Sunteți pe pagina 1din 13

INFEKSI NOSOKOMIAL

ABDULLAH LOILATU
ZURIA APRILIA

PENGERTIAN
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau

cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal


maupun sistemik.
Infeksi nosokomial adalah Infeksi yang didapat atau timbul

pada waktu pasien dirawat di Rumah Sakit. Infeksi


nosokomial biasanya terjadi setelah pasien dirawat minimal
3 x 24 jam di rumah sakit.
Bisa saja ini merupakan persoalan serius yang dapat
menjadi penyebab langsung atau tidak langsung terhadap
kematian pasien, . Mungkin saja di beberapa kejadian,
Infeksi Nosokomial tidak menyebabkan kematian pasien..

PENULARAN
Infeksi nosokomial mulai dengan penyebab yang ada pada

sumber. Kuman keluar dari sumber melalui tempat tertentu,


kemudian dengan cara penularan tertentu misalnya melalui
alat, lalu masuk ke tempat tertentu di pasien lain. Karena
banyak pasien di rumah sakit rentan terhadap infeksi
(terutama orang yang mempunyai sistem kekebalan yang
lemah), mereka dapat tertular dan jatuh sakit tambahan.
Selanjutnya, kuman penyakit ini keluar dari pasien tersebut
dan meneruskan rantai penularan lagi.

ALAT YANG DI GUNAKAN SEBAGAI


MEDIA TRANSINFEKSI
Infeksi nosokomial sering disebabkan karena

infeksi dari kateter urin, infeksi jarum


infus,jarum suntik, infeksi saluran nafas, infeksi
kulit, infeksi dari luka operasi dan septikemia.
Selain itu pemakaian infus dan kateter urin yang
lama tidak diganti-ganti, juga menjadi penyebab
utamanya. Di ruang penyakit, diperkirakan 2025% pasien memerlukan terapi infus.

Ada berbagai komplikasi kanulasi


intravena yang berupa gangguan
mekanis, fisis dan kimiawi. Komplikasi
tersebut berupa
l. Ekstravasasi infiltrate : Cairan infus masuk ke jaringan sekitar

insersi kanula
2. Penyumbatan : Infus tidak berfungsi sebagaimana mestinya
tanpa dapat dideteksi adanya gangguan lain
3. Flebitis : Terdapat pembengkakan, kemerahan dan nyeri
sepanjang vena
4. Trombosis : Terdapat pembengkakan di sepanjang pembuluh
vena yang menghambat aliran infus
5. Kolonisasi kanul : Bila sudah dapat dibiakkan mikroorganisme
dari bagian kanula yang ada dalam pembuluh darah
6. Septikemia : Bila kuman menyebar hematogen dari kanul

Faktor-faktor yang berperan dalam meningkatkan


komplikasi kanula intravena yaitu
jenis kateter, ukuran kateter, pemasangan melalui venaseksi,

kateter yang terpasang lebih dari 72 jam, kateter yang dipasang


pada tungkai bawah, tidak mengindahkan pronsip anti sepsis,
cairan infus yang hipertonik dan darah transfusi karena
merupakan media pertumbuhan mikroorganisme, peralatan
tambahan pada tempat infus untuk pengaturan tetes obat,
manipulasi terlalu sering pada kanula. Kolonisasi kuman pada
ujung kateter merupakan awal infeksi tempat infus dan
bakteremia.

alat yang sering menjadi media transmisi


A.

dalam penyebaran infeksi nosokomial :

Kateter

Kateter adalah sebuah pipa yang kosong yang terbuat dari


logam, gelas, karet, plastik, yang cara penggunaannya adalah
dimasukkan kedalam rongga tubuh melalui saluran.
B.

Jarum Suntik
Jarum suntik atau Injection Needles adalah alat yang
digunakan untuk menyuntik, dan tentunya digabung dengan alat
suntik (spuit).

C.

Alat alat untuk mengambil atau memberikan darah atau cairan.


- Soluset
- Blood donor set
- Venoject

PENYAKIT AKIBAT PENGARUH ALAT


MEDIS
1. Infeksi saluran kemih
2. Pneumonia Nosokomial
3. Bakteremi nosokomial
4. Tuberkolosis
5. Diarrhea dan gastroentritis
6. Infeksi pembuluh darah
7. Dipteri , tetanus , dan pertusis

Pencegahan secara umum


1.

Memakai sarung tangan ketika akan mengambil atau menyentuh


darah, cairan tubuh, atau keringat, tinja, urin, membran mukosa
dan bahan yang kita anggap telah terkontaminasi, dan segera
mencuci tangan setelah melepas sarung tangan.

2.

Penggunaan alat-alat medis dengan tindakan septik dan aseptik,


sterilisasi dan disinfektan.
Disinfeksi yang dipakai adalah:
Mempunyai kriteria membunuh kuman
Mempunyai efek sebagai detergen
Mempunyai efek terhadap banyak bakteri, dapat melarutkan

minyak

dan protein.

lanjutan
Tidak sulit digunakan
Tidak mudah menguap
Bukan bahan yang mengandung zat yang berbahaya baik untuk
petugas maupun

pasien

Efektif
tidak berbau, atau tidak berbau tak enak
3.

Untuk mencegah penyebaran penyakit melalui jarum suntik maka

diperlukan:
Pengurangan penyuntikan yang kurang diperlukan
Pergunakan jarum steril
Penggunaan alat suntik yang disposabel.

Kesimpulan
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang timbul ketika di rumah
sakit. Infeksi ini dapat menular melalui alat medis dan
menyerang pasien maupun tenaga medis.
Ada 6 komponen dalam penyebaran infeksi nosokomial, yaitu
penyebab infeksi, sumber, tempat keluar, cara penularan, tempat
masuk, dan penjamu rentan.
Alat-alat medis yang biasanya menjadi media transmisi adalah
kateter, jarum suntik, dan alat alat untuk mengambil atau
memberikan darah atau cairan.
Penyakit-penyakit yang ditimbulkan karena penggunaan alat
medis adalah infeksi saluran kemih, pneumonia nosokomial,
bakteremi nosokomial, tuberkulosis, diarrhea dan gastroenteritis,
infeksi pembuluh darah, dipteri, tetanus dan pertusis.
Cara mencegah penularan infeksi nosokomial melalui alat, yaitu
dengan cara mensterilkan alat-alat secara baik dan benar.

Matur suwun

S-ar putea să vă placă și