Sunteți pe pagina 1din 70

ASKEP PADA KASUS-KASUS

MUSKULOSKELETAL

Disampaikan Pada Kuliah di PSIK FK UNSRI

Sigit Purwanto,
S.Kep.,Ns.,M.Kes
PENGERTIAN OSTEOMIELITIS AKUT

Penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada

tulang terutama peradangan pada bagian myelum

dari tulang (Sachdeva, 1996)

Infeksi jaringan tulang yang biasanya disebabkan

oleh infeksi bakterial yang akut maupun kronis

(Wilson, P, 1994)
Infeksi tulang yang bersifat umum, serius dan sering

berakibat fatal bagi anak-anak (Soeharso)

Infeksi tulang yang disebabkan oleh penyebaran

hematogen dari fokus tempat lain (tonsil, lepuh,

infeksi gigi, ISPA), penyebaran infeksi jaringan lunak

(ulkus decubitus, ulkus vaskuler), atau kontaminasi

langsung tulang (fraktur terbuka, traumatik,

pembedahan tulang)
Penyeb
ab
STADIUM PADA OSTEOMIELITIS

1) Stadium I ; terjadi dalam 3 bln pertama, sering


berhubungan dengan penumpukan hematoma / infeksi
superfisial

2) Stadium II ; terjadi antara 4 24 bln setelah


pembedahan

1) Stadium III ; terjadi 2 thn atau lebih setelah


pembedahan, biasanya akibat penyebaran hematogen
Patofisiologi
Respon Inflamasi

Peningkatan vaskularisasi dan udema

Trombosis pembuluh darah (2 3 hr)

Iskemia dan nekrosis tulang

Peningkatan jaringan dan medulla

Berkembang ke kavitas medularis dan periosternum dan


menyebar ke jaringan lunak ataupun sekitar sendi

Abses tulang
Manifestasi klinik

Bila infeksi hematoma biasanya mendadak disertai


septicemia

Bila infeksi sampai korteks akan mengenai periosteum


dan jaringan lunak ditandai denga nyeri, bengkak, nyeri
tekan.

Bila osteomielitis merupakan kontaminasi langsung tidak


ada septicemia hanya bengkak, hangat dan nyeri tekan.
Evaluasi diagnostik

X-ray : pembengkakan jaringan lunak.

Pemindalan tulang dan MRI

Pemeriksaan laboraturium

o Peningkatan leukosit dan LED

o Kultur darah & abses


Masalah keperawatan

Kerusakan mobilitas fisik b.d nyeri dan bengkak


sendi
Nyeri b.d inflamasi, insisi, drainase
Kurang pengetahuan perawatan b.d kurang
informasi perawatan di rumah
Potensial infeksi b.d kemajuan invasi bakteri
Penatalaksanaan
1) Mobilisasi daerah yang terkena

2) Rendam dalam Normal saline hangat selama 20 menit


beberapa kali/hr

3) Lakukan kultur darah, swab, kultur abses

4) Pemberian antibiotik IV

5) Pembdehan tulang, jaringan purulen dan nekrotik


diangkat dan daerah tersebut dirigasi dengan cairan
fisiologis steril

6) Dilakukan squestrektomi (pengangkatan involukrum)


oleh dokter ahli
7) Luka ditutup rapat untuk menutup rongga mati
(dead space) dipasang tampon agar dapat diisi
jaringan granulasi ataupun drainase.

8) Rongga debridement dapat diisi graft tulang


konselus untuk untuk merangsang
penyembuhan.

9) Pertahankan tirah baring; tangani ekstrimitas


dengan lembut

10) Berikan bantal untuk memberikan kesejajaran


untuk mengurangi udema
11) Bantu dan ajrkan rentang gerak pasif/aktif pada
ekstrimitas tidak sakit setiap 4 jam dan nafas
dalam setiap jam

12) Pantau adanya Trombosis Vena Dalam (TVD) :


nyeri betis, tanda Homans, edema.

