Sunteți pe pagina 1din 25

Rekap Pasien Jaga Malam Tanggal 18 November 2016

Tim Jaga : Putri Wulan Tika, Novi intan melani, fauziyah


Onsite: dr. Sri Murdiati, Sp. JP-FIHA
Pasien Diagnosa Terapi Planning

Tn. M. Nasir, 49 STEMI Bed rest EKG DPJP:


th interior Iv. Morfin 1,5-2,5 mg/jam Darah dr. Sri
(onset 15 Sc lovenox 0,6cc/12 jam rutin Murdiati,
jam) Platogrix 1x75 mg Ureum , Sp.JP
Aspilet 1x80mg kreatinin,
Iv lansoprazole/12 jam KGDS
Actalipid 1x80mg Echo
Alprazolam 2x0,25 mg Rawat
ICCU

Ny. Ainul CHF Drip furosemid 0,5-1 EKG DPJP:


Mardiah, 52 th cc/jam Darah Neuro
Spironolacton 1x 12,5 mg rutin, Raber
Aspilet 1x80 mg Ureum, dr. Sri
Clopidogrel 1x75mg Kreatinin, Murdiati,
Recansa 1x20mg GDS, SP.JP
elektrolit
Echo
Toleransi
Sedang
Pasien Diagnosa Terapi Planning

Tn. Umar, 35 UAP/ Aspilet 1x80mg EKG DPJP:


th NSTEMI Platogrix 1x75 mg Darah rutin, dr. Sri
Recansa 1x20mg Ureum, Hariati,
Lovenox 0,6 cc/12j Kreatinin, Sp.JP
ISDN 2x5 mg GDS,
Drip Cedocard (bila elektrolit
nyeri tidak Observasi
berkurang)
Ny. Junaidah, CHF Fc. O2 2-4 L/i EKG
51 th NYHA IV IVFD RL 5gtt/hari Darah rutin, DPJP:
Pneumonia Drip Furosemid 5-10 Ureum, dr. Sri
AF Rapid gr/jam Kreatinin, Hariati,
Response Digoxin amp/hari GDS, Sp.JP
Gg. Psikotik Iv. Levofloxacin elektrolit
750mg/hari Observasi
Lansoprazole
2x30mg
Simarc 1x2mg
KSR 1x600 mg
Spironolacton 1x25
mg
Pasien Diagnosa Terapi Planning

Nurdin Hasan , - UAP Iv Sharox 1 gr/12 jm lab lengkap DPJP:


57 tahun - NSTEMI Iv Omeprazole 40 Foto thorax Dr
- DM Tipe 2 mg /12 jm Coros/ PCI Azhari
Sc arixtra echo Gani
ISDN 1x5 mg Sp.PD
Pitavastatin 1x1 tab
Clopidogrel 1x75 mg
Maxtoten 1x1 tab

Mahyiddin - CHF Fc -domer 1x20 mg Periksa DPJP:


NYHA IV ec - Furosemid Hepaitis A, E Dr. SRI
CAD - Curcuma dengan acc MURDIA
- Spironolakton 1x25 patologi TI, SP.JP
- Sucralfat 1xCI klinik) (K) FIHA
- Dullcolax 2x1 Feses rutin
Urin rutin
darah rutin
MORNING REPORT

Disusun Oleh :
Novi Intan Melani

Pembimbing:
dr.Muhammad Muqsith, Sp. JP -FIHA

BAGIAN/SMF ILMU KARDIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2015
SKENARIO
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sejak 1 bulan yang lalu dan
memberat dalam 1 bulan terakhir. Nyeri dirasakan hilang timbul dan menjalar ke
punggung kanan belakang, ke bahu kiri. Pasien merasa dada seperti tertimpa dan
terasa berat. Nyeri dirasakan timbul saat sedang aktivitas berat dan kadang
muncul saat sedang istirahat Pasien juga mengaku nyeri pada ulu hati kadang-
kadang, berdebar-debar dan lemas. Pasien memiliki riwayat hipertensi, serta
riwayat DM sejak 4 bulan yang lalu Pasien selama ini menggunakan obat anti
hipertensi dan Glucodex.
Pada pemeriksaan Tanda vital didapatkan :
TD : 130/80
Nadi : 88
RR : 20x/i
T : Afebris

