Glomerulonefritis Akut

Glomerulonefritis
Istilah yg dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit
ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang
disebakan oleh suatu mekanisme imunologis.

GNAPS
Adalah suatu bentuk peradangan inflamasi glomerulus yg secara
histopatologi menunjukkan proliferasi & inflamasi glomeruli yg
didahului oleh infeksi group A B-hemolytic streptococci (GABHS)
dan ditandai dgn gejala nefritik spt hematuria, edema,
hipertensi,oliguria, yg terjadi secara akut.
 Etiologi
75% kasus GNA disebabkan oleh infeksi streptococcus.
Higine yg kurang baik
Faktor genetik, paling sering di sebabkan HLA-DPB 1.
 Prevalensi
GNAPS dpt terjadi pd semua kelompok umur, namun tersering
pd gol. Umur 5-15 thn
Perbandingan antara laki dan perempuan 2:1
Prevalensi meningkat pd orang yg sosial ekonominya rendah
sehingga lingkungan tempat tinggalnya tdk sehat
 Manisfestasi Klinik
Anamsesis
Hematuria makroskopik perubahan warna urin tampak coklat
kemerahan( spt coca cola, teh pekat, air cucian daging.
Hematuria mikroskopik
Jumlah urin berkurang
Pitting edema pd periorbital dan daerah tungkai
Demam, malaise, pucat, nafsu makan menurun
Nyeri kepala
Perubahan BB
Riwayat infeksi tenggorokkan atau kulit sebelumnya
Umumnya 1-2 mgg setelah infeksi tenggorokan, atau 3-5 mgg
setelah infeksi kulit.
 Pemeriksaan Fisik
Hematuria mikroskopik
Hipertensi
Proteinuria
Pemeriksaan abdomen ascites, hepatosplenomegali
edema: periorbital, skrotum
Gejala kardiovaskular:
Edema paru diikuti dgn gejala klinis radiologik thoraks
GJ: bauk, sesak napas, sianosis, rhonki basah kasar/halus
Radiologik: kardiomegali, edema paru, efusi pleura
 Diagnosis
Anamesis
ada riwayat infeksi sebelumnya
Pemeriksaan fisik
Ditemukan manisfestasi klinik pd pasien
Peeriksaan lab
Urinalisis dan serum
Proteinuria (+1- +4)
Hematuria mikroskopik
Silinder eritrosit (+)
Darah
Ureum dan keratinin darah umumnya meningkat(azotemia).
LED meningkat
 Imunoserologi
Reaksi serologik
Antistreptolisin O (ASTO) meningkat (75-80% kasus)
Antihialuronidase (AH-ase) meningkat
AND-ase B meningkat
Kadar komplemen C3 menurun (pada mgg pertama)

Elektrolit : hiperkalemia, hiperfosfatemia, hiperkalesemia,

asidosis metabolik.
 Penatalaksanaan

Non farmakologi
Istirahat (bed rest) 10-14 hari jk tanpa komplikasi
Diet:
Rendah protein 1g/kgBB/hari
Rendah garam 1g/kgBB/hari
Perhatikan asupan cairan terutama pd oligouria/anuria, yaitu
cairan yg masuk= cairan yg keluar
Asupan cairan sebanding dgn insensible water loss (400-500
ml/m2 luas permukaan tubuh/hari) ditambah set atau kurang dr
urin yg keluar.
 Farmakologi
Antibiotik
Untuk eradikasi bakteri amoxicillin 50 mg/kgBB dibagi
dlm 3 dosis selama 10 hari, bila alergi dpt diberikan
eritromisin dosis 30mg/kgBB/hari dibagi dlm 3 dosis
Simptomatik
Edema diuretik, Furosemid IV 2mgg/kgBB/KALI, 1-2
kali/hari
Hipertensi
ACE-1: captopril 0,3-0,5 mg/kgBB/kali
ARB: losartan 0,7/kgBB/hari-50mg/hari
Beta bloker: propanolol 1-2 mgg/kgBB/hari di bagi dlm 2-3
dosis.
 Hipertensi
Hipertensi ringan (sistoloik<130 mmHg dan diastolik <90 mmHg)
observasi
Hipertensi sedang (sistolik >140-150 mmHg dan diastoloik >100
mmHg) hidralazin oral atau IM, nifedipine bisa oral atau SL
Hipertensi berat
Hidralazin 0,12-0,30 mg/kgBB
Nifedipin 0,25-0,5 mg/kgBB dpt diulang setiap 6 jam bila diperlukan
Krisis hipertensi (sistolik>180mmHg dan diastolik>120mmHg)
Diaxoid 205 mg/kgBB
Klonidin drip 0,002 mg/kgBB/kali diulang 4-6 jam
Nifedipine SL 0,2500,5 mg/kgBB dpt diulang setiap 6 jam bila diperlukan
 Komplikasi
Glomerulonefritis kronik
Enselopati hipertensi
Hipertensi retinopati
Acute kidney injury
Edema paru
Posterior luekoencephalopaty syndrom
Rapid progressive glomerulonephritis
 Prognosis
Pada anak
85-95% GNAPS sembuh sempurna
5-10% masuk proses kronik jd glomerulonefritis kronik
Pada dewasa
50-75% GNAPS sembuh sempurna
15-30% masuk proses kronik jd glomerulonefritis kronik
Walaupun prognosis baik, tp GNAPS jg dpt menimbulkan
kematian, terutama dlm fase akut akibat ggn ginjal akut,
edema paru akut atau enselopati hipertensi.
Referensi