13) Lakukan perawatan kulit dengan tetap


mempertahankan teknik aseptik

14) Pasang kompres hangat dan dingin secara


bergantian
14) Berikan diet tinggi protein, tinggi kalori sesuai
toleransi untuk meningkatkan proses
penyembuhan

15) Perbanyak intake cairan

16) Ganti posisi secara sering; beri penyangga pada


bagian ekstrimitas yang terkena; lakukan gosok
punggung

17) Berikan analgesik sesuai indikasi


OSTEOMIELITIS KRONIK

1) Abses brondie

2) Osteomielitis kronik setelah osteomielitik


kronik

3) Osteomielitis kronik setelah fraktur terbuka

4) Osteomielitis kronik perifer (fraktur patologik)

5) Osteomielitis kronik pada ujung distal


amputasi

6) Osteomielitis Garr
OSTEOPOROSIS
Osteoporosis
Merupakan kasus umum pada muskuloskeletal

Di US menjadi masalah bagi 28 juta


penduduknya. 80 % nya pada perempuan

1 dari 2 pada perempuan dan 1 dari 8 pada laki-


laki berusia di aats 50 tahun dapat mengalami
fraktur akibat osteoporosis.

Butuh dana besar yang mencapai 38 jt/hr.


Penyakit ini menyebabkan tulang menjadi fragile
and more likely to break.

Patah yang sering terjadi hip, spine and wrist.

Fraktur pada Hip and spine menjadi perhatian


utama.
PENGERTIAN
Keadaan dimana terdapat pengurangan jaringan

tulang per unit volume, sehingga tidak mampu


melindungi atau mencegah terjadinya fraktur
terhadap trauma minimal. Perubahan antara
substansi mineral dan organik tulang.

Kelainan dimana terjadi penurunan massa tulang

total, akibat dari kecepatan resorpsi tulang lebih


besar dari kecepatan remodelling.
menunjukkan adanya penurunan absolut jumlah

jaringan tulang yang cukup luas dan


menunjukkan gejala yang berkaitan dengan
proses menua

Lokasi yang tersering adalah vertebra torakalis

dan lumbalis, daerah kolum femoris dan


trokhanter dan tulang colles di pegelangan
tangan.
EPIDEMIOLOGI

Tersebar hampir di seluruh dunia dan menjadi masalah

kesehatan masyarakat terutama di negara berkembang

Di AS menyerang 20 25 juta penduduk, 2 diantara 2- 3

wanita menopouse dan lebih dari 50 % penduduk diatas


umur 78 -80 tahun.

Rentan bagi ras kulit putih seperti keturunan eropa


utara dari pada campuran afrika-amerika
Pada wanita dari eropa utara, jepang dan cina

mudah terkena dari pada yang berasal dari


afrika, spanyol atau mediterania.

Dampak serius adalah fraktur panggul dan dapat

menyebabkan kematian sebanyak 10 15 %


setiap tahunnya, dan lebih dari 50 % pasien
fraktur panggul terancam mengalami
ketergantungan sehingga diantaranya
memerlukan bantuan perawat
PATOGENESIS
Pada masa pertumbuhan tulang sesudah tejadi penutupan
epifisis pertumbuhan tulang terjadi secara longitudinal akan
terhent. Fase ini terjadi penurunan oporitas tulang pada
bagian korteks. Proses konsilidasi secara maksimal pada
usia 30-35 th, sesudah usia 40 - 45 th akan terjadi
penipisan tulang bagian korteks sebesar 0,3 0,5 % setiap
tahun, sedangkan tulang trabekula akan mengalami proses
serupa pada usia lebih muda.

Pada wanita akan meningkat tajam setelah menopouse (40


50 %) sedangkan pada pria dengan usia sama hanya (20
30 %).
Are your bones healthy ?

Normal bone Osteoporosis


MORFOLOGI
osteoporosis sistemik- mengenai seluruh tulang,
kec.oleh karena imobilisasi lama bagian tubuh
tertentu

paling berat pada bagian kerangka yang mengandung


banyak jaringan penyangga beban tubuh.

