Sunteți pe pagina 1din 54

Tujuan Pembelajaran

Memahami philosophy K3
Mampu mengidentifikasi sumber potensi
bahaya (Hazard) pada umumnya yang
berhubungan dengan proses kerja dan
equipment
Mampu menetapkan tindakan pengendalian dan
evaluasi keefektifan dari setiap situasi yang
tidak diduga dan meyakinkan telah diselesaikan
Pendekatan K3
Pendekatan Hukum
K3 merupakan ketentuan perundangan .
Pendekatan Ekonomi
K3 mencegah kerugian
Meningkatkan produktivitas
Pendekatan Kemanusiaan
Kecelakaan menimbulkan penderitaan
bagi sikorban/keluarganya.
K3 melindungi pekerja dan masyarakat
K3 bagian dari HAM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan
tenaga kerja dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat
yang adil dan sejahtera.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan


Keilmuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah
kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran,
penyakit akibat kerja , dll

ACCIDENT PREVENTION
ilustrasi
ilustrasi
SEKOLAHAN
RUMAH

e laakkaaaa
c
KKeecel
KECELAKAAN nn

1. Kec. diluar hub. Kerja


la kaaaa
k
KKeecceela
nn
2. Kec. dalam hub. Kerja

3. Kecelakaan kerja
e c el
e
a
la
Tempat
kkaaaa kerja
KKec
nn
HAZARD
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan
kecelakaan/kerusakan
MANUSIA

PROSES
ALAT BAHAN
Hazard dapat berupa :
bahan-bahan , bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
Jenis Potensi Bahaya
Physical Hazards
Chemical Hazards

Electrical Hazards
Mechanical Hazards
Physiological Hazards

Biological Hazards

Ergonomic
DANGER
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi bilamana
terjadi accident.

adalah suatu kondisi


sumber bahaya telah ter-identifikasi
dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai
(Aman/safe)
Difinisi
Difinisi

adalah :
Kejadian yang tidak dikehendaki
dan tidak diduga /tiba-tiba yang
dapat menimbulkan korban
manusia dan atau harta benda
Difinisi
Difinisi

Adalah :
SUATU KEJADIAN TIDAK DIDUGA
(INSIDENT) YANG MENGAKIBATKAN
KACAUNYA PROSES PEKERJAAN /
PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN
SEBELUMNYA
Catatan
Catatan::
Kecelakaan
Kecelakaankerja
kerjatidak
tidakselalu
selaludiukur
diukuradanya
adanya
korban
korbanmanusia
manusiacidera
cideraatau
ataumati.
mati.
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
$1 Pengobatan/ Perawatan
Gaji (Biaya Diasuransikan)
Kerusakan gangguan
Kerusakan peralatan dan perkakas
$5 HINGGA $50 Kerusakan produk dan material
Terlambat dan ganguan produksi
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: Biaya legal hukum
KERUSAKAN PROPERTI Pengeluaran biaya untuk penyediaan
(BIAYA YANG TAK fasilitas dan peralatan gawat darurat
DIASURANSIKAN) Sewa peralatan
Waktu untuk penyelidikan
Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
$1 HINGGA $3 Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau
BIAYA LAIN YANG biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN Upah lembur
Ekstra waktu untuk kerja administrasi
Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban
Hilangnya bisnis dan nama baik
Piramida kasus kecelakaan
1 Data yg
kec. fatal
dilaporkan
10
kec. ringan dan
30
Kerusakan alat tercatat

600
Nyaris Kecelakaan

10.000
Sumber bahaya
Sasaran K3
Melindungi para pekerja dan orang
lainnya di tempat kerja (formal
maupun informal)
Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
Menjamin proses produksi berjalan
lancar
Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment Tindakan


identifikasi & Pengendalian
analisa potensi bahaya
bahaya

HAZARD CONTROL
ASPEK
ASPEK PENERAPAN
PENERAPAN K3
K3

Perencanaan
Perencanaan
Pemasangan
Pemasangan
commissioning
commissioning
pemakaian
pemakaian
perawatan
perawatan

