehatan tersebut agar dapat
- Melakukan tindakan penanggulangan secara efektif
dan efisien melalui
- Proses pengumpulan data, pengolahan dan
penyebaran informasi epidemiologis kepada
penyelenggara program kesehatan

Pengertian KLB
- Timbulnya atau meningkatnya
kejadian
kesakitan dan atau kematian yang
bermakna
secara epidemiologis pada
- suatu daerah dalam kurun waktu
tertentu, dan - merupakan keadaan
yang dapat menjurus
pada terjadinya wabah.

Pengertian wabah
Adalah kejadian berjangkitnya suatu
penyakit
menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara
nyata melebihi daripada keadaan yg lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka

Pecegahan penyakit diare


1. Perilaku Hidup Bersi dan Sehat
/PHBS
2. Penyehatan lingkungan
3. Penyediaan air bersih
4. Pengelolaan sampah
5. Sarana pembuangan air limbah

1. Perilaku Hidup Bersih & Sehat


1) Pemberian ASI
ASI bersifat steril
mempunyai kasiat preventif secara
imunologik dg adanya antibodi
turut memberikan perlindungan
terhadap penyakit diare. Pada bayi
baru lahir ASI penuh mempunyai daya
lindung 4 x > terhadap penyakit diare.

1. Perilaku Hidup Bersih & Sehat


2) Makanan pendamping ASI
Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan
menyuapi anak. Suapi anak dg sendok yg bersih;
Masak makanan dg benar, simpan sisanya d tempat yg
dingin & panaskan dg benar sebelum diberikan kpd
anak;
Perkenalkan makanan lunak ketika anak berumur 6 bulan
&
teruskan pemberian ASI. Berikan makanan lebih sering
(4x sehari)& lebih bermacam pd umur 9 bulan.
Pada umur 1 thn 4-6 x sehari.

1. Perilaku Hidup Bersih & Sehat


2) Menggunakan air bersih
Ambil air dari sumber air yang bersih
Simpan air dlm tempat bersih & tertutup
& gunakan gayung khusus u/ mengambil air
Jaga sumber air dri pencemaran oleh
binatang & u/ mandi anak-2
Minum air yg sudah matang
(dimasak sampai mendidih)
Cuci semua peralatan masak & peralatan
makan dg air yang bersih & cukup

1. Perilaku Hidup Bersih & Sehat

3) Menggunakan air bersih


Ambil air dari sumber air yang bersih
Simpan air dlm tempat bersih & tertutup
& gunakan gayung khusus u/ mengambil ai
Jaga sumber air dri pencemaran oleh
binatang & u/ mandi anak-2
Minum air yg sudah matang
(dimasak sampai mendidih)
Cuci semua peralatan masak & peralatan
makan dg air yang bersih & cukup

1. Perilaku Hidup Bersih & Sehat


4) Mencuci tangan

adalah kebersihan perorangan yg penting


u/ mencegah penularan kuman diare
cuci tangan dg sabun terutama
sesudah bak/bab
sesudah membuang tinja anak
sebelum menyiapkan makanan
sebelum menyuapi makanan anak
sebelum makan
mempunyai dampak dlm penurunan kejadian diare

1. Perilaku Hidup Bersih & Sehat


5) Menggunakan jamban
Penggunaan jamban mempunyai dampak yg besar
dalam penurunan risiko terhadap penyakit diare;
Keluarga yg tidak mempunyai jamban harus membuat
jamban & keluarga harus bab di jamban;
Syarat jamban yg saniter:
tersedia air bersih
ada sistem penditribusian air dan pengelolaan limbah
yang berjalan dg baik

1. Perilaku Hidup Bersih & Sehat


6) Membuang tinja bayi yang benar
Banyak

orang beranggapan bhw tinja bayi tidak berbahaya.


Hal ini tidak benar karena tinja dapat pula menularkan
penyakit pd anak & orang tuanya. Tinja hrs dibuang dg

benar.
Yang harus diperhatikan oleh keluarga:

buang tinja bayi di jamban


bantu anak bab di tempat yg bersih dan mudah
dijangkau olehnya
bersihkan dg benar setelah bab dan cuci tangan dng sabun

1. Perilaku Hidup Bersih & Sehat


7) Pemberian imunisasi Campak
Pemberian imunisasi campak pada bayi sangat
penting u/ mencegah agar bayi tidak kena campak.
Anak yang sakit campak sering disertai diare, shg
pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah
penyakit diare.
Berilah imunisasi campak segera setelah bayi
berumur bulan

2. Penyehatan Lingkungan
Sanitasi di Indonesia:
47% masyarakat masih bab sembarangan.
30,7% mayarakat tidak memiliki sanitasi
yang layak
60% masyarakat memiliki jamban tetapi bab
sembarangan