Tulang belakang dan colum femoris sasaran utama


sering merupakan tempat fraktur

Tulang osteoporotikkomposisi tetap=tulang normal


meski massa jaringan menurun, ggn mineralisasi
tidak ada oleh karena pembentukan matrix &
mineralisasi tetap seimbang
ETIOLOGI
Primer ; proses penuaan, post menopause.
sekunder :
- malnutrisi
- kelainan endokrin
- imobilisasi lama
- berkurangnya ca feedback inhibitor dlm diet
- rangsang sekresi PtH aktivasi osteoklas
- reabsorbsi Ca tulang
- berkurangya absorbsi Ca ke tulang
- meningkatnya sensitivitas osteoklas thd pth
- menurunnya sintesis vit.d aktif
- kadar estrogen yg rendah
Sepanjang hidup wanita mengalami dua hal penting, "land mark"
yaitu menarche dan menopause. Menopause adalah akhir dari
berfungsinya ovarium. Wanita kehilangan efek protektif dari
estrogen, terjadi percepatan remodelling tulang dengan akibat
osteoporosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan
antara kadar estrogen pada wanita menopause dengan laju
resorpsi tulang melalui pemeriksaan dioksipyridinolin urin.
Rancangan penelitian ini adalah studi cross sectional. Populasi
penelitian semua wanita yang telah mengalami mati haid selama
12 bulan atau lebih yang bekerja di RS Sanglah Denpasar, dengan
kriteria inklusi wanita menopause dengan riwayat menstruasi
teratur, siklik, dan periodik sebelum usia 40 tahun.
Dioksipyridinolin urin diperiksa dengan metode high performance
liquid chromatography (HPLC) di Laboratorium Klinik Prodia.
Penurunan kadar hormon estrogen adalah konsentrasi estradiol
(E2) bebas darah < 30 pg/ml dan kadar estradiol normal =30
pg/ml.
Pemeriksaan hormon estrogen dilakukan di Laboratorium Bayi
Tabung RS Sanglah Denpasar. Hasil penelitian terhadap 52
orang karyawati RS Sanglah yang telah menopause didapatkan
data 21,1 % kadar estradiol normal dan 78,9% dengan kadar
estradiol rendah (< 30 pg/ml). Dari seluruh sampel 75% dengan
kadar deoxypyridinoline normal dan 25% kadar
deoxypyridinoline urin tinggi (>7,5 nmol/L), 1 sampel (1,9%)
dengan kadar estradiol normal didapatkan hasil pemeriksaan
deoxypyridinoline yang tinggi. Dari 41 sampe1 (78,9%) dengan
kadar estradiol serum rendah, didapatkan 12 orang (23,1 %)
dengan kadar deoxypyridinoline tinggi merupakan kelompok
dengan resiko paling tinggi untuk mengalami osteoporosis.
Simpulan: 23,1% sampel dengan kadar estradiol serum rendah
yang kadar deoxypyridinolinenya tinggi merupakan kelompok
dengan risiko paling tinggi untuk mengalami osteoporosis.
FAKTOR YANG BEPENGARUH
Merokok

- Tembakau dapat meracuni tulang


- Menunkan kadar estrogen
- Penurunan berat badan pada perokok
- Merokok dapat mempercepat menopouse 5 tahun

Alkohol

- Berkurangnya masa tulang


- Meracuni jaringan tulang atau mengurangi masa tulang
akibat peminum alkohol umumnya menjadi anoreksia
Aktifitas fisik

idialnya aktifitas akan menekan rangka tulang &


menye- babkan tulang berkontraksi sehingga
merangsang pembentukan tulang

Imobilitas dapat mengurangi masa tulang

Wanita berusia lanjut yang berdiri kurang dari 5 jam

sehari beresiko 2x lebih besar dari wanita yang


lebih aktif.
Asupan Kalsium dan vitamin D

- Semakin tua penyerapan ca dari GI tract menurun

- Wanita 80 th hanya menyerap Ca dari makanan

- Pertambahan usia pada laki&wanita menurunkan laktosa

- wanita menopouse absorbsi Ca bekurang karena turnnya estrogen

- Ca pasca menopouse bertambah (800 menjadi 1000-1200 hingga


1500 mg

- Pria berusia 75 th butuh 1200 mg

- Vit. D ; mencgah osteomalacia, kegagalan memineralkan jaringan


tulang.

