Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Peraturan Perundang-undangan
& Etika Kesehatan
Fauzi Kasim
Pokok Bahasan VII
Regulasi, pelaksanaan, dan
pengawasan produksi, distribusi dan
pemakaian Obat Tradisional(OT)
Minggu Kesembilan
PENGAMANAN SEDIAAN
FARMASI
UUD 1945
?? UU 36,35/09 - ??
(UU 23/92)
PER/SK
PER / SK MENKES
KaBPOM
PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI
Fauzi Kasim
PEMBUATAN/PRODUKSI :
Badan Usaha yang akan membuat sediaan farmasi, alkes dan PKRT
wajib memiliki izin usaha Industri (kecuali jamu yang dibuat
perorangan)
Dibuat sesuai Cara Pembuatan yang Baik
PEMELIHARAAN MUTU
Menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi
persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan
Sejak kegiatan produksi sampai dengan peredaran
PROMOSI DAN IKLAN
Obyektif, lengkap dan tidak menyesatkan
PEREDARAN
Penyaluran : Industri Farmasi; PBF; PBFBB, PAK dan IFK
Penyerahan : atas dasar resep dokter atau tanpa resep dokter
Impor dan Ekspor :
Badan Usaha yang memiliki izin importir/eksportir
Dikecualikan : utk uji klinik; donasi; terapi khusus; program
pemerintah
PEMBINAAN & PENGAWASAN
Dilakukan oleh Tenaga Pembina dan Pengawas
Untuk semua aspek Pembuatan & peredaran : Pre Post Market !
Fauzi Kasim
PENGUJIAN LABORATORIUM :
Dilakukan oleh industri ybs dan/atau Badan
Pengawas pada Laboratorium yang terakreditasi
EVALUASI KEMBALI :
Secara berkala; atau karena ada data/informasi baru
berkenaan dengan efek samping
PENARIKAN KEMBALI DARI PEREDARAN :
Tanggung jawab badan usaha yang membuat
dan/atau mengedarkan
PEMUSNAHAN
Diproduski tdk memenuhi persyaratan:
kadaluwarsa; berhubungan dengan tindak pidana
Fauzi Kasim
PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI
1. PERSYARATAN MUTU, KEAMANAN DAN
KEMANFAATAN
2. PRODUKSI : IZIN (INDUSTRI, PRODUKSI), CARA PEMBUATAN
3. PEREDARAN ( PENYALURAN & PENYERAHAN): IZIN EDAR:
REGISTRASI & NOTIFIKASI; IZIN SARANA; CARA
PEREDARAN; JAGA MUTU; DOKUMEN
4. PEMASUKAN DAN PENGELUARAN KE DALAM DAN DARI WILAYAH
INDONESIA
5. KEMASAN
6. PENANDAAN DAN IKLAN
7.
8.
PEMELIHARAAN MUTU
PENGUJIAN & PENARIKAN KEMBALI
PP
9.
10.
PEMUSNAHAN
PEMBINAAN
72/1998
11. PENGAWASAN
12. KETENTUAN PIDANA
PERATURAN PELAKSANAAN PK
1. PMK 006/ 2012 : INDUSTRI DAN USAHA OBAT
TRADISIONAL
2. PMK 007/2012 : REGISTRASI OBAT
TRADISIONAL
3. PMK 003/MENKES/PER/I/2010: SAINTIFIKASI JAMU
4. KMK 381 / 2007 : KEBIJAKAN OBAT
TRADISONAL
5. PKaBPOM 28/2013 : PEMASUKAN BAHAN (
TERMASUK BAHAN OBAT TRADISIONAL)
6. PKaBPOM NO.HK.04.1.33.02.12.0883 TAHUN 2012
TENTANG DOKUMEN INDUK
Fauzi Kasim
Ruang Lingkup
Pengaturan (I)
Ruang Lingkup Pengaturan OT
`
NO ASPEK
PRODUKSI O.T
( UU 36/09; PP 72/98; PMK 006 - 2012; )
Fauzi Kasim
UU 36 2009 : Upaya Kesehatan
1. Pelayanan kesehatan;
2. Pelayanan kesehatan tradisional;
3. Peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit;
4. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan;
5. Kesehatan reproduksi;
6. Keluarga berencana;
7. Kesehatan sekolah;
8. Kesehatan olahraga;
9. Pelayanan kesehatan pada bencana;
10. Pelayanan darah;
11. Kesehatan gigi dan mulut;
12. Penanggulangan gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran;
13. Kesehatan matra;
14. Pengamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan;
15. Pengamanan makanan dan minuman;
16. Pengamanan zat adiktif; dan/atau
17. Bedah mayat.
Fauzi Kasim
UU 36/2009
Pasal 1 : Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan,
dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
Pasal 100
(1) Sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan
dalam pencegahan, pengobatan, perawatan, dan/atau pemeliharaan kesehatan
tetap dijaga kelestariannya.
(2) Pemerintah menjamin pengembangan dan pemeliharaan bahan baku obat
tradisional .
Pasal 101 :
(1) Masyarakat diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengolah, memproduksi,
mengedarkan, mengembangkan, meningkatkan, dan menggunakan obat tradisional
yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya. (
(2) Ketentuan mengenai mengolah, memproduksi, mengedarkan, mengembangkan,
meningkatkan, dan menggunakan obat tradisional diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Fauzi Kasim
UU 36/2009
Pasal 105. (2) Sediaan farmasi yang berupa obat tradisional dan
kosmetika serta alat kesehatan harus memenuhi standar dan/atau
persyaratan yang ditentukan.
Pasal 106
(1) Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan
setelah mendapat izin edar.
(2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat kesehatan
harus memenuhi persyaratan objektivitas dan kelengkapan serta
tidak menyesatkan.
(3) Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan memerintahkan
penarikan dari peredaran sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
telah memperoleh izin edar, yang kemudian terbukti tidak
memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau
kemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
UU 36/2009
Pengamanan dan Penggunaan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan :
Pasal 98 : Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan
kewenangan dilarang mengadakan, menyimpan,
mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan obat dan
bahan yang berkhasiat obat, harus memenuhi standar
mutu pelayanan farmasi yang ditetapkan dengan PP.
Pasal 103 : memproduksi, menyimpan, mengedarkan,
dan menggunakan narkotika dan psikotropika wajib
memenuhi standar dan/atau persyaratan tertentu
Pasal 104 : Pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan diselenggarakan untuk melindungi
masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
tidak memenuhi persyaratan mutu dan/atau keamanan
dan/atau khasiat/kemanfaatan.
Fauzi Kasim
UU 36/2009
Praktik Kefarmasian :
Pasal 108 : Praktik kefarmasiaan yang
meliputi pembuatan termasuk pengendalian
mutu sediaan farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan obat dan
obat tradisional harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Fauzi Kasim
UU 36/2009
Pidana Terkait Farmasi :
Pasal 196 : dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan
sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi
standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau
kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98
ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
Pasal 197 : dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan
sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin
edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan
denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus
juta rupiah
Pasal 198 : tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk
melakukan praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 108 dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
Fauzi Kasim