Sunteți pe pagina 1din 9

ASPEK FINANSIAL

Tujuan menganalisis aspek keuangan adalah untuk menentukan rencana investasi


melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan
antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal,
kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang
telah ditetapkan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus.

Tujuan kegiatan finansial

Pemilik usaha
Tidak hanya memberi proyeksi keuntungan, tapi juga berapa besar tingkat
pengembalian usaha terhadap modal yang diinvestasikan.

Pemberi pinjaman
Memberikan perkiraan kemampuan pengembalian pinjaman yang mungkin akan
diberikan, yang dirinci sebagai angsuran pokok dan bunga pinjaman.

Pemerintah
Sebagai pemberi izin, penting untuk mengetahui apakah usaha yang akan didirikan itu
mendatangkan tambahan retribusi dan pajak, dapat menciptakan lapangan pekerjaan
baru, dan dapat memanfaatkan sumber daya domestik secara efektif dan efisien
sehingga dapat menambah atau menghemat devisa negara.

Pelaksana usaha
Tidak hanya berorientasi pada hasil usaha, tapi lebih ditekankan pada kinerja usaha
agar usaha dapat berjalan sesuai rencana.

Kebutuhan dana dan sumbernya

Untuk merealisasikan suatu proyek bisnis dibutuhkan dana untuk investasi.


Kebutuhan dana tersebut dapat diklasifikasikan atas dasar:

aktiva tetap berwujud

aktiva tetap tak berwujud

modal kerja

Sumber dana harus yang mempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbulkan
masalah bagi perusahaan
Sumber dana yang penting antara lain:

Modal pemilik perusahaan

Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal

Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal

Kredit yang diterima dari bank

Leasing dari lembaga nonbank

Rekapitulasi penerimaan

Rekapitulasi ini bertujuan untuk menghitung besarnya arus kas masuk, yaitu
perkiraan neto dari pemasukan yang akan diterima selama periode tertentu.

Perkiraan penjualan yang telah dihitung pada saat analisis pemasaran.


Harga jual yang ditetapkan.
Tambahan pendapatan lain-lain yang mungkin diperoleh karena adanya
pendirian usaha ini.

Ketiga unsur tersebut harus dikaji ulang untuk menguji kebenaran data yang ada
dan seberapa akurat cara yang dilakukan untuk menghimpun data tersebut
dilakukan pada saat analisis aspek-aspek usaha dari tahapan SKB.

Rekapitulasi pengeluaran

Pelaku studi perlu menghimpun seluruh biaya yang akan dikeluarkan untuk
membiayai proyek pembangunan dan usaha ini.

Kegiatan ini akan menjadi semakin penting jika pada saat analisis aspek usaha
dari tahapan SKB melibatkan banyak orang dan disiplin ilmu yang berbeda
sehingga kemungkinan ada biaya atau pengeluaran yang berebda cara
menafsirkannya.

Aliran kas

Penentuan besarnya aliran kas riil dalam penilaian kelayakan usaha merupakan
suatu kegiatan inti yang harus dilakukan oleh pelaku SKB.
Secara umum, dapat dikatakan bahwa arus kas riil didapat dengan cara
mengurangi total rekap perkiraan penerimaan dengan total rekap perkiraan
biaya usaha.
Selain itu, perlu juga diperhatikan perilaku biaya secara keseluruhan, yaitu
apakah masih ada biaya yang pada masa periode operasi belum dapat
sepenuhnya dipakai tapi sudah dialokasikan untuk biaya usaha.

Proyeksi neraca dan R/L

Tujuan membuat neraca dan laporan R/L performa adalah untuk memberikan gambaran
secara lengkap tentang seluruh dana, baik yang akan dikeluarkan maupun yang
direncanakan akan masuk sebagai akibat dari perolehan usaha itu jika sudah siap beroperasi.

Neraca dan R/L performa akan mendukung penilaian finansial karena akan diketahui dengan
jelas struktur keuangan dari usaha yang direncanakan dan struktur kekayaan dari usaha
tersebut, serta dapat dilihat seberapa besar pinjaman yang akan diperoleh kalau usaha ini
sudah beroperasi dan biaya-biaya apa saja yang harus dikeluarkan selama periode tertentu,
dan besarnya laba atau rugi yang akan diperoleh jika usaha ini beroperasi di masa yang akan
datang.

Adanya proyeksi ini akan memudahkan untuk menentukan besarnya aliran kas tahunan dan
dapat dijadikan dasar untuk penyusunan anggaran kas.

Pengujian kelayakan usaha

Kriteria Berdasarkan Skor Pembobotan

Kriteria Berdasarkan Pendekatan Kuantitatif

Teknik Perhitungan Tidak Memperhitungkan Time Value of Money


PP
ROA
MEC

Teknik Perhitungan Berdasarkan Time Value of Money


B/C Ratio (PI)
NPV
IRR

Kesimpulan

Lingkup aspek ini meliputi berbagai implikasi keuangan dari berbagai


kegiatan yang membutuhkan dana investasi, kebutuhan dana modal kerja,
rencana pembelanjaan dan sumber-sumbernya, proyeksi laba rugi yang
meliputi proyeksi pendapatan dan proyeksi biaya, proyeksi arus kas, serta
kemampuan melunasi kredit dan perhitungan kelayakan usaha yang
ditunjukkan oleh nilai-nilai PP, NPV, IRR, PI.

S-ar putea să vă placă și