Sunteți pe pagina 1din 32

PRESENTASI KASUS

ASMA BRONKIAL
Pembimbing :
dr. Agus Wiyono
dr. Refalia Karline
Disusun Oleh :
Fitriani
Dipresentasikan : Sabtu, 17 Desember 2016

DEFINISI

Gangguan inflamasi kronik saluran


napas yang
melibatkan banyak sel dan
elemennya.
peningkatan hiperesponsif jalan napas
yang
menimbulkan gejala episodik
berulang
terutama malam dan atau dini hari.
berhubungan dengan obstruksi jalan
napas
yang luas, bervariasi dan seringkali
bersifat

Faktor Resiko Asma


Faktor Genetik

1. Hipereaktivita
s bronkus
2. Atopi
/
alergen
3. Jenis kelamin
4. Ras

Faktor Lingkungan
1. Alergen di dalam rumah
2. Alergen diluar ruangan
3. Makanan
4. Obat-obatan tertentu
5. Bahan yang mengiritasi
6. Ekspresi emosi berlebih
7. Asap rokok
8. Polusi udara
9. Exercised induced ashtma
10.Perubahan cuaca

PATOGENESIS

Asthma pathophysiology
Key components: inflammation, bronchial
hyper-reactivity, airway remodeling
1970s
present
Bronchospasm

1980s
Bronchospasm
+ Inflammation

1990s
Bronchospasm
+ Inflammation
+ Remodeling

Dendritic cells

Th17

T cell

Eosinophil
Th-2
IL-5 / IL-13
CHEST 2013; 144(3):1026

b
a
t
u
k

Mengi

GEJA
LA
Sesak
nafas

rasa
berat
di dada

Klasifikasi derajat berat asma (GINA )


Derajat
Asma

Gejala

Gejala
mlm

< 1x/minggu
Asimtomatik

2x/bulan

1x/minggu
< 1x/hari
Aktivitas dan
tidur
terganggu

>2x/bulan

Moderate
Persisten

Setiap hari
Aktivitas &
tidur tergg.
Br.dilator (+)

> 1x/mgg

PEFR 60-80%
FEV1 60-80%
V.PEF > 30%

SABA inh.
LABA inh.
Steroid inh. dosis rendah
sedang

Severe
Persisten

Kontinyu
Aktivitas terbatas

Sering

PEFR < 60%


FEV1 < 60%
V.PEF > 30%

LABA inh.
Steroid inh. dosis tinggi
Theophylline SR
Oral steroid
Leukotrien

Intermitten

Mild Persisten

Faal Paru
PEFR 80%
FEV1 80%
V.PEF< 20%
PEFR 80%
FEV1 80%
V.PEF 20-30%

Terapi
SABA inhalasi saat
serangan

SABA inh.
Steroid inh. dosis rendah

Pemeriksaan Penunjang
1.
2.
3.
4.

Foto Thorax
Spirometri
Uji Provokasi Bronkus
Status alergi skin prick test, Ig E, eosinofil count

Diagnosis
Banding

1. PPOK
2. gagal jantung kongestif,

Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan asma:
1. Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma
2. Mencegah eksaserbasi akut
3. Meningkatkan dan mempertahankan faal paru
seoptimal mungkin
4. Mengupayakan aktiviti normal termasuk
exercise
5. Menghindari efek samping obat
6. Mencegah terjadi keterbatasan aliran udara
(airflow limitation) ireversibel
7. Mencegah kematian karena asma

Obat asma yang tersedia di


Indonesia
Jenis Obat

Golongan

Nama Generik

Bentuk/ kemasan obat

Pengontrol
Antiinflamasi

Steroid Inhalasi

Flutikason propionat
Budesonide
Kromolin
Nedokromil
Zafirlukast
Metilprednisolon
Prednisolon
Prokaterol
Bambuterol
Formoterol
Salbutamol
Terbutalin
Prokaterol
Fenoterol
Ipratropium bromide
Teofilin
Aminofilin
Teofilin lepas lambat
Formoterol
Metilprednisolon
Prednison