Mata : Konj Palpera pucat (+)


Sklera ikterik (-)
Hidung : NCH (-)
Keadaan umum pasien tampak lemas. Pada pemeriksaan thoraks
terlihat gerakan dinding dada simetris, perkusi sonor pada auskultasi
terdengar vesikuler pada kedua lapangan paru. Pada pemeriksaan
jantung, batas jantung kiri di ICS V linea midclavikula 2 jari lateral
sinistra dan pada auskultasi BJ 1 > BJ II, terde. Pada abdomen tidak
ditemukan distensi, bunyi soepel (+) Bagaimana Anda menjelaskan apa
yang terjadi pada Tn. N?

6
JUMP. 1 TERMINOLOGI
Hipertensi : Tekanan darah 140 mm Hg
(sistolik) dan/ atau 90 mmHg (diastolik)
Diabetes Melitus ( DM ) kadar glukosa darah
sewaktu 200 mg/dl dan hasil pemeriksaan kadar
glukosa darah puasa 126 mg/dl.
Glucodex ( gliclazide 80mg ) obat anti diabetes
melitus tipe 2, golongan sulfonilurea. Meningkatkan
jumlah insulin yang dikeluarkan pankreas dan
membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih
efisien.
JUMP. 2 IDENTIFIKASI
MASALAH
1. Apa yang terjadi pada Tn. N?
2. Apa saja faktor resiko yang terdapat pada Tn. N?
3. Bagaimana cara penegakan diagnosis pada Tn. N?
4. Penatalaksanaan apa yang diberikan pada Tn. N?
Jump 3. Analisa Masalah
1. Apa yang terjadi pada Tn. N?
.Berdasarkan dari hasil anamnesis, pasien mengeluhkan
nyeri dada yang dirasakan semakin memberat. Nyeri dada
timbul akibat iskemia miokard yang disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara suplai darah ke miokard dan kebutuhan oksigen
.Pasien mengeluhkan nyeri dada yang menjalar ke punggung dan bahu.
Nyeri dirasakan seperti ditimpa benda berat dan timbul dengan aktivitas
berat. Berdasarkan hasil lab pada pasien ini tidak dijumpai adanya
peningkatan dari CK-MB maupun troponin. Berdasarkan keluhan yang
didapat merupakan gejala khas dari Angina Pektoris tidak stabil
.Angina pektoris tidak stabil ( APTS) adalah keadaan pasien dengan
simpton iskemia sesuai SKA, tanpa terjadi peningkatan enzim petanda
9jantung ( CK-MB,troponin ) dengan atau tanpa perubahan EKG yang
2. Apa saja faktor resiko yang terdapat pada Tn. N ?
Usia
Riwayat Hipertensi
Diabetes melitus

3. Cara penegakan diagnosis pada Tn.N?


Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang (Lab, EKG, Foto Thoraks,
Echocardiography dll)

10
ELEKTROKARDIOGRAFI
Ritme : Sinus
Rate : 75 x/i
Axis : Normoaxis
P interval : Normal
Hipertrofi : -
Iskemik : ST depresi (-), T inverted (+) ( II, III, V3 )
Infark : Q patologis (-)
Kesimpulan : sinus, rate 75x/I, normoaxis , iskemik inferior

Echocardiography (belum dilakukan)


11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tanggal 17-11-2016
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

Darah Rutin Jenis Pemeriksaan
Hb 14,3 gr/dl 14-17 gr/dl
Ht 41 % 45-55 %
Eritrosit 5,0 4.700-6.100/mm3
Leukosit 8.2 4,5-10,5 jt/ L
Trombosit 243 150.000-450.000/mm3
Hitung Jenis
Eosinofil 2 0-6
Basofil 0 0-2
Netrofil batang 0 2-6
Netrofil segmen 66 50-70
Limfosit 24 20-40
Monosit 8 2-8
Jantung