- Lansia dengan iklim dingin beresiko kekuranga vit D akut

- lansia yang terkurung dalam rumah atau institusi sosial


Diet

- Protein

- Fosfor

- mengurangi kafein

Obat-obatan

- Steroid
Manifestasi klinis

- Nyeri dengan atau adanya fraktur yang nyata

- Sifat nyeri : timbul mendadak, sakitnya hebat dan


terlokalisir pada daerah yang terserang, nyeri berkurang
perlahan-lahan apabila klien istirahat.

- Nyeri makin hebat bila digunakan utk aktifitas sehari-


hari

- Fraktur spontan maupun akibat trauma minimal dapat


terjadi (pergelangan tangan, panggul dan vertebra
thorakal 11 12)

- Menurunnya tinggi badan


Pengobatan

- Meningkatkan pembentukan tulang : Na Fluorida (44 - 48

mg/hr) dan Steroid Anabolik namun kedua obat ini di AS

kurang dipakai karena efek sampingnya.

- Menghambat resorbsi tulang : Kalsium (1000 1200


mg/hr

utk premenopouse dan 1200 1500 untuk post


menopouse)

estrogen, kalsitonin (100 IU/hr) dan difosfonat serta vit. D


Pencegahan

- masa tulang dewasa secara optimal

- mengatur makan dan kebiasaan gaya hidup yang


menjamin

seseorang tetap bugar

- diet tinggi kalsium (1000 mg/hr)

- latihan fisik secara teratur

- Hindari : makanan terlalu tinggi protein, alkohol,


merokok, kopi, minum antasida yg mengandung
alumunium
Prevention
Building strong bones in childhood and
adolescence is the best defense.

A balanced diet rich in calcium and Vitamin D


Weight bearing exercise

A healthy lifestyle with no smoking or excessive


alcohol intake.

Bone density testing and medication when


appropriate.
Perawatan

- pemberian NSAID untuk mengurangi rasa sakit dan

kejang pada otot dimunu sbl makan

- Berikan analgetik narkotik bila terjadi kompresi


akut

pada tulang

- berikan bantalan pemanas dan massage

- berikan penopang punggung terutama saat


berjalan
DETEKSI BDT

Mendeteksi osteoporosis sebelum jadi


fraktur.

Memprediksikan peluang fraktur dimasa


mendatang.

Determines your rate of bone loss and


monitors the effects of treatment.
The National Osteoporosis Foundation
; BDT

You use medications that cause osteoporosis

You have type I diabetes, liver disease, kidney


disease or a family history

You experience early menopause

Youre postmenopausal over 50 and have at least


one risk factor.

Youre postmenopausal over 65 and never had a test.


Calcium
Increase calcium:
Consume calcium rich foods such as, low-fat

milk, cheese, broccoli, and others.

Calcium supplement, if dietary calcium

consumption is inadequate
Vitamin D

Is needed for your body to absorb calcium.

Comes from 2 sources : the sun and Fortified

dairy products, egg yolks, saltwater fish, and


liver.

Need 400-800 IU a day.


CONTOH ; CASE
Nancy Bauer is a 53-year-old involutary. She has been married
or 36 years and has two children. Mrs. Bauer says she is 65
inches tall. She has smoked one pack of cigarettes a day for 30
years and drinks one to two glasses of wine with dinner each
evening. She does not routinely exercise. Mrs. Bauer has had
symptoms of menopause for 8 years, including hot flashes in
the early years and mood swings of late. She has never been
on hormone replacement therapy. Mrs. Bauer is currently
seeking medical advice for continuous low back pain. The pain
is not relieved with an over-the-counter analgesic, and she
frequently wakes up during the night because of the pain.
ASSESSMENT

The nurse practitioner notes that Mrs. Bauers vital


signs are all within normal limits. She has full
range of motion of all extremities and is able to
stand and bend over, but she reports discomfort
when returning to the upright position. Mrs. Bauer
has a slightly pronounced hump on her upper
back and is 1 inch shorter than her stated height
on admission.Her muscle strength is symmetric
and strong.
DIAGNOSIS
1. Acute pain of the lower spine, related to
vertebral compression