IDT
IDT, Turbuhaler
IDT
IDT
Oral (tablet)
Oral ,Injeksi
Oral
Oral
Oral
Turbuhaler
Oral, IDT, rotacap, rotadisk,
Solutio
Oral, IDT, Turbuhaler, solutio
Ampul (injeksi)
IDT
IDT, solutio
IDT, Solutio
Oral
Oral, Injeksi
Oral
Turbuhaler
Oral, injeksi
Oral

Sodium kromoglikat
Nedokromil
Antileukotrin
Kortikosteroid sistemik
Agonis beta-2 kerja lama
Pelega
Bronkodilator

Agonis beta-2 kerja singkat

Antikolinergik
Metilsantin

Agonis beta-2 kerja lama


Kortikosteroid sistemik

ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien

Nama : Tn.K
Jenis Kelamin: Laki-laki
Usia: 46 tahun
Alamat : jln. Cendana
Agama : Islam

Pekerjaan

Pegawai Swasta

Tanggal pemeriksaan: 15 November 2016,


Pukul 08.00 Wib

anamnesis
Keluhan Utama
Sesak Nafas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSU Rafflesia diantar
oleh istrinya dengan keluhan sesak nafas sejak
1 hari SMRS. Semakin memberat sejak pagi ini.
Sebelumnya pasien sering sesak nafas jika
suasana dingin atau kelelahan. Sesak nafas
dirasakan mengganggu aktivitas dan tidur, sesak
tarasa berkurang dalam posisi duduk. Awalnya
sesak napas hanya timbul satu bulan sekali atau
jarang kambuh tapi lama-lama frekuensi sesak
semakin sering yaitu 2-3 kali dalam sebulan

Sesak Kambuh saat suasana dingin atau jika


pasien kelelahan dan banyak pikiran. Pasien juga
mengeluh batuk berdahak bersamaan dengan
sesaknya dan terdengar suara mengi (+) ,
riwayat demam (-), riwayat merokok (-), saat
dianamnesis pasien berbicara dengan kalimat
yang terputus- putus.
BAB dan BAK normal.
RPO : berotec
Riwayat Penyakit Dahulu
Asma (+), Rhinitis (+), riwayat Jantung (-),
Riwayat DM (-), HT (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Os tidak mengetahui

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum

: Tampak sesak, berkeringat

Kesadaran : Compos mentis


Tekanan darah : 120/80 mmhg
Nadi

: 100 x/mnt

Frekuensi nafas : 30 x/mnt


Suhu

: 36,8 C

STATUS GENERALIS
KEPALA

Rambut : Mulai memutih lurus, tidak mudah dicabut


Mata : Konjungtiva ananemis (-/-), Sklera anikterik, pupil
Reflek cahaya +/+
Telinga

: Dalam Batas Normal

Hidung

: tampak penapasan cuping hidung

Mulut : lidah kotor (-), bibir kering (-)

isokor,

LEHER
Bentuk
: Simetris
Trakea
: tidak ada deviasi, tidak
teraba
pembesaran kelenjar
tiroid
KGB
: Tidak teraba pembesaran
JVP
: tidak meningkat

Thorax
Inspeksi : dinding dada simetris,
penggunaan
otot bantu pernafasan (+)
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : wheezing (+/+) , Ronkhi -/-,
ekspirasi
memanjang

ABDOMEN
Inspeksi

: simetris

Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba


Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
GENITALIA EKSTERNA
Tidak Dilakukan pemeriksaan
EKSTREMITAS
Superior : Oedem -/-, Sianosis -/-, Akral dingin -/-, Turgor kulit :
normal

Inferior : Oedem -/-, Sianosis -/-, Akral dingin -/-, Turgor kulit :
normal

DIAGNOSA KERJA
Serangan asma derajat sedang
DIAGNOSA BANDING
Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Penatalaksanaan
Suportif
Medikamentosa
Oksigen 2-4 l/i
Nebul Ventolin 1 resful (whezing +/+ )
Nebul
Combivent (wheezing -/-)
Salbutamol 3x4 mg
Metilprednisolon 3x4mg
Ambroxol 3x30 mg

S-ar putea să vă placă și