PENGENDALIAN
Administratif,
Legalitas/perijinan,
Standarisasi
Sertifikasi
Identifikasi Bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan
Identifikasi Bahaya guna mengetahui potensi bahaya
dalam setiap pekerjaan.
Identifikasi Bahaya dilakukan bersama pengawas
pekerjaan dan Safety Departement.
Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah
baku seperti Check List, JSA, JSO,What If, Hazops,
dsb.
Semua hasil identifikasi Bahaya harus
didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai
pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
Identifikasi
Identifikasidan
dananalisis
analisiskecelakaan
kecelakaankerja
kerja

Peralatan Kerusakan
Mesin,
Instalasi Korban jiwa
Bahan
Accident Cacat,
Accident cidera,
Cara kerja,
Proses Sakit

Lingkungan Kerugian
Citra
RISK
Resiko adalah ukuran
kemungkinan kerugian yang akan
timbul dari sumber bahaya
(hazard) tertentu yang terjadi.
RISK
RISK MANAGEMENT
MANAGEMENT
Dalam
Dalam Keselamatan
Keselamatan dandan Kesehatan
Kesehatan
Kerja
Kerja adalah
adalah meliputi
meliputi ::

proses mengidentifikasi sumber bahaya,


penilaian resiko, dan
tindakan untuk menghilangkan serta
mengurangi resiko secara terus
menerus.
RISK ASSESSMENT
Adalah proses menganalisa tingkat Resiko,
pertimbangan Tingkat Bahaya, dan
mengevaluasi apakah Sumber Bahaya dapat
dikendalikan, memperhitungkan segala
kemungkinan yang terjadi di tempat kerja.
RISK ANALYSIS
Adalah perkiraan kuantitatif dengan
teknik matematik menggabungkan
konsekuensi dan frekuensi insiden

The development of a quantitative


estimate of risk based on mathematical
techniques for combining estimates of
incident consequences and frequencies.
Level of RISK
adalah perhitungan antara
konsekuensi/ dampak yang mungkin
timbul dan probabilitas, yang
biasanya disebut

(Tingkat resiko).
Klasifikasi Resiko
Resiko diukur dan diberi peringkat :
Rendah
Medium
Tinggi
Klasifikasi Impak Resiko
Personnel Safety and Health Risks
Process Safety Impacts
Environmental Impacts
Penentuan Faktor Resiko
Sifat Pekerjaan
Lokasi Kerja

Potensi bahaya di tempat kerja

Potensi/kualifikasi kontraktor

Pekerjaan simultan

Lamanya pekerjaan

Pengalaman dan keahlian kontraktor


Resiko terdiri dari 2 dimensi:

Akibat Kekerapan
(Consequence) (Frequency)

Atau
Consequence x Frequency, dimana Frequency terdiri
dari Probabilitas dan Paparan
Consequence/keparahan

Pr
ob
ab
i lity
/T
in
gk
at
P ap
ar
an

Frequency untuk dapat terjadi


CONSEQUENCES

SERIOUS SEDAN
SEDAN TINGGI
TINGGI TINGGI
TINGGI
GG
ACCIDENT

SEDANG RENDA
RENDA SEDAN
SEDAN TINGGI
TINGGI
HH GG
RINGAN RENDA
RENDA RENDA
RENDA SEDAN
SEDAN
HH HH GG
SULIT
SULIT JARANG
JARANG SERING
SERING
KEMUNGKINAN UNTUK TERJADI
Sample of Qualitative Risk Matrix
AKIBAT PELUANG KEJADIAN
Tiap
Kategori Korban/ Lebih Tiap Tiap Tiap
setahun tahun bulan minggu hari
Dampak
ACCIDENT

Critical Major 75 150 225 300 375

Very Major 50 100 150 200 250


Serious
Minor 25 50 75 100 125

Serious Minor 10 20 30 40 50

Less Minor 5 10 15 20 25
Serious

CONSEQUENCE
Critical Very Serious Less
Serious Serious
KATEGORI AKIBAT KECELAKAAN

