Sunteți pe pagina 1din 19

Acquired Abnormalities

(Abnormalitas setelah
erupsi gigi)
Cymilia Gityawati
Miranti Anggraini
ATRISI
Kelainan fisiologis (aus) akibat kontak antar gigi.Terjadi pada permukaan insisal,
oklusal, dan interproksimal.
Terjadi pada dewasa (>90%)
Luasnya atrisi bergantung pada oklusi, mastikasi, abrasivits, makanan, faktor saliva,
mineralisasi gigi dan emotional tension atau kebiasaan buruk seperti bruxism
Gambaran klinis :
Gejala khas: keausan feset pertama kali muncul pada cusp dan ridge marginal
oblique & transverse.
Keausan Incisal edge insisif rahang atas dan bawah merupakan perluasan dari arisi
Umumnya paling sering terjadi pada gigi I & M karena paling sering digunakan
Gara-gara atrisi, ujung incisal makin lebar, cusp hilang.
Jika sudah mencapai dentin atrisinya, warna gigi jadi kekuningan maka dentin
terekspos
Radiograf :
Terjadi perubahan pada permukaan gigi dari
melengkung normal hingga menjadi bidang
rata.
Sering terlihat pada gigi yang berdekatan,
mahkota memendek & permukaan
oklusal/insisisal hilang
Sering terjadi reduksi ukuran ruang dan
saluran pulpa karena atrisi memicu deposisi
dentin sekunder yang dapt menyebabkan
ruang dan saluran pulpa bisa sampai hilang.
Kadang-kadang juga terlihat
hipersementosis.
Treatmen: tidak perlu perawatan jika akibat
dari kelainan fisiologis, kecuali sudah mejadi
kebiasaan dan mengganggu estetika
ABRASION
Suatu keadaan reduksi gigi non-fisiologis berkontaknya material luar
dengan permukaan gigi, seperti
Teknik penggunaan sikat gigi yang salah
Teknik penggunaan benang gigi yang salah
kebiasaan buruk : menggunakan pipa rokok, membua penjepit
rambut dengan gigi, penggunaan tusuk gigi yang salah,
memotong benang dengan gigi.
ABRASION
Sikat Gigi Benang Gigi

Teknik menyikat gigi Paling sering terjadi


yang tidak menar di pemukaan
membuat lesi proksimal tepat
berbentuk V asa diatas gingiva
servikal gigi yang Radiograf: terdapat
melibatkan enamel gambaran
sehingga dentin radiolusen di
terekspos permukaan
Biasanya terjadi interproksimal dari
pada gigi I, C, P servikal
rahang atas
Radiograf: berupa
gambaran
radiolusen pada
EROSION

