Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
2. aditif tidak sengaja yaitu aditif yang memang telah ada dalam
makanan (walaupun sedikit) sebagai akibat dari proses pengolahan
Pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan membagi kota Denpasar menjadi 3
wilayah yaitu, Denpasar timur, selatan, dan Barat. Setiap wilayah dipilih 3 pasar
tradisional secara acak, yang selanjutnya di setiap pasar diambil beberapa jenis
saos tomat baik yang bermerek maupun yang tidak. Total sampel yang diambil
adalah 13 jenis saos tomat dengan 3 jenis saos bermerek dan 10 jenis saos tanpa
merek.
Denpasar
Denpasar Timur
Denpasar Selatan
Denpasar Barat
Perlakuan sampel
Masing-masing sampel saos tomat ditimbang 100 g dan ditambahkan 15 g NaCl, lalu dimasukan
kedalam labu ukur 500 ml. Selanjutnya ditambahan 150 ml larutan NaCl jenuh dan NaOH 10% hingga
diperoleh larutan yang bersifat alkalis. Kemudian larutan tersebut diencerkan dengan larutan NaCl jenuh
sampai tanda batas dan dibiarkan selama 2 jam. Larutan tersebut dikocok setiap 30 menit dan
selanjutnya disaring dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh kemudian diekstraksi
Ekstraksi sampel
Filtrat yang diperoleh pada penyiapan sampel, dipipet 100 ml dan dimasukan ke dalam corong pisah, kemudian
dinetralkan dengan penambahan HCl 5% dan ditambahkan lagi 5 ml sesudah keadaan netral tercapai. Selanjutnya
diekstraksi dengan pelarut dietil eter beberapa kali dengan volume yang berturut-turut 70, 50, 40, dan 30 ml.untuk
mencegal emulsi, digoyang-goyangkan secara kontinyu setiap kali ekstraksi dengan gerakan memutar/rotasi. Lapisan
dietil eter kemudian ditampung dari setiap ekstraksi dengan volume pelarut tersebut. Semua lapisan dietil eter setiap
ekstraksi dikumpulkan dan didistilasi dengan vakum rotary evaporator pada suhu 30-50 0C hingga ekstrak menjadi
pekat. Ekstrak tersebut kemudian dikeringkan di atas penangas air, lalu dibiarkan semalam di dalam desikator yang
berisi H2SO4 pekat. Selanjutnya, ekstrak kering (asam benzoat) tersebut dilarutkan dalam labu ukur 50 ml dengan
aquadest sampai tanda batas.
dipipet 100 ml filtrat
HCl 5% ditambahkan lagi 5 ml sesudah keadaan netral tercapai
Dietil eter 70, 50, 40, 30 ml.
Lar.dietil eter
Uji Kualitatif
Larutan asam benzoat hasil ekstraksi tersebut diambil sebanyak 10 mL dan ditambahkan larutan NH3 sampai larutan
tersebut menjadi basa. Larutan tersebut kemudian diuapkan di atas penangas air. Residu yang diperoleh, dilarutkan
dengan air panas dan disaring. Selanjutnya, ditambahkan 3-4 tetes FeCl3 0,5%. Adanya endapan yang berwarna
kecoklatan menunjukkan adanya asam benzoat
3C6H5COOH + FeCl3 Fe(C6H5COOH)3 + 3HCl
Uji Kuantitatif
Pembakuan Larutan NaOH
Larutan NaOH dibakukan dengan larutan baku primer asam oksalat 0.1N. pipet 10ml lar.baku as.oksalat
dihidrat 0,1N masukan dalam erlenmeyer dan tambahkan 2-3 tts indikator phenolpthalen. Titrasi dengan lar.NaOH
0,1N hingga warna berubah dari tidak berwarna merah muda. Titrasi dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan.
Dari hasil pembakuan diperoleh bahwa konsentrasi rata-rata NaOH adalah 0,096 N
Perhitungan :
N NaOH =
Timbang
ekstrak benzoat 200 mg (3x) larutkan ke dalam 6 ml aseton di erlenmeyer tambahkan 2-3 tts
phenolpthalen. Titrasi dengan NaOH sampai berubah warna menjadi merah muda.
Perhitungan :
Kadar benzoat = x 100%
TERIMA KASIH