Kategori Dampak

Extrim Mengancam keselamatan masyarakat sekitarnya


Sangat kritis Kematian & Rusak berat / proses terhenti total
Kritis Kematian & Kerusakan peralatan
Sedang Memerlukan perawatan medis
Ringan Tidak perlu perawatan medis/proses terganggu
Accident
( ILCI model - Bird & German, 1985 )

Lack of Basic Immediate


Incident Loss
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Factors Acts With
Inadequate Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance
Inadequate Factors (Profit)
Compliance
Kebakaran, ledakan dan
kejadian lain yang berbahaya
LEMAH KONTROL

SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR

INSIDEN

KERUGIAN
HAZARD ACCIDENT

CONSEQUENCY
Koran manusia
A. -
-
Meninggal
Luka berat
Akibat - Luka ringan
kecelakaan
Kerugian Material (Rp)
- Bangunan
Loss - Peralatan/Mesin
- Bahan Baku
- Bahan setengah jadi
People - Bahan jadi
Property
Process
(Profit)
Kerugian waktu kerja
jam kerja orang
1. Mesin produksi
B. 2.
3.
Penggerak mula dan pompa
Lift
Sumber 4. Pesawat angkat.
Kecelakaan 5. Converyor
6. Pesawat angkut
7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll).
Incident 8 Perkakas kerja tangan
9. Pesawat uap dan bejana tekan
10. Peralatan listrik
Contact 11. Bahan kimia
With 12. Debu berbahaya
Energy or 13. Radiasi dan bahan radioaktif
Substance
14. Faktor lingkungan
15. Bahan mudah terbakar dan benda panas
16. Binatang
17. Permukaan lantai kerja
18. Lain-lain.
C.
C. 1. Terbentur
Type
Type 2. Terpukul
Kecelakaan
Kecelakaan 3. Tertangkap pada, dalam atau
diantara benda
4 Jatuh dari ketinggian yang
sama.
Incident
5. Jatuh dari ketinggian yang
berbeda.
Contact 6. Tergelincir.
With 7. Terpapar
Energy or
Substance 8. Penghisapan, penyerapan
9. Tersentuh aliran listrik.
10. Lain-lain.
D.
D. 1. Pengamanan yang tidak sempurna
Kondisi
Kondisi 2 Peralatan/bahan yang tidak
berbahaya seharusnya
berbahaya
3. Kecacatan, ketidak sempurnaan
Immediate
4. Prosedur yang tidak aman
Causes 5. Penerangan tidak sempurna
6. Iklim kerja yang tidak aman
Substandard
Acts 7. Tekanan udara yang tidak aman
8. Getaran yang berbahaya
Substandard
Conditions
9. Pakaian, kelengkapan yang tidak
aman
10. Kejadian berbahaya lainnya
E.
E. 1. Melakukan pekerjaan tanpa wewenang,
2. Bekerja dengan kecepatan berbahaya.
Tindakan
Tindakan 3. Membuat alat pengaman tidak berfungsi
berbahaya
berbahaya 4 Memakai peralatan yang tidak aman,
tanpa peralatan.
5. Melakukan Proses dengan tidak aman
Immediate
Causes 6. Posisi atau sikap tubuh tidak aman
7. Bekerja pada objek yang berputar atau
Substandard berbahaya
Acts 8. Mengalihkan perhatian, mengganggu,
sembrono / berkelakar, mengagetkan
Substandard dan lain-lain.
Conditions 9. Melalaikan penggunaan alat pelindung
diri yang ditentukan.
10. Lain-lain.
JOB SAFETY ANALYSIS
(JSA)
INI MERUPAKAN SUATU ANALISIS
PEKERJAAN YANG DILAKUKAN SECARA
BERATURAN SEBELUM PEKERJAAN
DIMULAI DAN HARUS TERBACA
BERKAITAN DENGAN RENCANA
PEKERJAAN TERSEBUT.
Analisa proses
pekerjaan dari aspek
K3