Erosi gigi adalah hilangnya jaringan keras gigi secara irreversibel


disebabkan proses kimiawi zat asam tanpa melibatkan bakteri
dan dapat menyebabkan hilangnya permukaan gigi dimulai dari
permukaan enamel.
Kelainan akibat adanya kontak berulang kali dengan makanan
asam/kimia/berkarbonasi dalam jangka waktu yang lama.
(demineralisasi akibat kimia)
Gambaran Klinis :
Erosi gigi biasanya ditemukan pada gigi insisif.
Lokasi dan pola erosi biasanya ditentukan berdasarkan
sumber asam.
Erosi bisa menyebabkan kehilangan enamel dalam jumlah
RESORPTION
Hilangnya struktur gigi oleh osteoklas(odontoklas). Diklasifikasikan
menjadi resorpsi eksternal dan internal, yang berbeda dalam hal
penampakan radiografis dan perawatannya. Resorpsi di sini tidak
berhubungan dengan resopsi gigi susu.
Internal Resorption
Resorpsi internal terjadi dalam kamar/saluran pulpa dan
melibatkan resorpsi dentin di sekitarnya, yang akan
menghasilkan pembesaran ukuran kamar pulpa. Kondisi ini
dapat terjadi secara singkat dan self-limiting atau progresif
(bertambah secara bertahap)
Etiologi : aktivasi odontoklas tidak diketahui, namun dapat
terkait dengan radang jaringan pulpa,trauma gigi akut, capping
pulpa direct /indirect, pulpotomy), dan invaginasi enamel
RESORPTION
Hilangnya struktur gigi oleh osteoklas(odontoklas). Diklasifikasikan
menjadi resorpsi eksternal dan internal, yang berbeda dalam hal
penampakan radiografis dan perawatannya. Resorpsi di sini tidak
berhubungan dengan resopsi gigi susu.
Internal Resorption
Resorpsi internal terjadi di dalam kamar/saluran pulpa dan
melibatkan resorpsi dentin di sekitarnya, yang akan
menghasilkan pembesaran ukuran kamar pulpa. Kondisi ini
dapat terjadi secara singkat dan self-limiting atau progresif
(bertambah secara bertahap)
Etiologi : aktivasi odontoklas tidak diketahui, namun dapat
terkait dengan radang jaringan pulpa,trauma gigi akut, capping
pulpa direct /indirect, pulpotomy), dan invaginasi enamel
Dapat mempengaruhi dentin primer & sekunder, umumnya pada gigi
I1, M1 dan M2. Biasanya pada pria
Paling sering terjadi pada laki laki
Jika lesi terdapat pada kamar pulpa; dapat membesar hingga mecapai
mahkota(bayangan gelap), jika perfor hingga dentin/enamel telihat
sebagai noda pink. Jika tidak dihentikan akan terjadi perforasi mahkota
yang dapat mnyebabkan infeksi pulpa
Jika Lesi dalam akar; tidak terdeteksi secara klinis sehingga dapat
melemahkan gigi dan menyebabkan fraktur
Dapat berekspansi ke ligament periodontal dan berkontak ke pocket
periodontal atau sulkus gingiva yang mengakibatkan infeksi pulpa
Radiograf :
Lesi terlokalisasi radiolusen bulat,
oval, atau memanjang dalam akar
atau mahkota, serta memanjang
kearah saluran atau kamar pulpa.
Karakteristiknya adalah radiolusen
homogen, tanpa trabekulasi tulang.
Outlinenya biasanya terlihat jelas,
yang menghasilkan perluasan iregular
dari kamar atau saluran pulpa. Dalam
beberapa kasus, dapat terjadi
pembesaran seluruh pulpa dalam gigi,
walaupun umumnya lesi terlokalisasi.
Differential Diagnosis
Sering sulit dibedakan dengan karies gigi pada
permukaan bukal atau lingual dan resorpsi akar
eksternal.
Pada lesi karies, mempunyai batas yang lebih diffuse
daripada lesi resorpsi akar internal. Permukaan mesial
dan distal dari kamar dan saluran pulpa biasanya
dapat dipisahkan dari tepi lesi karies, sedangkan pada
resorpsi akar internal tidak dapat dipisahkan.
Treatment: Psa, retrofilling, ekstraksi
External Resorption
Odontoklas meresorpsi permukaan luar gigi, yang umumnya melibatkan
permukaan akar namun juga melibatkan mahkota gigi yang belum erupsi
meliputi email,dentin hingga kamar pulpa
Etiologi: belum diketahui, namun dapat berhubungan dengan lesi radang
terlokalisasi, tumor &kista, gaya oklusal yang berlebihan, dan gigi impaksi.
Gambaran klinis :
Tidak terdeteksi karena tidak ada gejala atau tanda-tanda yang khas.
Dapat terjadi nyeri non-spesifik atau terjadi fraktur akar yang tersorpsi.
Umumnya terjadi pada daerah apikal dan servikal, namun dapat juga
terdapat pada apeks atau permukaan lateral gigi.
Lebih sering terjadi pada rahang bawah dan melibatkan I1, C, dan P.
Gambaran Radiograf :
Paling sering pada daerah servikal dan apical gigi. Pada apeks
menyebabkan resorbsi halus sehingga menumpulkan ujung apeks
Ketika terjadi sebagai akibat dari inflamasi periapikal, laminadura akan
hilang disekitar apeks
Namun jika sudah terjadi di ujung apeks maka saluran pulpa terlihat
melebar secara abnormal di daerah apeks.
Kadang-kadang resorpsi akar eksternal melibatkan aspek lateral akar
disebabkan belum erupsinya gigi yang berdekatan
Differential Diagnosis
Resorpsi akar eksternal pada
apeks dan lateral akar khas
pada radiograf.
Untuk membedakan dengan
resorpsi internal: resorpsi
internal muncul sebagai
ekspansi kamar atau saluran
pulpa, sedangkan pada resorpsi
eksternal, gambaran kamar atau
saluran pulpa normal jelas
terlihat pada daerah radiolusen
resorpsi eksternal.
Treatment:
Penanganannya berupa
penghilangan faktor etiologis,
yaitu: penghentian gaya
mekanik berlebihan,
penghilangan gigi impaksi, atau
SECONDARY DENTIN