2. Deficient knowledge, related to osteoporosis and


treatment to prevent further damage

3. Imbalanced nutrition: Less than body


requirements, related to inadequate intake of
calcium

4. Risk for injury, related to effects of change in


bone structure secondary to osteoporosis
EXPECTED OUTCOMES
keluhan nyeri punggung menurun

mendiskripsikan cara mengatasi & pencegahan komplikasi

memahami penelitihan yang terkait termasuk treatmenya

Mengungkapkan merokok dapat mencegah progresifitasnya

konsultasi ; suplemen, obat yang mencegah

memprogramkan aktifitas fisik untuk mencegah komplikasi

Verbalize safety precautions to prevent fractures due to falls.


PLANNING AND IMPLEMENTATION
Ajarkan kembali latihan penguatan

Libatkan kelompok pendukung osteoporosis, jika


tersedia.
Berikan umpan balik yang realistis, namun optimis
tentang kehilangan tinggi dan tulang integritas dan
potensi hasil pengobatan.
kaji pengetahuan dasar dan benarkan miskonsepsi
terkait treatmen osteoporosis
Sediakan literatur terkini tentang pengobatan
osteoporosis.
Diskusikan latihan fisik yang membantu
mencegah komplikasi osteoporosis.
Instruct in dietary and calcium supplements that

help prevent effects of osteoporosis.


Review safety and fall precautions, and provide

literature regarding how to create a safe home


environment.
EVALUATION
On her return visit 6 months later,Mrs. Bauer reports that
she feels much better.
She is no longer irritable and does not experience mood
swings, because she has been taking her prescribed
hormone replacements for 6 months.
She is eating products rich in calcium and taking a daily
supplement of calcium with vitamin D.
Mrs.Bauer has reduced her wine intake to one glass in the
evening and now drinks decaffeinated coffee and tea.
She also states that since she stopped smoking, she has
been walking 30 to 45 minutes every day.
LATAR BELAKANG

1. 80 % populasi

2. Penyebab kecacatan ketiga pada usia kerja

3. Kerugian ekonomi penurunan produktifitas


ETIOLOGI

1. Regangan lumbosakral akut


2. Ketidakstabilan ligamen lumbosakral
3. Kelemahan otot
4. Osteoporosis tulang belakang
5. Stenosis tulang belakang
6. Diskus intervertebralis
7. Ketidakstabilan tungkai
PATOFISIOLOGI

Diskus intervertebralis

Perubahan sifat (tumbang)


(bila terganggu ; stres, gerakan, posisi, obesitas)

Nyeri punggung bawah


MANIFESTASI KLINIS

Nyeri punggung (akut maupun kronik)

Kelemahan dalam aktifitas


PENATALAKSANAAN
Biasanya sembuh sendiri 6 bln
Tirang baring yang cukup, hindari stres, relaksasi
Tidur di matras sedang 2 3 hr
Fleksikan lumbal lebih rendah dari kepala & tekuk
pada lutut
Miring dengan lutut dan panggul difleksikan
Hindari tengkurap
Traksi pelvik intermitten 7 13 kg
Fisoterapi ; kompres hangat, pemanasan infra merah
Kolaborasi ; analgetik, narkotik, relaksan, antiinflamasi
Penyokong punggung dan brace
Latihan aktivitas bertahap di bawah fisioterapi
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri b.d masalah muskulo skeletal

2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri, spasme dan


berkurangnya kelenturan

3. Kurangnya pengetahuan b.d teknik mekanika


melindungi tubuh

4. Perubahan kinerja b.d gangguan mobilitas dan


nyeri kronik

5. Gangguan nutrisi (lebih dari kebutuhan) b.d


obesitas
INTERVENSI

1. Meredakan nyeri
Anjurkan px patuh tirah baring
Pernafasan diagfragma dan relaksasi
Distraksi
Imajinasi terbimbing
Massase jaringan lunak dengan lembut
Keji respon klien bila diberi obat secara
berkala
2. Memperbaiki mobilitas fisik
Posisi bergerak dan berdiri
Ajari pindah tempat tidur dengan menghindari
memutar dan melenggok
Ubah aktivitas secara kontinyu
Jadwalkan latihan 2x / hr

