PENDAHULUAN

PENYAKIT ASAL CENDAWAN

CENDAWAN
Khamir (yeast), Kapang (molds), Jamur
Tingkat Tinggi (mushroom)
Khamir : uniseluler

Kapang, jamur : multisesuler

Eukariot
Tidak berflagela
Tidak berklorofil
Dinding sel terdiri dari khitin, selulose,

glukan, mannan
Organisme heterotrof
STRUKTUR CENDAWAN
Lanjutan : CENDAWAN

Kapang tumbuh secara aerob, khamir fakultatif

anaerob

Toleran terhadap tekanan osmotik dan pH rendah

Resisten terhadap antimikroba yang efektif untuk

bakteri

Umumnya bersifat saprofit

Beberapa cendawan akan berbentuk kapang

(miselium) pada suhu ruang (25oC ) dan
berbentuk khamir pada suhu tubuh (37oC)
PERKEMBANGBIAKAN
Khamir : budding (pertunasan)
pembelahan
pembentukan spora

Kapang :
Spora aseksual : artrospora (oidium),
konidia
(makrokonidia,
mikrokonidia),
blastospora, klamidospora,
dan sporangiospora

Spora seksual : askospora, zigospora,

KONDISI INKUBASI CENDAWAN
GRUP SUHU WAKTU
CENDAWAN INKUBASI
Dermatophyta 25 2-4 minggu

Aspergillus 37 1-4 hari

species
Khamir (patogen) 37 1-4 hari

Cendawan dimofik
Fase Kapang 25 1-4 minggu
Fase Khamir 37 1-4 minggu

Zygomycetes 37 1-4 hari

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Menghasilkan antibiotik
Menghasilkan bahan penting untuk industri :
enzim selulase, pektinase, protease
Menghasilkan zat aktif untuk deterjen
Beberapa menghasilkan komponen bioaktif
Beberapa menghasilkan toksin (mikotoksin)
Beberapa spesies bersifat patogen pada
manusia, hewan dan tumbuhan
Jamur tingkat tinggi : sebagai bahan pangan,
tetapi ada yang beracun
dll
MEKANISME YANG TERLIBAT DALAM
PENYAKIT ASAL CENDAWAN

MIKOSIS : Infeksi/invasi oleh cendawan

(kapang atau khamir)

MIKOTOKSIKOSIS : produksi toksin oleh

cendawan. Kapang penghasil
toksin : Aspergillus, Penicillium
dan Fusarium

HIPERSENSITIFITAS
KLASIFIKASI cendawan penyebab
penyakit pada hewan dan manusia :

Cendawan yang sangat patogen , yang

menyebabkan ringworm, dan mikosis yang
lebih umum seperti blastomikosis dan
histoplasmosis

Cendawan oportunistik : jarang

menyebabkan penyakit. Cendawan ini
tersebar di alam, misal : Penicillium,
Aspergillus, Mucor, Absidia, dan Rhizopus
KATEGORI MIKOSIS BERDASARKAN LOKASI
LESIO
KATEGORI TEMPAT LESIO
MIKOSIS SUPERFISIAL Kulit, Struktur keratin
lainnya dan membran
mukosa

MIKOSIS Dermis dan jaringan

SUBKUTANEUS Subkutan

MIKOSIS SISTEMIK Saluran Pernafaran

dan Pencernaan,
serta Sistem Organ
lainnya
KELOMPOK PENYAKIT ASAL CENDAWAN
(MIKOSIS)

Dermatophytosis

Mikosis yang disebabkan khamir atau

menyerupai khamir :
Candidiasis
Cryptococcosis
Geotrichosis
Lanjutan : kelompok penyakit asal cendawan (mikosis)

MikosisSubkutaneus :
Sporotrichosis
Chromomycosis
Maduromycosis
Epizootic Lymphangitis
Rhinosporidiosis