Langkah-langkah :
uraikan tahapan pekerjaan,
identifikasi potensi bahaya
yang mungkin ada,
tetapkan tindakan untuk
mengendalikan bahaya atau
menghilangkannya sama sekali
Contoh work sheet JSA
JOB SAFETY ANALYSIS
Jenis pekerjaan : Tanggal :
Unit/Seksi : AHLI K3 :
No tahapan pekerjaan potensi bahaya pengendalian
1
2
3
4
Tim JSA
No Nama Jabatan Tanda tangan
Pengamatan anak buah dalam
melaksanakan pekerjaan aspek K3

Meliputi :
penilaian resiko bahaya
penilaian cara kerja yang tidak
aman
penilaian cara kerja yang aman,
melakuan koreksi
memberi penghargaan cara
kerja yang aman
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS
(FMEA)

No Komponen kegagalan pengaruh klasifikasi frekuensi deteksi


Keterangan item
1. Komponen : berisi daftar komponen yang akan dianalisa
2. Kegagalan : jenis kegagalan yang mungkin terjadi pada
tiap komponen.
3. Pengaruh: akibat yang terjadi karena adanya kegagalan
terjadi terhadap komponen lain dan system keseluruhan
4. Klasifikasi bahaya; Tingkat keparahan kegagalan atau kerusakan
:
- Aman
- Sedang (marginal)
- Kritis
- Sangat kritis
5. Frequensi kegagalan; Perkiraan jangka waktu terjadinya jenis
kegagalan.
Sering : 1 kasus kurang 10.000 jam kerja
Cukup sering : 1 kasus antara 10.000-100.000 jam
Jarang : 1 kasus antara 100.000-10.000.000 jam
Sangat jarang : 1 kasus lebih dari 10.000.000 jam

6. Metoda deteksi : Metoda untuk melakukan pendeteksian


untuk mengetahui adanya kelainan
Syarat-syarat (Rekomendasi K-
3) pencegahan kecelakaan :
Metoda
Eliminasi
Subtitusi
Rekayasa
Pengendalian administratif

Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut :


- Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan.
- Dapat dilakukan atau dikerjakan.
- Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ).
- Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan
Risk Control Hierarchy
Elimination - Modification to the process method or
material to eliminate the hazard completely. (100%)
Substitution - replace the material, substance or process
with a less hazardous one. (75%)
Separation - Isolating the hazard from persons by
safeguarding, or by space or time separation. (50%)
Administration - Adjusting the time or conditions of risk
exposures (30%)
Training - Improving skills therefore making tasks less
hazardous to persons involved. (20%)
Personal protective equipment - using as the last resort,
appropriately designed and properly fitted equipment
where other controls are not practicable. (5%)
Remember
Rememberthe
therisk
riskhierarchy
hierarchyisisonly
onlyaaguide
guideto
tothe
thetype
typeof
ofactions
actionsrequired.
required.
Pencegahan Kecelakaan

Adm
Procedure

Safety
Engineering
Approach
Human
Control Control
Pencegahan
Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan Kerja
Kerja
1. Peraturan
2. Standardisasi
3. Pengawasan
4. Penelitan Teknik
5. Penelitian Medis
6. Penelitian Psikologis
7. Penelitian Statistik
8. Pendidikan
9. Pelatihan
10. Persuasi
11. Asuransi
12. Penerangan 1 s/d 11
Ref. Accident Preventions, ILO
Faktor Manusia

Sangat dominan dilingkungan konstruksi.


Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan
edukasi berbeda, Pengetahuan tentang
keselamatan rendah.
Perlu penanganan khusus
Faktor Teknis

Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek


seperti penggunaan peralatan dan alat berat,
penggalian, pembangunan, pengangkutan
dsb.
Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja
yang tidak memenuhi standar keselamatan
(substandards condition)
Pencegahan Faktor Manusia

Pemilihan Tenaga Kerja


Pelatihan sebelum mulai kerja

Pembinaan dan pengawasan selama


kegiatan berlangsung
Pencegahan Faktor Teknis

Perencanaan Kerja yang baik.


Pemeliharaan dan perawatan peralatan

Pengawasan dan pengujian peralatan kerja

Penggunaan metoda dan teknik konstruksi


yang aman
Penerapan Sistim Manajemen Mutu

S-ar putea să vă placă și