Troponin I <0,10 ng/mL <1,5


CK-MB 14 U/L <25
Elektrolit

Natrium 139 mmol/L 132-146 mmol/L


Kalium 3,7mmol/L 3,7-5,4 mmol/L
12
Klorida 110 mmol/L 98-106 mmol/L
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tanggal 17-11-2016
Diabetes
Jenis Pemeriksaan
Glukosa Darah 359 <200
Sewaktu
Ginjal-
Hipertensi
Ureum 32 13-43 mg/dL
Kreatinin 0,80 0,67-1,17 mg/dL

13
Penatalaksanaan
4. Penatalaksanaan apa yang diberikan
pada Tn. N?
Iv Sharox 1 gr/12 jm
Iv Omeprazole 40 mg /12 jm
Sc arixtra 2.5 cc
ISDN 1x5 mg
Pitavastatin 1x1 tab
Clopidogrel 1x75 mg
Maxtoten 1x1 tab

14
Skema
Tn. N

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Fisik Penunjang

Penegakan
Diagnosis

Angina pektoris tidak


stabil (APTS)
Learning Objective
Angina Pektoris Tidak Stabil (APTS/UAP)
. Definisi
. Klasifikasi
. Etiologi
. Patofisiologi
. Manifestasi klinis
. Penatalaksanaan
. Komplikasi

16
Angina Pektoris Tidak Stabil
Defenisi
Angina pektoris adalah nyeri dada yang timbul akibat
iskemia miokard yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara suplai darah ke miokard
dan kebutuhan oksigen
Angina pektoris tidak stabil ( APTS) adalah keadaan pasien
dengan simpton iskemia sesuai SKA, tanpa terjadi peningkatan
enzim petanda jantung ( CK-MB,troponin ) dengan atau tanpa
perubahan EKG yang menujukkan iskemia ( depresi segmen ST,
inversi gelombang T dan elevasi segmen ST yang transien)

17
Klasifikasi
Angina pectoris stabil.
- Sakit dada timbul setelah melakukan aktivitas
. Lamanya serangan biasanya kurang dari 10 menit
. Bersifat stabil tidak ada perubahan serangan dalam
angina selama 30 hari

Angina pektoris tidak stabil


. Angina yang baru pertama kali atau angina stabil
dengan karakteristik frekuensi berat dan lamanya
meningkat
. Timbul waktu istirahat/ kerja ringan
. EKG : Deviasi segemen ST depresi atau elevasi

18
Angina Variant.
Angina yang terjadi spontan umumnya waktu
istirahat dan pada waktu aktifitas ringan.
Biasanya terjadi karena spasme arteri koroner
EKG deviasi segment ST depresi atau elevasi
yang timbul pada waktu serangan yang
kemudian normal setelah serangan selesai.

19
Etiologi

Faktor di luar jantung


Sklerotik arteri koroner
Agregasi trombosit
Trombosis arteri koroner
Spasme arteri koroner
Patofisiologi
Manifestasi klinis

rasa tidak enak di dada yang tidak selalu


sebagai rasa sakit, tetapi dapat pula sebagai
rasa penuh di dada, tertekan, nyeri, tercekik
atau rasa terbakar.
Rasa tersebut dapat terjadi pada leher,
tenggorokan, daerah antara tulang skapula,
daerah rahang ataupun lengan.
Sewaktu angina terjadi, penderita dapat sesak
napas atau rasa lemah yang menghilang
setelah angina hilang. Dapat pula terjadi
palpitasi, berkeringat dingin, pusing ataupun
22hampir pingsan.
Tata Laksana
Agen beta-blocker
Antiplatelet
Nitrat
Antikoagulan
Calsium channel blocker

23
komplikasi
Gagal jantung
Infark miokard

24
TERIMA KASIH

S-ar putea să vă placă și