Sunteți pe pagina 1din 21

BAB II

RANGKAIAN MAGNET
MUHAMMAD KEMAL GHIFARI
073001500067
MOHAMAD WISNU FAJAR
073001500063
MARIETA RIANA 073001500062
MOLYVIA STEVANI
073001500064
Abdhi andryca 073 12 001

MAGNET ?
Magnetataumagnitadalah suatu objek yang
mempunyai suatumedan magnet. Kata magnet
(magnit) berasal daribahasa Yunani magntis
lthosyang berarti batuMagnesian.Magnesia
adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa
lalu yang kini bernama Manisa(sekarang berada di
wilayahTurki) di mana terkandung batu magnet
yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut.

Magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu


medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud
magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang
sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet
buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/ N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet
itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut
akan tetap memiliki dua kutub.

Prinsip Kemagnetan
Garis Gaya Magnet - Pada sebuah magnet
sebenarnya merupakan kumpulan jutaan magnet
ukuran mikroskopik yang teratur satu dan lainnya.
Kutub utara dan kutub selatan magnet posisinya
teratur . Secara keseluruhan kekuatan magnetnya
menjadi besar. Logam besi bisa menjadi magnet
secara permanen (tetap) atau bersifat megnet
sementara dengan cara induksi elektromagnetik.
Tetapi ada beberapa logam yang tidak bisa menjadi
magnet, misalnya tembaga dan aluminium, dan
logam tersebut dinamakan diamagnetik.

Bumi merupakan magnet alam raksasa, dapat dibuktikan


dengan alat yang dinamakan kompas, dimana jarum
penunjuk pada kompas akan menunjukkan arah utara
dan selatan bumi kita, seperti diperlihatkan pada
gambar . Karena sekeliling bumi sebenarnya dilingkupi
garis gaya magnet yang tidak tampak oleh mata kita
tapi bisa diamati dengan kompas keberadaannya.

Batang magnet memancarkan garis gaya magnet yang


melingkupi dengan arah dari utara ke selatan. Pembuktian
sederhana dilakukan dengan menempatkan batang magnet
diatas selembar kertas, kemudian diatas kertas tersebut
ditaburkan serbuk halus besi secara merata, yang terjadi adalah
bentuk garis-garis dengan pola melengkung oval diujung-ujung
kutub. Ujung kutub utara-selatan muncul pola garis gaya yang
kuat. Daerah netral pola garis gaya magnetnya lemah. Bagian
netral magnet artinya tidak memiliki kekuatan magnet.
Arah garis gaya magnet dengan pola garis melengkung
mengalir dari arah kutub utara menuju kutub selatan. Didalam
batang magnet sendiri garis gaya mengalir sebaliknya, yaitu
dari kutub selatan ke kutub utara. Didaerah netral tidak ada
garis gaya diluar batang magnet. Pembuktian secara visual
garis gaya magnet untuk sifat tarik menarik pada kutub
berbeda dan sifat tolak-menolak pada kutub sejenis

HUKUM MAXWELL

Medan Magnet

Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu


medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan
listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya
gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.
Putaran mekanika kuantum dari satu partikel
membentuk medan magnet dan putaran itu
dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik;
inilah yang menyebabkan medan magnet dari
ferromagnet "permanen".
Sebuah medan magnet adalah medan vektor: yaitu
berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor
yang dapat berubah menurut waktu.
Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah
jarum kompas yang diletakkan di dalam medan
tersebut.

Hukum Maxwell
Arus listrik dapat menghasilkan
(menginduksi) medan magnet. Ini dikenal
sebagai gejala induksi magnet Peletak dasar
konsep ini adalah Oersted yang telah
menemukan gejala ini secara eksperimen
dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere.
Gejala induksi magnet dikenal sebagai
Hukum Ampere, Dengan arah medan magnet
ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
Arah arus menentukan arah medan magnet.

Medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat


menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik.
Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet Konsep
induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael
Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry.
Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai
Hukum Faraday-Henry Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas
dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam
hukum alam James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan.
Usulan yang dikemukakan Maxwell ,yaitu bahwa jika medan
magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan
listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian
Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap
waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet.
UsulanMaxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang

Persamaan Maxwell

Persamaan
Maxwell
adalah
himpunan
empat
persamaan diferensial parsial yang mendeskripsikan
sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan
hubungannya dengan sumber-sumbernya, muatan
listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika
klasik. Keempat persamaan ini digunakan untuk
menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang
elektromagnetik.
Secara
terpisah,
keempat
persamaan ini masing-masing disebut sebagai Hukum
Gauss, Hukum Gauss untuk magnetisme, Hukum
induksi Faraday, dan Hukum Ampere.Keempat
persamaan ini dengan Hukum Lorentz merupakan
kumpulan hukum lengkap dari elektrodinamika klasik.

Perumusan dalam muatan


dan arus bebas

Perumusan dalam muatan dan


arustotal

Maxwell merumuskan hubungan antara


kuat intensitas medan magnet dengan
arus listrik yang mengalir ,melalui
percobaan rangkaian cincin toroida
berdasarkan Hukum ampere.

HUKUM HOPKINSON

Hukum Hopkinson
Sebuah rangkaian magnetik terdiri dari satu atau lebih
tertutup jalur lingkaran yang berisi fluks magnetik. Fluks
biasanya dihasilkan oleh magnet permanen atau
elektromagnet dan dibatasi dengan inti magnetik yang
terdiri dari bahan feromagnetik seperti besi, walaupun
mungkin ada celah udara atau bahan lain pada jalur.

Hopkinson's Law for magnetic circuits


defines the magnetic reluctance as:

R= F/
Dimana :
R = Magnetic Reluctance (A/Wb)
F = Magnetomotive Force (A)
= Electric Flux (Wb)

ANALOGI ANTARA RANGKAIAN


LISTRIK DAN RANGKAIAN
MAGNETIC

Menentukan Kuat Arus


Listrik :

Menentukan Kuat Medan


magnet :

Dimana :
R= hambatan luar()
r= hambatan dalam sumber
tegangan ()
= ggl sumber/tegangan
(V)
I = kuat arus total (A)

Dimana:
H = Kuat medan magnet
lm = Panjang lintasan
= Gaya gerak magnetic
I = Arus mengalir ke belitan
N= Jumlah belitan kawat

S-ar putea să vă placă și