memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Jenis-Jenis USG USG 2 Dimensi: Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan USG 3 Dimensi: Tambahan 1 bidang gambar yaitu koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. USG 4 Dimensi: USG 4 Dimensi merupakan USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim USG Doppler: Alat ini digunakan untuk menilai keadaan janin meliputi respirasi janin, tonus (gerak janin), aliran darah arteri umbilikalis, dan reaktivitas denyut jantung janin. . Cara Kerja Transduser/ Memancarkan Mengubah energi listrik probe gelombang menjadi energi akustik
Jaringan akan Sebagian akan dipantulkan dan
memberikan pantulan sebagian lagi akan merambat terus eko menembus jaringan
Ditangkap kembali Diperlihatkan dalam bentuk cahaya
oleh transduser pada layar osiloskop/layar monitor Prinsip Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek piezo-electric. Indikasi Kontraindikasi 1. Untuk mengecek kehamilan. Tidak ada kontra indikasinya, 2. Untuk mempelajari karena pemeriksaan ini sama pergerakan organ. sekali tidak akan 3. Untuk mendeteksi adanya memperburuk penyakit kelainan pada organ penderita. intratorakal. 4. Untuk mendeteksi adanya kelainan pada organ intraabdomen. 5. Biopsy jarum terpimpin. 6. Menentukan perencanaan dalam suatu radioterapi Keuntungan Kerugian 1. Biaya peralatan yang relatif 1. Tergantung pada kemampuan murah. operator. 2. Nonionisasi dan aman. 2. Ketidakmampuan suara untuk 3. Pemindaian dapat dilakukan menembus gas atau tulang yang pada setiap bidang. menyebabkan visualisasi yang 4. Dapat sering diulang, misalnya kurang baik pada struktur- pada kontrol kehamilan. struktur di bawahnya. 5. Deteksi pergerakan aliran 3. Penyebaran gelombang suara darah, jantung dan janin. pada saat melewati lemak menghasilkan citra yang buruk 6. Peralatan yang mudah dibawa pada pasien. ke sisi tempat tidur pasien. 7. Mendampingi prosedur biopsi dan drainase. Referensi Apri, L., Budhi, A., Elisna, S., 2011. Ultrasonografi Toraks. Journal Respiratory Indonesian. Vol. 31. No. 1. Chan, V., Perlas, A., 2011. Basic of Ultrasound Imaging. Springer. Toronto. Rodiah, 2009. Cara dan Pembacaan Scan A dan B. Departemen Ilmu Kesehatan Mata. FK USU. Medan. WHO, 2013. Manual of Diagnostic Ultrasound. WHO Press. Geneva. TERIMA KASIH