Dentin yang terdeposit pada pulp chamber


setelah pembentukan dari dentin itu sendiri
sendiri selesai
Penyebabnya :kariws, trauma, erosi, atrisi,
abrasi, atau akibar dr perawatan dental
Gambaran klinis :
Respon odontoblas meningkatnya
sensitivitas gigi (pada pasien dengan usia
lanjut,trauma dicorona, pasca restorasi
Radiograf :
Sulit dibedakan dengan dentin primer
yang dpt dilihat ialah manifestasi berupa
reduksi ukuran pulp chamber & kanal
PULP STONES
Masa yang terkalsifikasi dalam pulpa dan
hanya dapat terlihat secara mikroskop
papda lebih dari 1/2gigi geligi orang
muda, dan hampir pd semua gigi pd usia
diatas 50 tahun. Ukurannya bervariasi,
diameternya sekitar 2-3 mm, kebanyakan
mengisi kamar pulpa, dan yang terlihat di
radiograf adalah yang besar.
Penyebab : tidak diketahui
Gambaran klinis : tidak terlihat
Radiograf : masa radiopak oval/bulat
pada pulpa atau saluran akar, bentuk dan Differential Diagnosis
ukuran bervariasi. Umumnya terjadi di Bentuk dan ukuran yang bervariasi,
gigi M pengenalannya tidak sulit dalam beberapa
kasus sulit dibedakan dengan pulpa
sclerosis
Treatment; tidak diperlukan perawatan
PULPAL SCLEROSIS
Bentuk lain dari kalsifikasi pada
pulpa dan saluran akar. Perbedaan
dengan pulp stone ialah diffuse
process. Umumnya terjadi pada usia
lanjut
Terdapat pada 66% pada umur 10-20
tahun dan 90% pada umur 50-70
tahun.
Gambaran klinis : silent proses tanpa
ada manifestasi klinis
Gambaran radiograf : masa radiopak
pada kamar pulpa / saluran akar
Differential Diagnosis
Diferensiasinya hanya bersifat
akademis, karena tidak
memerlukan perawatan
HYPERCEMENTOSIS

Merupakan deposisi sementum berlebihan pada akar gigi.


Kadang-kadang muncul pada gigi yang supraerupsi. Penyebab
lainnya adalah radang, biasanya hasil dari lesi radang periapikal
di kondisi ini, sementum dideposisikan di permukaan akar
yang berdekatan dengan apeks.Kadang-kadang juga
dihubungkan dengan hiperoklusi atau gigi yang telah fraktur.
Juga terjadi pada pasien dengan penyakit tulang Paget dan
hiperpituitarism (gigantism & akromegali).
Gambaran klinis :
Tidak menyebabkan tanda-tanda atau gejala klinis
Radiograf :
Terlihat sebagai sementum
berlebih di sekitar akar.
Outlinenya halus, namun
kadang dapat terlihat sebagai
pembesaran akar iregular.
Lebih terlihat di ujung apikal
dan lebih radiolucent
daripada dentin
Differential Diagnosis
Harus dibedakan dengan struktur
radiopaque yang terlihat di dekat
akar, misalnya enostosis dan
cemental dysplasia. Karakteristik
yang membedakan adalah
adanya ruang membran
periodontal di sekitar
hipersementosis
Hipersementosis sendiri tidak

S-ar putea să vă placă și