2. Penyehatan Lingkungan
WHO menyatakan ada 3 kegiatan yang
dapat menurunkan angka kesakitan diare:
akses masyarakat terhadap sanitasi dasar
angka kesakitan diare sebesar 37%
Cuci tangan pakai sabun menurunkan anka
kesakitan diare sebesar 45%
Pengelolaan air minum yang aman di rumah
tangga angka kesakitan diare sebesar 39%

3. Penyediaan air bersih


Beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui
air antara lain diare, hepatitis A dan E, penyakit
kulit, penyakit mata dll.
Penyediaan air bersih baik secara kuantitas
maupun kualitas mutlak diperlukan di setiap
rumah tangga

4. Pengelolaan sampah
Sampah merupakan sumber penyakit & tempat
berkembang biaknya vektor.
Sampah dapat mencemari tanah dan menimbulkan
gangguan kenyamanan & estetika.
Pengelolaan sampah sangat penting u/ mencegah
penularan penyakit
Tempat sampah harus disediakan, sampah harus
dikumpulkan setiap hari & dibuang ke TPS sebelum ke
TPA.

5. Sarana pembuangan air limbah


Air limbah pabrik atau limbah rumah tangga harus
dikelola sedemikian rupa agar tidak menjadi
sumber penularan penyakit

Promosi kesehatan
Pengertian promosi kesehatan
- upaya u/ kemampuan masyarakat melalui
- pembelajaran dari, oleh, untuk , dan bersama
masyarakat, agar
- mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yg bersumber masyarakat ,
- sesuai sosial budaya setempat dan
- didukung oleh kebijakan publik yg berwawasan kesehatan.
Strategi promosi kesehatan adalah
- cara atau langkah yang diperlukan untuk
- mencapai , memperlancar atau mempercepat pencapaian
tujuan promosi kesehatan

Promosi kesehatan
Tujuan
Terwujudnya masyarakat yang
mengerti, menghayati dan melaksanakan
hidup
sehat melalui
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
sehingga
kesakitan dan kematian karena penyakit diare
dapat dicegah.

Promosi kesehatan
Strategi promosi kesehatan antara lain
1) Pendayagunaan data & pengembangan
sistem informasi promkes
2) Peningkatan kerjasama & kemitraan
3) Pengembangan metode, teknik dan media
4) Fasilitasi peningkatan promosi kesehatan

Tatalaksana penderita diare


TUJUAN

Mencegah dehidrasi
Mengobati dehidrasi
Mencegah gangguan nutrisi dg memberikan
makan selama & sesudah diare
Memperpendek lamanya sakit &
mencegah diare menjadi lebih berat

Tatalaksana penderita diare


Prinsip Tatalaksana penderita diare

1) Oralit osmolaritas rendah


2) Zinc
3) Pemberian ASI/Makanan
4) Pemberian antibiotik hanya atas indikasi;
5) Pemberian nasihat

Tatalaksana penderita diare


Sarana rehidrasi
Puskesmas: pojok Upaya Rehidrasi Oral (URO) atau Pojok
Oralit
Rumah Sakit: kegiatan Pelatihan Diare
Fungsi:
1) mempromosikan upaya-2 rehidrasi oral
2) memberi pelayanan penderita diare
3) memberikan pelatihan kader

Tatalaksana penderita diare


Penilaian Derajat Dehidrasi
Bagaimana cara menilai anak penderita diare
Rencana terapi A untuk terapi
diare tanpa dehidrasi
Rencana terapi B untuk terapi
diare dehidrasi ringan sedang (tidak berat)
Rencana terapi C untuk terapi
diare dehidrasi berat di sarana kesehatan

Etiologi yang potensial menimbulkan KLB diare

V. Cholera
V. Parahaemolyticus
Staph. Aureus
Salmonella spp
Clostridium Perfringens
Bacillus cereus
Shigella spp
Streptococcus Faecalis
Enterococcus

TUGAS
Buat rasionalisasi dan ukuran
keberhasilan penggunaan Zinc pada
penderita diare
Buat rasionalisasi dan ukuran
keberhasilan imunisasi campak pada
penderita diare
Buat rasionalisasi dan ukuran
keberhasilan pemberian ASI pada
penderita diare

HEALTH PROGRAM
Planning and Evaluation

L. Michele Issel, 2009

Evaluasi program tidak dilakukan


bila
Tidak ada pertanyaan tentang program
tersebut
Bila program tidak mempunyai arah yang
jelas
Bila stake holders tidak setuju dengan
pencapaian program
Bila tidak tersedia anggaran untuk
melakukan evaluasi program
Sumber: Patton, 1997

The Public Health Pyramid


.

Direct
healthcare
services

Enabling services

Populationbased
services

Infrastructure services

Use of the Public Health Pyramid in


Planning and Evaluation
Health program exist across the pyramid level
evaluation are needed at each level
of the pyramid
Each level of the pyramid is characterized by
unique challenges for evaluating programs
is an useful framework to help illuminate those
differences, issues, and challenges
useful to reinforce that health program are needed
across the pyramid levels if the intended goals &
objectives are to be achieved

Terima kasih

S-ar putea să vă placă și