3. Tingkatkan mekanika tubuh yang tepat


Postur tubuh saat berbaring, duduk, berdiri dan
cara mengangkat barang yang tepat
Anjurkan bersepatu tumit rendah
Anjurkan untuk memindahkan beban tubuh pada
salah satu kaki
Hindari membungkuk yang lama
Bila duduk lutut dan pinggul menekuk dan lutut
harus sama atau lbih tinggi dari pinggul
Sebaiknya tidur dengan posisi miring dengan lutut
dan pinggul ditekuk atau terlentang dengan lutut
disangga dalam posisi fleksi
Ajari cara mengangkat yang benar
Pakai korset bila perlu mengangkat beberapa kali

4. Pendidikan klien dan perawatan di rumah


a. Berdiri
Hindari berdiri dan berjalan yang lama
Bila harus lama istirahatkan pd satu tumpuan
kaki
Hindari kerja membungkuk
b. Duduk
Hindari duduk yang lama
Duduk pada kursi dengan punggung lurus
Gunakan pijakan kaki agar lutut lebih tingi dari pinggul
Hilangkan rongga pada punggung dengan duduk dengan
posisi bokong ke depan
Hindari ekstensi lutut dan pinggul
Menimalkan aktivitas yang meregangkan tulang

c. Berbaring
Istirahatkan pada waktu tertentu
Letakkan papan di bawah kasur
Hindari tidur telungkup
Ketika berbaring pada salah satu sisi letakkan bantal di
bawah kepala dan satu lagi diantara tungkai
Ketika terlentang gunakan bantal di bawah lutut
d. Mengangkat
Saat mengangkat jaga punggung tetap lurus dengan
beban sedekat mungkin ke tubuh
Angkat dengan otot tungkai besar bukan otot punggung
Lindungi punggung dengan korset
Jongkok dengan tetap lurus bila mengambil sesuatu dari
lantai
Hindari memutar batang tubuh, mengangkat di atas
pinggang dan menjangkau sesuatu untuk waktu yang
lama

e. Latihan
Lakukan latihan harian secara teratur dan bertahap
Lakukan latihan punggung 2 x / hr
Hindari melompat
Posisi mengangkat
5. Memperbaiki kinerja peran
Bantu klien menghadapi stresnya

Bantu klien dan keluarga terhadap ketergantungan


klien
Rujuk ke klinik nyeri

Kolaborasi dengan psikoterapi atau konseling

6. Diet untuk menurunkan barat badan


Obesitas mesti diturunkan ; relaps, ketegangan
punggung, efektifitas gerakan klien
EVALUASI
1. Penurunan atau peredaan nyeri
Istirahat dg nyaman
Mengubah posisi dg nyaman
Nyeri reda melalui modalitas fisik, teknik
psikologis dan meditasi
Menghindari ketergantungan obat

2. Menunjukkan kembalinya mobilitas fisik


Kembali ke aktivitas secara bertahap
Menghindari posisi yg menyebabkan
ketidaknyamanan dan spasme otot
Merencanakan istirahat baring sepanjang hari
3. Menunjukkan mekanika tubuh yg memelihara punggung
Perbaikan postur

Mengganti posisi untuk meminimalkan stres pada


punggung
Memperlihatkan penggunaan mekanika tubuh yang benar

Berpartisipasi dalam program latihan

4. Kembali ke tanggung jawab yg berhubungan dg peran


Menggunakan teknik menghadapi masalah untuk
menyesuaikan diri dengan sters
Berkurangnya ketergantungan pada orla

Kembali bekerja / produktif

5. Tercapainya berat badan yang diinginkan


Mengidentifikasi perlunya penuunan BB

Mengatur sasaran yang masuk akal

Berpartisipasi dalam rencana penurunan BB

Setia dengan program penurunan BB

S-ar putea să vă placă și