15710354 Definisi Presbikusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnya terjadi mulai usia 65 tahun, pada pemeriksaan audiometri nada murni terlihat berupa penurunan pendengaran jenis sensorineural yang bilateral pada kedua telinga dan simetris yang disebabkan oleh perubahan degeneratif telinga bagian dalam Prebikusis dapat mulai pada frekuensi 1000Hz atau lebih. Epidemologi Angka insiden gangguan pendengaran akibat presbikusis pada lansia di ameriak serikat mencapai 25-30% untuk kelompok umur 65-70 tahun, sedangkan untuk usia lebih dari 75 tahun sebanyak 50%. Menurtut hasil survei jumlaj pemakai alat bantu dengar sampai saat ini diamerika mencapai 20 juta orang. Etiologi Arterioslerosis Hipertensi Pola makan Metabolisme ( diabetes melitus) Infeksi Bising Merokok Patofisiologi Proses degenerasi menyebabkan perubahan struktur koklea dan N.VIII Pada koklea perubahan yang mencolok ialah atrofi dan degenerasi sel-sel rambut penunjang pada organ corti. Proses atrofi disertai dengan perubahan vaskuler juga terjadi pada stria vaskularis. Terjadi pula berkurangnya jumlah dan ukuran sel-sel ganglion dan saraf. Klasifikasi Perubahan patologik yang terjadi menurut Schuknecht dkk menggolongksn presbikusis menjadi 4 jenis yaitu, sensorik, neural, metabolik dan mekanik.
Menurut penelitian jenis terbanyak yaitu metabolik (34,6%),
prevslendi lsinnys neural (30,7), mekanik (22,8%) dan sensorik (11,9%). Anatomi telinga Klaifikasi No Jenis Patologi 1. Sensorik Lesi terbatas pada koklea, atrofi organ corti, jumlah sel-sel rambut dan sel-sel penunjang berkurang. Proses ini berjalan perlahan progresif dari waktu ke waktu. Pada pemeriksaan audiometri terdapat penurunan curam dibatas frekuensi tinggi yang dimulai setelah usia menengah. 2. Neural Sel-sel neuron pada koklea dan jaras auditorik berkurang. Pada pemeriksaan audiometri terdapat penurunan sedang di frekuensi tinggi. Pemeriksaan audiometri Sensorik Neural Klasifikasi
No Jenis Patologi
3. Metabolik Tipe presbikusis yang paling sering ditemui, kerusakan
pada atrofi stria vaskularis. Potensi mikrofonik menurun, fungsi sel dan keseimbangan biokimia/ bioeletrik koklea berkurang. gambaran audiogramnya rata, dapat mulai frekuensi rendah, speech discrimination bagus sampai batas minimum pendengarannya melebihi 50 dB (flat).
4. Mekanik Terjadi perubahan mekanik duktus koklearis. Atrofi
ligamentum spiralis, dan membran basalis lebih kaku. Gambaran khas audiogram yang menurun dan simetris (ski-sloop) Pemeriksaan audiometri Metabolik Mekanik Gejala klinis Berkurangnya pendengaran secara perlahan-lahan dan progresif, simetris pada kedua telinga. Telinga berdenging (tinitus nada tinggi) Penderita mendengar percakapan tetapi sulit memahami terutama bila diucapkan dengan cepat dan ditempat dengan latar belakang yang bising. Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri ditelinga, hal ini disebabkan kelalahan saraf. Derajad prebikusis
Ambang dengar (AD)=
AD 500Hz+AD1000Hz+AD2000Hz 3 0-20dB : normal >20-40dB : tuli ringan >40-55dB : tuli sedang >55-70dB : tuli sedang berat >70-90dB : tuli berat >90 Db : tuli sangat berat Pemeriksaan Pemeriksaan fisik pada telinga biasanya normal setelah pengambilan serumen, yang merupakan problem pada penderita usia lanjut dan penyebab kurang pendengaran terbanyak. Pemberian sodium bicarbonat solusi topikal 10%, sebagai serumenolitik. Pada membran timpani normal tampak transparan. Diagnosis Dengan pemeriksaan otoskopi tampak membran timpani suram dan mobilitasnya berkurang. Pada tes penala didapatkan tuli sensorineural. Pemeriksaan audiometri nada murni menunjukkan suatu tuli saraf nada tinggi, bilateral dan simetris. Tahap awal terjadi penurunan tajam setelah frekuensi 2000 Hz. Gambaran khas pada presbikusis jenis sensorik dan neural. Garis ambang dengar pada audiogram jenis metabolik dan mekanik lebih datar dan berangsur-angsur terjadi penurunan. Pemeriksaan Audiometri No Jenis Audiometri nada murni Audiometri tutur 1. Sensorik Penurunan ambang dengar Bergantung pada frekuensi yang curam pada frekuensi yang terkena tinggu 2 Neural Penurunan pendengaran Gangguan diskriminasi tutur sedang pada semua frekuensi berat 3. Metabolik Penurunan pendengaran Gangguan diskriminasi tutur dengan gambaran flat dan ringan berjalan progresif 4. Mekanik penurunan pendengaran Bergantung pada kecuraman dengan kurva menurun pada penurunan frekuensi tinggi secara lurus berjalan progresif Penatalaksanaan Rehabilitas sebagai upaya mengembalikan fungsi pendengaran dilakukan dengan pemasangan alat bantu dengar. Seseorang perlu alat bantu dengar bila pendengarannya lebih dari 40dB. Pemasangan alat bantu dengar perlu dikombinasikan dengan latihan membaca ujaran dan latihan mendengar. Jenis- jenis alat bantu dengar Tipe behind the ear (BTE) adalah jenis alat bantu dengar yang ditepatkan di belakang telinga Tipe in the ear (ITE) adalah alat bantu dengar yang ditempel menutupi konkha Tipe in the canal (ITC) adalah alat bantu dengar paling kecil dan mahal yang ditempatkan di meatus acusticus eksternus (lubang telinga) Tipe contralateral routing of signal ( CROS) adalah alat bantu dengar yang dibuat dan diletakkan pada tangkai kaca mata