Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Ameloblastoma
Ameloblas yang ter diferensiasi dari epitel
ektodermal, dan berkembang dari sel-sel epitel
yang terjadi pada organ enamel, folikel, membran
periodontal, epitel yang melapisi kista dentigerous,
dan ruang sumsum dari rahang.
ameloblastoma menunjukkan
ruang cistyc bulat dengan
berbagai ukuran dan
membentuk seperti gambaran
gelembungDua ruang yang
cukup besar yang berdekatan
apabila tumor terus meluas
maka batas antar ruang dapat
hilang sehingga terlihat lesi
ameloblastoma yang
mengenai ruang edentulous
molar 1 rahang bawah.
ameloblastoma menghasilkan
karateristik lesi multilokular dari
area molar ramus mandibula
AMELOBLASTOMA
EXTRAOSSEOUS/PERIPHERAL
AMELOBLASTOMA
Nama: Putri Sundari
160110140021
Tumor ini mungkin terbentuk dari sisa-sisa epitel odontogenik
dibawah mukosa oral atau dari sel basal epitelial dari
permukaan epithelium.
Pertama kali ditemukan pada tahun 1949,
sepenuhnya didokumetasi oleh Stanley dan Krogh
pada 1959.
Peripheral ameloblastoma didefinisikan sebagai
tumor odontogenik yang memiliki karakteristik
histologis: intraosseous, tetapi terjadi dalam gingiva
tanpa keterlibatan tulang.
Biasanya terjadi 2 10% dari seluruh kasus
ameloblastoma yang terdiagnosa
Histopathologic Features
Terlihat pulau-pulau epitel ameloblastik pada lamina propria
Poliferasi sel-sel epitel dapat terlihat seperti tipe
ameloblastoma intraosseus yaitu tipe pleksiform dan folikuler
Clinical Features
Penampilannya sama dengan carcinoma sel basal,
sebab beberapa lesi sebelumnya dilaporkan
sebagai basal cell carcinoma ternyata merupakan
peripheral ameloblastomas
Peripheral ameloblastomas: painless, padat (firm),
exophytic growth (proliferasi yang terjadi di
permukaan luar epitel), tanpa gender predilection
dan terjadi di semua grup umur, dengan rata-rata
usia 52 tahun
70% peripheral ameloblastomas terjadi di
mandibula, dan biasanya terjadi pada anterior
foramen mentalis
Perawatan: eksisi margin konservatif
Prognosis: rarely recur