MikosisSistemik :
Zygomycosis
Aspergillosis
Blastomycosis
Histoplasmosis
Coccidioidomycosis
Adiaspiromycosis
FAKTOR PREDISPOSISI INFEKSI
CENDAWAN
Radiasi, terapi steroid, urethane, gas mustard,
antagonis asam folat
Kondisi berpenyakit neoplasma
Terapi imunosupresif : dengan azathioprine
Defisiensi kekebalan : defisiensi sel T, hipoplasia

timus
Obat-obat sitotoksik
Malnutrisi, penuaan dan immaturity
Terpapar spora dalam jumlah besar
Trauma pada jaringan
Kelembaban persisten pada permukaan kulit
DIAGNOSIS PENYAKIT ASAL
CENDAWAN
Sejarah dan gejala klinis sebagai diagnosa
penduga, terutama pada dermatofitosis
Spesimen untuk diagnosa meliputi rambut

dan kerokan kulit untuk mikosis superfisial

dan spesimen hasil biopsi atau postmortem
untuk mikosis subkutaneus dan sistemik
Pengujian mikroskopik langsung : KOH 10%,

tinta india /nigrosin, lactophenol cotton blue

Isolasi : SDA + antibiotika/penghambat

Perubahan histopatologi
RESPON KEBAL
Banyak penyakit ditandai dengan
granuloma, seperti yang disebabkan oleh
Mycobacterium atau agen intra seluler lain

Banyak penyakit adalah asymptomatis,

terbatas dan segera diatasi oleh hewannya

Beberapa hewan akan menunjukkan

manifestasi reaksi kulit delayed
hypersensitivitas
Lanjutan : RESPON KEBAL

Antibodi akan ditemukan pada semua

penyakit asal cendawan, kecuali pada
dermatomycosis

Pada infeksi superfisial sel yang

memproduksi antibodi tidak distimulasi

Titer antibodi mungkin negatif atau rendah

pada infeksi yang asymptomatis atau
infeksi ringan
Lanjutan : RESPON KEBAL

Respon kebal terhadap infeksi cendawan

lebih berperantara sel (cell-mediated)
dibandingkan yang humoral

Pada infeksi buatan, antibodi yang

dihasilkan dari hewan yang terinfeksi
tidak dapat melindungi hewan normal

Uji kulit seperti tuberkulinasi digunakan

untuk blastomycosis, histoplasmosis,
coccidioidomycosis dan sporotrichosis
TERAPI MIKOSIS

Antibiotik antimikotik :
Amphotericin B, Griseofulvin, Natamycin,
Nystatin, Pecilocin, Tyrothricin

Benzimidazole dan turunan Imidazole

Chlormidazole, Clotrimazole, Miconazole
nitrat, Econazole nitrat, Isoconazole
nitrat

Sulphur dan komponen iodine

Tolnaftate, Haloprogin
ANTIBIOTIK ANTIMIKOTIK
SUBSTANSI PREPARAT D Y M EK LO SIS
S K

Amphotericin B Ampho-Moronal + + + + +
Mysteclyn

Griseofulvin Fulcin B + (+) +

Likuden M

Natamycin Pimafucin (+) + (+) + +

(= Pimaricin) Pimafucort

Nystatin Candio-Hermal (+) + (+) + +

Moronal

Pecilocin Supral + (+ (+) +

(= Variotin) )

Tyrothricin Tyrosirinal + (+) (+) +

Tyrosur
BENZIMIDAZOLE DAN TURUNAN
IMIDAZOLE
SUBSTANSI PREPARAT D Y M EK LOK SIS
S
Chlormidazole Myco-Jellin + (+) (+) +
Polycid N

Clotrimazole Canesten + + + + +
Baycuten

Miconazole Daktar + + + + + +
nitrate Epi-Monistat Dakter iv

Econazole Epi-Pevaryl + + + + +
nitrate Epipevisone

Isoconazole Travogen + + + + +
nitrate Travocort
SULPHUR DAN KOMPONEN IODINE

SUBSTANSI PREPARAT D Y M EK LO SIS

S K
Tolnaftate Tonoftal + + +

Haloprogin Mycanden + + + +

Keterangan :
+ : efektif
(+) : tidak terlalu efektif
: tidak membasmi mikroorganisme